Anda di halaman 1dari 2

PAJA3233/Pajak Bumi dan Bangunan

1) NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar.
Dasar penetapan NJOP dapat ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang
sejenis atau nilai peroleh baru atau NJOP pengganti dalam hal apabila tidak terdapat transaksi
jual beli, selain itu NJOP itu sendiri meliputi nilai jual permukaan bumi (tanah, perairan
pedalaman, serta wilayah Indonesia beserta kekayaan alam yang berada di atas ataupun
dibawahnya dan atau bangunan yang melekat diatasnya. NJOP tanah ditentukan sebesar nilai
konveksi setiap zona nilai tanah ke dalam klasifikasi, penggolongan, dan ketentuan nilai jual
permukaan bumi. Sedangkan NJOP bangunan ditentukan berdasarkan besar nilai konveksi biaya
pembangunan baru setiap jenis bangunan stelah dikurangi penyusutan fisik berdasarkan metode
penilaian ke dalam klasifikasi, penggolongan, dan ketentuan nilai jual bangunan.

2) NJKP adalah nilai jual yang dipergunaan sebagai dasar penghitungan pajak, yaitu presentase
tertentu dari nilai jual sebenarnya dan ditetapkan dengan PP dan memperhatikan kondisi ekonomi
nasional. Dasar pertimbangan NJKP antara lain mengingat bahwa PBB pada umumnya
menggantikan pajak-pajak yang menjadi sumber penerimaan daerah, seperti IPEDA, pajak rumah
tangga, diusahakan tidak sampai dengan berlakunya PBB, daerah mengalami kesulitan untuk
melaksanakan kegiatan, serta melibatkan kemampuan ekonomi masyarakat secara keseluruhan
untuk membayar pajak.

3) Cara mendapatkan tagihan PBB adalah ketika wajib pajak sudah menyampaikan SPOP yang telah
diterbitkan oleh Kantor Pajak, sehingga Kantor Pajak dapat menerbitkan SPPT yang berisi tagihan
PBB yang harus dibayarkan oleh wajib pajak selambat-lambatnya dalam waktu 6 bulan sejak SPPT
diterima wajib pajak.

4) Cara mengecek tagihan pembayaran PBB hanya dapat dapat dilakukan apabila Wajib Pajak sudah
memperoleh SPPT yang diterbitkan oleh Kator Pajak terdaftar.

Anda mungkin juga menyukai