Suriani Tugas Tutorial 2 Laporan Praktikum Ipa
Suriani Tugas Tutorial 2 Laporan Praktikum Ipa
SURIANI
859419228
DATA MAHASISWA
Nama : SURIANI
NIM/ID Lainnya : 859419228
Program Studi : S1 PGSD
: UPT SD NEGERI 3 TIMORENG PANUA
Nama Sekolah
Nama(Gelar) : LILI
SURYANI,S.Pd.,M.Pd
Nip/Id Lainnya : _196605041988122002
Instansi Asal : SMANEGERI 3 PALOPO
Nomor Hp : _08124218942
Alamat Email : suryani.lili947@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.
SURIANI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
BIMBINGAN
SURIANI
859419228
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1) Ekosistem Darat
a) Membuat bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai
dari tumbuhan sebagai prosedur pada urutan pertamanya
e) Membuat Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada Gambar
2.1 dan Gambar 2.2 dalam lembar kerja
g) Dari data pada tabel 2.7, buat bagan piramida ekologinya berdasarkan
kelompok tingkatan trofik komponen biotiknya pada gambar 2.3 dalam lembar
kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
Ekosi te m Dar at
Rantai makanan 1 :
Padi Tikus Ular
Rantai makanan 2 :
Padi Belalang Katak Ular
Rantai makanan 3 :
Padi Ulat Burung Kucing
Jaring-jaring makanan
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Bakteri
2 Padi
3 Belalang
4 Tikus
5 Ulat
6 Burung
7 Katak
8 Kucing
9 Ular
TROFIK
KONSUMEN
TROFIK
KONSUME
KONSUME
TROFI
TROFI
PRODUS
Gambar 2.3
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat
Ekosi te m P e r air
an Rantai
Makanan 1 :
Lumut Ikan Lele Manusia
Rantai Makanan 2 :
Lumut Ikan Nila Manusia
Rantai Makanan 3 :
Lumut Ikan Mas Manusia
Ikan Lele
Ikan Mas
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan
Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Lumut Bakteri
2 Ikan Mas
3 Ikan Lele
4 Ikan Nila
5 Manusia
Manusia
Lumut
Selatan:
UniversitasTerbuka.
J. SARAN
Hasil penelitian “Rantai Makanan” diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan panduan praktikum IPA
dalam pembelajaran IPA khusus materi Ekosistem
LAMPIRAN FOTO
EKOSISTEM DARAT
Ikan Mas
Lumut
KP 2 PENCEMARAN LINGKUNGAN
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1:
➢ Pengaruh Detergen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah
B. TUJUAN PENGAMATAN
Mengamati pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (
Allium cepa )
C. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1.Neraca analitik 1 buah 4.Gelas kimia 1000 ml 7 buah
D. LANDASAN TEORI
Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi
atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat
kegiatan manusia atau proses alam. Sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai peruntukannya.
Polusi air adalah pencemaran yang terjadi di lingkungan air ketika zat atau substansi
berbahaya masuk ke dalamnya. Contoh polutan: limbah cair industri, pestisida, dan
lainnya.”Anonim 2020”.
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1) Menyediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air
ledeng/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
• Label 1 : 100%
• Label 2 : 50%
• Label 3 : 25%
• Label 4 : 12,50%
• Label 5 : 6,25%
• Label 6 : 3,10%
• Label kontrol : air ledeng / air PDAM saja
2) Cara menyediakan larutan
a) Melarutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL.
Beri label 100%
b) Mengambil 500 mL larutan deterjen 100%,menambahkan air ledeng hingga
1000 mL. Beri label 50%
c) Mengambil 500 mL larutn deterjen 50%, menambahkan air ledeng 1000 mL.
Beri label 25%
d) Mengambil 500 mL larutan deterjen 25%, menambahkan air ledeng higga
1000 mL. Beri label 12,50%
e) Mengambil 500 mL larutan deterjen 12,5%, menambahkan air ledeng hingga
1000 mL. beri label 6,25%
f) Mengambil 500mL larutan deterjen 6,25%, menambahkan air ledeng hingga
1000 mL, beri tabel 3,10%
3) Menyediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan
diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis untuk
menghindari bahan kimia tersisa. Kupas juga bagian akar primordial berwarna
kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati agar lingkaran primordial itu tetap
tersisa untuk pertumbuhan akar.
4) Mengisi larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh.
Setiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.
5) Meletakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah
hingga menyentuh larutan deterjen.
6) Meletakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain
di atas tabung kontrol ( yang hanya berisi air ledeng/PDAM)
7) Mengamati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak
berkurang tambah hingga penuh
8) Setelah 72 jam, bawang merah diangkat lalu hitung Panjang akarnya. merata -
ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Menuliskan hasil
pengamatan pada tabel 2.9 dalam lembar kerja
9) Menghitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan dengan
menggunakan rumus :
rata − rata panjang raktaar−kornatraopl a−njraantag −akraartkaopnatnrjoalng
altar konsentrasi
IG = 𝑥 100%
10. Membuat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)
1. Kontrol 2 0
2. 3,1% 1 50
3. 6,25% 0,8 60
4. 12,5% 0,5 75
5. 25% 0 100
6. 50% 0 100
7. 100% 0 100
Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah
Pada hasil pengamatan terlihat beberapa akar primordial tumbuh tidak optimal pada
konsentrasi 12,5%.6,25% dan 3,10%. Hal ini dikarenakan kelebihan dalam penambahan larutan.
Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stress. Perkembangan
tanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan derajat stress air.
I. KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum, ini menunjukkan bahwa deterjen menunjukkan satu bentuk
pencemaran perairan diakibatkan oleh zat- zat yang mengandung seperti fosfat, surfaktan, dan
bahan kimia lain yang dapat mengganggu keseimbangan nutrisi tanaman atau menghambat
proses fisiologis tanaman. Penggunaan deterjen yang berlebihan atau konsentrasi yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan kerusakan akar, menghambat perkembangan tanaman, dan pada
akhirnya mempengaruhi pertumbuhan bawang merah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/14/100000469/pengertian -pencemaran-
lingkungan-dan-jenis- jenisnya?page=all#:~:text=Pencemaran%20lingkungan%20adalah
%20atau,ke%20giatan%
20manusia%20atau%20proses%20alam.( diakses 25 April 2023 )
J. SARAN
Hasil penelitian “Pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang
merah”diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk
menguji keefektifan panduan praktikum IPA dalam pembelajaran IPA
khusus materi Pencemaran Lingkungan.
FOTO PRAKTIKUM
Menyiapkan alat dan bahan, kemudian memasukkan deterjen pada Gelas kimia
Cara membuat larutan untuk setiap untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat
dilihat pada cara menyediakan larutan pada percobaan 1: pengaruh deterjen terhadap
pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa)
3) Sediakan enam gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V,dan VI. Masing- masing
diberi lingkaran kertas saring / kertas tissue
4) Masukkan kacang hijau kedalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung,
sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini ( kacang
hijau terpilih)
5) Dari kacang hijau terpilih, ambl 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam
larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, dan
10 butir dalam larutan VI, serta 10 butir dala larutan air control ( air ledeng/ air PDAM)
biarkan rendaman selama lima menit
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik agar
hilum mengarah ke bawah.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlebel sama
kira- kira 100 mL
8) Tutup kelima gelas yang tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam pada setiap pengamatan. Ukurlah Panjang
akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tubuh akarnya dianggap
memiliki Panjang akar = 0 mm. jika pada pengamatan 2 hari 48 jam tidak tumbuh akarnya 0
mm,dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatananda pada lembar kerja table
2.10 di belakang modul.
10) Buatlah grafik rata- rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam
(grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna merah ,
48 jam dengan warna hitam.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan
1,5
0,5
0
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Control
24 Jam 48 Jam
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 ( kontrol) ada kacang hijau mati ?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup kertas timah
? Jawab :
1. Fungsi larutan 0 adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan sebagai
bukti bahwa larutan yang paling baik untuk perkecambahan kacang hijau karena tidak
mangandung larutan apapun
2. Jika pada larutan kontrol ada kacang hijau yang mati, menandakan bahwa biji kacang hijau
tersebut bukan merupakan bibit yang bagus untuk dikembangkan.
3. Fungsi kertas timah yaitu untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk ke dalam gelas,
karena intensitas cahaya mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapat cahaya yang cukup pertumbuhannya akan lebih lambat dari pada yang tidak
mendapatkan cahaya.
H. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari
pertama pengaruh deterjen pada tumbuhan perkecembahan dengan konsentrasi 100% rata -
rata panjang akar kecambah 0,44 cm ada 1 biji yang tidak tumbuh. Larutan deterjen dengan
konsentrasi 50% rata- rata panjang akar 0,51 cm ada 1 biji mati, dalam larutan deterjen dengan
konsentrasi 25%
rata- rata panjang akar 0,56 cm ada 2 biji kacang hijau mati. Dalam larutan detrjen dengan
konsentrasi 12,5% rata- rata panjang akar 0,9 cm dan ada 2 biji kacang hijau mati. Dalam
larutan deterjen dengan konsentrasi 6,25% rata- rata panjang 0,94 cm dan ada 2 biji kacang
hijau yang mati. Dalam larutan deterjen dengan konsentrasi 3,1% rata- rata panjang akar 0,95
cm dan ada
2 biji kacang hijau yang mati. Sedangkan untuk air kontrol rata- rata panjang akar 1,05 cm
dan ada 1 biji kacang hijau yang mati.
Hari kedua percobaan, setelah percobaan 48 jam semua kacang hijau mengalami
pertumbuhan panjang pada akarnya dari semua jenis larutan. Di mulai dari larutan dengan
konsentrasi 100% rata- rata panjang akar kecambah 0,44 cm menjadi 0,91 cm. Larutan
deterjen dengan konsentrasi 50% rata- rata panjang akar 0,51 cm menjadi 0,95 cm. Dalam
larutan deterjen dengan konsentrasi 25% rata- rata panjang akar 0,56 cm menjadi 1,03 cm.
Dalam larutan deterjen dengan konsentrasi 12,5% rata- rata panjang akar 0,9 cm menjadi 1,12
cm . Dalam larutan deterjen dengan konsentrasi 6,25% rata- rata panjang 0,94 cm menjadi
1,17. Dalam larutan deterjen dengan konsentrasi 3,1% rata- rata panjang akar 0,95 cm
menjadi 1,22 cm. Sedangkan untuk air kontrol rata- rata panjang akar 1,05 cm menjadi 1,99
cm.
I. KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum ini deterjen memiliki potensi untuk mempengaruhi proses
perkecambahan tanaman. Deterjen sering mengandung bahan kimia yang dapat
berinteraksi dengan benih dan menghambat perkecambahan. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin rendah persentase deterjen dalam air, hambatan pertumbuhan perkecambahan kacang
hijau akan sedikit. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi maka akan
mempengaruhi hambatan pertumbuhan perkecambahan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/14/100000469/pengertian-pencemaran-
lingkungan-dan-jenis- jenisnya?page=all#:~:text=Pencemaran%20lingkungan%20adalah
%20atau,ke%20giatan%
20manusia%20atau%20proses%20alam.( diakses 25 April 2023 )
J. SARAN
Hasil penelitian “Pengaruh detergen terhadap perkecambahan ”diharapkan
dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan panduan
praktikum IPA dalam pembelajaran IPA khusus materi pencemaran lingkungan.
FOTO PRAKTIKUM
D. LANDASAN TEORI
Makanan adalah segala jenis zat yang dikomsumsi oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi, energi, dan Kesehatan. Makanan dapat berupa bahan makanan
mentah, seperti buah, sayuran, biji- bijian. Daging, dan ikan, atau bahkan makanan
olahan seperti roti, mie, keju, atau makanan kaleng.
Makanan juga mengandung berbagai jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh
manusi untuk menjalankan fungsi- fungsinya seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
Nutrisi ini diperoleh dari berbagai sumber makanan yang berbeda dan memainkan peran
penting dalam menjaga Kesehatan dan keseimbangan tubuh.
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau Digambar langsung dalam lembar
kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2. Susun semua bahan makanan dan diberi nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji diatas piring plastik.
3. Tetesi satu persatu bahan makanandengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/ Lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan
yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji mamanakah yang
menunjukka warna ungu- biru setelah ditetesi larutan yodium.
4. Catat semua hasil pengamatan kedalam lembar kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat- zat manakah yang mengandung amilum.
F. HASIL PENGAMATAN
Warna
NO Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
betadine betadine
1. Pisang Warna Kuning Biru keunguan Karbohidrat ( amilum )
2. Apel Warna Putih kuning
3. Nasi Warna Putih Biru keunguan Karbohidrat ( amilum )
4. Telur rebus Warna Putih orange
( bagian putih )
5. Tahu putih Warna Putih kuning
6. Margarin Warna Kuning Orange
7. Biscuit Warna Kuning Biru keunguan Karbohidrat ( amilum )
8. Tepun terigu Warna Putih Biru keunguan Karbohidrat ( amilum )
9 Gula pasir Warna Putih Cokelat Karbohidrat
(bukan amilum )
10. Kentang Warna kuning Biru keunguan Karbohidrat ( amilum )
H. PEMBAHASAN
Suatu bahan makanan mengandung karbohidrat apabila bahan tersebut ditetesi dengan
larutan betadine maka warnanya akan berubah menjadi warna biru keunguan. Pada uji
coba makanan yang bahan-bahannya terdiri dari:
a. Pisang
Sebelum pisang ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna kuning
dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi warna biru keunguan, maka dapat
disimpulkan bahwa pisang mengandung karbohidrat ( amilum )
b. Apel
Sebelum apel ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna putih dan
setelah ditetesi warnanya berubah menjadi kuning , maka dapat disimpulkan bahwa
apel tidak mengandung karbohidrat ( amilum ).
c. Nasi
Sebelum Nasi ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna putih dan
setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru keunguan , maka dapat disimpulkan
bahwa nasi mengandung karbohidrat ( amilum ).
d. Telur rebus ( bagian putih )
Sebelum Telur rebus ( bagian putihnya ) ditetesi oleh larutan betadine, warnanya
masih berwarna putih dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi orange , maka
dapat disimpulkan bahwa telur rebus ( bagian putihnya ) tidak mengandung
karbohidrat ( amilum ).
e. Tahu Putih
Sebelum tahu putih ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna putih
dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi kuning , maka dapat disimpulkan
bahwa tahu putih tidak mengandung karbohidrat ( amilum ).
f. Margarin
Sebelum margarin ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna kuning
dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi orange , maka dapat disim
pulkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat ( amilum ).
g. Biscuit
Sebelum biskuit ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna kuning
dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru keunguan , maka dapat
disimpulkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat ( amilum ).
h. Tepung terigu
Sebelum tepung terigu ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna
putih dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru keunguan , maka dapat
disimpulkan bahwa tepung terigu mengandung karbohidrat ( amilum ).
i. Gula pasir
Sebelum gula pasir ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna putih
dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi cokelat, maka dapat disimpulkan
bahwa gula pasir mengandung karbohidrat tetapi bukan jenis karbohidrat ( amilum
).
j. Kentang
Sebelum kentang ditetesi oleh larutan betadine, warnanya masih berwarna kuning
dan setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru keunguan , maka dapat
disimpulkan bahwa kentang mengandung karbohidrat ( amilum ).
I. KESIMPULAN
D. LANDASAN TEORI
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid,
yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik non-polar. Lemak terdapat pada hampir semua bahan pangan
dengan kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang
disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitostersol dan lebih banyak
mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Bahan makanan
yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim, susu,
mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan lain -
lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada
kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipoton- potong dengan ukuran 10
x 10 cm 2.
2. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan diatas salah satu kertas coklat
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas coklat
yang lainnya.
4. Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas ? Catatan : gunakan hasil ini
sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
5. Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1). Berilah nomor dan nama, jenis
bahan makanan yang di uji. Bahan makanan yang di uji (1) kemiri, (2) Margarine, (3)
seledri, (4) wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering, (7) kacang tanah kering,
(8) pepaya, (9) santan, (10) susu.
6. Haluskan kemiri, usap usap diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan sisa
kemiri. Biarkan sekitar lima sampai sepuluh menit.
7. Sambil menunggu kerjakan hal yang serupa untuk kesembilan bahan makanan lain.
Cairkan margarine diatas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan
margarine diatas kertas coklat. Biarkan sekitar 10 menit.
8. Usapakan seledri diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan usap
- usapkan diatas kertas coklat berulang kali. Usap – usapkan biji jagung kering diatas
kertas coklat berulang-ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang sama untuk
singkong kering dan kacang tanah kering. Potong – potong pepaya dan usap-usapkan
diatas kertas coklat sebayak sepuluh kali . Teteskan air santan pada kertas coklat.
Teteskan pula susu pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas coklat ini
ini selama sepuluh menit.
9. Setelah sepuluh menit , amati kertas coklat satu per satu. Pergunakan lampu atau
senter kearah kertas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Keras
manakah yang
meninggalkan bekas noda minyak ? Catatlah hasil pengamatan pada tabel dilembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
Meninggalkan bekas
No. Bahan yang diuji noda minyak Keterangan
Ya Tidak
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
3. Wortel √ Tidak mengandung
lemak
4. Seledri √ Tidak mengandung
lemak
5. Biji jagung kering √ Tidak mengandung
lemak
6. Singkong kering √ Tidak mengandung
lemak
7. Kacang tanah kering √ Mengandung lemak
8. Pepaya √ Tidak mengandung
lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
10. Susu √ Tidak mengandung
lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak
H. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali
ini dapat di ketahui bahwa :
a. Kemiri.Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwakemiri mengandung lemak.
b. Margarin.Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
c. Wortel.Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertascoklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas,hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel
mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
d. Seledri.Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
padakertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
e. Biji Jagung kering.Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian
diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji
jagung kering tidak mengandung lemak.
f. Singkong.Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10
menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak
mengandung lemak.
I. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan
menggunakancontoh bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji
jagung kering,singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan
minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung
lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai
berikut:
• Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah
kering, santan, dan minyak
goreng.
• Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, papaya,
dan susu.
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3: Uji Protein
B. TUJUAN PENGAMATAN
Mengidentifikasi bahan- bahan makanan yang mengandung Protein
C. ALAT DAN BAHAN :
Alat dan Bahan :
• Piring
• Pipet 2 buah
• Lilin 1 buah
• Atas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala
• Cangkir plastik 1 buah
• Sendok makan 1 buah
• Korek api 1 dus
• Jepitan jemuran/penjepit tabung reaksi 1 buah
• Kertas label
• Air kapur 10 mL
• Air 10 Ml
• Gula pasir 1 sendok
• Putih telur yang telah direbus 1 iris
• Roti 1 iris kecil
• Tempe 1 iris kecil
• Daging ayam 1 iris kecil
• Tepung terigu 1 sendok makan
• Tembaga sulfat 2 sendok makan
• Bulu ayam 1 helai
• Seledri 1 batang
• Kangkung 1 batang
D. LANDASAN TEORI
Protein adalah makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
yang besar. Protein terdiri dari sejumlah asam amino yang diperlukan agar tubuh
berfungsi dengan baik. Asam amino dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama,
yakni asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Protein merupakan zat
makanan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti bagian
yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu,
daging, kacang- kacangan dan lain-lain. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat
atau disimpan sebagai bahan cadangan tubuh. Jadi, harus dikonsumsi secara
teratur. Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran
bahan yang diuji atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat
bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan.
Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan bau
seperti bau bulu ayam yang terbakar
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Nyalakan lilin, dirikan diatas alas gelas (piring kecil atau alas lainnya).
Jeppitlah bulu ayam dengan penjepit jemuran/ tabung reaksi, kemudian
diatas pengalas yang telah disediakan. Jepitlah bulu ayam dengan pinset
kemudian bakarlah diatas nyala lilin. Amatilah dan jelaskan bau yang
ditimbulkannya. Gunakan bulu ayam terbakar ini sebagai control.
2. Jepilah satu persatu bahan yang akan diuji .bahan yang diuji adalah bulu
ayam, seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam dan gula. Amati
bau yang ditimbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar tersebut baunya sama
seperti bau bulu ayam yang terbakar.
3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein
berdasarkan uji pembakaran.
4. Selanjutnya lakukanlah dengan cara uji dengan menggunakantembaga
sulfat sebagai berikut : (1) larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1
cangkir air. (2) aturlah bahan makanan yang akan diuji diatas diatas piring
plastic. Bahan makanan yang akan diuji meliputi gula pasir, roti, tempe, daging
ayam, dan tepung terigu.
5. Siapkan pipet sebanyak dua buah, berikan label satu untuk mengisap air dan
yang lainnya untuk mengisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua
pipet tersebut jangan saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk
mengisap air kapur seterusnya dipakai untuk mengisap air kapur, demikian juga
jika pertama dipakai untuk mengisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya
untuk larutan tembaga sulfat.
6. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji.
Pada daerah bekas tetesan air kapur, berikan pula dua tetes tembaga sulfat.
Amati dan
catat perubahan warna yang terjadi ke dalam lembar kerja yang sudah tersedia.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
Mengandung Protein
No. Jenis bahan makanan Ya Tidak Keterangan
1. Bulu Ayam* √ Mengandung protein
2. Putih telur √ Mengandung protein
3. Roti √ Tidak Mengandung
protein
4. Tempe √ Mengandung protein
5. Daging ayam √ Mengandung protein
6. Kangkung √ Tidak Mengandung
protein
7. Seledri √ Mengandung protein
I. KESIMPULAN
Suatu bahan dikatakan mengandung protein apabila bahan makanan tersebut
mengandung protein apabila bau yang ditimbulkan seperti bau dari bulu ayam yang
diletakkan diatas lilin.contohnya : putih telur, tempe, daging ayam, dan seledri.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.merdeka.com/jabar/uji -makanan-adalah-
caramengetahui- kandungan-suatu-bahan-penting-dilakukan-
kln.html (diakses 3
Mei )
J. SARAN
Hasil penelitian “Uji Karbohidrat, Lemak,dan Protein” diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk menguji keefektifan
panduan praktikum IPA dalam pembelajaran IPA khusus materi Uji Makanan.
FOTO PRAKTIKUM
a) Uji Karbohidrat
Alat dan bahan menguji bahan makanan melihat dengan node pada
kertas
c) Uji Protein
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
2. Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan dengan sisir plastic
3. Kemudian dekatkan sisir itu kepotongan- potongan kertas kecil,
4. Amati apa yang terjadi?
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
H. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan listrik statis menggunakan media sisir dan rambut, dapat diketahui
bahwa kondisi sisir sebelum disisirkan pada rambut keadaan netral atau tidak memiliki
muatan listrik, sehingga kertas yang didekatkan ke sisr tidak ada yang terangkat. Tetapi
setelah sisir disisirkan pada rambut berkali- kali mengakibatkan munculnya listrik statis
disisir tersebut, sehingga Ketika sisir didekatkan pada potongan potongan kertas, maka
kertas akan menempel. Jadi, pada percobaan yang telah dilakukan listrik st atis
akan timbul jika ada dua benda yang yang saling bergesekan.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, dapat disimpulkan bahwa listrik statis adalah
listrik yang tidak mengalir atau diam sementara dan perpindahannya arusnya
terbatas, listrik statsis dihasilkan deri gesekan benda, listrik statis tidak bisa dialirkan
dalam suatu rangkaian. Contoh pada percobaan yang dilakukan adalah
menggosokkan sisir pada rambut yang dilakukan berulang kali hingga menghasilkan
listrik statis yang diharapkan dan listrik statis yang dihasilkan tidak bertahan lama.
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : GAYA MAGNET
B. TUJUAN PENGAMATAN
Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik berbagai jenis
benda
C. ALAT DAN BAHAN :
Alat dan Bahan :
1. Magnet batang
2. Jarum jahit
3. Aluminium
4. Seng
5. Seutas benang jahit
6. Potongan plastic
7. Potongan kertas
8. Statif
9. Isolasi plastic
D. LANDASAN TEORI
Magnet berasal dari kata Magnesia yaitu tempat orang Yunani menemukansifat
magnet yang terdapat dalam batu-batuan yang dapat menarik logam.
Setiapmagnet mempunyai 2 kutub yaitu kutub utara dan selatan. Kekuatan sifat magne
tpaling besar terdapat pada kutub-kutubnya. Jika kutub senama (utara-
utara atau selatan-selatan) dihadapkan maka kedua magnet akan saling menolak.
Jika kutub yang berbeda (utara-selatan) dihadapkan maka kedua magnet akan saling
menarik. Jika kutub tidak senama dari dua, tiga, empat buah magnet dihubungkan maka
akanter bentuk satu magnet baru yang memiliki satu kutub utara dan satu kutub
selatan.Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua bagian, maka akan terbentuk dua
magnet yang masing-masing memiliki kutub utara dan kutub selatan.
Kekuatan gaya magnet untuk menarik benda-benda yang bersifatmagnetis
dipengaruhi oleh garis gaya magnet dan jarak magnet denganbenda tersebut.
Berikut penjelasannya:
1) Garis gaya magnetKekuatan gaya tarik magnet tidaklah merata di seluruh
bagiannya. Pada saatbatang magnet di letakkan di bawah kertas HVS yang terdapat
serbuk besi makaserbuk besi akan membentuk pola-pola garis yang disebut garis gaya
magnet
Daerah yang dilingkupi oleh garis gaya magnet merupakan medanmagnet. Pada
gambar tampak serbuk besi banyak berkumpul di ujung-ujungmagnet. Ujung-
ujung magnet disebut juga kutub magnet. Pada bagian inilahmagnet memiliki
kekuatan terbesar dibandingkan bagian magnet lainnya.
2) Pengaruh jarak benda magnetis terhadap kekuatan gaya magnet .
Kekuatan gayamagnet selain dipengaruhi oleh garis gaya magnet juga dipengaruhi
oleh jarakbenda magnetis.
3) 3) Kutub senama dan tidak senama pada magnet. Kekuatan magnet terbesar
terletakpada bagian ujung-ujung magnet atau kutub magnet. Magnet memiliki dua
kutub,yaitu kutub utara dan kutub selatan.Kutub-kutub magnet memiliki sifat yang
istimewa. Jika kutub-kutub magnet yang senama (utara dan utara atau selatan dan
selatan) didekatkan, maka keduanya akantolak-menolak. Apabila kutub-kutub
magnet yang tidak senama (utara dan selatan) didekatkan maka keduanya akan
saling tarik menarik.Sifat kemagnetan benda:
1. Magnet dapat menarik benda yang bersifat magnetis misalnya besi,
baja, kobalt,nikel.
2. Magnet tidak dapat menarik benda yang bersifat non magnetis
misalnya emas,tembaga, perak, aluminium, kaca, kertas, karet, plastik.
3. Gaya magnet dapat menggerakkan benda meskipun magnet tidak
menyentuh benda. Gaya magnet semakin besar jika ukuran magnet semakin besar.
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
2. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak
sampai bersentuhan seperti gambar 4. 2
3. Amati apa yang terjadi
4. Masukkan data dalam table pengamatan
F. HASIL PENGAMATAN
Tertarik/ Tidak Tertarik
No. Magnet Bahan
I. KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa magnet dapat menarikbenda,
tetapi tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Hanya benda-benda yangbersifat
magnetis karena mengandung besi, baja, kobalt dan nikel. Sedangkan bendayang tidak
bisa ditarik oleh magnet bersifat non magnetis
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/06/180000069/manfaat -dan-
macam macam-gaya ( diakses 8 Mei 2023 )
J. SARAN
Hasil penelitian “Gaya” diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian
selanjutnya untuk menguji keefektifan panduan praktikum IPA dalam pembelajaran
IPA khusus materi Mekanika.
FOTO PRAKTIKUM
https:/ / youtu.be / UM G I7g8V42c
a) Gaya listrik statis
Alat dan bahan menguji salah satu bahan yang mengandung magnet
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MANDIRI
SURIANI
859419228
Manusia membutuhkan zat gizi yang terkandung dalam makanan untuk melakukan
berbagai proses biologis tubuh. Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna oleh
sistem pencernaan agar zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap (absorbsi)
oleh tubuh.
Tubuh memiliki sistem pencernaan yang terdiri dari rongga mulut, faring /
kerongkongan, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Organ-organ
tersebut memiliki fungsi berbeda dalam mencerna makanan yang masuk ke dalam
tubuh. Selain organ pencernaan tersebut, tubuh juga membutuhkan zat-zat yang
dihasilkan oleh empedu, kelenjar air liur / ludah, serta pangkreas untuk membantu
mencerna makanan
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Perhatikan gambar system pencernaan yang terdapat pada lembar kerja di akhir
modul
2. Urutkanlah system pencernaan tersebut mulai dari
mulut
3. Tuliskan bagian- bagian tadi pada gambar lembar
kerja
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan
ini?
F. HASIL PENGAMATAN
PENCERNAAN MAKANAN
3. Enzim ptialin (amylase ludah) menguraikan amilun menjadi maltase. Pepsin adalah
protease yang berperan memecah molekul protein jadi peptisokarase mencerna
sokarosa menjadi glukosa dan fruktosa. Mlatase mencerna maltosa menjadi dua glukosa.
H. PEMBAHASAN
c) Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap sebagai pintu
bagi
makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan diteruskan kepada sistem
pencernaan selanjutnya. Bagian mulut terdapat beberapa bagian penting, diantaranya
adalah lidah.Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar
mudah dikunyah dan membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian ini
berfungsi untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih
mudah dicerna. Yang terakhir adalah ludah yang akan membantu Anda menelan makanan
dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut
d) Bagian Kerongkongan (Esofagus)
I. KESIMPULAN
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam
mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah
dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang
bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan
yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah
molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut
(Injesti), Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi
(Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadisederehana
oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan
Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).
DAFTAR PUSTAKA
https://health.kompas.com/read/2020/06/10/095900768/proses -pencernaan-makanan-
dan- waktu-normal-yang-dibutuhkan-tubuh?page=all ( di akses 3 Mei )
FOTO PRAKTIKUM
2. Stop watch
3.Penggaris
4.Beban gantung 100 gr (2buah)
5.Statif dan klem
6.Beban tambahan
Bahan :1.Benang
kasur2.Plastisin
D. LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar seseorang yang mempunyai sepeda
motor mengatakan bahwa ia mengendarai sepeda motornya mencapai 110 tanpa
menyebutkan satuannya. Makna dari angka tersebut adalah laju yang dicapai pada saat
motor berlari yaitu 110 km per jam. Untuk menghindari sel konsep dalam hal tersebut
perlu eksperimen mengenai kecepatan dalam bentuk gerak lurus beraturan (GLB).
Dalam kegiatan praktikum ini dilakukan percobaan mengenai gerak lurus beraturan dari
praktikum ini akan didapat hubungan antara jarak (S) waktu (t) kecepatan (v)
dan percepatan (a). Dengan variabel-variabel tersebut maka dapat dibuat grafik
hubungan antara jarak dan waktu serta kecepatan dan waktu.
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila
dalam selang waktu, jarak ditempuh dan arahnya sama kecepatannya dapat ditulis
dengan persamaan.
S
V= t
Dimana :
v = kecepatan benda m m
detik atau sekon
s = jarak yang ditempuh benda (m)
t = waktu yang diperlukan (detik atau sekon)
E. PROSEDUR PENGAMATAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1) Merakit alat dan bahan
2) Mengusahakan beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan
M2
naik
3) Menandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
4) Mengukur panjang BC
5) Membiarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu
yang diperlukanM1 untuk bergerak dari B ke C
6) Mengulangi percobaaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (
tinggi Atetap, B tetap, C berubah)
7) Mencatat datanya pada tabel .
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.5
16
13
10
t ( sek )
0,5 0,8 1,0 1,13 1,30
2.
3. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, semakin
dekat jaraknya maka semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
H. PEMBAHASAN
Berat beban gantung dimana M1= 100 gram dan M2= 100 gram ketika jarak antara
titik B ke C sejauh 16 cm memerlukan waktu selama 1,30 sekon, pada jarak 13 cm
memerlukan waktu 1,13 sekon, jarak 10 cm memerlukan waktu 1,0 sekon, jarak 7 cm
memerlukan 0,8 sekon, dan pada jarak 5 cm memerlukan 0,5 sekon. Benda
yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa gerak
lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya
maka semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
A. KEGIATAN PRAKTIKUM : Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB) B. TUJUAN PENGAMATAN
Mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :1.Katrol gantung tunggal
2.Stop watch
3.Penggaris
4.Beban gantung 100 gr (2buah)
5.Statif dan klem
6.Beban tambahan
Bahan :1.Benang kasur2.Plastisin
D. LANDASAN TEORI
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1) Menyusun alat
2) Menentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
3) Membiarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4) Mengukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk
bergerak dari B ke C (tBC)
5) Melakukan percobaan sampai 5x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah)
dan catat datanya pada tabel berikut ini.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.6 Pengamatan GLBB
No. Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
45
40
35
30
25
t ( sek )
1,60 1,67 1,97 1,84 1,95
2.
3. kesimpulan
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatardengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan
diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada
percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin
lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu
mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka
dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.
4. Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak
lurus adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama.
Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan
mengalami percepatan yang tetap/konstan.
H. PEMBAHASAN
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena adanya percepatan.
I. KESIMPULAN
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/05/131821169/gerak -lurus-beraturan-
glb- dan-gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb?page=all ( diakses 8 Mei 2023 )
Terbuka.
J. SARAN
Hasil penelitian “Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB)” diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian
selanjutnya untuk menguji keefektifan panduan praktikum IPA dalam pembelajaran
IPA khusus materi Gerak.
FOTO PRAKTIKUM
a) GLB
b) GLBB