Anda di halaman 1dari 30

INGROWN TOENAIL

(Standar Kompetensi 4)
Tujuan Umum
Peserta didik mampu menjelaskan mengenai penyakit
ingrown toenail
Tujuan Khusus
1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi, epidemiologi dan patogenesis ingrown
toenail
2. Peserta didik mampu menjelaskan gejala klinis ingrown toenail
3. Peserta didik mampu menjelaskan komplikasi dari ingrown toenail
4. Peserta didik mampu menjelaskan pembantu diagnosis dan diagnosis banding
ingrown toenail
5. Peserta didik mampu menjelaskan pengobatan dan prognosis ingrown toenail
PENDAHULUAN
● Ingrown Toenail → kuku yang tumbuh ke dalam
● Mempengaruhi orang dewasa dan orang tua
● Pertumbuhan distal lateral pada tepi kuku jempol kaki
adalah jenis yang paling umum
● Jarang -> jari-jari kaki yang berdekatan dan pada jari-
jari tangan
Olvera-Rodríguez, V., Gatica-Torres, M., Carrillo-Córdova, D. M., Barrera-Godínez, A., & Domínguez-Cherit, J. (2021). Painful nails: A practical approach to the
diagnosis and management of painful nail conditions. In International Journal of Dermatology (Vol. 60, Issue 11, pp. 1318–1333). John Wiley and Sons Inc.
https://doi.org/10.1111/ijd.15496
Definisi
● Ingrown Toenail (Onychocryptosis/Unguis incarnatus)
● Keadaan dimana sudut atau sisi kuku kaki bertumbuh
ke jaringan lunak. → nyeri, radang, kadang infeksi

Olvera-Rodríguez, V., Gatica-Torres, M., Carrillo-Córdova, D. M., Barrera-Godínez, A., & Domínguez-Cherit, J. (2021). Painful nails: A practical approach to the
diagnosis and management of painful nail conditions. In International Journal of Dermatology (Vol. 60, Issue 11, pp. 1318–1333). John Wiley and Sons Inc.
https://doi.org/10.1111/ijd.15496
Epidemiologi
● Mengenai seluruh usia
● 2.5%-5% dari populasi dunia
● Lebih sering mengenai penderita diabetes melitus

Geizhals, S., & Lipner, S. R. (2019). Review of onychocryptosis: Epidemiology, pathogenesis, risk factors, diagnosis and treatment. In
Dermatology Online Journal (Vol. 25, Issue 9). Dermatology Online Journal. https://doi.org/10.5070/D3259045583
Anatomi

Baran, R., & Cogrel, O. (2019). Nail Surgery. In S. Kang, M. Amagai, A. Bruckner, A. H. Enk, & D. J. Margolis (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed.). McGraw-
Hill.
Etiologi
Lempeng kuku yang
terlalu besar dan Kaos kaki /
Hiperhidrosis
bantalan kuku yang sepatu ketat
terlalu sempit

Pemotongan kuku
Trauma Infeksi
yang tidak tepat

Olvera-Rodríguez, V., Gatica-Torres, M., Carrillo-Córdova, D. M., Barrera-Godínez, A., & Domínguez-Cherit, J. (2021). Painful nails: A practical approach to the diagnosis and
management of painful nail conditions. In International Journal of Dermatology (Vol. 60, Issue 11, pp. 1318–1333). John Wiley and Sons Inc. https://doi.org/10.1111/ijd.15496
Patogenesis
Lempeng kuku yang Ujung jari kaki
Nyeri
terlalu besar dan tertekan
bantalan kuku yang
terlalu sempit

Tertinggal Pasien
Spikula menusuk
spikula memotong
ke jaringan distal
ujungnya
sulkus kuku
Sakit, nanah,
granulasi,
bengkak, fibrosis

Haneke, E. (2019). Disorder of the Hair and Nails. In S. Kang, M. Amagai, A. L. Bruckner, A. Enk, D. J. Margolis, A. J. McMichael, & J. S. Orringer (Eds.),
Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed., pp. 1568–1609). McGraw-Hill.
Diagnosis
Anamnesis

● Mayoritas pasien akan datang dengan nyeri pada jari


kaki
● Gejala tambahan bergantung pada derajat nyeri yang
dirasakan pasien
● Nyeri yang hebat bisa menyebabkan disabilitas dan
gangguan beraktivitas
Olvera-Rodríguez, V., Gatica-Torres, M., Carrillo-Córdova, D. M., Barrera-Godínez, A., & Domínguez-Cherit, J. (2021). Painful nails: A practical approach to the diagnosis and
management of painful nail conditions. In International Journal of Dermatology (Vol. 60, Issue 11, pp. 1318–1333). John Wiley and Sons Inc. https://doi.org/10.1111/ijd.15496
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik

● Stage 1 : Inflamasi (merah,


bengkak, nyeri) pada jari
yang terkena
● Stage 2 : drainase
seropurulen da ulserasi
● Stage 3 : Kronik. sudah ada
jaringan granulasi hipertrofik

Tidak memerlukan penunjang kecuali terdapat kecurigaan penyakit lain


DD

Tumors of the Subungual


Retronychia
nail bed exostosis

Haneke, E. (2019). Disorder of the Hair and Nails. In S. Kang, M. Amagai, A. L. Bruckner, A. Enk, D. J. Margolis, A. J. McMichael, & J. S. Orringer (Eds.),
Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed., pp. 1568–1609). McGraw-Hill.
Pengobatan
Taping, gutter splint, kombinasi
Non invasif metode anchor-taping dan belat
akrilik
Sebagian besar
kasus dapat
sembuh dengan
cara non invasif
Invasif Eksisi bedah (definitif)

Baran, R., & Cogrel, O. (2019). Nail Surgery. In S. Kang, M. Amagai, A. Bruckner, A. H. Enk, & D. J. Margolis (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed.). McGraw-
Hill.
The taping method
The cotton wick (packing) method gutter splint
Instrumen Bedah Kuku

Baran, R., & Cogrel, O. (2019). Nail Surgery. In S. Kang, M. Amagai, A. Bruckner, A. H. Enk, & D. J. Margolis (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed.). McGraw-
Hill.
Anastesia
● Pasien berbaring atau terlentang.
● Penggunaan lidokain 1% atau 2%
● Pemberian Emla atau LMD di bawah oklusi 2 jam
● Anastesi lokal + epinefrin (hati-hati dalam pemberiannya)
● Anastesi menggunakan jarum suntik Luer-Lock
menggunakan teknik blok digital proksimal atau blok
digital distal/blok sayap (lebih baik)
● Teknik lain : anastesi distal median atau blok transthechal
Baran, R., & Cogrel, O. (2019). Nail Surgery. In S. Kang, M. Amagai, A. Bruckner, A. H. Enk, & D. J. Margolis (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed.). McGraw-
Hill.
Blok Digital Proksimal

● Tradisional
● Onset : 5-10 menit
● Tangan dibaringkan
● Anastesi melalui suntikan
dorsal
● Efek tourniquet dapat secara
tidak sengaja dihasilkan
(hindari!)
Baran, R., & Cogrel, O. (2019). Nail Surgery. In S. Kang, M. Amagai, A. Bruckner, A. H. Enk, & D. J. Margolis (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed.). McGraw-
Hill.
Blok Digital Distal
● Lebih menyakitkan
● Onset : segera
● Dipilih jika tidak ada infeksi bakteri
digital
● Disuntikkan secara perlahan-lahan
● Cocok untuk mayoritas prosedur
yang dilakukan pada bagian
proksimal kuku
● Tidak cocok pada matrikektomi

Baran, R., & Cogrel, O. (2019). Nail Surgery. In S. Kang, M. Amagai, A. Bruckner, A. H. Enk, & D. J. Margolis (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed.). McGraw-
Hill.
Teknik Anastesi lain

Blok regional dan


Blok Transthecal
anastesi umum
Teknik ini melibatkan Digunakan terutama pada
injeksi perkutan palmar pembedahan yang lebih
sebanyak 2 mL lidokain luas dan menyakitkan
atau ropivicaine ke atau pada keadaan di
dalam ruang potensial mana anestesi lebih dari
selubung tendon fleksor 1 digit pada waktu yang
sama akan berguna
Baran, R., & Cogrel, O. (2019). Nail Surgery. In S. Kang, M. Amagai, A. Bruckner, A. H. Enk, & D. J. Margolis (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed.). McGraw-
Hill.
Teknik Bedah Kuku

Spicule excision and


partial matricectomy

Pemotongan bagian kuku


yang terdampak
menggunakan
matrikektomi mekanis
parsial
Teknik Bedah Kuku
Chemical partial
matricectomy

Umumnya dilakukan dengan menggunakan fenol. Tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan tidak
menyakitkan dibandingkan matrikektomi mekanis.
Teknik Bedah Kuku

Soft-tissue nail fold


excision technique

Prosedur ini tidak menyentuh


kuku. Terdiri dari eksisi luas
jaringan lunak.
Teknik Bedah Kuku
Soft-tissue nail fold excision
technique
Teknik Bedah Kuku
Excision of the affected nail and
total matricectomy
Eksisi kuku yang terkena, dasar kuku, dan matrikektomi total (kimiawi atau mekanis). Diindikasikan untuk
ingrown nail stadium III, untuk onikogryphosis dan onikodistrofi.
Pembalutan dan Perawatan Pasca Operasi
● Digiti dibersihkan dengan larutan hidrogen peroksida 10% steril dan
disemprot dengan disinfektan dengan tindakan hemolitik.
● Kuku kemudian ditutup dengan salep antiseptik/antibiotik pada kasa.
● Balutan kompresi adalah wajib dan tidak boleh dilepas dalam 48 jam
pertama setelah prosedur. Diganti dua hari sekali atau setiap hari jika
ada infeksi. Kenakan sepatu atau sandal yang sesuai setelah
pembalutan dilakukan.
● Pasien harus berbaring telentang selama 24 hingga 48 jam, dengan kaki
ditinggikan hingga 30°.

Baran, R., & Cogrel, O. (2019). Nail Surgery. In S. Kang, M. Amagai, A. Bruckner, A. H. Enk, & D. J. Margolis (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed.). McGraw-
Hill.
Komplikasi Pasca Operasi
● Perdarahan
● Nyeri
● Disesthesia
● Infeksi
● Malignansi kuku
● Kambuh
● Distrofi residual
● Nekrosis
● Bekas luka hipertrofik dan keloid (jarang)

Baran, R., & Cogrel, O. (2019). Nail Surgery. In S. Kang, M. Amagai, A. Bruckner, A. H. Enk, & D. J. Margolis (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed.). McGraw-
Hill.
Prognosis
● Kekambuhan dapat terjadi dengan mengikuti semua prosedur yang
disebutkan di atas.
● Avulsi kuku sederhana memiliki tingkat kekambuhan tertinggi (70%).
● Matrikektomi kimia dan matrikektomi laser menunjukkan tingkat
kekambuhan yang lebih rendah dibandingkan matrikektomi mekanis.

Baran, R., & Cogrel, O. (2019). Nail Surgery. In S. Kang, M. Amagai, A. Bruckner, A. H. Enk, & D. J. Margolis (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed.). McGraw-
Hill.
Daftar Pustaka
Haneke, E. (2019). Disorder of the Hair and Nails. In S. Kang, M. Amagai, A. L. Bruckner, A. Enk, D. J. Margolis, A. J. McMichael, & J. S. Orringer
(Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed., pp. 1568–1609). McGraw-Hill.

Baran, R., & Cogrel, O. (2019). Nail Surgery. In S. Kang, M. Amagai, A. Bruckner, A. H. Enk, & D. J. Margolis (Eds.), Fitzpatrick’s Dermatology (9th ed.).
McGraw-Hill.

Olvera-Rodríguez, V., Gatica-Torres, M., Carrillo-Córdova, D. M., Barrera-Godínez, A., & Domínguez-Cherit, J. (2021). Painful nails: A practical
approach to the diagnosis and management of painful nail conditions. In International Journal of Dermatology (Vol. 60, Issue 11, pp. 1318–1333). John
Wiley and Sons Inc. https://doi.org/10.1111/ijd.15496

Geizhals, S., & Lipner, S. R. (2019). Review of onychocryptosis: Epidemiology, pathogenesis, risk factors, diagnosis and treatment. In Dermatology
Online Journal (Vol. 25, Issue 9). Dermatology Online Journal. https://doi.org/10.5070/D3259045583

Mayeaux, E., Carter, C., & Murphy, T. E. (2019). Ingrown Toenail Management.

Hassel JC, Hassel AJ, Löser C. Phenol Chemical Matricectomy Is Less Painful, with Shorter Recovery Times but Higher Recurrence Rates, Than
Surgical Matricectomy: A Patient’s View. Dermatol Surg. 2010 Aug;36(8):1294–9.

Chapeskie H, Kovac JR. Soft-tissue nail-fold excision: a definitive treatment for ingrown toenails. Can J Surg. 2010 Aug;53(4):282–6.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai