Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN RS

1. Berdasarkan pengelolaannya rumah sakit dapat dibagi menjadi rumah sakit


A. Rumah sakit umum dan khusus
B. Rumah sakit umum dan publik
C. Rumah sakit publik dan privat
D. Rumah sakit publik dan khusus
E. Rumah sakit privat dan khusus

2. Berdasarkan pelayanannya rumah sakit dapat dibagi menjadi rumah sakit


A. Rumah sakit umum dan khusus
B. Rumah sakit umum dan publik
C. Rumah sakit publik dan privat
D. Rumah sakit publik dan khusus
E. Rumah sakit privat dan khusus

3. RKO yang dipersyaratkan untuk dibuat RS agar dapat membeli obat melalui e-purchasing
A. Bulanan
B. Tahunan
C. Triwulan
D. Semesteran
E. Mingguan

4. Definisi Formularium Nasional


A. Daftar obat-obatan yang menjadi acuan untuk pelayanan kesehatan JKN
B. Dokumen yang berisi daftar obat yang berlaku secara nasional
C. Dokumen yang selalu diperbaharui secara terus menerus, yang berisi sediaan-sediaan obat yang terpilih
D. Dokumen yang berisi daftar obat yang disusun oleh Panitia farmasi dan Terapi Kemenkes
E. Daftar obat-obatan yang harus digunakan untuk pelayanan kesehatan di RS dan puskesmas

5. Jumlah cakupan kasus diare suatu RS sebanyak 10 kasus. Berapa bungkus oralit yang harus direncanakan
bila satu siklus pengobatan diare diperlukan 15 bungkus oralit @ 200 ml
A. 270 bungkus@200 ml
B. 250 bungkus@200 ml
C. 150 bungkus@200 ml
D. 200 bungkus@200 ml
E. 100 bungkus@200 ml

6. Komite lain selain komite medis di RS yang tidak dinyatakan dalam Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit adalah
A. Komite Medis
B. Komite Farmasi dan Terapi
C. Komite pencegahan dan pengendalian infeksi
D. Komite pengendalian resistensi antimikroba
E. Komite Ilmiah

7. Klasifikasi Rumah Sakit Umum terdiri atas


A. Rumah Sakit Umum kelas A, B dan C
B. Rumah Sakit Umum kelas A, B, C dan D
C. Rumah Sakit Umum kelas A dan B
D. Rumah Sakit Umum kelas A, B, C, D dan E
E. Bukan salah satu dari A,B, C dan D

8. Obat-obat untuk penyakit kronis yang kekosongannya dapat ditoleransi sampai dengan 48 jam,merupakan obat yang
masuk golongan
A. Vital
B. Esensial
C. Non Vital
D. Non Esensial
E. Life saving

9. Metode perencanaan epidemiologi sering digunakan untuk perencanaan


A. Obat program pemerintah
B. Rumah Sakit
C. Fasilitas pelayanan kesehatan
D. Rumah Sakit Pemerintah
E. Rumah sakit privat

10.Standar pelayanan kefarmasian di RS


A. Permenkes RI No. 72 Tahun 2016
B. PP RI No. 93 Tahun 2015
C. Permenkes RI No. 34 Tahun 2017
D. Permenkes RI No. 56 Tahun 2014
E. Permenkes RI No. 71 Tahun 2013

11.Klasifikasi Rumah Sakit Khusus terdiri atas


A. Rumah Sakit Umum kelas A, B dan C
B. Rumah Sakit Umum kelas A, B, C dan D
C. Rumah Sakit Umum kelas A dan B
D. Rumah Sakit Umum kelas A, B, C, D dan E
E. Bukan salah satu dari A,B, C dan D

12 daya manusia Rumah Sakit Umum kelas A terdiri atas


A. Tenaga medis
B. Tenaga kefarmasian
C. Tenaga keperawatan
D. Tenaga kesehatan dan non kesehatan lain
E. A, B, C dan D

13 Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi standar


A. Pengelolaan Sediaan Farmasi
B. Pengelolaan alat kesehatan
C. Pengelolaan bahan habis pakai
D. Pelayanan Farmasi Klinis
E. Semua A, B, C dan D

14 Farmasi dan terapi rumah sakit di ketuai oleh


A. Dokter senior RS
B. Apoteker
C. Ka instalasi Farmasi
D. Apoteker atau Dokter
E. Dokter Spesialis

15 pengelolaan obat di rumah sakit yang sesuai kerangka WHO yaitu


A. Seleksi obat, pengadaan, dan pelayanan obat
B. Seleksi obat, pengadaan, penyimpanan dan pelayanan obat
C. Perencanaan, pengadaan dan distribusi obat
D. Perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan pelayanan obat
E. Pengadaan, penyimpanan, pelayanan dan evaluasi penggunaan obat

16 masuk kedalam perencanaan obat dengan metode konsumsi adalah


A. Analisis ABC
B. Analisis VEN
C. Analisis Epidemiologi
D. A dan B benar
E. A,B dan C benar

17 Formularium Rumah Sakit


A. Dokumen yang berisi daftar obat yang diterima/ disetujui oleh Panitia farmasi dan Terapi untuk digunakan
di RS pada batas waktu tertentu.
B. Dokumen yang berisi daftar obat yang diterima/ disetujui oleh Panitia farmasi dan Terapi dan di sah kan oleh
Direktur RS untuk digunakan di RS pada batas waktu tertentu.
C. Dokumen yang selalu diperbaharui secara terus menerus, yang berisi sediaan-sediaan obat yang terpilih
D. Dokumen yang berisi daftar obat yang disusun oleh Panitia farmasi dan Terapi
E. Himpunan obat yang diterima/ disetujui oleh Panitia farmasi dan Terapi untuk digunakan di RS

18.Jumlah penggunaan obat amlodipin tahun 2019 sebanyak 12500. Sisa obat di gudang akhir tahun2000. Safety stok
10%. Harga satuan obat Rp.70,0. Berapa rencana biaya kebutuhan obat
A. 787500
B. 962.5
C. 735
D. 787500
E. 822.5

19.Yang tidak direkomendasikan oleh WHO dalam seleksi obat adalah:


A. Biaya obat yang terjangkau (termurah) untuk obat yang efek klinisnya sama
B. Menggunakan obat dengan nama generik
C. Mencegah duplikasi obat
D. Memilih obat yang tepat dan terbukti efektif serta merupakan drug of choice
E. Memilih obat yang tidak memiliki efek samping

20.Jumlah penggunaan obat amlodipin tahun 2019 sebanyak 12500. Sisa obat di gudang akhir tahun2000. Safety stok
10%. Harga satuan obat Rp.70,0. Berapa rencana kebutuhan obat
A. 12.500
B. 13.750
C. 10.500
D. 11.750
E. 11250

Anda mungkin juga menyukai