Anda di halaman 1dari 9

RAPOR PENDIDIKAN BIDANG KARAKTER

SMP BPI 1 BANDUNG


TAHUN PELAJARAN 2023-2024

Skor Perubahan
No Indikator
No Capaian Rapor Definisi Capaian Skor dari
2023 Tahun Lalu
A.3 1 Karakter Baik 55,77 Peserta didik terbiasa Turun 1,19%
Kecenderungan peserta menerapkan nilai-nilai
didik dalam bersikap dan karakter pelajar pancasila
berperilaku berdasarkan yang berakhlak mulia,
nilai-nilai pelajar bergotong royong,
Pancasila yang mencakup mandiri, kreatif dan
beriman, bertakwa kepada bernalar kritis serta
Tuhan YME, dan berakhlak berkebinekaan global
mulia, gotong-royong, dalam kehidupan sehari
kreativitas, nalar kritis, hari.
kebinekaan global, serta
kemandirian.
A.3.1 2 Beriman, Bertakwa 57,43 Naik 0,10%
kepada Tuhan yang Maha
Esa, dan Berakhlak Mulia
Penerapan ajaran agama
dan kepercayaan dalam
kehidupan sehari-hari
melalui perbuatan pada
manusia, alam, dan negara.
A.3.2 3 Gotong Royong 56,67 Turun 2,90%
Keinginan dan pengalaman
terlibat secara sukarela
dalam kegiatan yang
menunjukkan kepedulian
untuk kebaikan bersama.

A.3.3 4 Kreativitas 54,05 Naik 6,80%


Kesenangan dan
pengalaman menghasilkan
hal yang baru dan berguna.
A.3.4 5 Nalar Kritis 51,88 Turun 5,29%
Kemauan dan kebiasaan
mengambil keputusan
secara logis berdasarkan
berbagai bukti dan sudut
pandang yang beragam.
A.3.5 6 Kebinekaan global 59,71 Turun 0,10%
Ketertarikan terhadap
budaya yang berbeda,
kepedulian terhadap isu-isu
global, serta dukungan
terhadap kesetaraan
gender, agama, dan
budaya.

A.3.6 7 Kemandirian 51,54 Turun 7,70%


Kemauan dan kebiasaan
mengelola perasaan,
pikiran, dan tindakan demi
mencapai tujuan
pembelajaran.
Skor Peringkat
Peringkat di
Rapor secara Sumber Data ANALISIS
Kab./Kota
2022 Nasional
56,44 Peringkat Peringkat Asesmen Nasional Menurunnya karakter siswa
menengah menengah atas (Kementerian Pendidikan, dikarenakan dari faktor lingkungan,
(41-60%) (21-40%) Kebudayaan, Riset dan keluarga, teman bermain, sekolah,
Teknologi) tontonan dan permainan (game).

57,37 Peringkat Peringkat Asesmen Nasional


menengah menengah atas (Kementerian Pendidikan,
(41-60%) (21-40%) Kebudayaan, Riset dan
Teknologi)
58,36 Peringkat Peringkat Asesmen Nasional Menurunnya gotong royong bisa di
menengah menengah atas (Kementerian Pendidikan, sebabkan beberapa hal, seperti
(41-60%) (21-40%) Kebudayaan, Riset dan kesibukan akan pekerjaan atau tugas-
Teknologi) tugas yang diberikan, pengaruh
perkembangan zaman dimana orang
lebih suka melihat layar hp
dibandingan meluangkan waktu secara
langsung dengan orang lain,

50,61 Peringkat Peringkat Asesmen Nasional


menengah menengah atas (Kementerian Pendidikan,
(41-60%) (21-40%) Kebudayaan, Riset dan
Teknologi)
54,78 Peringkat Peringkat Asesmen Nasional Penurunan kemauan nalar kritis
menengah menengah atas (Kementerian Pendidikan, dikarenakan, kurangnya kemampuan
(41-60%) (21-40%) Kebudayaan, Riset dan siswa mendengarkan secara aktif,
Teknologi) kurangnya bertanya aktif kepada orang
secara langsung, kurang memahami
sudut pandang orang lain.
59,77 Peringkat Peringkat atas Asesmen Nasional Siswa kurang mengetahui/mengenal
menengah (1-20%) (Kementerian Pendidikan, budayanya sendiri. Kurangnya
atas (21-40%) Kebudayaan, Riset dan pengenalan budaya lain di
Teknologi) pembelajaran. Kurangnya pemahaman
tentang adat istiadat budaya lain

55,84 Peringkat Peringkat Asesmen Nasional Kemandirian siswa menurun


menengah menengah (41- (Kementerian Pendidikan, dikarenakan faktor internal dan
bawah (61- 60%) Kebudayaan, Riset dan eksternal. Faktor Internal seperti:
80%) Teknologi) kesehatan, motivasi diri, motivasi
rohani, kurang taunya minat dan bakat.
Faktor eskternal seperti lingkungan
yang kurang sehat (adanya bullying),
kurang motivasi dari orang tua dan
guru'
Karakter peserta didik yang
berkaitan dengan karakter
kemandirian.
Skor capaian Kemandirian
Anda tahun ini 51,54, turun 7,7% dari
tahun 2022 (skor 55,84).
PERBAIKAN

(1) Konsisten dalam


kegiatan keagamaan
(Bintalis). (2)
Mengikuti kegiatan
kedisiplinan yang
bekerjasama dengan
Kodam III Siliwangi.
(3) Melaksanakan
secara rutin kegiatan
Upacara Bendera. (4)
Pembiasaan 5 S.
(1) Membatasi
penggunaan alat
komunikasi. (2)
Mengadakan
kegiatan ekskul yang
interaktif sesuai
dengan
perkembangan
kebutuhan peserta
didik. (3)
Pembiasaan piket
kelas dan diberikan
apresiasi dengan cara
diberikan rewed. (4)
Sekolah mengadakan
lomba antar kelas.
(5) Peserta didik
mengikuti
pendidikan karakter
yang difasilitasi oleh
pihak sekolah . (6)
Berperan serta dalam
kegiatan bakti sosial.

(1) Siswa harus


fokus dalam proses
pembelajaran di
dalam kelas dan guru
memberikan metode
atau model
pembelajaran yang
bervariasi. (2)
Penggunaan IT tepat
guna. (3) Konsisten
dalam kegiatan
Literasi dan
Numerasi. (4) Proses
pembelajaran
berbasis masalah. (5)
Peserta didik terbiasa
menngunakan
analisis data dan
fakta dalam proses
pembelajaran
(1) Pembiasaan rebo
nyunda. (2)
Mengadakan
kegiatan
penggunakan
pakaian adat budaya
indonesia. (3)
Melaksanakan
kunjungan
kebudayaan di dalam
atau antar provinsi.
(4) Mencintai budaya
sendiri dan
menghargai serta
menghormati budaya
lain. (5) Sister
School.

(1) Analisis visi dan


misi

Anda mungkin juga menyukai