Anda di halaman 1dari 2

Nama: Andika Umbu Kallung

Nim: 220510105

Prodi: Manajemen

Tugas Manajemen keuangan 13F1

JAWAB:

Untuk menghitung perputaran persediaan bahan baku dan perputaran persediaan barang
dalam proses, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Perputaran Persediaan = Total Biaya Produksi / (Persediaan Awal + Persediaan Akhir)

Mari kita hitung perputaran persediaan bahan baku dan perputaran persediaan barang dalam
proses:

Perputaran Persediaan Bahan Baku:

Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya
Overhead Pabrik Total Biaya Produksi = Rp. 5.000.000,00 + Rp. 4.800.000,00 + Rp.
3.000.000,00 = Rp. 12.800.000,00

Persediaan Bahan Baku Awal Tahun = Rp. 150.000,00 Persediaan Bahan Baku Akhir Tahun =
Rp. 100.000,00

Perputaran Persediaan Bahan Baku = Rp. 12.800.000,00 / (Rp. 150.000,00 + Rp. 100.000,00)
= Rp. 12.800.000,00 / Rp. 250.000,00 = 51,2 kali

Perputaran Persediaan Barang dalam Proses:

Total Biaya Produksi = Rp. 12.800.000,00

Persediaan Barang dalam Proses Awal Tahun = Rp. 160.000,00 Persediaan Barang dalam
Proses Akhir Tahun = Rp. 190.000,00

Perputaran Persediaan Barang dalam Proses = Rp. 12.800.000,00 / (Rp. 160.000,00 + Rp.
190.000,00) = Rp. 12.800.000,00 / Rp. 350.000,00 = 36,57 kali
Arti Perputaran Persediaan Barang dalam Proses:

Perputaran persediaan barang dalam proses adalah ukuran seberapa sering persediaan barang
dalam proses berputar selama periode tertentu. Nilai ini mencerminkan efisiensi dalam proses
produksi. Semakin tinggi perputaran persediaan barang dalam proses, semakin efisien
perusahaan dalam mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Ini juga dapat
mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki proses produksi yang lebih cepat dan efisien.
Dalam kasus ini, perusahaan PT. Makmur, Tbk. memiliki perputaran persediaan barang dalam
proses sebanyak 36,57 kali selama periode tersebut, yang menunjukkan tingkat efisiensi
produksi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai