Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM III

FITOKIMIA

IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN ALKALOID

OLEH :

KELOMPOK VI

1. NI KOMANG PUJA PRASCITA DEWI (202027)


2. I KADEK DWIJA KUSUMA (202028)
3. KADEK DWI OKTARIADI (202029)
4. NI MADE PUTRI WINDARI (202031)
5. NI KADEK DEVI RISMAWATI (202032)
6. I NYOMAN HARDIANTA (202033)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI


SEKOLAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA
2020/2021
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan identifikasi senyawa golongan
alkaloid

B. DASAR TEORI
Alkaloid merupakan sekelompok metabolik sekunder dalam yang mengandung
nitrogen yang aktif secara farmakologis yang berasal dari mikroba" tanaman" dan hewan,
Dalam kebanyakan alkaloid atau nitrogen merupakan bagian heterosiklik Alkaloid
secara sintesis ditemukan asam amino. Kata alkaoid berasal dari kata alkalin berati basa
yang larut air. Sejumlah alkaloid alami dan turunannya telah dikembangkan sebagai obat
untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti morfin "reserpin" taksol (Sarker, dkk,
2009). Alkaloid adalah senyawa heterosiklik yang mengandung atom N dan bersifat
basa. Dapat larut dalam asam membentuk garam mengendap dengan reaksi mayer.
Kebanyakan berasal dari atom "namun adapula yang dibuat misalnya: Antipirin,
pyrimidin, amfomorfin, dll (Pandean, 2014).
Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal molekulnya
(precursors), didasari dengan metabolisme pathway (metabolic pathway) yang dipakai
untuk membentuk molekul itu. Kalau biosintesis dari sebuah alkaloid tidak diketahui,
alkaloid digolongkan menurut nama senyawanya, termasuk nama senyawa yang tidak
mengandung nitrogen (karena struktur molekulnya terdapat dalam produk akhir.sebagai
contoh: alkaloid opium kadang disebut "phenanthrenes"), atau menurut namatumbuhan
atau binatang dimana senyawa itu diisolasi. Jika setelah alkaloid itu dikaji, penggolongan
sebuah alkaloid diubah menurut hasil pengkajian itu, biasanya mengambil nama amine
penting-secara-biologi yang mencolok dalam prosessintesisnya.

C. KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Alat yang diperlukan
- Penganas Air
- Kaca Arloji
- Cawan Porselin
- Beaker Glass
2. Bahan yang diperlukan
- Ekstrak bawang putih
3. Cara Kerja
a. Preparasi Sampel

Ditimbang sebanyak 100 mg ekstrak

dilarutkan dalam 10 ml etanol 70 %

b. Identifikasi Alkaloid

Diambil sebanyak 2 ml larutan hasil preparasi, diuapkan di atas penangas air,


diperoleh residu

ditambahkan 5 ml HCl 2N, dinginkan dan saring

larutan sampel dibagi menjadi 3 dalam tabung reaksi

tabung reaksi pertama sebagai blanko, kedua ditambahkan 3 tetes pereaksi


dragendorf, ketiga ditambahkan 3 tetes pereaksi mayer

diamati dan dicatat hasil yang didapat

c. Kromatografi Lapis Tipis


disiapkan fase gerak, 14 ml etil asetat, 3 ml metanol, 3 ml air

dimasukkan ke dalam chamber, dijenuhkan 30 menit

disiapkan fase diam berupa Silika Gel 60 F₂₅₄ 3 cm x 10 cm

disiapkan larutan pembanding piperin 5 mg ditambah 2 ml etanol 70%,


ditotolkan pada plat KLT

Diambil sebanyak 5 ml larutan hasil preparasi, totolkan pada plat KLT

Plat KLT dielusi pada fase gerak hingga menyentuh tanda batas

diambil plat, dihitung nilai Rf piperin dan ekstrak secara visual dan dibawah UV
365

plat disemprotkan dengan pereaksi dragendorf, dihitung nilai Rf piperin dan


ekstrak secara visual dan dibawah UV 365

4. Hasil Pengamatan
a. Uji Skrining (reaksi tabaung)

Reaksi
No Senyawa Pereaksi Hasil Pengamatan Kesimpulan
Positif
Positif
Endapan
1 alkaloid dragendorf Warna jingga mengandung
jingga
alkaloid
Warna kuning
terdapat sedikit
endapan

Positif
Endapan
2 alkaloid mayer mengandung
kuning
alkaloid

b. Uji KLT

Sesudah elusi

visual UV 365
Rf Ekstrak Rf piperin
Ekstrak Piperin Ekstrak Piperin

7
0,875 0,837 - - = 0,875 0,837
8

Sesudah disemprot dengan pereaksi dragendorf

visual UV 365
Rf Ekstrak Rf piperin
Ekstrak Piperin Ekstrak Piperin

- 0,825 - 0,825 - 0,825


Visual setelah UV 365 setelah
Visual UV 365 disemprot dengan disemprot dengan
dragendorf dragendorf
D. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan identifikasi senyawa golongan alkaloid pada ekstrak
bawang putih dengan metode kualitatif. Dari identifikasi alkaloid dengan uji skrining
menggunakan pereaksi dragendorf dan pereaksi mayer, didapatkan hasil positif dimana
dengan pereaksi dragendorf memberikan warna jingga dan dengan pereaksi mayer
terbentuk sedikit endapat berwarna kuning, ini sesuai dengan literatur. Pada uji KLT
digunakan piperin sebagai pembanding karena nilai Rf piperin dan alkaloid adalah sama.
Dari hasil praktikum hanya nilai Rf ekstrak dibawah sinar UV 365 nm yang terlihat yaitu
sebesar 0,875. Hasil ini mendekati nilai Rf pembanding yaitu piperin yang didapat dari
kelompok lain yaitu sebesar 0,837.
E. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ektrak bawang putih
positif mengandung senyawa alkaloid.
F. DAFTAR PUSTAKA
 Sarker, S.D. dan Nahar, L., (2009). Kimia untuk Mahasiswa Farmasi, Bahan
Kimia Organik, alam dan Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
 Pandean fransisca, 2014. PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI:
kendari. Bina husada.
G. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai