Anda di halaman 1dari 11

Cahya Ardi Firjatullah

31102200026

Skenario
Seorang mahasiswa berusia 19 tahun datang dengan keluhan rasa tidak nyaman pada perut.
Anamnesis pasien tidak suka mengkonsumsi sayur dan buah. Ia lebih suka mengkonsumsi
jajanan ringan dan makanan pedas. Mahasiswa tersebut sering merasa perutnya kembung.
Dokter menduga sistem pencernaan mahasiswa tersebut mengalami gangguan.
Enzim-enzim pencernaannya kurang bekerja optimal.
Dokter pun manyampaikan bahwa Kesehatan pencernaan melibatkan pemilihan makanan yang
tepat, proses mastikasi, penelanan makanan hingga defekasi.

LI
1. Mengapa perut pasien terasa tidak nyaman?
Diskenario dijelaskan pada hasil anamnesis bahwa pasien tidak suka mengkonsumsi sayur dan
buah, ia lebih suka mengkonsumsi jajanan ringan dan pedas, mengingat sayuran banyak
mengandung serat. dimana Ada berbagai komponen kimiawi dan sifat fisik spesifik yang
ditemukan dalam serat makanan, dan hal ini akan mempengaruhi kondisinya di dalam usus.
Jadi apabila pasien banyak mengkonsumsi buah dan sayur akan semakin banyak serat yang
akan dimetabolisme oleh bakteri yang berada di saluran pencernaan, dan otomatis banyak
sekresi yang dikeluarkan dari tubuh(sekresi lancar), tetapi pada skenario pasien kekurangan
serat sehingga sekresinya tidak lancar dan menyebabkan kembung(rasa tidak nyaman diperut).
Dan juga pasien sering mengkonsumsi jajanan yang pedas, sehingga akan menganggu
pencernaan dan timbul rasa tidak nyaman.

2. Apa saja enzim pencernaan?jelaskan mekanismenya!


a. pankreas

b. Usus halus
3. Apa pengaruh pemilihan makanan terhadap Kesehatan sistem pencernaan?

Konsumsi makanan yang tidak baik akan meningkatkan resiko terjadi berbagai penyakit salah
satunya. adalah gastritis. Jika makanan yang kita konsumsi merupakan makanan maknan yang
tidak schat maka, akan sangat berpengaruh pada keschatan pencernaan gastritis biasanya
terjadi karena adanya frekuensi makan yang tidak teratur schingga menyebabkan lambung
menjadi sensitive dan asam lambung mengalami peningkatan. Pola makan yang tidak teratur
akan menyebabkan lambung sulit untuk beradaptasi, jilca hal ini terjadi dalam jangka waktu
yang lama akan terjadi kelebihan asam lambung yang mengakibatkan mukosa lambung
menjadi iritasi dan timbullab gastritis
4. Sebutkan organ-organ yang berperan dalam pencernaan!

Organ pencernaan :
1. Cavitas oris (rongga mulut)
Cavitas oris terletak di inferior cavitas nasi. Cavitas oris terbagi menjadi dua regiones oleh arcus
dentalis superior dan arcus dentalis inferior. Arcus dentalis dibentuk oleh gigi (dentes) dan
tulang-tulang alveolar (ossa alveolares). Cavitas oris berfungsi: 1. Sebagai pintu masuk
systema digestoria yang terlibat dalam pemprosesan awal makanan 2. Untuk emanipulasi suara
yang dihasilkan oleh larynx sehingga dapat berbicara 3. Untuk bernapas (Drake et al., 2018).
2. Pharynx
Pharynx merupakan saluran yang menghubungkan cavitas nasi dan cavitas oris di kepala
dengan larynx dan oesophagus di leher. Pharynx terbagi menjadi 3 regiones, yaitu
nasopharynx, oropharynx, dan laryngopharynx

3. Oesophagus
Oesophagus merupakan saluran berotot dengan panjang 25 cm, menghubungkan pharynx dan
ventriculus. Oesophagus ini terdiri atas oesophagus cervicalis di region colli, oesophagus
thoracica di cavitas thoracis, dan oesophagus abdominalis di cavitas abdominis.
4. Ventriculus (Gaster/Stomach/Lambung)
Ventriculus merupakan organ tractus gastrointestinalis yang paling berdilatasi dan berbentuk
seperti huruf J. ventriculus terletak di regio epigastrica, regio umbilicalis, dan regio
hypochondriaca sinistra. Ventriculus memiliki 2 permukaan, yaitu facies anterior (facies
superior) dan facies posterior (facies inferior). Ventriculus memiliki 4 regiones utama, yaitu
cardia, fundus, corpus, dan pars pylorica.

5. Intestinum tenue (small intestine)


Intestinum tenue merupakan bagian terpanjang tractus gastrointestinalis (6-7 m) dan terbentang
dari orificium pyloricum sampai ileocecal junction. Saluran ini terdiri atas duodenum, jejunum,
dan ileum
6. Intestinum Crassum (Large Intestine/Usus Besar)
Intestinum crassum terbentang dari ujung distal ileum ke anus dengan panjang sekitar 1,5
meter pada orang dewasa. Intestinum crassum melengkung di sekitar dan menutupi gulungan
intestinum tenue dan cenderung lebih terfiksir dibandingkan intestinum tenue. Ia terdiri atas
cecum, appendix vermiformis, colon, rectum, dan canalis analis

7. Rectum dan Canalis Analis


Rectum merupakan kelanjutan dari colon sigmoideum, dimulai dari rectosigmoid junction
setinggi vertebra SIII, dan terletak di konkavitas os sacrum dan os coccygeus. Rectum
merupakan struktur retroperitoneal dengan panjang sekitar 12 cm. Rectum dapat dibedakan
dengan colon yang lain karena tidak memiliki taenia coli. Rectum di bagian 1/3 atas dilapisi
peritoneum pada bagian anterior dan lateral, 1/3 media hanya pada bagian anterior, dan 1/3
inferior tidak dilapisi peritoneum.
Canalis analis berjalan ke posterior inferior sepanjang 4 cm dan berakhir di anus. Junction
antara rectum dan canalis analis ditandai oleh cincin anorectal (anorectal ring) yang dapat
dipalpasi pada pemeriksaan rectal toucher. Cincin ini terbentuk akibat tonus lengkung m.
puborectalis di dinding posterior junction yang mempertahankan sudut 120o pada waktu
kontinensi feses. Pada waktu defecatio, otot ini berelaksasi sehingga sudutnya menjadi kurang
tajam
8. Anus
Canalis analis berakhir di anus yang membuka ke luar. Ada 2 otot sfingter, yaitu m. sphincter
ani internus yang dibentuk oleh otot polos dan bersifat involunter dan m. sphincter ani externus
yang dibentuk oleh otot skelet dan bersifat volunter (Marieb dan Keller, 2018). M. sphincter ani
externus tersusun atas pars profundi, pars superficialis, dan pars subcutanea

5. Bagaimana mekanisme kerja organ pencernaan?


Sistem pencernaan terdiri atas :
a. Saluran pencernaan atau traktus gastrointestinalis di mulai dari cavum oris sampai anus.
berturut turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus, 3. Lambung, 4. Usus Halus, 5. Usus
Besar, 6. Rektum, 7. Anus.
b. Organ asesoris berupa gigi, lidah, kelenjar ludah, pankreas, hati dan kandung empedu

Mekanisme ;
Rongga Mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat
pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut
terdapat :
a. Gigi - Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang
kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
b. Lidah-memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa
makanan.
c. Kelenjar Ludah - Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada
manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi
rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.

Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung
saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat
klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi
esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan
sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju
lambung

Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat
menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot
polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut.
Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot
menyerong. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan
bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung
adalah : Senyawa Kimia Fungsi Asam HCl Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat
sedikit Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh
bayi. Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl. Hasil penggerusan
makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur
yang disebut bubur kim.
Usus Halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter.
Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum
(± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan
senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas
yang dilepaskan ke usus halus.
Usus Besar (Kolon)
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5
meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon
asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b.Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri
usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari
tubuh ddefekasi.
Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun
rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.

6. Apa yang dimaksud dengan proses mastikasi?


Mastikasi adalah proses penghancuran makanan secara mekanik yang bertujuan membentuk
bolus yang kecil sehingga dapat mempermudah proses penelanan. Komponen mastikasi terdiri
dari gigi-geligi, sendi rahang, sistem saraf, dan otot-otot kunyah rongga mulut, dengan tahap-
tahap yang terjadi yaitu tahap membuka mandibula, tahap menutup mandibula, dan tahap
kontak gigi antagonis dengan gigi lain atau kontak gigi dengan makanan

7. Bagaimana mekanisme proses penelanan dan struktur anatomis yang terlibat (organ, otot,
saraf)?
8. Apa faktor-faktor yang berpengaruh dalam Kesehatan sistem pencernaan?

Makan makanan yang rendah serat,tidak cukup berolahraga,stress,mengonsumsi terlalu


banyak produk susu,konsumsi obat tertentu,dan mengidap penyakit tertentu.

Sumber:

DAFTAR PUSTAKA(Campbell. (2004). Biologi Jilid 3 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Fox, S.I.
(2008). Human Physiology Tenth Edition. New York: McGraw-Hill

Lauralee Sherwood.2014.human physiology from cells to systems. 8th edition

Riadiani, B., Dewi, R. S., Ariani, N., & Gita, F. (2014). Tooth loss and perceived masticatory ability in post-
menopausal women. Journal of Dentistry Indonesia, 21(1), 3.

ahrisad arsyadi,et: al, 2018: analisis: enzim pencernian bogor agricultural university.
Suryscoata, et. al. 2020 : enzim penceraan dimulut dan enzim sistem gastrontestnal

dr. Ahmad , et: al. 2020 sistem pencernacaan

tinjauan anatomi, histolog, Fisiologi

Anda mungkin juga menyukai