Anda di halaman 1dari 1

Trombositopenia sebagai Gejala Awal

Kegagalan Terapi Antiretroviral


Amalia Irsha Adhari1, Aulia Nafi Syifa1, Anna Mira Lubis2, Evy Yunihastuti1
1 Unit
Pelayanan Terpadu HIV, RSCM Jakarta
2 Divisi Hematologi Onkologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI

Pendahuluan Diskusi
Trombositopenia merupakan Trombositopenia dapat menjadi Prevalensi trombositopenia lebih besar pada pasien Pasien pada kasus 2 menggunakan terapi ARV
komplikasi hematologi kedua salah satu manifestasi klinis yang belum memulai ART. Sebuah meta-analisis berbasis AZT (zidovudine), namun pasien sudah
yang paling sering dari infeksi yang pertama muncul pada menyatakan bahwa trombositopenia terjadi pada menggunakan terapi tersebut selama lebih dari
HIV dengan sekitar 3-40% dari pasien HIV tanpa gejala dan sebanyak 21% pasien yang belum memulai ART dan 10 tahun dan tidak didapatkan adanya
pasien yang terinfeksi HIV tidak diobati. Pada pasien yang 11,64% pada pasien setelah memulai terapi ART.3 trombositopenia pada masa tersebut.
mengalami trombositopenia, telah mendapatkan terapi Pada pasien HIV/AIDS, penyakit oportunistik, Pada sebuah studi di Cameroon, kegagalan
termasuk penyakit liver kronis, peningkatan virologis terjadi pada 45.7% pasien yang
baik dalam derajat ringan antiretroviral (ARV),
destruksi trombosit, baik karena deposisi nonspesifik mengalami trombositopenia. Pada studi tersebut
hingga berat.1 Penghancuran trombositopenia juga dapat
dari kompleks imun terhadap trombosit atau disimpulkan adanya korelasi negatif dan signifikan
trombosit akibat kompleks menjadi salah satu tanda
antibodi anti-trombosit, maupun infeksi langsung antara jumlah trombosit dengan VL, yang
imun serta reaksi silang kegagalan ARV. Tujuan dari seri
pada megakariosit oleh HIV yang menyebabkan dijelaskan dengan adanya peningkatan aktivitas
antibodi anti-platelet dan kasus ini adalah untuk produksi trombosit menjadi tidak efektif, akibat dari virus dapat disertai dengan penurunan jumlah
anti-HIV dengan membran meningkatkan kesadaran bahwa pengobatan, seperti tipe ARV yang digunakan (paling trombosit.7
trombosit adalah mekanisme trombositopenia dapat menjadi sering terjadi pada penggunaan AZT) dan anti-kanker
yang mendasari salah satu tanda terjadinya dapat menyebabkan trombositopenia.4,5,6,7 Pada kedua kasus yang kami laporkan, hasil
trombositopenia pada pasien kegagalan ARV pada pasien HIV,
pemeriksaan VL pada pasien HIV positif yang
HIV. 2 dan meninjau kasus tersebut Pasien pada kasus 1 mengonsumsi obat lain untuk sudah menjalani terapi lebih dari 10 tahun
dalam literatur. penyakit Grave’s disease yang dialaminya, namun didapatkan hasil yang tinggi, yang mengarahkan
obat tersebut tidak memiliki hubungan dengan kecurigaan pada adanya kegagalan terapi ARV.
Ilustrasi Kasus kejadian trombositopenia. Pada kasus 2, pasien tidak
memiliki riwayat penyakit lain dan tidak dalam
Pada saat dilakukan evaluasi selama pemantauan
VL, didapatkan adanya tren yang sesuai terkait
Kami melaporkan dua kasus trombositopenia pada pasien HIV pengobatan selain ARV, sehingga kemungkinan kejadian trombositopenia pada awal kegagalan
yang sudah mendapatkan terapi ARV. Pasien menjalani adanya infeksi oportunistik dan akibat dari terapi. Hal ini juga diperlihatkan dengan adanya
pengobatan dapat disingkirkan. perbaikan dari jumlah trombosit seiring dengan
pengobatan HIV di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM),
Pada kedua kasus yang kami laporkan, tidak ada penggantian regimen ARV dari lini I menjadi lini II.
Jakarta, Indonesia, yang merupakan pusat rujukan tersier di
tanda dan gejala terkait gangguan liver pada pasien Sehingga mengarahkan adanya kesimpulan bahwa
Indonesia. Kedua pasien telah terdiagnosis HIV dan menjalani
serta pasien tidak mengalami infeksi hepatitis B atau trombositopenia dapat digunakan sebagai
pengobatan lebih dari 10 tahun.
C yang sering menjadi ko-infeksi pada pasien HIV parameter evaluasi awal kejadian gagal terapi
positif, sehingga kemungkinan trombositopenia ARV.
akibat hal tersebut dapat disingkirkan.
Referensi
1. Liebman HA. Viral-Associated Immune Thrombocytopenic Purpura. Hematology. 2008 Jan 1;2008(1):212–8.
2. Johnsen J. Pathogenesis in immune thrombocytopenia: new insights. Hematology Am Soc Hematol Educ Program. 2012;2012:306–12.
3. Getawa S, Aynalem M, Bayleyegn B, Adane T. The global prevalence of thrombocytopenia among HIV-infected adults: A systematic review and meta-analysis. International
Kesimpulan
Journal of Infectious Diseases. 2021 Apr 1;105:495–504.
4. Jost J, Täuber MG, Lüthy R, Siegenthaler W. [HIV-associated thrombocytopenia]. Schweiz Med Wochenschr. 1988 Feb 13;118(6):206–12. Dua kasus yang kami laporkan menunjukkan adanya gambaran kejadian trombositopenia pada kondisi
5. Wondimeneh Y, Muluye D, Ferede G. Prevalence and associated factors of thrombocytopenia among HAART naive HIV positive patients at Gondar university hospital, northwest peningkatan aktivitas virus HIV yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil VL pada pasien yang sudah
Ethiopia. BMC Research Notes. 2014 Dec 6;7(1):5. menjalani terapi ARV. Seiring dengan penggantian lini ARV menjadi lini II, terdapat tren perbaikan
6. Afdhal N, McHutchison J, Brown R, Jacobson I, Manns M, Poordad F, et al. Thrombocytopenia associated with chronic liver disease. Journal of Hepatology. 2008 Jun;48(6):1000–
7. jumlah trombosit. Hal ini mengarahkan kami pada kesimpulan bahwa kemungkinan trombositopenia
7. Nka AD, Sosso SM, Fokam J, Bouba Y, Teto G, Simo Rachel R, et al. Thrombocytopenia according to antiretroviral drug combinations, viremia and CD4 lymphocytes among HIV- dapat menjadi salah satu parameter laboratorium yang digunakan sebagai tanda awal adanya gagal
infected patients in Cameroon: a snapshot from the City of Yaoundé. BMC Research Notes. 2019 Dec 26;12(1):632. terapi ARV dan deteksi kegagalan terapi untuk penggantian lini ARV dapat dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai