Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 1

1.Tri Mariarti Putri


2 Faisal Ijlal Saputra
3 Seftiani Dwi Munawaroh
4.Monica Amelia

KONFLIK SEKTARIAN KEPULAUAN MALUKU

Konflik sektarian Kepulauan Maluku adalah konflik etnis-politik yang melibatkan agama Islam dan
Kristen di kepulauan Maluku, Indonesia, khususnya pulau Ambon. Konflik ini bermula pada era
Reformasi awal 1999 hingga penandatanganan Piagam Malino II tanggal 13 Februari 2002.

Yang paling sering disebut-sebut sebagai pemicu konflik di Ambon adalah peristiwa yang terjadi pada
saat hari raya Idul Fitri pada 19 Januari 1999. Perselisihan kecil terjadi antara seorang pemuda Kristen
dari daerah Mardika Ambon dan seorang pemuda Muslim dari Batumerah, sebuah desa dekat Mardika,
perseteruan terjadi antara umat Kristen dan Islam pada Januari 1999. Perseteruan ini dengan cepat
berubah menjadi pertempuran dan tindak kekerasan terhadap warga sipil oleh kedua belah pihak. Dua
pihak utama yang terlibat konflik ini adalah kelompok milisi agama dari kedua pihak, termasuk kelompok
Islamis bernama Laskar Jihad, dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Pendapat tentang konflik sectarian maluku

Menurut kami kerusuhan di suatu daerah terkait dengan perbedaan pandangan dan kesalahpahaman
dalam agama dapat menyebab perpecahan dalam Masyarakat itu sendiri dan juga keutuhan nasional
yang dapat memecah hubungan persaudaran antar umat beragama yang sifatnya nasional dalam
negara.

SOLUSI DARI KONFLIK SEKTARIAN MALUKU

Dua pendekatan utama dalam penanganan konflik di Maluku berasal dari upaya berikut yaitu
pendekatan keamanan dan darurat; dan pendekatan pemulihan dan Pembangunan. Pemerintah pusat
memulai negosiasi damai antara komunitas Muslim dan Kristen yang akhirnya mencapai kesepakatan
damai melalui Malino II pada bulan Februari 2002.

SOLUSI TENTANG PERBEDAAN PENDAPAT DAN PANDANGAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Untuk menjaga kerukunan antar umat beragama adalah dengan menghargai pendapat orang lain
meskipun berbeda dengan pandangan diri sendiri. Lalu berusaha mencari solusi Bersama sama tanpa
adanya pertengkaran.
Sebagai seorang guru apa yang akan anda lakukan?

•Memberikan bekal pendidikan keagamaan sejak dini kepada setiap anak agar memiliki wawasan
keagamaan yang memadai dan tidak terjebak ke dalam sikap egois,dan fanatic.
•Memberikan pencerahan dan meluruskan pemahaman yang keliru.

•Memberikan pemahaman kepada anak tentang beragama untuk mewujudkan toleransi dan kerukunan
yang sejati.

KESIMPULAN

Perbedaan agama adalah berbedanya keyakinan dan cara pandang seseorang terhadap Tuhannya.
Namun, setiap agama yang ada, harus saling toleransi dan menghargai satu sama lain, serta tetap
menjaga kerukunan antar umat beragama

Anda mungkin juga menyukai