Anda di halaman 1dari 1

Gerak translasi adalah gerak benda yang arahnya lurus ataupun melengkung.

Pada
gerak translasi menggunakan konsep hukum Newton II. Sedangkan gerak
rotasi adalah gerak yang mengalami perputaran terhadap poros tertentu. Gerak
rotasi ini disebabkan oleh adanya torsi yaitu kecenderungan sebuah gaya untuk
memutar suatu benda tegar terhadap titik poros tertentu.
Gerak pada rotasi mengalami suatu torsi. Torsi adalah ukuran kecenderungan
sebuah gaya untuk memutar suatu benda tergar terhadap titik poros tertentu.

sebagai contoh sebuah pintu, ketika kita ingin membuka pintu, maka kita hanya
perlu memutar engsel, dan pintu akan terbuka.
Maka agar bisa bekerja, torsi dipengaruhi oleh engsel pintu sebagai titik tumpunya,
gaya yang bekerja yaitu orang yang membuka pintu, dan lengan (jarak terhadap titik
tumpu). Apabila dituliskan rumus torsi akan menjadi seperti berikut ini:

τ = F.r

Keterangan:
τ : momen torsi (Nm)
F : gaya (N)
r : jarak gaya terhadap poros (m)
Torsi memiliki arah apabila arahnya berlawanan dengan jarum jam, maka nilainya
positif. Sedangkan, apabila searah jarum jam, maka bernilai negatif. Torsi juga akan
bekerja maksimal ketika gaya yang diberikan tegak lurus, yang berarti 90 derajat.

Hukum Newton 2 Untuk Rotasi Benda yang bergerak secara translasi menggunakan
hukum newton II (∑ F=ma ) dan benda yang bergerak secara rotasi juga memakai
konsep hukum Newton yang sama, akan tetapi besarannya memakai besaran-
besaran rotasi. Sehingga, Hukum Newton II untuk benda yang bergerak secara
rotasi atau bergerak melingkar memakai rumus: dimana:
T= total torsi yang bekerja pada benda
I = momen inersia benda
α= percepatan sudut benda

Sumber
BMP PANG4112
https://www.smansasentani.sch.id/upload/file/24544006fisika-kls-11-sem-3.pdf

Anda mungkin juga menyukai