Anda di halaman 1dari 1

JHHP KOMPOSTING 13/4/23

1. Proses pengomposan yang dilakukan memanfaatkan dua sumber sampah organik


2. Dedaunan kering dengan karakteristik dan kriteria daun yang sudah kering, mudah
terurai (contohnya daun jati)
3. Dalam 1 hari, dapat dihasilkan total sampah daun sebanyak 20 Kg
4. Pengomposan hanya murni menggunakan dua bahan tersebut tanpa dilakukan
penambahan media tanah
5. Perbandingan jumlah rumput dan daun adalah 2:1
6. Proses pengomposan dilakukan dengan memberikan penambahan komponen molase
yang diperoleh dengan pembuatan takaran sendiri
- starter/bioaktivator 5 mL
- Air
- Nasi basi/nasi bekas
- Gula
7. Pembuatan molase berlangsung selama 3-4 hari hingga molase siap diaplikasikan pada
bahan kompos
8. Pemberian molase dilakukan sehari 3 kali
9. bahan kompos (daun dan rumput dilakukan penumpukan dengan susunan layer
(Daun-rumput-daun-rumput) membentuk 4 susunan
10. Susunan paling atas diberikan molase
11. Kompos didiamkan pada area bak komposting sejumlah 6 bak di area taman
12. Kompos mentah rutin dilakukan pengadukan setiap dua hari sekali
13. Pengadukan disertai penambahan molase kembali
14. Pengamatan kompos hanya sebatas melihat bentuk, tekstur, warna dan indikator
munculnya ulat sebagai tanda dan ciri kematangan kompos
15. Tidak ada pemantauan parameter seperti pH, suhu, kelembapan
16. Masa panen kompos berlangsung selama 1 bulan dengan jumlah 4 kali panen dari 4
bak komposter
17. Kompos yang telah matang dikumpulkan, sebagian dipindahkan pada bak kompos
matang, sebagian lagi ditumpuk kembali dengan sampah baru
18. Kompos yang matang diaplikasikan pada setiap tumbuhan dan tanaman di area taman
secara rutin setiap satu minggu sekal
19. Sampah kantin lainnya seperti food waste sayur, kulit buah dll tidak dilakukan
pengolahan untuk komposting karena menimbulkan resiko kebauan.

Anda mungkin juga menyukai