Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN TUGAS 1

Nama: Tania

N I M: 041256396

1. Menurut saya, Ketiga unsur tersebut sangat penting dalam administrasi karena
mereka saling melengkapi untuk mencapai fungsi dan tujuan administrasi
secara efektif dan efisien. Berikut adalah penjelasan mengenai pentingnya
masing-masing unsur:
a. Manajemen - Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pengarah, dan pengendalian kegiatan perusahaan atau
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pentingnya manajemen dalam administrasi adalah:
- Membantu mengidentifikasi tujuan dan sasaran organisasi secara jelas
- Mengalokasikan sumber daya (manusia, materi, dan finansial) yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan
- Mengatur kegiatan dan tugas individu agar bekerja secara sistematis
dan efisien
- Mengendalikan dan mengukur kinerja organisasi untuk memastikan
tujuan tercapai serta memonitor dan mengevaluasi hasilnya
b. Organisasi - Organisasi adalah struktur yang menyatukan individu dan
sumber daya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks administrasi,
organisasi merujuk pada pemisahan tanggung jawab dan wewenang yang
jelas untuk semua anggota, pembentukan kompartemen kerja atau divisi,
serta aliran informasi dan proses pengambilan keputusan.
Pentingnya organisasi dalam administrasi meliputi:
- Membentuk struktur yang jelas untuk memudahkan koordinasi antar-
anggota organisasi
- Mengelola alokasi sumber daya dan pembagian tugas secara efisien
- Menciptakan sistem pengambilan keputusan yang tepat dan efektif
- Membantu menciptakan kultur organisasi yang positif dan
menghasilkan kinerja yang tinggi
c. Komunikasi - Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, gagasan,
dan pendapat antara anggota dalam suatu organisasi. Komunikasi yang baik
sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan
produktif.
Pentingnya komunikasi dalam administrasi adalah:
- Menjaga agar semua anggota organisasi tetap terinformasi tentang
tujuan, kebijakan, dan perubahan organisasi
- Memfasilitasi koordinasi antar-divisi dan individu untuk mencapai
tujuan organisasi secara efisien
- Mendukung proses pengambilan keputusan dengan menyediakan
informasi yang akurat dan up-to-date
- Menciptakan rasa kebersamaan, kepercayaan, dan kolaborasi antar
anggota organisasi
- Dalam kesimpulan, manajemen, organisasi, dan komunikasi
merupakan tiga unsur pendukung utama dalam administrasi yang
memegang peranan penting dalam mencapai tujuan dan sasaran
organisasi secara efektif dan efisien.
2. Administrasi niaga, atau yang sering dikenal sebagai administrasi bisnis,
merupakan bidang yang mempelajari pengelolaan dan koordinasi kegiatan
ekonomi dalam suatu lembaga atau organisasi. Perkembangan awal mula
administrasi niaga baru berkaitan erat dengan Revolusi Industri yang terjadi
pada abad ke-18 dan ke-19. Berikut ini adalah uraian mengenai perkembangan
awal mula munculnya administrasi niaga baru:
a. Revolusi Industri: Pada abad ke-18 dan ke-19, Revolusi Industri
mendorong perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi,
termasuk pertumbuhan perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi
barang dan jasa secara massal. Perubahan ini mengakibatkan peningkatan
kebutuhan akan pengelolaan perusahaan dan organisasi yang lebih
sistematis dan profesional.
b. Munculnya Manajemen Ilmiah: Pada akhir abad ke-19, Frederick Winslow
Taylor melakukan studi tentang efisiensi kerja dan menghasilkan teori
manajemen ilmiah. Teori ini menekankan pentingnya proses pengerjaan
yang terstandarisasi dan perencanaan kerja guna meningkatkan efisiensi
dan produktivitas. Manajemen ilmiah menjadi fondasi bagi praktik
manajemen modern dan menjadi salah satu tonggak munculnya
administrasi niaga.
c. Pendidikan Administrasi Bisnis: Pada awal abad ke-20, pendidikan terkait
manajemen dan administrasi bisnis mulai berkembang, seiring dengan
munculnya lembaga pendidikan yang menawarkan program gelar dalam
bidang bisnis dan administrasi. Salah satu universitas yang menjadi pioneer
dalam pendidikan administrasi bisnis adalah Harvard Business School,
yang didirikan pada tahun 1908 dan menawarkan gelar Master of Business
Administration (MBA).
d. Penggabungan Teori Manajemen: Seiring berjalannya waktu, berbagai
teori manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli. Teori-teori tersebut
melibatkan berbagai aspek manajemen, seperti keorganisasian,
kepemimpinan, pengambilan keputusan, strategi bisnis, pemasaran, dan
keuangan. Teori-teori ini mulai digunakan untuk mengembangkan praktek
administrasi niaga dan menjadi dasar pendidikan dan penelitian dalam
bidang ini.
e. Munculnya Profesi Manajemen: Pada abad ke-20, manajemen mulai diakui
sebagai profesi tersendiri. Organisasi profesional seperti Project
Management Institute (PMI), American Management Association (AMA),
dan Institute of Management Consultants (IMC) didirikan untuk
memberikan dukungan, pelatihan, dan sertifikasi dalam administrasi niaga.

Dalam kesimpulan, perkembangan awal mula munculnya administrasi niaga


berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang muncul dari Revolusi Industri.
Hal ini mendorong pengembangan berbagai teori dan praktek manajemen, serta
pendidikan formal dalam bidang administrasi bisnis, sehingga menjadi bidang
ilmu dan profesi yang penting hingga saat ini.
3. Mempelajari Filsafat Administrasi melalui pendekatan etis dan aksiologis
berarti mempertimbangkan nilai-nilai, prinsip-prinsip moral, dan sistem etika
yang mendasari praktek administrasi. Filsafat Administrasi tidak lepas dari
bidang lain seperti Filsafat Politik, Hukum, dan Filsafat lainnya karena mereka
saling terkait dan saling mempengaruhi dalam beberapa aspek. Berikut adalah
penjelasan mengenai keterkaitan tersebut:
a. Filsafat Politik: Administrasi seringkali berfungsi dalam konteks sistem
politik yang lebih luas, termasuk dalam hal tata kelola pemerintahan,
kebijakan publik, dan hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Oleh
karena itu, Filsafat Administrasi harus mempertimbangkan dasar-dasar
filosofis dari sistem politik, seperti konsep kekuasaan, otoritas, keadilan,
dan partisipasi demokratis. Pemahaman yang mendalam tentang Filsafat
Politik akan membantu dalam menciptakan praktek administrasi yang
lebih demokratis, transparan, dan bertanggung jawab.
b. Hukum: Administrasi melibatkan proses pengambilan keputusan dan
pelaksanaan kebijakan yang seringkali diatur oleh peraturan dan undang-
undang. Oleh karena itu, praktek administrasi harus memperhatikan nilai-
nilai etis dan prinsip-prinsip hukum dasar dalam mengelola sumber daya
dan mengimplementasikan kebijakan. Pemahaman tentang filsafat hukum
dan prinsip-prinsip etis yang mendasari hukum akan membantu aktor
administrasi dalam membuat keputusan yang adil, menghormati hak-hak
individu, serta menjaga integritas dan kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku.
c. Filsafat lainnya: Mempelajari Filsafat Administrasi dalam konteks filsafat
lain seperti Epistemologi (teori pengetahuan), Metafisika (teori realitas),
dan Aksiologi (teori nilai) akan membantu menciptakan pemahaman yang
lebih komprehensif tentang berbagai dimensi yang terlibat dalam
administrasi. Misalnya, pemahaman tentang epistemologi akan
memberikan wawasan tentang bagaimana pengetahuan diperoleh dan
digunakan dalam administrasi, sementara aksiologi akan mengaitkan
administrasi dengan konsep nilai-nilai yang lebih luas dan lebih tinggi
yang mendasari praktek administrasi.
d. Secara keseluruhan, pendekatan Filsafat Administrasi yang
mempertimbangkan bidang-bidang terkait seperti Filsafat Politik, Hukum,
dan Filsafat lainnya akan memberikan pemahaman yang lebih holistik
tentang aspek-aspek etis dan nilai-nilai dalam administrasi. Hal ini akan
membantu para praktisi dan teoretisi administrasi untuk mengembangkan
praktek yang lebih etis, efisien, dan efektif. Mempelajari Filsafat
Administrasi melalui pendekatan etis dan aksiologis berarti
mempertimbangkan nilai-nilai, prinsip-prinsip moral, dan sistem etika
yang mendasari praktek administrasi. Filsafat Administrasi tidak lepas dari
bidang lain seperti Filsafat Politik, Hukum, dan Filsafat lainnya karena
mereka saling terkait dan saling mempengaruhi dalam beberapa aspek.
Berikut adalah penjelasan mengenai keterkaitan tersebut:
e. Filsafat Politik: Administrasi seringkali berfungsi dalam konteks sistem
politik yang lebih luas, termasuk dalam hal tata kelola pemerintahan,
kebijakan publik, dan hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Oleh
karena itu, Filsafat Administrasi harus mempertimbangkan dasar-dasar
filosofis dari sistem politik, seperti konsep kekuasaan, otoritas, keadilan,
dan partisipasi demokratis. Pemahaman yang mendalam tentang Filsafat
Politik akan membantu dalam menciptakan praktek administrasi yang
lebih demokratis, transparan, dan bertanggung jawab.
f. Hukum: Administrasi melibatkan proses pengambilan keputusan dan
pelaksanaan kebijakan yang seringkali diatur oleh peraturan dan undang-
undang. Oleh karena itu, praktek administrasi harus memperhatikan nilai-
nilai etis dan prinsip-prinsip hukum dasar dalam mengelola sumber daya
dan mengimplementasikan kebijakan. Pemahaman tentang filsafat hukum
dan prinsip-prinsip etis yang mendasari hukum akan membantu aktor
administrasi dalam membuat keputusan yang adil, menghormati hak-hak
individu, serta menjaga integritas dan kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku.
g. Filsafat lainnya: Mempelajari Filsafat Administrasi dalam konteks filsafat
lain seperti Epistemologi (teori pengetahuan), Metafisika (teori realitas),
dan Aksiologi (teori nilai) akan membantu menciptakan pemahaman yang
lebih komprehensif tentang berbagai dimensi yang terlibat dalam
administrasi. Misalnya, pemahaman tentang epistemologi akan
memberikan wawasan tentang bagaimana pengetahuan diperoleh dan
digunakan dalam administrasi, sementara aksiologi akan mengaitkan
administrasi dengan konsep nilai-nilai yang lebih luas dan lebih tinggi
yang mendasari praktek administrasi.

Secara keseluruhan, pendekatan Filsafat Administrasi yang mempertimbangkan


bidang-bidang terkait seperti Filsafat Politik, Hukum, dan Filsafat lainnya akan
memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang aspek-aspek etis dan nilai-nilai
dalam administrasi. Hal ini akan membantu para praktisi dan teoretisi administrasi
untuk mengembangkan praktek yang lebih etis, efisien, dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai