Anda di halaman 1dari 12

ANALISA SWOT DAN BEP

USAHA AYAM CRISPY

Dosen Pengampu:
Heris Kencana Tri Jaya S.E.,M.Si

Disusun Oleh:
Khalif Lintang Pratama (22310201921)
Universitas Wijayakusuma Purwokerto
Jl. Raya Beji Karangsalam No. 25, Dusun III, Karangsalam Kidul, Kec.
Kedungbanteng, Kab. Banyumas, Jawa Tengah
2022
BAB I
PENDAHULUAN

Cita-cita negara adalah untuk menciptakan masyarakat yang adil dan maju Cita-cita tersebut
diwujudkan melalui pembangunan, dimana kemakmuran lahir masyarakat secara bertahap dan terus
menerus ditingkatkan melalui upaya pertumbuhan konsumsi Pertumbuhan konsumsi sangat bergantung
pada pertumbuhan Produksi agar setiap anggota masyarakat ikut serta dalam proses tersebut
Perkembangan. Secara teori, jika semua orang berpartisipasi, itu akan menyenangkan bagi semua orang.
Dengan demikian, masyarakat yang adil dan makmur akan terwujud. Namun kenyataannya tidak selalu
sama karena tingkat penyesuaian dan kemampuan Keanekaragaman masyarakat, perbedaan kekayaan
sangat sulit dihindari. Perbedaan tingkat kekayaan dapat meningkat dan menciptakan kesenjangan
perbedaan antara yang bisa dan yang tidak bisa, antara yang masih kecil dan yang sudah besar dan
diantara yang sudah maju dan yang masih tertinggal. perbedaan tingkat Peningkatan kekayaan ini disebut
kesenjangan. Dalam pengembanganHal ini kemudian dapat menimbulkan kecemasan sosial. Penjualan
merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting populer secara ekonomi karena menulis relatif mudah,
tidak menuntut keterampilan khusus dan memiliki margin keuntungan yang relatif besar. Kegiatan
Distribusi juga merupakan tempat beredarnya uang yang besar dan cepat. Melalui Kegiatan penjualan
yang sebagian besar berlangsung secara informal (tanpa otorisasi). berbagai produk yang diproduksi baik
oleh perusahaan besar maupun perusahaan swasta Rumah tangga dapat menjangkau masyarakat secara
efektif Salah satu fungsi distribusi yang relatif mudah untuk dibagikan oleh semua orang adalah pedagang
kaki lima. PKL adalah usaha yang biasanya kecil tetapi relatif mudah dilakukan oleh siapa saja. seorang
pedagang PKL menimbulkan kontroversi karena di satu sisi mengganggu keindahan , tapi sekali lagi itu
sangat mengesankan Bersama.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian
Pengertian Analisis SWOT Kemajuan dalam bidang industri dan teknologi telah masuk
ke dalam semua lini kehidupan masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun masyarakat

pedesaan. Kemajuan tersebut mengakibatkan terjadinya perobahan tingkah laku masyarakat.

Dengan terciptanya alat komunikasi dan transportasi dunia yang dulunya amat luas, sekarang

menjadi suatu desa yang amat kecil, daratan dan lautan tidak lagi menjadi penghalang untuk
menjagkau suatu daerah. Perobahan tersebut ikut mempengaruhi dunia pendidikan. Oleh karena
itu untuk merespon perubahan tersebut pihak sekolah harus bersifat lebih terbuk dengan
menerapkan konsep-konsep baru yang lebih sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Salah
satu konsep baru yang diperkenalkan dalam manajemen sekolah adalah analisis SWOT, yaitu
suatu analisa keadaan yang melihat dari empat sudut pandang, yaitu: strength (kekuatan)
menganalisis keunggulan/kekuatan sumber daya dasar yang ada, weakness (kelemahan)
menganalisis keterbatasan sumber daya yang ada yang dapat menghambat tercapainya tujuan
pendidikan, opportunity (peluang) menganalisis situasi-situasi utama yang menguntungkan bagi
organisasi/lembaga pendidikan, dan threat (tantangan) menganalisis situasi-situasi utama yang
tidak menguntungkan bagi situasi Pendidikan
Dalam analisis SWOT ini ada dua dua fator yang sangat mempengaruhi maju
mundurnya pendidikan, yaitu faktor dominan dan faktor penghambat. Yang termasuk faktor
dominan adalah (kekuatan dan peluang) dan faktor penghambat (kelemahan dan tantangan).
Analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam upaya pengembangan mutu lembaga
pendidikan. Dengan menggunakan analisis SWOT suatu lembaga pendidikan dapat mengkaji
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja lembaga pendidikan tersebut.

