Anda di halaman 1dari 30

Bureau Veritas

Damage Surveys

Agustus 2019

I Putu Gede Suryawan

Contents

► Pendahuluan

► Dasar Pertimbangan

► Analisa kerusakan dan usulan


perbaikan
► Kerusakan konstruksi

► Perbaikan sementara

► Laporan kerusakan

Damage Surveys 2

Damage surveys
Bureau Veritas

Introduction

► Kerusakan kapal adalah sesuatu yang sangat komplek

► Sangat penting bagi surveyor untuk memahami apa yang


dilihat sebelum membuat keputusan.
► Tujuan dari module ini adalah untuk mengenalkan kepada
surveyor beberapa konsep dalam mengambil keputusan.
► Pemahaman yang baik akan menghasilkan laporan yang
lebih baik, hal ini akan memperbaiki kualitas informasi
sehingga laporan mudah dipahami.

Damage Surveys 3

Introduction

Definisi kerusakan

Sesuatu dianggap rusak jika:


►Jika sudah tidak lagi memenuhi persyaratan yang
ditetepkan oleh peraturan Class.
►Jika sudah tidak bisa berfungsi sesuai fungsinya.

Damage Surveys 4

Damage surveys
Bureau Veritas

Dasar
Pertimbangan

Damage Surveys 5

Basic considerations

►Ketika datang untuk melaksanakan survey terhadap


kerusakan kapal, surveyor harus membuat keputusan
tehnik dengan tujuan untuk memastikan:
Kapal tetap memenuhi ketentuan Class dan peraturan statutory.
Tidak memposisikan kapal dalam keadaan berbahaya.

►Yang paling penting adalah mampu memberi keputusan


dan membuat laporan yang jelas.

Damage Surveys 6

Damage surveys
Bureau Veritas

Basic considerations

Sebelum melaksanakan survey kapal rusak, surveyor harus


mempertimbangkan hal2 berikut:

► Apakah kondisi kapal aman untuk disurvey?

► Siapa pihak2 yang terlibat?

► Apa fasilitas perbaikan yang memungkinkan?

Damage Surveys 7

Basic considerations

Apakah kondisi kapal aman untuk disurvey?

► Keselamatan surveyor adalah yang paling utama.

► Paling tidak ada satu orang awak kapal yang menemani


surveyor selama survey.
► Jika kondisi kapal tidak aman maka diskusikan dengan
manager.

Damage Surveys 8

Damage surveys
Bureau Veritas

Basic considerations

Siapakah pihak2 yang terlibat?


► Survey kapal rusak adalah sesuatu yang sensitif.

► Para pihak akan mewakili kepentingan yang berbeda, akan


hadir secara bersamaan :
Wakil dari pemilik kapal
Galangan kapal
Inspektor asuransi
P&I club inspector dll.

► Kita harus memahami siapa client kita, dalam hal ini adalah
pemilik kapal, jangan memberi komentar ke pihak lain
tanpa seijin pemilik kapal.

Damage Surveys 9

Basic considerations

Apa fasilitas perbaikan yang memungkinkan?


Kita harus menganalisa:
► Diamana kapal diperbaiki di galangan atau di tengah laut.

► Apa fasilitas yang memungkinkan

Berdasarkan fasilitas repair yang ada, kita akan


mempertimbangkan apakah perbaikan dilakukan secara
permanen atau hanya perbaikan sementara.

Damage Surveys 10

Damage surveys
Bureau Veritas

Analisa
kerusakan dan
usulan
perbaikan
Damage Surveys 11

Damage assessment and repair acceptance

Melakukan analisa kerusakan adalah:

► Mengidentifikasi lokasi dan type kerusakan

► Memahami penyebab dan proses terjadinya kerusakan.

► Memahami tingkat kerusakan dan konsekuensinya.

Damage Surveys 12

Damage surveys
Bureau Veritas

Damage assessment and repair acceptance

Identifikasi lokasi kerusakan:


► Surveyor bisa diundang untuk melakukan survey setelah
terjadi kerusakan, dalam hal ini posisi kerusakan sangat
mudah untuk ditemukan.

Atau
► Lopkasi kerusakan diidentifikasi pada saat melaksanakan
survey rutin. Kita dapat menentukan lokasi yang tepat dengan
menggunakan:
Records terhadap inspeksi sebelumnya.
Area dengan korosi yang meluas atau area yang dicurigai.
Area yang memerlukan pengawasa khusus.
Pengalaman Surveyor
Hot spot area yang didapatkan dari perhitungan desain.
Damage Surveys 13

Damage assessment and repair acceptance

Identifikasi type kerusakan:


Type kerusakan dapat dikategorikan sbb:
► Crack – Fracture

► Kehausan material (korosi yg meluas, korosi lokal, pitting, dll)

► Deformasi (bending, buckling, indent, twisting, tripping…)

► Kerusakan yg berhubungan dengan perlatan (clearance yg


berlebihan, Lepas, macet, arus pendek…)

Damage Surveys 14

Damage surveys
Bureau Veritas

Damage assessment and repair acceptance

Memahami penyebab dan proses terjadinya kerusakan:

Untuk memutuskan perbaikan yang tepat, kita perlu memahami


penyebab dan proses terjadinya kerusakan (kadang2 sangat susah
untuk diidentifkasikan).

Penyebab kerusakan

why?
Penyebaran kerusakan

How?
Jenis kerusakan
Apa yg bisa kita lihat!

What?
Damage Surveys 15

Damage assessment and repair acceptance

Memahami penyebab kerusakan

►Kita bisa memisahkan menjadi dua katagori:


Disebabkan dari desain, proses pembangunan, pemasangan dan modifikasi.

Disebabkan dari pemeliharaan, pengoperasian, kerusakan karena cuaca dan


navigasi.

►Memahami penyebab terjadinya kerusakan memungkinkan kita


untuk mengambil keputusan yang tepat untuk mencegah
pengulangan terjadinya kerusakan.
►Pemilik kapal yg paling bertanggung jawab untuk mengusulkan
prosedur perbaikan.
►Jika diperlukan modifikasi desain maka harus berkonsultasi ke
atasan. Damage Surveys 16

Damage surveys
Bureau Veritas

Damage assessment and repair acceptance

DAMAGE CAUSE

BUILDING/
SHIP IN SERVICE
MODIFICATION

CONSTRUCTION/ OUTFITTING/
DESIGN MAINTENANCE WEATHER NAVIGATION OPERATIONS
MANUFACTURING INSTALLATION

Detail Blockage
Drifting Collision Cargo Shift
Form Distortion Fitting Calibrating
Flooding Grounding Fire
Material Forming Installation Coating
Ice Stranding Heating
Shape Weld Quality Securing Dirt
Size Insulation Lifting
Vibration Leakage Securing
Testing Stabiliy
Wear

Damage Surveys 17

Damage assessment and repair acceptance

Damage cause

► Welding ► Grounding
► System Design ► Collision

Causes of Causes of Damage


Damage Building/ Ship-in-service
Modification

► Misalignment ► Loading

Choice of material Operational


► Discontinuity► ►
► Maintenance

Damage Surveys 18

Damage surveys
Bureau Veritas

Damage assessment and repair acceptance

Kerusakn disebabkan dari proses pembangunan/


modifikasi.

►Perbaikan mungkin membutuhkan solusi yang berbeda dari


sekedar penggantian dan atau pengelasan ulang.

►Pada umumnya proposal perbaikan disampaikan oleh pemilik


kapal.

►Dalam hal ini surveyor harus memeberi saran.

Damage Surveys 19

Damage assessment and repair acceptance

Kerusakan disebabkan oleh pengoperasian

►Perbaikan bisanya dilakukan dengan penggantian bagian yang


rusak.

►Jika owner berkeinginan untuk melakukan modifikasi, maka harus


dibuatkan proposal untuk persetujuan/ pengesahan.

Damage Surveys 20

Damage surveys
Bureau Veritas

Damage assessment and repair acceptance

Kerusakan yg disebabkan kerusakan peralatan

► Manufatur dari peralatan tersebut memiliki pengetahuan


yang memadai terhadap peralatanya.

► Peralatan, terutama yang memiliki type approved certificate


harus diperbaiki sesuai dengan standard manufatur.

► Jika manufatur nya sudah tidak ada, maka saran bisa


diminta dari Class.

Damage Surveys 21

Damage assessment and repair acceptance

Memahami proses terjadinya kerusakan

►Proses terjadinya kerusakan menyebabkan terjadinya kesalan


fungsi.

►Penyebab kerusakan, tidak selalu bisa diverifikasi di atas kapal,


pada umumnya kita datang setelah kerusakan terjadi.

►Kelelahan material atau getaran adalah phenomena yang tidak


mudah diobservasi pada saat survey.

►Kerusakan yang menjalar tidak bisa disimpulkan kecuali ada


data2 yang memadai.

Damage Surveys 22

Damage surveys
Bureau Veritas

Kerusakan
konstruksi

Damage Surveys 23

Structural defects

Kerusakan konstrusi dapat dikelompokan menjadi:

►Crack – fracture

►Deformasi

►Kehausan material

Damage Surveys 24

Damage surveys
Bureau Veritas

Structural defects

Crack - fracture

►Crack dan fracture adalah kerusakan yang tidak bisa diterima.

►Terjadi disebabkan oleh:


pengoperasian kapal
ketidak sesuain desain, proses pembangunan atau kesalahan
pemilihan material.

Berikut akibat kesalahan desain, proses pembangunan dan


kesalahan pemilihan material.

Damage Surveys 25

Structural defects

Crack - fracture

Cracks pada umumnya ditemukan pada bagian yang mengalami


konsentrasi tegangan yang tinggi.
Konsentrasi tegangan tinggi bias terjadi pada:
►Bagian tepi yang tajam
►Hard point (penumpukan sambungan)
►Discontinuity and misalignment
►Kaki Bracket
►Lubang peringan.

Damage Surveys 26

Damage surveys
Bureau Veritas

Structural defects

Tepi tajam

Damage Surveys 27

Structural defects

Hard points (penumpukan sambungan)

Damage Surveys 28

Damage surveys
Bureau Veritas

Structural defects

Discontinuity

Damage Surveys 29

Structural defects

Misalignment

Damage Surveys 30

Damage surveys
Bureau Veritas

Structural defects

Crack pada kaki bracket


Soft toes on brackets provide continuity in highly stressed areas and
areas prone to fatigue. If damaged, the brackets must be replaced
to their original shape

Damage Surveys 31

Structural defects

Crack di lubang peringan pada web frame dan tranverse.


Kemungkinan fracture terjadi pada perpotongan antara konstruksi
memanjang dan melintang seperti web frame, dan longitudinal,
floor atau stringer pada lubang peringan nya.

Damage Surveys 32

Damage surveys
Bureau Veritas

Structural defects

Cracks terjadi pada tepi lubang peringan

Openings too close to the


end of the structure are to
be specially checked

Openings in the structure


are potential sources of
fractures. The edges
must be smooth and well
shaped.
Crack along bottom
edge of opening

Damage Surveys 33

Structural defects

► Kenapa terjadi cracks pada structure diamana korosi tidak


terjadi?

► Apakah kejadian ini berulang ulang?

► Apakah pernah terjadi sebelumnya?

► Apakah disebabkan karena kondisi pemuatan atau cuaca


yang ekstrem?

► Apakah hal ini terjadi juga pada sister vessel nya?

Pertanyaan2 di atas sangat penting untuk untuk menentukan kesimpulan

Damage Surveys 34

Damage surveys
Bureau Veritas

Structural defects

Korosi

Korosi kalau tidak di control


akan memakan konstruksi
diluar dugaan

Korosi tidak hanya mengurangi ketebalan konstruksi juga berdampak


kepada peningkatan tegangan.
Juga berdampak pada bentuk permukaan pelat dan tepinya menjadi tajam
sehingga tegangan setempat menjadi tinggi melebihi tegangan secara
keseluruhan sehingga menyebabkan Crack.

Damage Surveys 35

Structural defects

Korosi

►Jenis2 korosi bisa dikelompokan menjadi seperti berikut:


General surface corrosion (rust)
Grooving corrosion
Edge corrosion
Pitting corrosion

Damage Surveys 36

Damage surveys
Bureau Veritas

Structural defects

Korosi
Korosi bisa berdampak kepada hal2 yang sangat buruk

Damage Surveys 37

Structural defects

General surface corrosion (rust)

►General corrosion biasa terjadi pada permukaan pelat yang


tidak dicet di area ruang muat atau bagian dalam tangki.
►Karat akan membentuk lembaran, yang secara terus menerus
menyerang permukaan pelat. Jika pelat yang berkarat ini
dipukul dengan hamer maka dia akan terlepas.

Damage Surveys 38

Damage surveys
Bureau Veritas

Structural defects

Grooving corrosion
►Grooving corrosion biasa terjadi disekitar daerah pengelasan,
khususnya pada area heat affected zone (HAZ).
►Grooving corrosion terjadi pada base material dimana
pengecatanya sudah rusak atau material tersebut sudah
mengalami kerusakan secara mekanikal.

Fillet weld grooving corrosion Butt weld grooving corrosion

Damage Surveys 39

Structural defects

Edge corrosion
Edge corrosion biasa ditemukan pada tepi-tepi pelat:
►Komponen konstruksi atau pada bukaan2 pelat (manholes,
access hatch, web frame ring dll)
►Stiffeners flanges (atau webs jika tidak ada flange)
Biasa terjadi karena kerusakan pengecatan karena permukaanya
yang tajam.

Damage Surveys 40

Damage surveys
Bureau Veritas

Structural defects

Pitting corrosion
Pitting corrosion adalah salah satu jenis korosi yang sangat umum
ditemukan.
Korosi yang terjadi setempat2 dan menyebar dipermukaan pelat
memanjang dan pada konstruksi dimana air sering menggenang.

Damage Surveys 41

Structural defects

Deformasi

Deformasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu – indents and buckling.

►Indent – Set-in
Indents disebabkan oleh gaya lateral seperti tabrakan,
akibat pemuatan, slaming (terbanting) atau akibat gaya
gelombang.

►Buckling deformation
Buckling adalah jenis deformasi yang disebabkan oleh beban
pemuatan.
Buckling bisa terjadi sebagai akibat dari muatan yang berlebihan,
pengurangan ketebalan dampak dari korosi atau benturan
(contact damage).

Damage Surveys 42

Damage surveys
Bureau Veritas

Structural defects

Indent – Set-in

Contoh dari pelat yang indent dengan kedalaman “d”

Damage Surveys 43

Structural defects

Buckling

►Buckling bisa terjadi akibat:


Pemuatan yang berlebihan
Pengurangan ketebalan akibat korosi.
atau benturan (contact damage).

►Buckling may be detected by evidence of coating damage,


stress lines or shedding of scale

►Buckling damages are often found in webs of web frames or


floors. In many cases, due to corrosion of webs/floors, wide
stiffener spacing or wrongly positioned holes. Cross-deck plating
can also suffer buckling damage

Damage Surveys 44

Damage surveys
Bureau Veritas

Structural defects

Buckling
Example of plate buckling illustrating the deformation depth d

Damage Surveys 45

Structural defects

Deformation assessment

Damage Surveys 46

Damage surveys
Bureau Veritas

Perbaikan
sementara

Damage Surveys 47

Temporary repair

Perbaikan sementara

►Perbaikan sementara bias diterima dengan persyaratan sebagai


berikut:
Pemilik kapal mengusulkan prosedur perbaikan
SSOM dan CM harus diinformasikan untuk persetujuan
Diberikan ekomendasi yang sesuai
►Sebagai contoh, perbaikan sementara untuk 1X pelayaran ke tempat
perbaikan.

►Ada dua jenis repair yang sederhana bisa dilakukan sbb:


Doubler
Crack arrestor
Damage Surveys 48

Damage surveys
Bureau Veritas

Temporary repair

Doubler
Doubler tidak akan mengembalikan kekuatan konstruksi seperti
semula.
Ada gaya gunting (shear) dan tekuk (bending) yang sangat besar
terjadi pada pelat kulit kapal, doubler hanya efectif untuk beban lateral.

Damage Surveys 49

Temporary repair

Crack arrestor
Crack arrestor bisa dipakai sebagai perbaikan sementara pada keadaan
tertentu.
Ukuran crack harus dipastikan secara akurat untuk mendapatkan dimana
posisi lubang ditempatkan.

Damage Surveys 50

Damage surveys
Bureau Veritas

Damage Reporting

Damage Surveys 51

Damage reporting

Kita harus berhati-hati dalam hal memberikan laporan


kerusakan dan perbaikan.

Banyak pihak yg membaca laporan kita seperti pemilik


kapal, pengacara, perusahaan asuransi, P&I clubs…

Harus berdasarkan fakta, jangan berdasarkan pendapat


pribadi dan tunjang laporan kita dengan bukti yg otentik
(photo2 dan buku harian kapal …)

Damage Surveys 52

Damage surveys
Bureau Veritas

Damage reporting

Kita harus melaporkan lokasi kerusakan dan kerusakan itu


sendiri.

Report what you see not what you


think!
Penyebab kerusakan jangan disebutkan kecuali data2 yang
diterima jelas, dimana informasi tersebut harus tercatat
(buku harian kapal, master’s statement etc.)

Damage Surveys 53

Damage reporting

Lokasi kerusakan
Lokasi kerusakan bisa ditentukan mulai dari penjelasan global dan
mengerucut ke detail.

Structural item zooming-in Equipment parts zooming-in


Region System
Aft End, Cargo Region, Fore End Propulsion, Power, Bilge, Ballast, Cargo Discharge…

Compartment Sub-system
Cargo Hold, Ballast Tank,, Engine Room… Fuel, Lubrication, Cooling, Compressed Air…

Boundary Equipment
Bulkhead, Deck, Side Shell, Tank Top... Diesel Engine, Pump, Boiler…

Component Parts
Longitudinal, Beam, Bracket, Girder, Stringer, Frame… Bedplate, Piston, Liner, Crankshaft...

Damage Surveys 54

Damage surveys
Bureau Veritas

Damage reporting

Lokasi kerusakan

►Lokasi kerusakan dan bagian2nya harus dilaporkan secara


jelas.

►Ketika kita membuat laporan, posisikan diri kita sebagai


pembaca dari laporan tersebut, sehingga orang yang membaca
laporan kita tau dengan mudah dimana tepatnya kerusakan
tersebut terjadi.

►Sebagai contoh dari petunjuk sebelumnya: Fore Peak Tank


(Compartment), Side Shell Port (Boundary), 2nd Stringer
(Component) below Main Deck at Fr. 105.

Damage Surveys 55

Damage reporting

Jenis2 kerusakan

►Jenis dan lokasi kerusakan harus dilaporkan dengan jelas,


ukurannya, penyebarannya dan informasi relevan lainnya
(seperti crack, arahnya dan posisinya, dll.)

►Jangan dibuat rancu antara terjadinya kerusakan dan jenis


kerusakan.
►Jika ditemukan crack disebabkan oleh kelelahan material
pada kaki bracket, cukup laporkan: Crack ditemukan dikaki
bracket…’

Damage Surveys 56

Damage surveys
Bureau Veritas

Damage reporting

Penyebab dan proses terjadinya kerusakan

►Penyebab terjadinya kerusakan tidak boleh disebutkan di


laporan, kecuali ada bukti yang kuat di kapal seperti buku
catatan kapal, crew interviews dll. Sumber informasi harus
selalu disebutkan.
►Surveyors are more likely to report causes that originate
from ship-in-service as these are normally recorded by the
crew (e.g. operational errors…)

►Proses kerusakan seperti kelelahan material, erosi, akibat


umur kapal dan akibat getaran, sangat sulit untuk dibuktikan
seharusnya tidak disebutkan di laporan.

Damage Surveys 57

Damage reporting

Konsekuensi dan tingkat kerusakan

►Kita bisa melaporkan konsekunsi dari kerusakan seperti


pencemaran, kecelakaan awak kapal, kapal bocor, kerusakan
muatan, dengan bukti yang sangat kuat.
►Tidak harus dilakukan identifikasi rangkaian kejadian apa
penyebab dan konsekuensinya.
►Perlu kita memahami rangkaian kejadianya, tapi hanya
dilaporkan apa yang tertulis di buku harian kapal.
►Kita boleh mengevaluasi tingkat kerusakan, tapi jangan
laporkan apa tapsiran/ pandangan kita.

Damage Surveys 58

Damage surveys
Bureau Veritas

Damage surveys

Anda mungkin juga menyukai