Anda di halaman 1dari 16

MIMBAR PENDIDIKAN:

MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal


Jurnal Indonesia
Indonesia untuk
untuk Kajian
Kajian Pendidikan,
Pendidikan,
Volume
Volume 5(2),5(1),
4(2),
Volume September
September
4(1), 2020
Maret 2019
2020

Volume 5(1), Maret 2020 WIRASASMITA ISSN


RICKY 2527-3868
& ERRY (print), 2503-457X (online)
HENDRIAWAN
Volume
Volume4(1),
4(2),Maret 2019 2019
September ISSNISSN 2527-3868
2527-3868 (print),
(print), 2503-457X
2503-457X (online)
(online)
Implementasi Model Pendidikan Masyarakat
Contents
pada Era Globalisasi
Contents
Contents
ABSTRAKSI: Pendidikan Masyarakat, atau DIKMAS, pada era globalisasi merupakan pendidikan yang
Kata Pengantar.
Foreword.
dirancang [ii]
[ii] membantu
untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan tanggung jawab masyarakat dalam
Kata Pengantar. [ii]
menghadapi tantangan yang berdaya saing tinggi. Hal ini perlu direspons oleh pemerintah dengan menerapkan
DIKMAS, agar program pendidikan wajib belajar 12 tahun tetap berlangsung atau tidak terkendala, mengingat
LATEEF
RONALD OMOTOSHO
ALLAN ADEGBOYEGA,
S. MABUNGA & MARIA ELJIE M. MABUNGA,
potensi daerah yang heterogen dan masyarakat Indonesia yang majemuk. Kajian ini, dengan menggunakan
AMINAT
Predisposing
Conflict ADEOLA
Factors
Management ODEBODE,
of Recidivism
among Selectedas Officials
Perceived by Prison
oflebih Officersimplementasi model DIKMAS,
metode penelitian dan pengembangan, mengeksplorasi lanjut tentang
Factors
in Kwara
State Responsible
State,
Universities
terutama dari andfor
segiNigeria: Students’
Colleges
karakteristik in Unrest
Implications
kawasan the for in Nigerian
Counselling
Philippines.
di Jawa Barat, Tertiary
[1-20] Data Institutions:
Practice.
Indonesia. [1-14] dengan cara mengukur
dikumpulkan
Implications
langsung danfor Counselling
analisis dokumen. Practices. [93-102]
Populasi sebanyak 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, sedangkan
data diambil
KUNTO dari tahun 2013-2018.
SOFIANTO & MIFTAHUL Berdasarkan
FALAH,analisis terpadu, sebagian besar masyarakat perkotaan
PURWADHI,
telah mampu beradaptasi dengan tantangan era globalisasi;
PURWADHI,
Arti Penting Situs
Pembelajaran Astana
Inovatif GedePembentukan
dalam Ciamis beberapa
di KabupatenKarakter Siswa.Kota
kota memiliki potensi perkembangan
[21-34]
pendidikan pesat; serta memiliki dampak arus globalisasi, seperti Bandung, Kota Bekasi, dan Kota
Pengembangan
bagi Masyarakat Kurikulum
Jawadari dalam
Barat. Pembelajaran Abad XXI. [103-112]
[15-36]
Depok, yang tercermin uji kelayakan setiap Kota. Walau bagaimanapun, masih terdapat kesenjangan
kualitas pendidikan dan pelayanan pendidikan di perkotaan Jawa Barat.
I MADE
AHMAD YUDA
YANI, SURYAWAN, I WAYAN SANTYASA &Masyarakat; Karakteristik Kawasan.
MEKHA
KATA KUNCI: AZZURI FADILLAH,
Kebijakan Pendidikan; EGA YULIANTI
Era Globalisasi; &
Pendidikan
I GEDE
Kesulitan
TODI ARIS
Membaca
RAHMAT GUNADI,Permulaan pada Anak Usia Dini
ASH-SHIDDIQ,
Keefektifan
ABSTRACT:
dalam Model Problem
“Implementation
Hubungan Media InternalReading
Perspektif Analisis Based Learning
of the Community
Perusahaan Readiness. dan Motivasi
Education
terhadap [113-126] ModelBerprestasi
Peningkatan Kinerja Siswa Era”. Community
in the Globalization
Education,
dalam Pencapaianor COMED, in the era
PrestasidiBelajar of globalization
Fisika.Jawa is
[35-54] an education designed to help develop intellectual
Karyawan
abilities andBank Sinarmas
community Tasikmalaya,
responsibility in facing highly Barat, Indonesia.
competitive challenges.[37-56]
This needs to be responded by
NOVRIAN
the government SATRIA PERDANA,
by implementing COMED, so that the 12 year education compulsory program will continue
Optimizing
SUSANTI,
or not be Workforce
LEILANI C. LUCERO & JOSE
constrained, Absorption
given the ofM.
potential Vocational
OCAMPO,
for High
heterogeneous School
JR.,regions Graduates
and a pluralistic Indonesian society.
to Prepare
This study,
Emotional
The for the Era in
using research
Use of Intelligence
WhatsApp of Industrial
and
and development
Leadership
Reading Revolution
Lesson methods,
Trait 4.0.
among
at the STMIK [127-142]
explores further
Master the implementation
Teachers.
Pontianak, [55-72] of the COMED
model, especially in terms of regional characteristics in West Java, Indonesia. Data were collected by direct
West Kalimantan, Indonesia. [57-74]
measuring and document analysis. The population was 27 Districts/Cities in West Java Province, while the
SAHRONI,
ENDANG KOMARA,
data were taken from 2013-2018. Based on an integrated analysis, most urban communities have been able
Pembelajaran
RICKY Masyarakat
WIRASASMITA
Kompetensi Profesional Pegawai
to adapt to the challenges of Berbasis
&
theERRY ASN Masalah era;sebagai
HENDRIAWAN,
globalization Strategi
some Cities have the potential for rapid educational
Meningkatkan
Analisis Efisiensi Partisipasi Masyarakat
KinerjadiPendidik dalam
terhadap Program KOTAKU. [143-158]
development;
(Aparatur and has
Sipil Negara) the impact of
Indonesia. [73-84]Hasil Pembelajaran
globalization, such as Bandung City, Bekasi City, and Depok City, which
is reflected in the feasibility test of
Pendidikan Jasmani pada Siswa Sekolah. [75-90] each City. However, there are still gaps in the quality of education and
education services in urban of
Info-mimbardik-edutainment. [159-170] West Java.
Info-mimbardik-edutainment.
KEY WORD: Education Policy; Globalization [85-92] Era; Community Education; Regional Characteristics.
Info-mimbardik-edutainment. [91-100]
About the
MIMBAR
MIMBAR Authors: Ricky
PENDIDIKAN:
PENDIDIKAN: Wirasasmita,
Jurnal IndonesiaM.Pd. dan Erry
untuk Kajian Hendriawan,
Pendidikan M.Pd. adalah
(Indonesian JournalDosen di STKIP (Sekolah
for Educational Studies).Tinggi
This
Keguruan
journal, dan
journal, with ISSN 2527-3868 (print) and 2503-457X (online), was firstly published on March 11, 2016, by UPI kepentingan
Ilmu
with ISSN Pendidikan) Pasundan, Jalan Permana No.32-B Cimahi, Jawa Barat, Indonesia. Untuk (Indonesia
akademik,
UniversityPenulis
University of bisa dihubungi
of Education)
Education) Press indengan
Press in Bandung
Bandungalamat
and emel:
and rickywirasasmita@yahoo.com
orgnized
orgnized by
by the
the Lecturers
Lecturers ofof UPI
UPI Journal
Journal Developer
Developer Team.
Team. The
The MIMBAR
MIMBAR
Suggested
PENDIDIKAN Citation:
is
PENDIDIKAN is a new a new Wirasasmita,
version Ricky
journal from& Erry
the Hendriawan.
old journal with (2020).
the “Implementasi
similar name that Model
was Pendidikan
published Masyarakat
since pada
1995 to 2005.
Era
ThisGlobalisasi”
This journal
journal is in MIMBAR
is dedicated PENDIDIKAN:
not only Jurnal
for Indonesian Indonesia
scholars untuk Kajian
who concern aboutPendidikan,
educationalVolume
studies, 5(2), September,
but also welcomepp.161-
to the
176. Bandung,
scholars
scholars of Indonesia:
of Southeast
Southeast UPI
Asian
Asian [Indonesia
countries
countries andUniversity
and around theofworld
around the Education]
world who
who care Press,
care andISSN
and share2527-3868
share related
related to (print)
to the
the and 2503-457X
educational
educational studies (online).
studies in
in general.
general.
TheArticle
MIMBARTimeline: Accepted
PENDIDIKAN (July
journal 21,
is 2020); Revised
published twice (August
a year 25,
i.e. 2020);
every and
March
The MIMBAR PENDIDIKAN journal is published twice a year i.e. every March and September. Published
and (September
September. 30, 2020).

2020by
©©2020
2019 byUPI
ISSN2527-3868
UPI(Indonesia
(IndonesiaUniversity
2527-3868(print),
UniversityofofEducation)
(print),2503-457X
2503-457X(online),
Education)Press
(online),and
PressininBandung,
Bandung,West
WestJava,
Java,Indonesia
Indonesia
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
andhttp://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
161i
ISSN
RICKY WIRASASMITA & ERRY HENDRIAWAN,
Implementasi Model Pendidikan Masyarakat

PENDAHULUAN
Pendidikan, dalam dimensi
era globalisasi, dapat diartikan
sebagai pendidikan dengan
wawasan global. Saat ini, dunia
semakin lama tumbuh menjadi
“semakin kecil”, seiring dengan
timbulnya saling ketergantungan
diantara negara. Hal ini juga
menunjukkan ciri sebuah era
baru, yang dikenal dengan
istilah “era globalisasi”. Oleh
karenanya, dunia pendidikan
– khususnya DIKMAS
(Pendidikan Masyarakat) – harus
mampu beradaptasi dengan
perubahan, yakni berubah
dari pendidikan lokal menjadi
pendidikan yang berwawasan
global, tanpa meninggalkan nilai Gambar 1:
kearifan lokal masyarakatnya. AFTA dan Negara ASEAN
Perubahan orientasi tersebut
perlu disikapi secara positif dengan masyarakat. Perubahan tersebut terlihat dari
membekali kemampuan yang dibutuhkan tingginya keterkaitan antara masyarakat
(Kushendrawati, 2006; Muslam, 2011; dan dan elemen yang terjadi, sebagai akibat
Saputra, 2019). trans-kulturasi melalui perkembangan
Melakukan perubahan orientasi DIKMAS teknologi dan komunikasi yang begitu cepat.
menjadi pendidikan berwawasan global Arus globalisasi juga dimaknai sebagai
membutuhkan adaptasi dengan peta gerakan mendunia, yang mempengaruhi
perkembangan ekonomi, politik, sosial, pembentukan sistem dan nilai kehidupan
dan sistem lingkungan hidup, yang saling baru (Muslam, 2011; Yoga, 2018; dan
terhubung hingga pada tingkat tertentu, Saputra, 2019).
dimana perlu disadari bahwa dunia Globalisasi juga merupakan sesuatu
yang semakin menyatu. Seperti halnya yang tidak bisa terlepaskan dalam
perkembangan perdagangan bebas, yang perkembangan zaman saat ini. Isu
disebut AFTA (ASEAN [Association of South strategis pada bidang pendidikan saat ini
East Asian Nations] Free Trade Area), di kerap mengangkat mengenai DIKMAS
beberapa negara Asia yang telah membuka (Pendidikan Masyarakat) dalam menghadapi
wawasan baru tentang sistem perdagangan. era globalisasi. Pada dasarnya, DIKMAS
Untuk itu, pendidikan global dengan arah bergerak untuk membantu menyediakan
kemajuan ilmu pengetahuan dan tuntutan pendidikan bagi masyarakat, yang karena
perkembangan dunia perlu bersinergi untuk berbagai hal tidak terlayani oleh jalur formal
membuat perubahan model pendidikan yang atau sekolah. Konsepsi pendidikan yang
lebih efektif dan efisien. Mengenai asosiasi berwawasan global mengajarkan masyarakat
AFTA dapat dilihat dalam gambar 1. untuk memahami perubahan tersebut,
Globalisasi adalah era tanpa batas, yang sehingga mendorong untuk lebih dapat
ditandai dengan perubahan struktur sosial berkompetisi (Zia ed., 2006; Yoga, 2018;

162 © 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan,
Volume 5(2), September 2020

dan Saputra, 2019). didik dengan kemampuan dasar intelektual


DIKMAS harus melakukan reformasi dan tanggung jawab guna memasuki
dalam proses pendidikannya dengan kehidupan yang bersifat kompetitif dan derajat
menekankan pada sistem pendidikan saling ketergantungan antar bangsa (Yuniarto,
yang lebih komprehensif dan fleksibel. 2014; Azan, 2017; dan Mufidah, 2019).
Dengan demikian, pendidikan harus Tantangan berdaya saing tinggi ini
dirancang sedemikian rupa agar dapat perlu direspons oleh pemerintah dengan
mengembangkan potensi kreativitas menerapkan DIKMAS untuk mengecap
masyarakatnya. Ada tiga penekanan dalam pendidikan wajib belajar 12 tahun,
memahami globalisasi, diantaranya: tetapi implementasinya belum optimal
(1) Batas geografi ditiadakan atau tidak karena potensi daerah yang heterogen
lagi berperan dan tidak lagi menentukan dan masyarakat yang majemuk. Hal ini
dalam perdagangan antar negara atau mengakibatkan ketidaksiapan tenaga
Deteritorialisasi; (2) Meniadakan batas terdidik dan pelayanan pendidikan. Oleh
geografi seperti blok-blok atau Trans- karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut
Nasionalisme; dan (3) Globalisasi tentang implementasi model DIKMAS,
memberikan kesempatan bagi manusia di terutama dari segi karakteristik kawasan (cf
berbagai belahan dunia untuk membuka Handayani, 2012; Ulumudin & Martono,
secara horizon hidupnya seluas dunia, tanpa 2017; dan Mufidah, 2019).
kehilangan kelokalannya atau Muti-Lokal Rumusan masalah dalam penelitian
dan Trans-Lokal (Muslam, 2011; Hargo, adalah “Bagaimana implementasi
2017; dan Saputra, 2019). model pendidikan masyarakat pada era
Oleh karena itu, tentunya globalisasi globalisasi?”. Pembatasan ruang lingkup
merupakan keniscayaan yang tidak penelitian sebagai berikut: (1) Implementasi
terhindari bagi yang mengharapkan sebuah model pendidikan di lingkungan wilayah P2
kemajuan. Kehadiran globalisasi menuntut atau Pusat Pengembangan DIKMAS Jawa
perubahan yang mendasar bagi setiap Barat; (2) Identifikasi wilayah perkotaan
individu, dan bagaimana memandang arus Jawa Barat yang dapat dikembangkan
globalisasi sebagai sesuatu tantangan, bukan sebagai kawasan pengembangan DIKMAS
sebagai ancaman (Muslam, 2011; Yuniarto, dengan pendekatan wawasan globalisme;
2014; dan Saputra, 2019). serta (3) Mengoptimalisasikan daya
Dalam menjawab tantangan globalisasi, dukungan kawasan di setiap wilayah
maka dibutuhkan SDM (Sumber Daya administrasi perkotaan di Jawa Barat.
Manusia) yang berkarakter handal Definisi yang digunakan sebagai batasan
dan berdaya saing tinggi. Untuk penelitian dalam pendekatan program
mewujudkannya, maka disinilah pendidikan DIKMAS, sebagai berikut:
harus menampilkan diri sebagai bagian Kearifan Lokal adalah kondisi
dari tantangan globalisasi. Pendidikan masyarakat yang menerapkan budaya daerah
menghadapi tantangan yang harus mampu dan adat-istiadat daerahnya sebagai dasar
mewujudkan pola kehidupan masyarakat untuk membentuk karakter masyarakat,
yang berdaya saing tinggi (qualified), dimana pengetahuan yang ditemukan
bukan justru sebaliknya menghindari atau oleh masyarakat lokal tertentu melalui
mengabaikan dalam menghadapi gempuran kumpulan pengalaman dalam mencoba
berbagai kemajuan dinamika globalisasi. dan mengintegrasikan dengan pemahaman
Dengan demikian, DIKMAS pada era terhadap budaya serta keadaan alam
globalisasi merupakan pendidikan yang daerahnya (Padmanugraha, 2010; Muhyidin,
dirancang untuk mempersiapkan peserta 2018; dan Daniah, 2019).

© 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia 163
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
RICKY WIRASASMITA & ERRY HENDRIAWAN,
Implementasi Model Pendidikan Masyarakat

Multi-Lokal adalah kondisi masyarakat sinergi pemanfaatan sumber daya secara


yang terbentuk dan hidup secara bersama berkelanjutan, kesejahteraan masyarakat
dengan masyarakat daerah lain. Multi- dan ketahanan nasional, serta mewujudkan
lokal berarti memiliki lebih dari satu perlindungan dampak arus globalisme dalam
budaya dan adat-istiadat, yang diterapkan bidang pendidikan. Secara Pragmatis atau
oleh masyarakat; atau dengan kata lain, Empiris, bagi pihak yang berkecimpung
masyarakatnya telah menerima kondisi dalam bidang pendidikan sebagai bahan
pluralisme (Suwardani, 2015; Yunus, 2018; pertimbangan didalam pengembangan
dan Daniah, 2019). program DIKMAS di wilayah administrasi
Trans-Lokal adalah kondisi masyarakat perkotaan Jawa Barat, Indonesia.
yang terbuka terhadap perubahan dan Definisi tentang istilah yang digunakan
tantangan zaman, serta mampu beradaptasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, Pengertian Model, yang diambil dari
informasi dan teknologi secara global, Ensiklopedi Wikipedia, pada tahun 2019,
serta memiliki wawasan globalisasi dan dan sarjana lainnya, menyatakan bahwa
umumnya mengikuti jenjang pendidikan model merupakan gambaran bentuk atau
formal secara baik (Setiawan, 2017; Ani, pola umum atau rencana, representasi atau
2019; dan Daniah, 2019). deskripsi, yang menjelaskan suatu objek,
Adapun mengenai sasaran penelitian sistem atau konsep yang seringkali berupa
yang hendak dicapai adalah sebagai penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya
berikut: (1) Inventarisasi daya saing dan dapat berupa model fisik (maket dan bentuk
daya dukung kawasan pengembangan prototipe), model citra (gambar rancangan
DIKMAS dengan wawasan globalisme; dan citra komputer) atau rumusan
(2) Analisis terpadu model pengembangan matematis (Harsoyo, 2010; Saputra, 2012;
DIKMAS, yang diambil dalam penelitian dan Junaidi, 2018).1
ini di lingkungan wilayah administrasi DIKMAS (Pendidikan Masyarakat)
perkotaan Jawa Barat sebagai wilayah yang adalah suatu lembaga masyarakat di bawah
teridentifikasi daerah urbanisasi; serta (3) naungan Direktorat Jenderal Pendidikan
Adanya konsepsi perubahan yang bersifat Masyarakat, Kementerian Pendidikan
dinamis dalam rangka peningkatan kualitas dan Kebudayaan Republik Indonesia,
pendidikan dan pelayanannya. yang memiliki tugas dan kewenangan
Tujuan umumnya adalah untuk dalam merencanakan dan melaksanankan
mengetahui implementasi daya saing perumusan kebijakan teknis, pengkajian dan
bangsa dalam bidang pendidikan melalui pengembangan model pendidikan yang tepat
pengembangan DIKMAS pada era untuk masyarakat setempat, serta fasilitasi
globalisasi. Tujuan khususnya adalah pengembangan sumber daya di wilayah
untuk mempersiapkan tenaga terdidik kerjanya (Suharto, 2013; Hardiyanto et al.,
dan pelayanan DIKMAS pada wilayah 2015; dan Eliza et al., 2017).
perkotaan di Provinsi Jawa Barat, yang Analisis Terpadu adalah salah satu bentuk
memiliki potensi perkembangan pesat dan atau pola pemikiran tentang gabungan
dampak arus globalisasi. analisis dari bermacam-macam faktor
Kegunaan yang diharapkan dari hasil yang terkait serta memadukan unit yang
penelitian, yaitu: secara Teoritis atau bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan
Akademis, bagi pemerintah daerah sebagai (Trianto, 2012; Asrul, Ananda & Rosnita,
bahan pertimbangan dalam mengambil 1
Lihat juga, misalnya, “Model” dalam Ensiklopedi
kebijakan didalam pengembangan Wikipedia. Tersedia secara online juga di: www.wikipedia.org.
DIKMAS, terciptanya optimalisasi dan id [diakses di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 3 Juli 2019].

164 © 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan,
Volume 5(2), September 2020

Skema 1:
Desain Penelitian

2014; dan Hernawan & Resmini, 2018). (2007) dan Robin Cohen & Paul Kennedy
Kawasan Perkotaan, menurut (2013), dan sarjana lainnya, mengungkapkan
Ensiklopedi Wikipedia, pada tahun 2019, bahwa era globalisasi adalah transformasi
dan sarjana lainnya, adalah wilayah yang telah membawa kita pada globalisme,
yang mempunyai kegiatan utama bukan sebuah kesadaran dan pemahaman baru
pertanian, dengan susunan fungsi kawasan bahwa dunia adalah satu (Cohen, 2007;
sebagai tempat permukiman perkotaan, Kennedy & Cohen, 2013; Yuniarto, 2014;
pemusatan, dan distribusi pelayanan dan Setiadi, 2018). Selanjutnya, menurut
jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan Peter F. Drucker (2002), dan sarjana lainnya,
kegiatan ekonomi (Northam, 1979; Iqbal, bahwa globalisasi itu sebagai zaman
2019; dan Gischa, 2020).2 transformasi sosial atau tatanan masyarakat
Wilayah Administrasi adalah wilayah yang menekankan pada transformasi dan
yang batasnya ditentukan berdasarkan membawa perubahan zaman (Drucker,
kepentingan administrasi pemerintahan atau 2002; Wijaya, Sudjimat & Nyoto, 2016; dan
politik (Tirtosudarmo, 2008; Endang, 2018; Setiadi, 2018).
dan Shaylife, 2018). Desain penelitian dapat Respons masyarakat dunia terhadap
dilihat dalam skema 1. fenomena globalisasi ditandai dengan
Respons Masyarakat terhadap adanya perubahan dalam konstantin ruang
Tantangan Era Globalisasi. Robin Cohen dan waktu. Perkembangan yang pesat pada
era globalisasi, diantaranya: (1) Komunikasi
2
Lihat juga, misalnya, “Kawasan Perkotaan” dalam global terjadi demikian cepatnya; (2)
Ensiklopedi Wikipedia. Tersedia secara online juga di: Pergerakan massa semacam turisme,
www.wikipedia.org.id [diakses di Cimahi, Jawa Barat,
Indonesia: 3 Juli 2019]. yang membawa budaya yang berbeda; (3)

© 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia 165
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
RICKY WIRASASMITA & ERRY HENDRIAWAN,
Implementasi Model Pendidikan Masyarakat

Pertumbuhan perdagangan internasional dilandasi dengan keterbukaan dan


dengan dominasi organisasi semacam demokratisasi dalam semangat otonomi
WTO atau World Trade Organization; dan serta desentralisasi, memerlukan peran
(4) Peningkatan interaksi kultural melalui masyarakat yang diwujudkan dalam
perkembangan media massa (Muslam, 2011; satu organisasi yang mandiri dan
Surahman, 2013; dan Setiawan, 2017). mampu mengakomodir segala bentuk
Dimensi lain yang perlu diwaspadai partisipasi masyarakat, seperti tokoh
dari arus globalisasi adalah terjadinya masyarakat, kelompok pengusaha,
peningkatan masalah bersama, misalnya tokoh agama, kalangan industri, para
pada bidang lingkungan hidup, krisis pakar, dan sebagainya. Wujud organisasi
multinasional, inflasi regional, perubahan mencerminkan aktualisasi peran masyarakat
sosial dan masyarakat, serta ketergantungan dan pemerintah secara birokratis (Azan,
antar negara. Siklus tersebut terus berputar 2017; Eliza et al., 2017; dan Nurmiyati,
yang tidak terbendung dengan berbagai Zuhriyati & Noor, 2020).
perubahan kemajuan dalam bidang Sistem pengelolaan pendidikan
teknologi, industri, dan pengetahuan. masyarakat juga memerlukan peran
Namun, justru ada beberapa hal yang pemerintah, dalam hal ini didasari oleh
perlu diantisipasi terkait dengan degradasi hubungan kemitraan (partnership). Artinya,
kebudayaan (Mauna, 2008; Setiawan, 2017; pemerintah sebagai pelayan masyarakat,
dan Halimsani, 2018). fasilitator, pendamping, mitra, dan
Hakikat Pendidikan Masyarakat. penyandang dana bagi proses pendidikan
Optimalisasi dalam meningkatkan mutu masyarakat. Dengan demikian, pemerintah
pendidikan, dengan pengembangan tidak mendominasi dan memonopoli atas
model pendidikan yang disebut sebagai lembaga pendidikan yang berbasis masyarakat
“pendidikan berbasis masyarakat”, maka (Wijaya, Sudjimat & Nyoto, 2016; Purnomo,
proses pendidikan itu tidak terlepas dari 2017; dan Fatchurrohman, 2018).
masyarakat dan menjadikan masyarakat Model Pendidikan Masyarakat. Jack
sebagai basis dari keseluruhan kegiatan Rothman (2008), dan sarjana lainnya,
pendidikan. Potensi masyarakat, apabila mengemukakan tiga model dalam memahami
diberdayakan secara sistemik, sinergik, dan konsep tentang pengembangan DIKMAS
simbiotik melalui proses yang konsepsional, (Pendidikan Masyarakat), yaitu: PML
dapat dijadikan sebagai upaya strategis dalam (Pengembangan Masyarakat Lokal), PS
meningkatkan mutu pendidikan (Suharto, (Perencanaan Sosial), dan AS (Aksi Sosial).
2013; Lie, 2015; dan Saputra, 2019). Paradigma ini merupakan format ideal
Umumnya, masyarakat modern yang dikembangkan, terutama untuk tujuan
mempunyai tiga sektor yang saling analisis dan konseptualisasi (Rothman, 2008;
berinteraksi, yaitu: (1) Sektor pemerintah Zubaedi, 2013; dan Rahmat, 2018).
dengan kebijakannya; (2) Sektor swasta Dalam prakteknya, ketiga model di
yang bekerja berdasarkan mekanisme atas saling bersentuhan satu dengan
pasar; dan (3) Sektor swadaya masyarakat yang lainnya. Setiap komponennya bisa
yang bekerja berdasarkan sukarela. Dari digunakan secara kombinasi dan stimultan,
ketiga sektor masyarakat tersebut harus sesuai dengan kebutuhan serta situasi. Lebih
bekerjasama secara sinergik dan simbiotik jelasnya, menurut Jack Rothman (2008),
dalam mencapai tujuan bersama (Resi, dan sarjana lainnya, model tersebut dapat
Zauhar & Ismani, 2009; Iskandar, 2017; dan dijelaskan sebagai berikut:
Saputra, 2019). Pertama, Model PML (Pengembangan
Reformasi bidang pendidikan, yang Masyarakat Lokal), yang memberikan