B.Faktor-faktor dalam analisis SWOT


-Kekuatan (Strength)
Kekuatan atau Strength adalah poin internal dan positif dari perusahaan Anda. Ini adalah hal-hal
yang berada dalam kendali Anda. Contohnya adalah

 Proses bisnis apa yang berhasil?


 Aset apa yang Anda miliki di tim Anda, seperti pengetahuan, pendidikan, jaringan,
keterampilan, dan reputasi?
 Aset fisik apa yang Anda miliki, seperti pelanggan, peralatan, teknologi, pendanaan, dan
paten produk?
Apa keunggulan kompetitif yang Anda miliki dibandingkan pesaing Anda?

-Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan adalah faktor negatif yang mengurangi kekuatan Anda. Ini adalah hal-hal yang Anda
mungkin perlu tingkatkan agar menjadi lebnih kompetitif.

 Adakah hal-hal yang Anda perlukan untuk membuat bisnis menjadi lebih kompetitif?
 Proses bisnis apa yang perlu diperbaiki?
 Apakah ada aset berwujud yang dibutuhkan perusahaan Anda, seperti pendanaan atau
peralatan?
 Apakah ada celah di tim Anda?
 Apakah jabatan Anda ideal untuk menunjang kesuksesan Anda?

-Peluang (Opportunities)
Peluang adalah faktor eksternal dalam lingkungan bisnis Anda yang cenderung berkontribusi
pada kesuksesan bisnis.

 Apakah market bisnis Anda berkembang dan apakah ada tren yang akan mendorong
orang untuk membeli lebih banyak dari apa yang Anda jual?
 Adakah acara atau event yang dapat dimanfaatkan perusahaan Anda dalam
menumbuhkan pengembangan bisnis?
 Apakah ada perubahan peraturan yang akan mempengaruhi perusahaan Anda secara
positif?
 Jika bisnis Anda terus erkembang, apakah itu berarti pelanggan membutuhkan produk
Anda?

-Ancaman (Threats)
Ancaman adalah faktor eksternal yang tidak dapat Anda kendalikan. Anda tetap harus
mempertimbangkan hal ini untuk menempatkan rencana darurat dalam menangani masalah yang
terjadi.

 Apakah Anda memiliki pesaing potensial yang dapat memasuki pasar Anda?
 Apakah pemasok akan selalu dapat memasok bahan baku yang Anda butuhkan dengan
harga yang cocok
 Bisakah perkembangan di masa depan dalam teknologi mengubah cara Anda melakukan
bisnis?
 Apakah perilaku konsumen berubah dengan cara yang dapat berdampak negatif bagi
bisnis Anda?
 Adakah tren pasar yang bisa menjadi ancaman?

C.Langkah-langkah Analisis SWOT


1. Buat visualisasi diagram atau matrik analisis SWOT
Langkah pertama dalam melakukan analisis SWOT adalah dengan membuat diagram SWOT
berbentuk kotak yang dibagi ke dalam empat bagian dengan setiap kotak diberi label berdasarkan
elemen dalam analisis SWOT tadi. Tempatkan strengths dan weaknesses di baris atas, sementara
opportunities dan threats di baris bawah.

2. Siapkan tujuan
Sebelum mulai melakukan analisis, kamu perlu menentukan tujuan yang jelas sebelumnya.
Identifikasi strategi apa yang ingin kamu kembangkan lalu gunakan itu untuk menentukan
tujuan.

3. Lakukan brainstorming
Kumpulkan tim untuk melakukan brainstorming sebelum melakukan analisis SWOT dengan
orang atau perwakilan tim terkait. Melakukan sesi brainstorming akan membantu kamu
menemukan daftar dalam setiap elemen SWOT yang harus dianalisis.

4. Turunkan ke dalam empat elemen SWOT


Setelah menentukan tujuan analisis SWOT dan mengumpulkan masukan dari tim sekarang kamu
bisa mulai melakukan analisis SWOT ke dalam empat komponen yang sudah kamu buat dalam
diagram tadi.
5. Susun strategi
Setelah memetakan dan mengidentifikasi masing-masing kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman terhadap perusahaan atau proyek yang kamu hadapi, sekarang tinggal waktunya kamu
menganalisis semua komponen tadi dan menyusun strategi.

Manfaatkan hal-hal dalam bagian strengths untuk menghilangkan kelemahan. Misal, jika
kekuatan kamu adalah memiliki reputasi baik di kalangan konsumen dewasa sementara
kelemahan dalam strategi pemasaran kamu selama ini adalah kurang bisa menarik anak muda,
maka kamu harus mengambil langkah untuk meningkatkan daya tarik misalnya dengan
mendorong konsumen dewasa tadi untuk menyebarkan berita di antara anak-anak mereka.

Manfaatkan pula peluang untuk menetralisir potensi ancaman. Misalnya, jika menggunakan
teknologi tertentu membantu kamu unggul dibanding bisnis lain, pertimbangkan untuk menyewa
tenaga ahli yang relevan untuk mewujudkannya. Ini bisa membantu kamu mengatasi ancaman
yang ditimbulkan oleh pesaing yang sedang berusaha meningkatkan pangsa pasar mereka

ANALISIS SWOT PADA EKONOMI USAHA MIKRO


AYAM CRISPY

Upaya-upaya untuk mengatasi kelemahan dan tantangan dalam meningkatkan produktifitas


pedagang kaki lima dapat dilakukan dengan bebragai cara diantaranya:
a. Mencari dan mengikuti tren dan informasi di media sosial agar data riset yang pedagang miliki
up to date sehingga pedagang dapat mengikuti pasar dan beradaptasi terhadap perubahan
kinginan konsumen.
b. Mengidentifikasi keunggulan produk yang ditawarkan serta menyempurnakanya. Serta
mengidentifikasi kekurangan produk dengan tujuan membenahi dan berinovasi. Sperti cita rasa ,
ciri khas pembeda, kualitas bahan yang digunakan dan pilihan tmepat yang strategis.

Matriks SWOT Pada Usaha Ayam Crispy

Strength Weakness

Faktor 1. Bahan baku yang 1. Belum


Internal digunakan menggunakan
berkualitas baik, teknologi yang
2. Sate yang besar, canggih
3. Higienis, 2. Kapasitas tempat
4. Mempunyai cita rasa kurang memadai,
yang khas, 3. Lahan parkir yang
Faktor 5. Harga terjangkau sempit,
Eksternal dan bersaing, 4. Tenaga kerja masih
sedikit,
5. Desain tempat
kurang menarik,
Opportunities Strategi SO Strategi WO

1. Kesempatan untuk 1. Mempertahankan 1. Menggunakan


mempeluas lahan kualitas bahan teknologi untuk
bisnis, makanan melakukan promosi
2. Lokasi penjualan di 2. Menjaga cita rasa 2. Memperluas lahan
tempat strategis, khas parker
3. Harga terjangkau, 3. Mempertahankan 3. Melakukan
4. Mengutamakan cita lokasi usaha yang penambahan
rasa makanan, berdekatan dengan karyawan
5. Kualitas yang baik kampus
Threats Strategi ST Strategi WT

1. Adanya pesaing 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan


yang memiliki pelayanan kepada inovasi dalam
inovasi dan kreasi, konsumen. penyajian .
2. Harga bahan baku 2. Harga dapat 2. Promosi
yg dapat berubah- dinaikkan agar dimaksimalkan
ubah sewaktu-waktu, kualitas tetap terjaga. untuk menghadapi
3. Persaingan kompetitor.
perdagangan dalam
penyajian,
4. Tempat pesaing
yang lebih bagus,
5. Pelayanan yang
kurang
PERHITUNGAN BEP

PENGERTIAN BEP
Break Event Point/titik impas/titik balik pokok mempunyai definisi yang berbeda-beda dari para
ahli. Berikut beberapa pengertian menurut beberapa ahli yang ditinjau dari beberapa aspek. Titik
break event point atau titik pulang pokok dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana dalam
operasinya perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (total penghasilan =
Total biaya).Arti penting analisis break event point bagi manajer perusahaan dalam pengambilan
keputusan keuangan adalah sebagai berikut, yaitu :
a. Guna menetapkan jumlah minimal yang harus diproduksi agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
b. Penetapan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba tertentu.
c. Penetapan seberapa jauhkan menurunnya penjualan bisa ditolerir agar perusahaan tidak
menderita rugi.
Tujuan BEP/titik impas (break event) berlandaskan pada pernyataan sedarhana, berapa besarnya
unit produksi yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produk tersebut. Dengan diketahuinya informasi yang didapatkan melalui analisa
break event maka pihak manajer akan mampu meminimalisir kerugian dan memaksimalkan
keuntungan serta dapat melakukan prediksi terhadap keuntungan yang diharapkan. Dalam
praktiknya penggunaan analisis break even memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu :
a. Mendesain spesifikasi produk (berkaitan dengan biaya)
b. Penentuan harga jual persatuan
c. Produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian
d. Memaksimalkan jumlah produksi
e. Perencanaan laba yang diinginkan

KEGUNAAN DAN KELEMAHAN ANALISIS BEP


Analisa break event point sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat
produksi berapa jumlah biaya akan sama dengan jumlah penjualan atau dengan kata lain dengan
mengetahui break event point kita akan mengetahui hubungan antara penjualan, produksi, harga jual,
biaya, rugi atau laba, sehingga memudahkan bagi pimpinan untuk mengambil kebijaksanaan. Analisis
Break Event Point berguna apabila beberapa asumsi dasar dipenuhui. Asumsi-asumsi tersebut adalah :

a. Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi atau
penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap.

b. Besarnya biaya tetap secara total tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi atau
penjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume
kegiatan

. c. Jumlah unit produk yang terjual sama dengan jumlah per unit produk yang diproduksi.

d. Harga jual produk per unit tidak berubah dalam periode tertentu.

e. Perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk, apabila lebih dari satu jenis komposisi masing-
masing jenis produk dianggap konstan (tetap).

Dengan adanya anggapan-anggapan tersebut maka dalam grafik BEP garis-garis jumlah penjualan,
jumlah biaya (baik biaya tetap maupun biaya variabel), semua nampak lurus karena semua perubahan
dianggap sebanding atau proporsionil dengan volume penjualan. Di samping itu analisa break event baik
dengan menggunakan rumus matematika maupun dengan grafik tidak menunjukkan kepada
manajemen atau menganalisa tentang tingkat penjualan yang dapat diperoleh keuntungan paling besar.
Analisa break event point juga dapat digunakan oleh pihak manejemen perusahaan dalam berbagai
pengambilan keputusan, antara lain mengenai :

a. Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

b. Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

c. Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual agar perusahaan tidak
menderita kerugian.

d. Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume penjualan terhadap laba yang
diperoleh.

