1. Proses pengomposan yang dilakukan memanfaatkan dua sumber sampah organik
2. Dedaunan kering dengan karakteristik dan kriteria daun yang sudah kering, mudah terurai (contohnya daun jati) 3. Dalam 1 hari, dapat dihasilkan total sampah daun sebanyak 20 Kg 4. Pengomposan hanya murni menggunakan dua bahan tersebut tanpa dilakukan penambahan media tanah 5. Perbandingan jumlah rumput dan daun adalah 2:1 6. Proses pengomposan dilakukan dengan memberikan penambahan komponen molase yang diperoleh dengan pembuatan takaran sendiri - starter/bioaktivator 5 mL - Air - Nasi basi/nasi bekas - Gula 7. Pembuatan molase berlangsung selama 3-4 hari hingga molase siap diaplikasikan pada bahan kompos 8. Pemberian molase dilakukan sehari 3 kali 9. bahan kompos (daun dan rumput dilakukan penumpukan dengan susunan layer (Daun-rumput-daun-rumput) membentuk 4 susunan 10. Susunan paling atas diberikan molase 11. Kompos didiamkan pada area bak komposting sejumlah 6 bak di area taman 12. Kompos mentah rutin dilakukan pengadukan setiap dua hari sekali 13. Pengadukan disertai penambahan molase kembali 14. Pengamatan kompos hanya sebatas melihat bentuk, tekstur, warna dan indikator munculnya ulat sebagai tanda dan ciri kematangan kompos 15. Tidak ada pemantauan parameter seperti pH, suhu, kelembapan 16. Masa panen kompos berlangsung selama 1 bulan dengan jumlah 4 kali panen dari 4 bak komposter 17. Kompos yang telah matang dikumpulkan, sebagian dipindahkan pada bak kompos matang, sebagian lagi ditumpuk kembali dengan sampah baru 18. Kompos yang matang diaplikasikan pada setiap tumbuhan dan tanaman di area taman secara rutin setiap satu minggu sekal 19. Sampah kantin lainnya seperti food waste sayur, kulit buah dll tidak dilakukan pengolahan untuk komposting karena menimbulkan resiko kebauan.