LATIHAN PROJECT 4 DASAR NETWORKING

TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI

NAMA:Aurora Bima Sakti

Kelas:X TJKT2
No.Absen:8

1. Isilah tabel dibawah ini berdasarkan gambar topologi yang tersedia!

2. IP Address Subnetmask Gateway Network

PC A 192.168.10. 255.255.255.0 192.168.10.1 /24

2

PC B 192.168.10.3 255.255.255.0 192.168.10.1 /24

PC C 192.168.20.2 255.255.255.0 192.168.20.1 /24

PC D 192.168.20. 255.255.255.0 192.168.20.1 /24

3
2. Tuliskan perbedaan urutan warna dan fungsi kabel dari kabel
straight dan crossover dan jelaskan fungsi dari masing-masing
warna kabel!

Urutan warna kabel pada kabel straight-through

Pin 1: Putih-Orange
Pin 2: Orange
Pin 3: Putih-Hijau
Pin 4: Biru
Pin 5: Putih-Biru
Pin 6: Oranye
Pin 7: Putih-Cokelat
Pin 8: Cokelat

Fungsi: Kabel straight-through digunakan untuk menghubungkan

perangkat dengan jenis yang berbeda, seperti komputer ke switch
atau komputer ke router

Urutan warna kabel crossover

Ujung 1 (T568A) Ujung 2 (T568B)

----------------- -----------------
Pin 1: Putih-Hijau Pin 3: Putih-Oranye
Pin 2: Hijau Pin 6: Oranye
Pin 3: Putih-Oranye Pin 1: Putih-Hijau
Pin 4: Biru Pin 4: Biru
Pin 5: Putih-Biru Pin 5: Putih-Biru
Pin 6: Oranye Pin 2: Hijau
Pin 7: Putih-Cokelat Pin 7: Putih-Cokelat
Pin 8: Cokelat Pin 8: Cokelat
Fungsi: Kabel crossover digunakan untuk menghubungkan dua
perangkat yang memiliki peran yang mirip (misalnya, switch ke
switch) sehingga mereka dapat berkomunikasi satu sama lain.
 perbedaan antara kabel straight-through dan crossover adalah
urutan warna kabel dan fungsi mereka dalam hubungan jaringan.
Kabel straight-through digunakan untuk menghubungkan
perangkat dengan jenis yang berbeda, sementara kabel crossover
digunakan untuk menghubungkan perangkat dengan jenis yang
sama.

3. Tuliskan tahapan sharing file pada sistem operasi windows!

1. Pastikan File Sharing Aktif:
- Pastikan bahwa fitur file sharing diaktifkan di sistem Anda. Untuk melakukannya, buka
"Control Panel" dan cari "Network and Sharing Center."

2. Pilih Folder atau File yang Ingin Dibagikan:

- Pilih folder atau file yang ingin Anda bagikan. Klik kanan pada item tersebut, lalu pilih
"Properties."

3. Konfigurasi Sharing:
- Di jendela Properties, pilih tab "Sharing." Kemudian, klik "Share" atau "Advanced
Sharing" tergantung pada versi Windows yang Anda gunakan.

4. Tentukan Pengguna yang Diberi Akses:

- Anda dapat menentukan pengguna atau grup pengguna yang memiliki izin akses ke
folder atau file tersebut. Anda dapat menambahkan pengguna dengan mengeklik "Add" atau
"Share" dan kemudian memilih nama pengguna yang akan diberi izin.

5. Tentukan Izin Akses:

- Setelah menambahkan pengguna, tentukan izin akses yang akan diberikan. Anda dapat
memberikan izin penuh (Full Control), izin Baca (Read), atau izin lain sesuai kebutuhan.

6. Konfirmasi dan Selesaikan:

- Setelah mengatur izin dan mengonfigurasi sharing, klik "Apply" atau "OK" untuk
menyimpan perubahan. Folder atau file sekarang akan dibagikan dan dapat diakses oleh
pengguna yang diberi izin.

7. Akses Folder atau File yang Dibagikan:

- Untuk mengakses folder atau file yang dibagikan, pengguna lain di jaringan dapat
membuka "Network" atau "Network Neighborhood" untuk menemukan komputer yang
berisi file tersebut. Mereka kemudian dapat membuka folder yang telah Anda bagikan.
 8. Autentikasi (Jika Diperlukan):
- Dalam beberapa kasus, sistem mungkin meminta pengguna yang mencoba mengakses
folder dibagikan untuk memberikan nama pengguna dan kata sandi yang valid.

9. Tutup Sharing (Opsional):

- Jika Anda ingin menghentikan sharing file, kembali ke pengaturan sharing dan
nonaktifkan sharing atau hapus pengguna dari daftar akses.
4. Tuliskan subnetmask dari ip address dibawah ini!
(sertakan caranya).
a. 192.168.10.1/25
b. 192.168.15.10/30
c. 192.168.20.50/28

a. *192.168.10.1/25*
- Prefix length adalah /25, yang berarti 25 bit pertama dalam subnet mask
akan diatur menjadi 1.
- Dalam notasi biner, 25 bit pertama adalah 1, dan sisanya adalah 0.
- Konversi biner ke desimal: 11111111.11111111.11111111.10000000
- Subnet mask dalam notasi desimal: 255.255.255.128

b. *192.168.15.10/30*
- Prefix length adalah /30, yang berarti 30 bit pertama dalam subnet mask
akan diatur menjadi 1.
- Dalam notasi biner, 30 bit pertama adalah 1, dan sisanya adalah 0.
- Konversi biner ke desimal: 11111111.11111111.11111111.11111100
- Subnet mask dalam notasi desimal: 255.255.255.252

c. *192.168.20.50/28*
- Prefix length adalah /28, yang berarti 28 bit pertama dalam subnet mask
akan diatur menjadi 1.
- Dalam notasi biner, 28 bit pertama adalah 1, dan sisanya adalah 0.
- Konversi biner ke desimal: 11111111.11111111.11111111.11110000
- Subnet mask dalam notasi desimal: 255.255.255.240
 5. Isilah tabel subnetting dibawah ini dengan benar! (sertakan caranya).
6. Range Network ID IP Host Broadcast
IP yang ID
Address yang bisa
tersedia digunakan

192.168.10.1/25 192.168.10.1 192.168.10.0 Dari 192.168.10.127

hingga 192.168.10.1
192.168.10.126 hingga
192.168.10.126

192.168.15.10/30 Dari 192.168.15.8 Dari Tidak ada,

192.168.15.9 192.168.15.9 karena hanya
hingga hingga ada 2 alamat
192.168.15.10 192.168.15.10 host yang bisa
digunakan
dalam subnet
/30.

192.168.20.50/28 Dari 192.168.20.48 Dari 192.168.20.63

192.168.20.49 192.168.20.49
hingga hingga
192.168.20.62 192.168.20.62

vCARA
a. 192.168.10 .1/25:
Konversi alamat IP ke biner: 11000000.10101000.00001010.00000001
Konversi subnet mask ke biner: 11111111.11111111.11111111.10000000
Network ID adalah hasil dari operasi AND antara alamat IP dan subnet mask.
Hasilnya: 192.168.10.0

b. 192.168.15.10/30:
Network ID:
Konversi alamat IP ke biner: 11000000.10101000.00001111.00001010
Konversi subnet mask ke biner: 11111111.11111111.11111111.11111100
Network ID adalah hasil dari operasi AND antara alamat IP dan subnet mask.
Hasilnya: 192.168.15.8

c. 192.168.20.50/28:
Network ID:
Konversi alamat IP ke biner: 11000000.10101000.00010100.00110010
Konversi subnet mask ke biner: 11111111.11111111.11111111.11110000
Network ID adalah hasil dari operasi AND antara alamat IP dan subnet mask.
Hasilnya: 192.168.20.48