Anda di halaman 1dari 2

Etnomatematika Pada Tradisi Karapan Sapi Sebagai Bahan Siswa Tentang Pembelajaran Kecepatan,

Jarak dan Waktu

Etnomatematika adalah pengenalan konsep-konsep matematika di dalam aspek kehidupan yang


sering dijumpai. Siswa cenderung kesulitan dengan metode pengenalan konvensional dikarenakan
matematika yang diajarkan di sekolah terkadang berbeda dengan permasalahan matematika yang
ditemukan di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu penerapan etnomatematika dalam
pembelajaran matematika sangat penting. Banyak sekali aspek di dalam kehidupan sehari-hari yang
dapat dikaitkan dengan matematika, baik itu benda-benda di sekitar, kegiatan sehari-hari, bahkan
begitu juga dengan budaya. Salah satunya adalah tradisi Karapan Sapi yang berasal dari Madura.

Karapan sapi adalah suatu ajang perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Madura, Jawa Timur.
Sepasang sapi akan dikaitkan kepada semavam kereta kayu yang tidak memiliki roda yang dikendarai
oleh seorang joki lalu dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan sapi lain. Trek lomba balap
karapan sapi biasnya adalah 100 meter yang berupa kawasan berlumpur atau bisa juga area
persawahan. Setiap sesi lomba karapan sapi rata-rata berlangsung sekitar belasan detik. Perlombaan
karapan sapi dapat dijadikan contoh sempurna untuk siswa belajar tentang materi perhitungan
kecepatan, jarak dan waktu. Dengan mengaitkan materi perhitungan kecepatan, jarak dan waktu
dengan perlombaan karapan sapi, siswa diharapkan akan memiliki gambaran yang baik tentang
penerapan ilmu dalam kehidupan yang sebenarnya dengan cara yang menyenangkan.

Gambar 1. Karapan Sapi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

KELAS / SEMESTER :V/1

MATERI : KECEPATAN, JARAK DAN WAKTU

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


3.4 Menjelaskan kecepatan sebagai 3.4.1 Mendefinisikan konsep kecepatan, jarak
perbandingan jarak dengan waktu dan waktu
3.4.2 Mengaitkan hubungan antara kecepatan,
jarak dan waktu
4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan 4.4.1 Menghitung hasil bagi antara jarak dan
dengan kecepatan, jarak, dan waktu waktu
4.4.1 Menguraikan rumus untuk mencari
kecepatan, jarak dan waktu
CAPAIAN PER ELEMEN

Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi ilangan (number
sense) pada bilangan cacah sampai 100, mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan, serta melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai)
bilangan.

Pada akhir Fase C, siswa diharapkan untuk menunjukkan pemahaman tentang konsep kecepatan,
jarak dan waktu, serta memahami, dan dapat Menyusun rumus yang diperlukan untuk menghitung
kecepatan, jarak dan waktu.

Referensi

Aini, Z., Afifah, N., Muslim, I., & Hasanah, S. I. (2019). Etnomatematika: Eksplorasi budaya kerabhen
sape Madura. Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang, 3(2),
177-183.’

Putra, A. P. (2022). Peran Etnomatematika Dalam Konsep Dasar Pembelajaran Matematika.


Intersections, 7(2), 49-58.

Putra, A. P. (2022). Peran Etnomatematika Dalam Konsep Dasar Pembelajaran Matematika.


Intersections, 7(2), 49-58.

Anda mungkin juga menyukai