B. Kelemahan Analisa Break Event Point Sekalipun Analisa break event ini banyak digunakan oleh
perusahaan, tetapi analisa ini mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahan utama dari analisa break
event point antara lain :

1. Asumsi tentang linearity Pada umumnya baik harga jual per unit maupun variabel cost per unit,
tidaklah berdiri sendiri terlepas dari volume penjualan. Dengan perkataan lain, tingkat penjualan yang
melewati suatu titik tertentu hanya akan dicapai dengan jalan menurunkan harga jual per unit. Hal ini
tentu saja akan menyebabkan garis renevue tidak akan lurus, melainkan melengkung. Disamping itu
variabel operating cost per unit juga akan bertambah besar dengan meningkatkan volume penjualan
mendekati kapasitas penuh. Hal ini bisa saja disebabkan karena menurunnya efesiensi tenaga kerja atau
bertambah besarnya upah lembur.

2.Klasifikasi biaya Kelemahan kedua dari analisa break even point adalah kesulitan di dalam
mengklasifikasikan biaya karena adanya semi variabel cost dimana biaya ini tetap sampai dengan tingkat
tertentu dan kemudian berubah-ubah setelah melewati titik tersebut.
3. Jangka waktu penggunaan Kelemahan lain dari analisa break even point adalah jangka waktu
penerapanya yang terbatas, biasanya hanya digunakan di dalam pembuatan proyeksi operasi selama
setahun. Apabila perusahaan mengeluarkan biaya-biaya untuk advertensi ataupun biaya lainnya yang
cukup besar dimana hasil dari pengeluaran tersebut (tambahan investasi) tidak akan terlihat dalam
waktu yang dekat sedangkan operating cost sudah meningkat, maka sebagai akibatnya jumlah
pendapatan yang harus dicapai menurut analisa break even point agar dapat menutup semua biaya-
biaya operasi yang bertambah besar juga.

ANALISA BREAK EVENT POINT USAHA MIKRO


AYAM CRISPY

No. Jenis niaya Jumlah niaya

1 Biaya tetap
Gerobak 1,000,000
Peralatan masak 750,000

2. Biaya variabel
Daging ayam per potong 1,000,000
Minyak goreng per 2 hari 120,000
Plastik pembungkus 50,000
Bumbu(per potong ayam) 70,000

Total Variabel 1,240,000


Total Biaya Produksi 2,990,000

Biaya produksi per ayam Rp.6,550.00


Harga jual per ayam Rp.8,000.00
Penjualan ayam crispy:
BEP Unit : Rp.1,750,000/ (8,000-6,000)
:Rp.875.00
BEP Rupiah:Rp.1,750,000/2000/8000)
:Rp.7,000,000
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
• Analisis SWOT merupakan proses strategis yang memerlukan faktor-faktor untuk menganalisis strategi
perusahaan, yaitu. kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang digunakan pengusaha untuk
menyusun misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan. atau
mendukung perusahaan yang lebih baik di masa depan.
• menganalisis bahwa penjual sate memiliki biaya untuk menjual sate ayam dengan nasi atau lontonga.
Biaya yang terkait dengan produksi pedagang sate seperti biaya variabel yang terdiri dari bahan baku
seperti ayam dan beras. Ada juga biaya variabel lainnya, seperti biaya bumbu dan hidangan lainnya. Juga
termasuk biaya tetap yang mendukung produksi dan penjualan ratusan. Biaya ini termasuk dalam biaya
produksi
DAFTAR PUSTAKA
AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol. 5 No. 1 Januari-Juni 2018

Cara Menghitung Harga Penjualan Makanan dan Minuman (Food Costing) Yang Benar | Bandung Food
Expo, Food Expo, Food Exhibition, Pameran Makanan, Indorich Expo

Menghitung BEP Dari Usaha Makanan Khas Daerah - Your All in One Event Partner Solution (ex-
school.com)

Anda mungkin juga menyukai