1c Nahya Az Zahra g1d123136 Etikum2
1c Nahya Az Zahra g1d123136 Etikum2
Dosen Pengampu :
DR. Apt .A. Triwildan St Fatimah M.H.Kes., M.Farm
Disusun Oleh :
NAMA : Nahya Az Zahra
NIM : G1D123136
KELAS :1C
6 Hak dan Kewajiban Menurut KBBI, hak adalah yang layak, dan
sesuatu hal yang benar, milik, kesejahteraan sosial
kepunyaan, kewenangan, adalah hak ekonomi
kekuasaan untuk berbuat dan sosial yang
sesuatu (karena telah melibatkan aspek-aspek
ditentukan oleh undang- kehidupan sehari-hari.
undang dan aturan), Contoh kewajiban
kekuasaan yang benar atas adalahsebagai berikut:
sesuatu atau untuk menuntut a. Kewajiban Pajak
sesuatu, derajat atau adalah Warga negara
martabat. memiliki kewajiban
untuk membayar pajak
Pengertian hak sesuai undang-undang
menurut beberapa untuk mendukung
ahli: pelayanan publik
a. Prof. Dr. Notonegoro seperti pendidikan dan
Hak adalah kuasa layanankesehatan.
untuk b. Kewajiban Etika adalah
menerima atau termasuk nilai-nilai
melakukan suatu yang seperti jujur, integritas,
semestinya diterima atau dan saling
dilakukan melulu oleh menghormati. Ini
pihak tertentu dan tidak adalah kewajiban yang
dapat dilakukan oleh membimbing perilaku
pihat lain manapun juga dalam hubungan pribadi
yang pada prinsipnya dan profesional.
dapat dituntut secara
paksa olehnya. (Prof.
Dr.Notonegoro,2010:30)
b. John Locke (Filsuf
Inggris), hak adalah hak
asasi manusia yang
melibatkan hak hidup,
kebebasan, dan hak milik. Ia
menggarisbawahi hak asasi
manusia sebagai hak yang
melekat pada semua
individu, dan itu termasuk
hak untuk hidup dengan
aman, kebebasan untuk
berpikir, dan hak atas
kepemilikan.
➢ Menurut KBBI,
kewajiban
adalah sesuatu yang
diwajibkan atau sesuatu
yang harus
dilaksanakan atau
keharusan. Menurut
pengertian kewajiban
dari KBBI, maka bisa
dibilang kalau
kewajiban merupakan
suatu tugas atau
pekerjaan yang harus
dikerjakan dan
diselesaikan dengan
baik.
Agar sistem kesehatan tidak dirugikan oleh pelanggaran hak dan kewajiban, maka
perlu dilakukan upaya untuk menghormati hak dan kewajiban yang ada. Negara
mempunyai kewajiban menjamin hak atas kesehatan dan melindungi masyarakat dari
pelanggaran hak tersebut. Selain itu, masyarakat mempunyai kewajiban untuk
mengikuti peraturan dan berpartisipasi dalam program kesehatan yang ada.
2) Dampak psikologis
Efek psikologis adalah pengaruh positif atau negatif yang timbul dari rangsangan dan
reaksi yang ada pada diri seseorang dan dapat diamati melalui perilakunya. Dampak
psikologis dapat timbul karena berbagai sebab, termasuk pelanggaran hak dan
kewajiban. Berikut beberapa dampak psikologis yang mungkin terjadi:
A. Depresi.
Pelanggaran hak dan kewajiban dapat menimbulkan depresi pada korban khususnya
korban pelanggaran hak asasi manusia.
B. Stres.
Pelanggaran hak dan kewajiban dapat menimbulkan stres bagi korban, khususnya
korban pelanggaran hak asasi manusia.
C. Halusinasi.
Pelanggaran hak dan kewajiban dapat menimbulkan halusinasi pada korbannya
D. Terluka.
Pelanggaran hak dan kewajiban dapat merugikan korban, khususnya korban kekerasan
fisik dan seksual.
E. Ketidakpercayaan.
Pelanggaran terhadap hak dan kewajiban dapat menyebabkan korban kehilangan
kepercayaan terhadap orang lain atau terhadap sistem.
Untuk mencegah dampak psikologis dari pelanggaran hak dan kewajiban, perlu
dilakukan upaya untuk menghormati hak dan kewajiban yang ada. Negara mempunyai
kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia dan mencegah pelanggaran hak asasi
manusia. Selain itu, perusahaan mempunyai kewajiban untuk menghormati hak asasi
manusia dan tidak melanggar hak-hak tersebut. Jika hak-hak mereka dilanggar, korban
harus mendapatkan manfaat dari rehabilitasi fisik dan psikologis.
Untuk mencegah kerusakan tatanan masyarakat akibat pelanggaran hak dan kewajiban,
diperlukan upaya-upaya untuk memenuhi hak dan kewajiban yang ada. Negara
memiliki kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia dan mencegah
pelanggarannya. Selain itu, masyarakat juga memiliki kewajiban untuk menghormati
hak asasi manusia dan tidak melakukan pelanggaran hak. Jika terjadi pelanggaran hak,
korban perlu mendapatkan pemulihan, baik secara fisik maupun psikologis.