BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : RIZQY ARIEF FIRMANSYAH

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042176269

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4531/Filsafat Administrasi

Kode/Nama UPBJJ : 24/BANDUNG

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN

NO. 1
A. Arti penting asas dalam administrasi
Asas dalam administrasi adalah prinsip-prinsip atau pedoman dasar yang menjadi landasan atau
pijakan dalam menjalankan tugas administratif. Asas-asas ini memiliki peran penting dalam
memastikan bahwa administrasi berjalan dengan baik, efisien, dan transparan. Mereka membantu
memastikan bahwa pejabat publik dan lembaga pemerintah bertindak dengan integritas dan menjaga
kepentingan publik. Asas-asas administrasi juga dapat menjadi pedoman untuk menjaga keadilan,
efisiensi, dan akuntabilitas dalam pelayanan publik.

B. Tiga asas pelengkap dalam administrasi

1. Asas Kejujuran: Asas kejujuran mengharuskan pejabat publik dan pegawai pemerintah untuk
bertindak dengan integritas dan jujur. Mereka harus menjalankan tugas mereka tanpa
menyembunyikan informasi penting, menghindari konflik kepentingan, dan menjaga
transparansi dalam pengambilan keputusan.

2. Asas Ketelitian: Asas ketelitian mengacu pada kebutuhan untuk mengambil keputusan yang
cermat dan berdasarkan data yang akurat. Administrasi yang cermat akan mengurangi peluang
kesalahan atau penyalahgunaan kekuasaan. Keputusan yang tepat dan akurat akan mendukung
efisiensi dan keadilan dalam pelayanan publik.

3. Asas Penghematan: Asas penghematan menuntut bahwa sumber daya publik, termasuk
anggaran dan aset negara, harus dikelola dengan bijaksana. Pejabat publik harus menghindari
pemborosan dan memastikan penggunaan yang efisien dan efektif dari sumber daya tersebut
untuk kepentingan masyarakat.

C. Kasus korupsi di Indonesia dan taat pada asas

Kasus korupsi di Indonesia menunjukkan bahwa pejabat publik mungkin tidak taat pada asas-
asas seperti kejujuran, ketelitian, dan penghematan. Korupsi sering kali melibatkan penyalahgunaan
kekuasaan dan sumber daya publik untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ini berarti
pelanggaran asas-asas administrasi yang esensial, terutama asas kejujuran.
Untuk memastikan bahwa pejabat publik patuh pada asas-asas administrasi, beberapa langkah
yang dapat diambil meliputi:
1. Peningkatan Pengawasan: Menguatkan sistem pengawasan dan akuntabilitas dalam
pemerintahan untuk meminimalkan peluang terjadinya tindakan korupsi.

2. Pelatihan dan Kesadaran: Memberikan pelatihan dan kesadaran kepada pejabat publik tentang
pentingnya menjalankan tugas mereka dengan integritas dan berdasarkan asas-asas administrasi
yang benar.

3. Transparansi: Meningkatkan transparansi dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan

sumber daya publik agar masyarakat dapat memantau tindakan pejabat publik.

4. Sanksi yang Tegas: Menerapkan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran asas-asas administrasi,
termasuk tindakan korupsi, untuk memberikan deterrence yang kuat.

5. Pembentukan Lembaga Antikorupsi: Membentuk lembaga antikorupsi yang independen dan

kuat untuk menyelidiki dan mengadili tindakan korupsi.
 Dengan menjalankan langkah-langkah ini, pemerintah dapat mempromosikan kepatuhan
pejabat publik pada asas-asas administrasi dan mengurangi kasus korupsi.

NO. 2
A. Prinsip administrasi adalah pedoman atau aturan dasar yang mengatur perilaku dan tindakan dalam
administrasi dan manajemen. Mereka mencerminkan nilai-nilai yang mendasari pengambilan
keputusan dan tindakan dalam konteks organisasi. Prinsip-prinsip administrasi seringkali mencakup
aspek-aspek etika, moralitas, dan keadilan dalam pengelolaan sumber daya dan pengambilan
keputusan.
Prinsip administrasi termasuk dalam aksiologi administrasi dan manajemen karena aksiologi
adalah cabang filsafat yang mempelajari nilai, etika, dan moralitas. Dalam konteks administrasi dan
manajemen, prinsip-prinsip ini mencerminkan nilai-nilai yang harus dipegang oleh para pemimpin dan
manajer dalam menjalankan tugas mereka. Prinsip administrasi membantu menciptakan dasar etis
untuk pengambilan keputusan dan tindakan di lingkungan organisasi. Dengan memasukkan prinsip
administrasi dalam aksiologi administrasi dan manajemen, kita mengakui bahwa keputusan dan
tindakan dalam dunia bisnis dan pemerintahan harus mencerminkan nilai-nilai yang dihormati dan
dijunjung tinggi.

B. Berikut adalah fokus perhatian dan kontribusi dari beberapa ahli yang disebutkan
Mary Parker Follett: Mary Parker Follett adalah seorang ahli manajemen yang sangat berfokus
pada konsep manajemen berdasarkan kerjasama, integrasi, dan kepemimpinan berdasarkan pemahaman
bersama. Kontribusinya termasuk penekanan pada manajemen berbasis tim, manajemen partisipatif,
dan pentingnya resolusi konflik yang konstruktif.
1. Oliver Sheldon: Oliver Sheldon mengembangkan konsep manajemen fungsional dan mencoba
mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sosial ke dalam manajemen. Dia juga menekankan
pentingnya kesejahteraan karyawan dan hubungan antara manajer dan pekerja.

2. Douglas McGregor: Douglas McGregor dikenal karena teorinya tentang Teori X dan Teori Y
dalam manajemen. Teori X menganggap bahwa kebanyakan orang cenderung malas dan perlu
diawasi dengan ketat, sementara Teori Y menganggap bahwa orang-orang memiliki potensi
untuk berkontribusi dan mandiri. Kontribusinya adalah mempromosikan pendekatan yang lebih
humanis dalam manajemen.

3. Chris Argyris: Chris Argyris memfokuskan perhatiannya pada teori organisasi dan
pengembangan organisasi. Dia mempelajari konsep pembelajaran organisasi, teori tindakan,
dan teori ganda. Kontribusinya adalah membantu organisasi memahami cara mengembangkan
diri dan beradaptasi dengan perubahan.

Kesemua ahli di atas memiliki kontribusi berharga dalam mengembangkan pemahaman tentang
administrasi dan manajemen. Mereka telah membantu mengubah pandangan tentang cara organisasi
beroperasi dan bagaimana manusia dapat dikelola dan dipimpin dengan lebih efektif.
NO. 3
A. Filsafat administrasi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan pemahaman dan analisis konsep,
prinsip, nilai, dan dasar-dasar teoretis yang mendasari administrasi. Ini melibatkan pemeriksaan dasar-
dasar filosofis yang mempengaruhi tindakan dan kebijakan administratif. Filsafat administrasi
membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang hakikat administrasi, nilai-nilai yang
mendasarinya, dan cara memahami serta merumuskan landasan teoretis untuk praktik administratif.

B. Aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis dalam ilmu administrasi adalah sebagai berikut:
• Aspek Ontologis: Aspek ini berkaitan dengan pertanyaan tentang apa yang ada atau hakikat dari
administrasi. Dalam konteks ilmu administrasi, aspek ontologis melibatkan pertanyaan-
pertanyaan tentang apa yang menjadi objek studi administrasi, seperti struktur organisasi, proses
pengambilan keputusan, atau hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Ini melibatkan
pemahaman tentang realitas administratif.

• Aspek Epistemologis: Aspek ini berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana pengetahuan
dalam administrasi diperoleh, disusun, dan diuji. Dalam ilmu administrasi, aspek epistemologis
melibatkan penerapan metode penelitian dan analisis untuk memahami fenomena administratif.
Ini mencakup penggunaan metode ilmiah, analisis data, penelitian empiris, dan teori yang
digunakan untuk memahami administrasi.

• Aspek Aksiologis: Aspek ini berkaitan dengan nilai-nilai, etika, dan moralitas dalam
administrasi. Ini melibatkan pertanyaan tentang apa yang seharusnya dilakukan atau dihindari
dalam praktik administratif. Aspek aksiologis menentukan pedoman etis yang harus diikuti oleh
para pejabat publik dan manajer dalam menjalankan tugas mereka, termasuk prinsip-prinsip
seperti keadilan, kejujuran, dan integritas.

C. Administrasi Negara Baru adalah sebuah konsep yang muncul sebagai tanggapan terhadap
perubahan dalam lingkungan administratif, terutama dalam konteks negara modern. Konsep ini
mengacu pada pendekatan administrasi yang lebih efisien, efektif, dan responsif terhadap tuntutan dan
tantangan zaman baru. Beberapa ciri penting dari Administrasi Negara Baru adalah:
• Penggunaan Teknologi: Administrasi Negara Baru memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dalam pengambilan keputusan, penyelenggaraan
layanan publik, dan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.

• Desentralisasi: Konsep ini mendukung desentralisasi kekuasaan dan pengambilan keputusan,

yang memungkinkan partisipasi yang lebih besar dari masyarakat dalam pengelolaan urusan
publik.

• Akuntabilitas dan Transparansi: Administrasi Negara Baru mendorong pemerintah untuk lebih
akuntabel dan transparan dalam tindakan dan pengambilan keputusan mereka. Ini bertujuan
untuk mengurangi peluang korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

• Manajemen Kinerja: Administrasi Negara Baru mengedepankan manajemen kinerja yang lebih
ketat dan berorientasi pada hasil. Ini mencakup pengukuran kinerja, evaluasi, dan
pengembangan program-program pemerintah.

• Pelayanan yang Lebih Baik: Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik
dengan fokus pada kepuasan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan mereka.
 Administrasi Negara Baru adalah pendekatan yang berupaya meningkatkan efisiensi dan
responsivitas pemerintah dalam menghadapi perubahan zaman dan tuntutan masyarakat modern.

NO. 4
A. Perbedaan antara manajemen administrasi dan manajemen operasi adalah sebagai berikut:
Manajemen Administrasi
• Fokus: Manajemen administrasi lebih berfokus pada perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan fungsi-fungsi administratif, seperti pengambilan keputusan, perencanaan
anggaran, dan kebijakan organisasi.

• Ruang Lingkup: Ini lebih berkaitan dengan manajemen tingkat atas atau manajemen tingkat
eksekutif dalam organisasi.

• Tujuan: Tujuan utama manajemen administrasi adalah memastikan bahwa organisasi mengikuti
kebijakan, prosedur, dan peraturan yang berlaku.

• Contoh: Manajer administrasi dapat memastikan bahwa semua departemen dalam organisasi
mematuhi aturan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Manajemen Operasi
• Fokus: Manajemen operasi lebih berfokus pada pelaksanaan kegiatan-kegiatan sehari-hari
dalam organisasi, termasuk produksi, penyediaan layanan, atau operasi rutin lainnya.

• Ruang Lingkup: Ini lebih berkaitan dengan manajemen tingkat tengah atau tingkat operasional
dalam organisasi.

• Tujuan: Tujuan utama manajemen operasi adalah memastikan bahwa tugas-tugas sehari-hari
dijalankan dengan efisien dan mencapai hasil yang diharapkan.

• Contoh: Manajer operasi di sebuah pabrik bertanggung jawab untuk memastikan produksi
berjalan lancar, jadwal dipatuhi, dan biaya produksi dikelola dengan baik.

B. Salah satu kebijakan pemerintah pusat/daerah yang berkaitan dengan penggerakan (motivating)
dalam upaya meningkatkan kinerja adalah pemberian insentif kepada pegawai negeri atau aparatur sipil
negara. Insentif ini dapat berupa berbagai bentuk, seperti tunjangan kinerja, bonus, promosi, atau
pengakuan atas pencapaian kinerja yang baik. Pemerintah sering menggunakan insentif ini sebagai alat
untuk mendorong motivasi dan kinerja pegawai pemerintah.
Contoh kebijakan insentif yang dapat ditemui dalam pemerintah pusat/daerah adalah:
• Tunjangan Kinerja: Pemerintah memberikan tambahan gaji atau tunjangan kepada pegawai
yang mencapai target kinerja tertentu atau menunjukkan pencapaian yang luar biasa dalam tugas
mereka.

• Bonus Kinerja: Pegawai dapat menerima bonus finansial berdasarkan pencapaian kinerja
tahunan atau semesteran. Bonus ini bertujuan untuk memberikan penghargaan atas kontribusi
mereka.
 • Promosi Berdasarkan Prestasi: Pemerintah dapat mempromosikan pegawai yang telah mencapai
hasil kinerja yang baik ke posisi yang lebih tinggi sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasi
mereka.

• Penghargaan Kinerja: Pemberian penghargaan seperti piagam, medali, atau penghargaan

lainnya kepada pegawai yang telah mencapai kinerja yang luar biasa.

Kebijakan insentif semacam ini dapat memberikan dorongan kepada pegawai negeri untuk
bekerja lebih baik dan lebih produktif dalam mencapai tujuan organisasi pemerintah pusat/daerah.

sumber:
BMP/ADPU4531 Filsafat Administrasi
Referensi Internet