166 © 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan,
Volume 5(2), September 2020

perubahan dalam masyarakat yang (Suparmini, 2007; Sadewo, Syabri &


dapat dilakukan secara optimal, apabila Pradono, 2018; dan Khaterina, 2019).
melibatkan partisipasi aktif yang luas di Daerah kota (urban), sebagai suatu
semua spektrum masyarakat tingkat lokal, pusat (central place), menjadi pengatur dan
baik dalam tahap penentuan perubahan penyalur dari berbagai kegiatan, baik dalam
maupun strategi dasar yang digunakan. bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan
Untuk memecahkan permasalahan ini budaya maupun keolahragaan bagi daerah di
adalah dengan usaha penciptaan dan sekitarnya. Fenomenologi memperhatikan
pengembangan partisipasi yang lebih luas dan mempelajari rangkaian kejadian atau
dari seluruh warga masyarakat (Rothman, rangkaian gejala tersebut. Fenomena ini
2008; Haris, 2014; dan Rahmat, 2018). membentuk masa yang sekarang dan
Kedua, Model PS (Perencanaan Sosial), bentuk sekarang perlu dipelihara serta
yang menekankan pada proses pemecahan dikembangkan lebih baik untuk masa
masalah secara teknis terhadap masalah mendatang (Pangarso, 2013; Sadewo, Syabri
sosial substantif, seperti: kemiskinan, & Pradono, 2018; dan Khaterina, 2019).
pengangguran, kenakalan remaja, Dampak pertumbuhan urbanisasi perlu
kebodohan, dan sebagainya. Strategi diwaspadai, seperti: masalah kepadatan
dasar yang digunakan untuk memecahkan penduduk dan pertumbuhan daerah
permasalahan adalah dengan mengumpulkan kumuh, disintegrasi, biaya hidup, kenaikan
atau menungkapkan fakta dan data tingkat kejahatan, hubungan impersonal,
mengenai suatu permasalahan. Kemudian, pencemaran lingkungan, stres, dan
mengambil tindakan yang rasional dan sebagainya (Harahap, 2013; Handayani,
mempunyai kemungkinan yang dapat 2019; dan Khaterina, 2019).3
dilaksanakan (Rothman, 2008; Zubaedi, Ruang lingkup penelitian ini adalah upaya
2013; dan Haris, 2014). mengimplementasikan model DIKMAS
Ketiga, Model AS (Aksi Sosial), yang (Pendidikan Masyarakat). Berdasarkan
menekankan betapa pentingnya penanganan beberapa tinjauan teoritis di atas, penulis
secara terorganisasi, terarah, dan sistematis mengasumsikan bahwa implementasi model
terhadap kelompok yang tidak beruntung. DIKMAS di lingkungan wilayah P2 (Pusat
Tujuan yang ingin dicapai adalah mengubah Pengembangan) DIKMAS Jawa Barat perlu
sistem atau kebijakan pemerintah secara mempertimbangkan daya saing dan daya
langsung dalam rangka menanggulangi dukung kawasan dalam rangka peningkatan
masalah (Rothman, 2008; Rahmat, 2018; kualitas pendidikan serta peningkatan
dan Agustana, 2020). pelayanannya.
Urbanisasi Perkotaan. Untuk mengatasi
dan mengelola berbagai kondisi urbanisasi METODE PENELITIAN
diperlukan adanya suatu kebijakan (policy). Metode yang digunakan dalam penelitian
Kebijakan diarahkan untuk mempertinggi ini adalah development research, dimana
daya tampung daerah. Daerah pusat (core- penelitian berupaya untuk menyelidiki
region) diartikan sebagai suatu teritorial pola dan perurutan pertumbuhan atau
tertentu dengan sub-sistem masyarakat perubahan sebagai fungsi waktu. Penelitian
teratur, yang memiliki kapasitas tinggi ini memiliki ciri-ciri, diantaranya:
untuk memacu pembaharuan dan menyerap memusatkan studi mengenai variabel
berbagai inovasi. Daerah urban dapat dan perkembangannya selama beberapa
menjadi daerah pikat, yaitu suatu daerah 3
Lihat juga, misalnya, “Urbanization: What is Urban
yang dapat menarik penduduk di sekitarnya, Growth”. Available online at: www.planningtank.com [accessed
karena memiliki potensi pada daerahnya in Cimahi, West Java, Indonesia: 16 September 2019].

© 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia 167
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
RICKY WIRASASMITA & ERRY HENDRIAWAN,
Implementasi Model Pendidikan Masyarakat

bulan atau tahun; metode langsung untuk diperoleh langsung dari sumbernya melalui
mempelajari perkembangan manusia; dan observasi, survey, dan wawancara; serta (2)
metode yang digunakan memprediksi Data sekunder, yang diperoleh dari sumber
untuk masa yang panjang (Suryana, 2010; lain, seperti dari laporan, dokumen, hasil
Tashakkori & Teddlie, 2010; dan Panorama penelitian, dan sebagainya (Tashakkori
& Muhajirin, 2017). & Teddlie, 2010; Suryamin, 2015; dan
Menurut Wayne A. Nelson (2018), Panorama & Muhajirin, 2017).
dan sarjana lainnya, ciri-ciri penelitian Berdasarkan penjelasan di atas, maka
perkembangan adalah adanya pertumbuhan pengambilan data yang dilakukan dalam
secara bertahap, evolusi, dan perubahan. penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
Konsep ini telah diterapkan pada beragam Bentuk data primer, dengan cara mengukur
bidang studi dan praktek (Tashakkori & langsung daya saing dan daya dukung
Teddlie, 2010; Panorama & Muhajirin, kawasan untuk menunjukkan perkembangan
2017; dan Nelson, 2018). Wayne A. Nelson DIKMAS di wilayah perkotaan Jawa
(2018) menjelaskan lebih lanjut mengenai Barat, sebagai Kualitas DIKMAS; serta (2)
metode developmental research adalah Bentuk data sekunder, dengan cara analisis
sebagai berikut: dokumen yang diperoleh dari data BPS,
PEMDA, PDK, DEPAG, dan sebagainya.
Tujuan umum penelitian perkembangan Tahap selanjutnya adalah menyusun
(developmental research) digambarkan langkah pengolahan data. Variabel bebas (X)
sebagai produk pengetahuan, pemahaman,
dan prediksi. Dalam kerangka ini, penelitian diperoleh dari Kualitas DIKMAS melalui
perkembangan memiliki tujuan khusus dua indikator penilaian, yang terdiri dari:
yang bervariasi dalam hal sejauh mana Pertama, Daya Saing Kawasan, yang
kesimpulan dapat digeneralisasikan/spesifik terdiri dari PPD (Pendekatan Program
secara kontekstual (Nelson, 2018:1102). DIKMAS) dengan kriteria: kearifan lokal,
multi-lokal, dan trans-lokal; dan PKU
Sumber data diperoleh dari data yang (Perkembangan Kawasan Urbanisasi) atau
tersedia, diantaranya: pertama, dari BPS daerah urban dengan kriteria: pesat, normal,
(Badan Pusat Statistik), yang merupakan dan rendah.
sumber data penduduk, administrasi Kedua, Daya Dukung Kawasan, yang
pemerintah, dan faktor lain yang terdiri dari PIP (Perkembangan Infrastruktur
menunjukkan IPM (Indek Pembangunan Pendidikan), yang diperoleh dari distribusi
Manusia), yang diambil dari setiap wilayah sebaran SD (Sekolah Dasar), SLTP (Sekolah
perkotaan Jawa Barat. Kedua, dari PEMDA Lanjutan Tingkat Pertama), dan SLTA
(Pemerintah Daerah), yang merupakan (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas), dimana
sumber data geografis perkotaan Jawa distribusi tersebut terkait dengan kebijakan
Barat sebagai data daya dukung kawasan. wajib belajar 12 tahun, dengan kriteria:
Ketiga, dari Dinas PDK (Pendidikan dan pesat, normal, dan rendah; serta KPP
Kebudayaan) serta DEPAG (Departemen (Kepadatan Penduduk Perkotaan) di Jawa
Agama), yang merupakan sumber data Barat, dengan kriteria: kurang padat = <
yang menunjukkan kualitas DIKMAS 10,000 jiwa/km2, padat = 10,000 – 15,000
(Pendidikan Masyarakat) di wilayah jiwa/km2, dan sangat padat = > 15,000
perkotaan Jawa Barat. jiwa/km2 (Tashakkori & Teddlie, 2010;
Pengambilan data atau teknik Herlando, 2017 dan 2018; dan Panorama &
pengumpulan data didalam proses penelitian Muhajirin, 2017).
dikategorikan berdasarkan jenis data, Sedangkan mengenai variabel terikat (Y)
yang terdiri atas: (1) Data primer, yang diperoleh dari IPM (Indeks Pembangunan

168 © 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan,
Volume 5(2), September 2020

Manusia), dengan kriteria:


tinggi, sedang, dan cukup.
IPM diambil dari laporan
pembangunan manusia (human
development report) secara
berkala, yang dilakukan oleh
BPS. Capaian pembangunan
manusia suatu wilayah, pada
waktu tertentu, dengan kriteria:
kelompok tinggi = 70 ≤ IPM
< 80, sedang = 60 ≤ IPM <
70, dan rendah = IPM < 60
(Tashakkori & Teddlie, 2010;
Suryamin, 2015; Herlando,
2017 dan 2018; dan Panorama
& Muhajirin, 2017).
Adapun pengolahan data
menggunakan uji kelayakan
setiap kota dan analisis terpadu,
yang dilakukan dari rasio
antara perkembangan kualitas Gambar 2:
DIKMAS dengan IPM pada Wilayah Administrasi Provinsi Jawa Barat
setiap kota. Tempat penelitian
adalah lokasi penelitian yang beralamat di
Jalan Jayagiri No.63 Lembang, Kabupaten Provinsi Jawa Tengah; sebelah selatan
Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, berbatasan dengan Samudra Indonesia;
Indonesia. Populasi penelitian sebanyak 27 dan sebelah barat berbatasan dengan
wilayah administrasi Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Kondisi geografisnya
Provinsi Jawa Barat. Teknik pengambilan yang strategis merupakan keuntungan bagi
sampel menggunakan metode purpose daerah, terutama dari segi komunikasi dan
sampling, dan sampel yang diambil adalah perhubungan. Kawasan utara merupakan
9 (sembilan) wilayah administrasi perkotaan daerah berdataran rendah, kawasan selatan
di Provinsi Jawa Barat. Sampel data dengan bukit-bukitnya, kawasan sebelah
penelitian diambil dalam batas waktu dari barat dengan pantainya, serta dataran tinggi
tahun 2013 sampai dengan 2018 (Tashakkori dengan gunungnya ada di kawasan tengah
& Teddlie, 2010; Suryamin, 2015; dan (Aprianoor & Muktiali, 2015; Aris et al.,
Panorama & Muhajirin, 2017). 2015; dan Herlando, 2017 dan 2018).4
Secara administrasi, daerah Provinsi Jawa
HASIL DAN PEMBAHASAN Barat terdiri dari wilayah Kota dan Kabupaten,
Provinsi Jawa Barat memiliki luas yang dapat dilihat dalam gambar 2.
wilayah sekitar 35,377.76 km , secara
2 Selain itu, Jawa Barat memiliki lahan
geografis terletak di antara 5 50’ – 7 50’
o o yang subur dan berasal dari endapan
Lintang Selatan dan 104 48’ – 108 48’ Bujur
o o vulkanis; serta banyaknya aliran sungai
Timur, dengan batas-batas wilayahnya,
yaitu: sebelah utara berbatasan dengan Laut 4
Lihat juga, misalnya, “Geografi dan Topografi Jawa
Barat”. Tersedia secara online di: http://bkd.jabarprov.
Jawa dan DKI (Daerah Khusus Ibukota) go.id/page/10-geografi-dan-topografi-jawa-barat [diakses di
Jakarta; sebelah timur berbatasan dengan Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 17 Juli 2019].

© 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia 169
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
RICKY WIRASASMITA & ERRY HENDRIAWAN,
Implementasi Model Pendidikan Masyarakat

yang menyebabkan sebagian besar Persentase (%)


dari luas tanahnya digunakan
untuk pertanian. Hal ini lebih
dimungkinkan, mengingat Jawa
Barat memang beriklim tropis
(Aris et al., 2015; Sukarman &
Dariah, 2015; dan Herlando, 2017
dan 2018).
Selanjutnya, daftar wilayah
administrasi perkotaan di Provinsi
Jawa Barat, dalam penelitian ini,
terdiri dari: Bogor, dengan kode
kota 710; Sukabumi, dengan kode
kota 720; Bandung, dengan kode 710
730
kota 730; Cirebon, dengan kode 750
770 780
kota 740; Bekasi, dengan kode
kota 750; Depok, dengan kode
kota 760; Cimahi, dengan kode Grafik 1:
kota 770; Tasikmalaya, dengan Grafik
Data Kualitas Pendidikan 1:
Masyarakat
DatadiKualitas Pendidikan Masyarakat di Wilayah
Wilayah Administrasi Perkotaan Provinsi Administrasi Perkotaan
Jawa Barat
kode kota 780; dan Banjar, dengan
Provinsi Jawa Barat
kode kota 790 (Lubis et al., 2000
dan 2011; Herlando, 2017 dan Multi-Lokal, yang didominasi oleh lima
2018; dan Nugraha, 2017). kota, yaitu Kota Sukabumi, Kota Cirebon,
Data penelitian ditabulasikan, diolah, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota
dan dianalisis melalui statistika sederhana Cimahi; dan (3) Kategori Trans-Lokal, yang
(Suryamin, 2015; Herlando, 2017 dan didominasi dua kota, yaitu Kota Bogor dan
2018; dan Panorama & Muhajirin, 2017). Kota Bandung (Lubis et al., 2000 dan 2011;
Adapun mengenai hasil pengolahan data Somantri, 2014; dan Herlando, 2017 dan 2018).
kualitas DIKMAS (Pendidikan Masyarakat) Mengenai PKU (Perkembangan Kawasan
di wilayah administrasi perkotaan Provinsi Urbanisasi), atau daerah urban yang
Jawa Barat, ditampilkan dalam grafik 1. diperoleh dari persentase perkembangan
Berdasarkan hasil pendekatan kualitas per tahunnya, terbagi menjadi tiga kriteria:
DIKMAS (Pendidikan Masyarakat) pada (1) Kategori Pesat, yang didominasi oleh
grafik 1, ianya terdiri dari dua kriteria, yaitu: tiga kota, yaitu Kota Bogor, Kota Bekasi,
Daya Saing Kawasan dan Daya Dukung dan Kota Depok; (2) Kategori Normal,
Kawasan. Penjelasannya adalah sebagai yang didominasi oleh lima kota, yaitu Kota
berikut: Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon,
Daya Saing Kawasan. PPD (Pendekatan Kota Cimahi, dan Kota Tasikmalaya; serta
Program DIKMAS) diperoleh dari visi (3) Kategori Rendah, yang didominasi
dan misi Kota dan pendidikan di wilayah hanya oleh satu kota, yaitu Kota Banjar.
perkotaan Jawa Barat, yang menunjukkan Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan
bahwa setiap wilayah perkotaan memiliki daerah urban mengalami perkembangan (cf
pendekatan dengan cara yang berbeda. Harahap, 2013; Herlando, 2017 dan 2018;
Adapun indikator PPD terbagi menjadi dan Subkhi & Mardiansjah, 2019).
tiga kriteria: (1) Kategori Kearifan Lokal, Daya Dukung Kawasan. Tersedianya
yang didominasi oleh dua kota, yaitu Kota SDM (Sumber Daya Manusia) yang
Tasikmalaya dan Kota Banjar; (2) Kategori berkualitas merupakan salah satu faktor

170 © 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan,
Volume 5(2), September 2020

utama keberhasilan pembangunan Persentase (%)


di suatu daerah. Peningkatan
SDM lebih difokuskan pada
pemberian kesempatan seluas-
luasnya kepada masyarakat untuk
mengecap pendidikan. Program
wajib belajar 12 tahun, dan
berbagai program pendukung
lainnya, adalah bagian dari upaya
pemerintah untuk mempercepat
peningkatan kualitas SDM, yang
pada akhirnya akan menciptakan
SDM yang tangguh siap bersaing
pada era globalisasi (Somantri,
2014; Herlando, 2017 dan 2018;
dan Mustofa & Dede, 2018).
Mengenai PIP (Perkembangan Grafik 2:
Infrastruktur Pendidikan) Data Indeks Pembangunan Manusia
di Wilayah Administrasi Perkotaan Jawa Barat
diperoleh dari distribusi sebaran
sekolah, yang menunjukkan
bahwa setiap wilayah perkotaan Berdasarkan indikator KPP (Kepadatan
memiliki daya dukung program wajib Penduduk Perkotaan), yang diperoleh dari
belajar 12 tahun. Adapun indikator PIP kondisi demografis, terbagi menjadi tiga
terbagi menjadi tiga kriteria: (1) Kategori kriteria: (1) Kategori Sangat Padat, yang
Pesat pada jenjang pendidikan program didominasi oleh empat kota, yaitu Kota
wajib belajar 12 tahun, yang didominasi Bogor, Kota Bandung, Kota Bekasi, dan
tiga kota, yaitu Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Depok; (2) Kategori Padat, yang
dan Kota Depok; (2) Kategori Normal pada didominasi oleh dua kota, yaitu Kota Cimahi
jenjang pendidikan program wajib belajar dan Kota Tasikmalaya; serta (3) Kategori
12 tahun, yang didominasi lima kota, yaitu Kurang Padat, yang didominasi oleh tiga
Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, kota, yaitu Kota Sukabumi, Kota Cirebon,
Kota Cimahi, dan Kota Tasikmalaya; serta dan Kota Banjar (Aprianoor & Muktiali,
(3) Kategori Rendah pada jenjang pendidikan 2015; BKKBN, 2016; dan Herlando, 2017
program wajib belajar 12 tahun, yang dan 2018).
didominasi satu kota, yaitu Kota Banjar Penduduk terbesar berada di Kota Bekasi,
(Somantri, 2014; Herlando, 2017 dan 2018; yang dihuni oleh sebanyak 2,787,205 juta
dan Yusup, Ismanto & Wasitohadi, 2019). jiwa; sedangkan kota dengan populasi
Penduduk Provinsi Jawa Barat adalah terkecil adalah Kota Banjar, dengan jumlah
sebanyak 48.04 juta jiwa, dengan laju penduduknya yaitu 181,901 ribu jiwa. Hal
pertumbuhan 1.29%, yang menjadikan ini menjadikan Provinsi Jawa Barat sangat
Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi bervariasi, jika dilihat dari jumlah penduduk
terbesar di Indonesia dalam hal jumlah perkotaannya (BKKBN, 2016; Herlando,
penduduk. Jumlah penduduk tersebut terdiri 2017 dan 2018; dan Khaterina, 2019).
atas laki-laki sebanyak 24.36 juta jiwa; dan Selanjutnya, hasil pengolahan data
perempuan sebanyak 23.70 juta jiwa (Aris IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di
et al., 2015; Herlando, 2017 dan 2018; dan wilayah administrasi perkotaan Jawa Barat
Jayani, 2019). ditampilkan dalam grafik 2.

© 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia 171
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
RICKY WIRASASMITA & ERRY HENDRIAWAN,
Implementasi Model Pendidikan Masyarakat

Berdasarkan grafik 2, maka hasil Multi-Lokal – Trans-Lokal dan daerah


perhitungan IPM (Indeks Pembangunan urbanisasinya. Apabila dilihat dari kondisi
Manusia) yang diperoleh dari laporan daya dukung kawasan, kota-kota tersebut
pembangunan manusia di Provinsi Jawa memiliki perkembangan infrastruktur
Barat terbagi menjadi tiga kriteria: (1) dengan kategori “pesat”. Lebih lanjut,
Kategori Tinggi, yang didominasi oleh tujuh mengenai kota-kota tersebut memiliki
kota, yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, kepadatan penduduk dengan kategori
Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, “sangat padat”. Akhirnya, apabila dilihat
Kota Depok, dan Kota Cimahi; (2) Kategori dari IPM, kota-kota dengan kategori
Sedang, yang didominasi oleh dua kota, “tinggi” berarti bahwa upaya membangun
yaitu Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar; kualitas hidup manusia atau masyarakatnya
serta (3) Kategori Rendah, yang tidak telah masuk kategori “baik” (cf Hargo,
terdapat di wilayah administrasi perkotaan 2017; Herlando, 2017 dan 2018; dan
Jawa Barat (Suryamin, 2015; Herlando, Larasati, 2018).
2017 dan 2018; dan Juliarini, 2018).
Kemajuan pembangunan manusia KESIMPULAN
yang tertinggi mencapai point 79 berada DIKMAS (Pendidikan Masyarakat) saat
di tiga kota, yaitu Kota Bandung, Kota ini difokuskan pada pemberian kesempatan
Bekasi, dan Kota Depok. Sedangkan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk
kota dengan kemajuan pembangunan mengecap pendidikan dengan program wajib
manusia yang terkecil mencapai point 68 belajar 12 tahun dan program pendukung
berada di Kota Banjar. Hal tersebut adalah lainnya untuk menghadapi tantangan di era
tantangan pembangunan manusia di Provinsi globalisasi.
Jawa Barat, yang masih memerlukan Masih terdapat kesenjangan kualitas
perhatian serius agar kesenjangan capaian pendidikan dan pelayanan pendidikan
pembangunan manusia di perkotaan di perkotaan Jawa Barat. Sebagian besar
dapat ditanggulangi, khususnya mengenai kota-kota di Provinsi Jawa Barat telah
pendidikan masyarakat (Herlando, 2017 dan mampu mengimplementasikan model
2018; Komalasari, 2017; dan Juliarini, 2018). DIKMAS pada era globalisasi, yang berarti
Berdasarkan analisis dari setiap sebagian besar pembangunan kualitas hidup
wilayah administrasi perkotaan Jawa manusianya telah tercapai dengan baik.5
Barat, sebagian besar kota telah mampu
mengimplementasikan model DIKMAS
(Pendidikan Masyarakat) pada era
globalisasi, dan hanya sebagian kecil kota Referensi
yang belum mampu, seperti Kota Banjar. Agustana, Putu. (2020). “Pentingnya Pemberdayaan
Dalam konteks ini, Kota Banjar merupakan Masyarakat sebagai Strategi dalam Pembangunan
kota yang memiliki kualitas DIKMAS Sosial” dalam LOCUS: Majalah Ilmiah FISIP,
dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) 5
Pernyataan: Kami, yang bertanda tangan di bawah
terendah dari kota lainnya di Provinsi Jawa ini, menyatakan dengan sesungguhnya bahwa artikel ini
Barat (Herlando, 2017 dan 2018; Juliarini, adalah asli karya akademik kami berdua. Ianya bukan
2018; dan Kemdikbud RI, 2019). hasil plagiat, sebab sumber-sumber yang kami kutip dan
gunakan, sangat jelas dan tercantum lengkap dalam Daftar
Dari analisis terpadu diperoleh temuan Pustaka atau Referensi. Kami juga menyatakan bahwa
bahwa model DIKMAS pada era globalisasi artikel ini belum pernah dikirim, direviu, dan diterbitkan
dan dampak arus globalisasi yaitu Kota oleh jurnal ilmiah lainnya. Kami bersedia diberi sanksi
akademik, sekiranya apa-apa yang kami nyatakan ini
Bandung, Kota Bekasi, dan Kota Depok, ternyata, di kemudian hari, tidak sesuai dengan ketentuan
dimana kota-kota itu memiliki karakteristik dan peraturan akademik yang ada.

172 © 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan,
Volume 5(2), September 2020

Vol.12, No.1 [Pebruari], hlm.60-69. online di: https://bphn.go.id/data/documents/


Ani, Hety Mustika. (2019). “Pendidikan dan ae_sisdiknas.pdf [diakses di Cimahi, Jawa Barat,
Pembelajaran Berorientasi Pemecahan Masalah Indonesia: 10 Juli 2019].
Masa Depan”. Makalah Ilmiah Tidak Diterbitkan. Endang. (2018). “Penetapan dan Penegasan Batas
Ada dan dimiliki oleh Penulis. Wilayah Daerah dalam Perspektif Hukum dan
Aprianoor, Pritha & Muhammad Muktiali. (2015). Informasi Geospasial”. Makalah dalam Seminar
“Kajian Ketimpangan Wilayah di Provinsi Jawa Nasional Geomatika tentang Penggunaan dan
Barat” dalam Jurnal Teknik PWK, Vol.4, No.4. Pengembangan Produk Informasi Geospasial
Tersedia secara online juga di: https://media. Mendukung Daya Saing Nasional.
neliti.com/media/publications/213385-kajian- Fatchurrohman. (2018). “Kemitraan Pendidikan:
ketimpangan-wilayah-di-provinsi-j.pdf [diakses di Membangun Relasi Sinergis antara Sekolah,
Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 20 Juli 2019]. Keluarga, dan Masyarakat”. Tersedia secara
Aris, Ananta et al. (2015). Demography of online di: http://e-repository.perpus.iainsalatiga.
Indonesia’s Ethnicity. Singapore: ISEAS [Institute ac.id/2108/1/kemitraan.pdf [diakses di Cimahi,
of South East Asian Studies]. Jawa Barat, Indonesia: 10 Juli 2019].
Asrul, Rusydi Ananda & Rosnita. (2014). Evaluasi “Geografi dan Topografi Jawa Barat”. Tersedia secara
Pembelajaran. Bandung: Cita Pustaka Media. online di: http://bkd.jabarprov.go.id/page/10-
Tersedia secara online juga di: https://core.ac.uk/ geografi-dan-topografi-jawa-barat [diakses di
download/pdf/53037263.pdf [diakses di Cimahi, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 17 Juli 2019].
Jawa Barat, Indonesia: 10 Juli 2019]. Gischa, S. (2020). “Kota: Pengertian, Klasifikasi,
Azan, Khairul. (2017). “Tantangan Pendidikan di Ciri, dan Fungsinya”. Tersedia secara
Era Globalisasi” dalam PURISDIKI: Pusat Riset online di: https://www.kompas.com/skola/
Pendidikan Indonesia, pada 11 Oktober. Tersedia read/2020/01/20/190000069/kota--pengertian-
secara online juga di: http://www.purisdiki. klasifikasi-ciri-dan-fungsinya?page=all [diakses
or.id/2017/10/tantangan-pendidikan-di-era- di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 20 Mei 2020].
globalisasi.html [diakses di Cimahi, Jawa Barat, Halimsani. (2018). “Respon Islam terhadap
Indonesia: 3 Juli 2019]. Globalisasi”. Tersedia secara online di: www.
BKKBN [Badan Kependudukan dan Keluarga wordpress.com [diakses di Cimahi, Jawa Barat:
Berencana Nasional]. (2016). Konstribusi 22 Juni 2019].
Penduduk (Bonus Demografis) terhadap Handayani, Riny. (2019). “Analisis Dampak
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Jakarta: Pusat Kependudukan terhadap Tingkat Kriminalitas
Penelitian dan Pengembangan Kependudukan. di Provinsi Banten”. Makalah Ilmiah Tidak
Tersedia secara online juga di: http://repository. Diterbitkan. Banten: Program Studi Administrasi
uki.ac.id/584/1/KONTRIBUSI [diakses di Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 20 Juli 2019]. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Cohen, Robin. (2007). “Creolization and Cultural Handayani, Titik. (2012). “Menyongsong Kebijakan
Globalization: The Soft Sounds of Fugitive Pendidikan Menengah Universal: Pembelajaran
Power” in GLOBALIZATIONS, Vol.4, No.3 dari Implementasi WAJAR DIKDAS 9 Tahun”
[September], pp.369-384. Available online also at: dalam Jurnal Kependudukan Indonesia, Vol VII,
http://www.ling.uqam.ca/atonet/soc8245/Cohen. No. 1, hlm.39-56.
pdf [accessed in Cimahi, West Java, Indonesia: Harahap, Fitri Ramdhani. (2013). “Dampak
July 17, 2019]. Urbanisasi bagi Perkembangan Kota di Indonesia”
Cohen, Robin & Paul Kennedy. (2013). Global dalam Jurnal Society, Vol.I, No.1 [Juni]. Tersedia
Sociology. USA [United States of America]: NYU secara online juga di: https://media.neliti.com/
[New York University] Press, third edition. media/publications/130628-ID-dampak-urbanisasi-
Daniah. (2019). “Kearifan Lokal (Local Wisdom) bagi-perkembangan-kota.pdf [diakses di Cimahi,
sebagai Basis Pendidikan Karakter”. Makalah Jawa Barat, Indonesia: 17 Juli 2019].
Ilmiah Tidak Diterbitkan. Banda Aceh: Fakultas Hardiyanto, Edy et al. (2015). Menghadapi
Tarbiyah dan Keguruan UIN [Universitas Islam Masyarakat Ekonomi ASEAN. Jakarta: Direktorat
Negeri] Ar-Raniry. Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan
Drucker, Peter F. (2002). “Chapter 8: Management Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan
by Objectives and Self-Control” in Martin dan Kebudayaan. Tersedia secara online di: https://
Hinterseer: Zusammenfassung Kapitel, Volume 8. core.ac.uk/download/pdf/227151617.pdf [diakses
Eliza, Pocut et al. (2017). “Laporan Akhir Kelompok di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 10 Juli 2019].
Kerja Analisis dan Evaluasi Hukum mengenai Hargo, Dody Usodo S. (2017). “Pengaruh Globalisasi
Sistem Pendidikan Nasional”. Tersedia secara terhadap Peserta Didik Seskoad”. Tersedia secara

© 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia 173
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
RICKY WIRASASMITA & ERRY HENDRIAWAN,
Implementasi Model Pendidikan Masyarakat

online juga di: https://seskoad.mil.id/admin/file/ Indonesia: 27 Januari 2020].


kajian/54%20Pengaruh%20Globalisasi.pdf [diakses “Kawasan Perkotaan” dalam Ensiklopedi Wikipedia.
di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 3 Juli 2019]. Tersedia secara online juga di: www.wikipedia.
Haris, Andi. (2014). “Memahami Pendekatan org.id [diakses di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia:
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pemanfaatan 3 Juli 2019].
Media” dalam JUPITER, Vol.XIII, No.2, hlm.50-62. Khaterina, L.K. (2019). “Urbanisasi dan Secondary
Harsoyo, B. (2010). “Review Modeling Hidrologi Cities”. Tersedia secara online di: https://
DAS di Indonesia” dalam Jurnal Sains dan kependudukan.lipi.go.id/id/kajian-kependudukan/
Teknologi: Modifikasi Cuaca, Vol.11, No.1. desa-kota/675-urbanisasi-dan-secondary-cities
Tersedia secara online juga di: http://ejurnal.bppt. [diakses di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia:
go.id/index.php/JSTMC/article/view/2179 [diakses 20 Mei 2020].
di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 10 Juli 2019 Komalasari, T.D. (2017). “IPM Jabar Naik Status”.
Herlando, Dodi. (2017). Provinsi Jawa Barat dalam Tersedia secara online di: https://www.pikiran-
Angka. Bandung: Badan Pusat Statistik. rakyat.com/jawa-barat/pr-01278669/ipm-jabar-
Herlando, Dodi. (2018). “Indikator Statistik Terkini naik-status-399191 [diakses di Cimahi, Jawa
Provinsi Jawa Barat”. Tersedia secara online juga Barat, Indonesia: 20 Juli 2019].
di: www.jabar.bps.go.id [diakses di Cimahi, Jawa Kushendrawati, Selu Margaretha. (2006).
Barat, Indonesia: 16 September 2019]. “Masyarakat Konsumen sebagai Ciptaan
Hernawan, Asep Herry & Novi Resmini. (2018). Kapitalisme Global: Fenomena Budaya dalam
“Modul 1: Konsep Dasar dan Model-model Realitas Sosial” dalam MAKARA: Sosial
Pembelajaran Terpadu”. Tersedia secara online di: Humaniora, Vol.10, No.2 [Desember], hlm.49-
http://repository.ut.ac.id/4039/1/PDGK4205-M1. 57. Tersedia secara online juga di: https://
pdf [diakses di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: media.neliti.com/media/publications/4333-
3 Juli 2019]. ID-masyarakat-konsumen-sebagai-ciptaan-
Iqbal, L.M. (2019). “Menggugat Definisi Legal kapitalisme-global-fenomena-budaya-dalam-rea.
Perkotaan”. Tersedia secara online di: https:// pdf [diakses di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia:
medium.com/@luthfimuhamadiqbal/kota-dan- 3 Juli 2019].
kawasan-perkotaan-d26bc0a24f46 [diakses di Larasati, Dinda. (2018). “Globalisasi Budaya
Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 11 Maret 2020]. dan Identitas: Pengaruh dan Eksistensi Hallyu
Iskandar, Dadi Junaedi. (2017). “Pentingnya (KoreanWave) versus Westernisasi di Indonesia”
Partisipasi dan Peranan Kelembagaan Politik dalam Jurnal Hubungan Internasional, Thn.XI,
dalam Proses Pembuatan Kebijakan Publik” No.1 [Januari-Juni], hlm.109-120.
dalam Jurnal Ilmu Administrasi, Vol.14, No.1 Lie, Anita. (2015). Pendidikan: Antara Kebijakan
[Juni], hlm.17-35. dan Praksis. Surabaya: Rajasa Printing. Tersedia
Jayani, Dwi Hadya. (2019). “Berapa Jumlah secara online juga di: http://repository.wima.
Penduduk di Provinsi Jawa Barat pada 2019? ac.id/6012/1/Pendidikan [diakses di Cimahi, Jawa
Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota Barat, Indonesia: 10 Juli 2019].
di Provinsi Jawa Barat”. Tersedia secara Lubis, Nina Herlina et al. (2000). Sejarah Kota-kota
online di: https://databoks.katadata.co.id/ Lama di Jawa Barat. Bandung: Alqaprint.
datapublish/2019/07/18/berapa-jumlah-penduduk- Lubis, Nina Herlina et al. (2011). Sejarah Provinsi
di-provinsi-jawa-barat-pada-2019 [diakses di Jawa Barat, Jilid I dan II. Bandung: Pemprov
Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 20 Mei 2020]. Jabar [Pemerintah Provinsi Jawa Barat].
Juliarini, Aniek. (2018). “Kinerja Pendapatan Daerah Mauna, Boer. (2008). “Dinamika Lingkungan Global
terhadap Indeks Pembangunan Manusia: Studi Kasus dan Dampaknya terhadap Perkembangan Hukum
Provinsi di Pulau Jawa”. Makalah untuk Simposium Internasional” dalam Jurnal Hukum Prioris,
Nasional Keuangan Negara, hlm.934-957. Vol.2, No.1 [September], hlm.1-18. Tersedia
Junaidi. (2018). “Model Pendidikan Multikultural” secara online juga di: https://media.neliti.
dalam AL-INSYIROH, Vol.2, No.2, hlm.57-72. com/media/publications/81924-ID-dinamika-
Kemdikbud RI [Kementerian Pendidikan dan lingkungan-global-dan-dampaknya.pdf [diakses
Kebudayaan Republik Indonesia]. (2019). di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 10 Juli 2019].
“Sosialisasi Penerapan Model PP PAUD dan “Model” dalam Ensiklopedi Wikipedia. Tersedia secara
Dikmas Jawa Barat yang Dikembangkan Tahun online juga di: www.wikipedia.org.id [diakses di
2019: Resume Model”. Tersedia secara online di: Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 3 Juli 2019].
https://pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/model/ Mufidah, Luluk Indarinul. (2019). “Tantangan
wp-content/uploads/2019/12/Resume17Model- Profesionalisme Guru pada Era Globalisasi”
LowSize.pdf [diakses di Cimahi, Jawa Barat, dalam JURNAL LENTERA: Kajian Keagamaan,

174 © 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan,
Volume 5(2), September 2020

Keilmuan, dan Teknologi, hlm.174-186. Praktis Metode Penelitian Kualitatif dan


Muhyidin, Asep. (2018). “Pemertahanan Nilai- Kuantitatif. Yogyakarta: Idea Press, cetakan ke-
nilai Budaya Lokal dalam Pemelajaran Sastra 1. Tersedia secara online juga di: http://eprints.
di Sekolah”. Tersedia secara online di: http:// radenfatah.ac.id/2116/1/buku%20metod%20
badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/ untuk%20uplod.pdf [diakses di Cimahi, Jawa
node/306 [diakses di Cimahi, Jawa Barat, Barat, Indonesia: 17 Juli 2019].
Indonesia: 10 Juli 2019]. Purnomo, Sutrimo. (2017). “Partisipasi Masyarakat
Muslam, H. (2011). “Globalisasi dalam Pendidikan: dalam Pembiayaan Pendidikan: Studi Kasus di
Desain Kurikulum yang Harus Dikembangkan Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Ittihad Teluk,
dalam Pendidikan di Era Globalisasi)” dalam Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten
Wahana Akademika, Volume 12 [Maret]. Banyumas”. Tesis Magister Tidak Diterbitkan.
Tersedia secara online juga di: https://core.ac.uk/ Purwokerto: Program Studi Manajemen
download/pdf/267895348.pdf [diakses di Cimahi, Pendidikan Islam, PPs IAIN [Program
Jawa Barat, Indonesia: 3 Juli 2019]. Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri].
Mustofa, Ahmad & Dede. (2018). “Analisis Pengaruh Tersedia secara online pula di: http://repository.
Sumber Daya Manusia, Infrastruktur Ekonomi, iainpurwokerto.ac.id/3367/1/SUTRIMO%20
dan Social Capital terhadap Pertumbuhan PURNOMO_PARTISIPASI%20MASYARAKAT.
Ekonomi di Kabupaten Lampung Timur” dalam pdf [diakses di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia:
eCo-Buss, Vol.1, No.1 [Agustus]. Tersedia secara 17 Juli 2019].
online juga di: https://media.neliti.com/media/ Rahmat, Abdul. (2018). Manajemen Pemberdayaan
publications/265946-analisis-pengaruh-sumber- pada Pendidikan Non-Formal. Gorontalo: Ideas
daya-manusia-in-5d6a53db.pdf [diakses di Publishing.
Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 20 Juli 2019]. Resi, A., S. Zauhar & H.P. Ismani. (2009). “Interaksi
Nelson, Wayne A. (2018). “Developmental Birokrasi Pemerintah dan Lembaga Swadaya
Research”. Available online at: www. Masyarakat dalam Pembangunan” dalam
researchgate.net [accessed in Cimahi, West Java, WACANA, Vol.10, No.1 [Januari]. Tersedia
Indonesia: 16 September 2019]. secara online juga di: https://media.neliti.com/
Northam, R.M. (1979). Urban Geography. New media/publications/40017-ID-interaksi-birokrasi-
York: John Wiley & Sons. pemerintah-dan-lembaga-swadaya-masyarakat-
Nugraha, Setia. (2017). “Kota Sukabumi: Dari dalam-pembangunan.pdf [diakses di Cimahi,
Distrik Menjadi Gemeente (1815-1914)” dalam Jawa Barat, Indonesia: 10 Juli 2019].
PATANJALA, Vol.9, No.3 [September], hlm.423- Rothman, Jack. (2008). “The Interweaving of
438. Tersedia secara online juga di: https://media. Community Intervention Approaches” in Journal
neliti.com/media/publications/291907-kota- of Community Practice, Vol.3, Iss.3-4, pp.69-99.
sukabumi-dari-distrik-menjadi-gemee-c9cc80a8. Sadewo, Erie, Ibnu Syabri & Pradono. (2018).
pdf [diakses di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: “Post-Suburbia dan Tantangan Pembangunan di
20 Juli 2019]. Kawasan Pinggiran Metropolitan: Suatu Tinjauan
Nurmiyati, Niken, Erni Zuhriyati & Muhammad Literatur” dalam Majalah Geogra­Indonesia,
Noor. (2020). “Desentralisasi Politik dalam Ranah Vol.32, No.2 [Maret], hlm.130-141.
Otonomi Daerah” dalam Jurnal MODERAT, Saputra, Ananta. (2019). “Menuju Sistem Pendidikan
Vol.6, No.2, hlm.376-396. Global”. Makalah Ilmiah Tidak Diterbitkan.
Padmanugraha, A.S. (2010). “Common Sense Semarang: UNNES [Universitas Negeri
Outlook on Local Wisdom and Identity: A Semarang].
Contemporary Javanese Natives’ Experience”. Saputra, Mulyadi. (2012). “Fungsi Teori, Fungsi
Paper presented in an International Conference Model, Perbedaan Teori Komunikasi dengan
on Local Wisdom for Character Building, in Model Komunikasi: Difinisi Teori”. Tersedia
Yogyakarta, Indonesia. secara online di: http://terinspirasikomunikasi.
Pangarso, F.X. Budiwidodo. (2013). “Indikasi blogspot.com/2012/12/fungsi-teori-fungsi-model-
Keestetikaan Lingkungan Perkotaan pada Ruas perbedaan.html [diakses di Cimahi, Jawa Barat,
Koridor Jalan di Tepian Selokan Mataram Indonesia: 10 Juli 2019].
dan Ruas Koridor Jalan di Kawasan Ngasem Setiadi, Efan. (2018). “Pengaruh Globalisasi dalam
Yogyakarta”. Laporan Final Penelitian Tidak Hubungan Internasional”. Makalah Ilmiah Tidak
Diterbitkan. Bandung: LPPM UNPAR [Lembaga Diterbitkan. Jakarta Selatan: Universitas Satya
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Negara Indonesia. Tersedia secara online juga
Universitas Katholik Parahyangan]. di: https://isip.usni.ac.id/jurnal/JURNAL-1%20
Panorama, Maya & Muhajirin. (2017). Pendekatan EFAN%20FISIP-HI%20OK.pdf [diakses di

© 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia 175
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik
RICKY WIRASASMITA & ERRY HENDRIAWAN,
Implementasi Model Pendidikan Masyarakat

Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 10 Juli 2019]. Tirtosudarmo, Riwanto. (2008). “Paradigma dalam
Setiawan, Wawan. (2017). “Era Digital dan Kebijakan Desentralisasi di Indonesia: Sebuah
Tantangannya” dalam Prosiding Seminar Kritik terhadap Dominasi Public Administration
Nasional Pendidikan, hlm.1-9. Tersedia secara School” dalam Jurnal Masyarakat & Budaya,
online juga di: https://core.ac.uk/download/ Vol.10, No.1, hlm.27-52.
pdf/87779963.pdf [diakses di Cimahi, Jawa Barat, Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu:
Indonesia: 3 Juli 2019]. Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
Shaylife. (2018). “Wilayah Administrasi”. Tersedia Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
secara online di: www.blogspot.com [diakses di PT Bumi Aksara.
Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 22 Juni 2019]. Ulumudin, Ikhya & Sri Fajar Martono. (2017).
Somantri, Manap. (2014). Perencanaan Pendidikan: “Kajian Implementasi Program Wajib Belajar
Konsep Dasar Perencanaan Pendidikan, Analisis 12 Tahun di Kota Surabaya” dalam Jurnal
Posisi Sistem Pendidikan, Perencanaan Strategis Ilmiah Mimbar Demokrasi, Vol.16, No.2 [April],
Penuntasan Wajib Belajar, dan Peningkatan Mutu hlm.119-136.
Pendidikan Dasar. Bogor: PT Penerbit IPB Press. “Urbanization: What is Urban Growth”. Available
Subkhi, W.B. & F.H. Mardiansjah. (2019). online at: www.planningtank.com [accessed in
“Pertumbuhan dan Perkembangan Kawasan Cimahi, West Java, Indonesia: 16 September 2019].
Perkotaan di Kabupaten: Studi Kasus Kabupaten Wijaya, Etistika Yuni, Dwi Agus Sudjimat & Amat
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta” dalam Nyoto. (2016). “Transformasi Pendidikan Abad
Jurnal Wilayah dan Lingkungan, Volume 7(2), 21 sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya
hlm.105-120. doi:10.14710/jwl.7.2.105-120. Manusia di Era Global” dalam Prosiding Seminar
Suharto, Toto. (2013). Pendidikan Berbasis Nasional Pendidikan Matematika, Volume 1,
Masyarakat Organik: Pengalaman Pesantren Tahun, hlm.263-278.
Persatuan Islam. Kartasura, Jawa Tengah: Yoga, Salman S. (2018). “Perubahan Sosial-Budaya
FATABA Press dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Masyarakat Indonesia dan Perkembangan
Keguruan IAIN [Institut Agama Islam Negeri] Teknologi Komunikasi” dalam Jurnal Al-Bayan,
Surakarta. Vol.24, No.1 [Januari-Juni], hlm.29-46.
Sukarman & Ai Dariah. (2015). Tanah Andosol Yuniarto, Paulus Rudolf. (2014). “Masalah
di Indonesia: Karakteristik, Potensi, Kendala, Globalisasi di Indonesia: Antara Kepentingan,
dan Pengelolaannya untuk Pertanian. Jakarta: Kebijakan, dan Tantangan” dalam Jurnal Kajian
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Wilayah, Vol.5, No.1, hlm.67-95. Tersedia secara
Kementerian Pertanian. online juga di: https://jkw.psdr.lipi.go.id/index.
Surahman, Sigit. (2013). “Dampak Globalisasi Media php/jkw/article/viewFile/124/38 [diakses di
terhadap Seni dan Budaya Indonesia” dalam Jurnal Cimahi, Jawa Barat, Indonesia: 3 Juli 2019].
Komunikasi, Vol.2, No.1 [Januari-April], hlm.29-38. Yunus, Rasid. (2018). “Transformasi Nilai-nilai
Suparmini. (2007). “Keterkaitan Desa-Kota sebagai Budaya Lokal sebagai Upaya Pembangunan
Alternatif Pembangunan Perdesaan” dalam Karakter Bangsa”. Makalah Ilmiah Tidak
GEOMEDIA, Vol.5, No.2 [Oktober], hlm.193-206. Diterbitkan. Gorontalo: UNG [Universitas Negeri
Suryamin. (2015). Indeks Pembangunan Manusia: Gorontalo].
Metode Baru. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Yusup, Wirastiani binti, Bambang Ismanto &
Suryana. (2010). Metodologi Penelitian: Metode Praktis Wasitohadi. (2019). “Evaluasi Program Indonesia
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: UPI Pintar dalam Peningkatan Akses Pendidikan di
[Universitas Pendidikan Indonesia] Press. Sekolah Menengah Pertama” dalam KELOLA:
Suwardani, Ni Putu. (2015). “Pewarisan Nilai-nilai Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol.6, No.1
Kearifan Lokal untuk Memproteksi Masyarakat [Januari-Juni], hlm.44-53.
Bali dari Dampak Negatif Globalisasi” dalam Zia, Rukhsana [ed]. (2006). Globalization,
Jurnal Kajian Bali, Vol.05, No.02 [Oktober], Modernization, and Education in Muslim Countries.
hlm.247-264. New York: Nova Science Publishers, Inc.
Tashakkori, A. & C. Teddlie. (2010). Mixed Zubaedi. (2013). Pengembangan Masyarakat:
Methodology: Mengombinasikan Pendekatan Wacana dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada
Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Media Group.
Pelajar, Terjemahan.

176 © 2020 by UPI (Indonesia University of Education) Press in Bandung, West Java, Indonesia
ISSN 2527-3868 (print), 2503-457X (online), and http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik

Anda mungkin juga menyukai