Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA

PERCOBAAN 1 : Uji Alkaloida,Flavonoida,Saponin, Tanin, Terpenoida & Steroida

Kelompok : 1
Nama Anggota : 1. Gita Khoiroh Maruah (PO.71.39.1.20.062)
2. Adelia Ovi Marseli (PO.71.39.1.20.074)
3. Ilham Sefryadi (PO.71.39.1.20.060)
Mata Kuliah : Praktikum Fitokimia
Judul : Uji Alkaloida,Flavonoida,Saponin, Tanin, Terpenoida & Steroida
Hari/Tanggal : Selasa / 15 Maret 2022
A. Tujuan
- Agar mahasiswa memahami berbagai cara mengidentifikasi uji
Alkaloida,Flavonoida,Saponin, Tanin, Terpenoida & Steroida
- Agar mahasiswa Memahami perbedaan cara dan metode dalam
uji Alkaloida,Flavonoida,Saponin, Tanin, Terpenoida & Steroida

B. Teori Ringkas

Uji flavonoid dilakukan dengan melarutkan ekstrak dalam etanol mendidih


kemudian ditambah FeCl3. Sampel tidak menunjukkan hasil positif mengandung
flavonoid, karena tidak terbentuk warna hijau atau hitam pekat setelah penambahan
FeCl3, hal ini dikarenakansenyawa golongan flavonoid ini lebih larut dalam pelarut
polar seperti metanol (Ncue et al., 2008).
Uji alkaloid menunjukkan hasil negatif dengan tidak terbentuknya endapan jingga
setelah direaksikan dengan pereaksi Dragendroff. Senyawa alkaloid bereaksi dengan
pereaksi Dragendorff menghasilkan endapan jingga hingga merah kecokelatan. Pada
reaksi ini terjadi penggantian ligan dimana nitrogen yang mempunyai pasangan
elektron bebas pada alkaloid membentuk ikatan kovalen koordinat dengan ion K+ dari
kalium tetraiodobismutat menghasilkan kompleks kalium-alkaloid yang mengendap
(Haryati et al., 2015).
Uji saponin tidak menunjukkan hasil positif karena buih yang terbentuk setelah
pengocokan tidak bertahan lama, hanya bertahan beberapa detik. Saponin memiliki
glikosil sebagai gugus polar serta gugus steroid atau triterpenoid sebagai gugus
nonpolar sehingga bersifat aktif permukaan dan membentuk misel saat dikocok
dengan air. Pada struktur misel gugus polar menghadap ke luar sedangkan gugus
nonpolar menghadap ke dalam dan keadaan inilah yang tampak seperti busa (Sangi et
al., 2008).
Uji steroid dan triterpenoid menggunakan metode Liebermann-Bouchard,
ekstrak dilarutkan dalam kloroform kemudian ditambah pereaksi Liebermann-
Bouchard (asam asetat anhidrat-H2SO4) menunjukkan hasil positif dengan adanya
perubahan warna menjadi merah kecoklatan untuk steroid dan coklat-ungu untuk
triterpenoid. Reaksi triterpenoid dengan pereaksi Liebermann menghasilkan warna
merah-ungu sedangkan steroid memberikan warna hijau-biru. Hal ini didasari oleh
kemampuan senyawa triterpenoid dan steroid membentuk warna oleh H2SO4 dalam
pelarut asam asetat anhidrid. Perbedaan warna yang dihasilkan oleh triterpenoid dan
streoid disebabkan perbedaan gugus pada atom C-4 (Marliana & Saleh, 2011).
Adapun reaksi kimia yang terjadi seperti dalam Gambar

C. Bahan dan Alat

1. Identifikasi Alkoloida

Bahan dan Alat


- Bahan: simplisia segar dari tumbuhan, pasirnetral, kloroform, kloroform-
ammonia 0,05 M, asam sulfat 2 N, pereaksi mayer, kertassaring, kapas
- Alat: lumpang, stamfer, alat peranjang, tabung reaksi, pipet tetes, corong,
beker glass, erlenmeyer

2. Identifikasi Flavonoida

Bahan dan Alat


- Bahan: simplisia segar dari tumbuhan, metanol/etanol, aquadest, logam
magnesium, asam klorida pekat, arangaktif, kertas saring
- Alat: tabung reaksi, pipet tetes, corong, alat peranjang, penjepit kayu, lampu
spiritus, kaki tiga, asbes, erlenmeyer, beker glass

3. Identifikasi Saponin, Tanin, Terpenoida, Steroida


Bahan dan Alat
- Bahan: simplisia segar tumbuhan, etanol, aquadest, eter, FeCL3, asam asetatan
hidrat, asam nitrat pekat, arang aktif, kertas saring
- Alat: tabung reaksi, pipet tetes, corong, cawan penguap, erlenmeyer, beker
glass, alat peranjang, lampu spiritus, kaki tiga, asbes, plat tetes

D. Cara Kerja

1. Identifikasi Alkoloida

Cara Kerja
- Kira-kira 4 gram sampel digerus dengan bantuan pasir netral
- Basahidengan 10 ml kloroform
- Tambahkan 10 ml kloroform-ammonia 0,05 M
- Gerus dan saring kedalam tabung reaksi
- Hasil saringan ditambah 10 tetes asamsulfat 2 N
- Kocok perlahan dan biarkan sampai terjadi pemisahan
- Ambil lapisan asam dan pindahkan kedalam tabung reaksi
- Tambahkan pereaksi mayer
- Jika timbul endapan atau kabut putih, positif menggandung alkoloida

Positif + ++ +++ ++++


Kabut masih sedikit Kabut putih lebih Endapan putih
Endapan putih tebal
transparan pekat tipis

2. Identifikasi Flavonoida

Cara Kerja

- Kira-kira 4 gram sampel yang sudah diranjag dididihkan dengan metanol-air


(9:1), jika perlu tambahkan arang aktif
- Saring dalam keadaan panas
- Filtrat diuapkan sampai sepertiganya
- Tambahkan asam klorida pekat dan logam magnesium
- Jika terjadi warna merah, positif mengandung Flavonoida
3. Identifikasi Saponin, Tanin, Terpenoida, Steroida

Cara Kerja
- Kira-kira 4 gram sampel dididih kandengan 25 ml etanol selama 25 menit, jika
perlu tambahkan arang aktif
- Saring dalam keadaan panas
- Filtrat diuapkan di atas penangas air sampai kering
- Sisa penguapan dilarutkan dengan eter
- Bagian yang tidak larut dikocok dengan air
- Jika timbul busa, positif mengandung saponin
- Selanjutnya fraksi air ditambahkan beberapa tetes FeCL3, jika timbul warna
biru kehitaman positif mengandung tanin
- Fraksi eter dikeringkan di atas plat tetes
- Lalu tambahkan pereaksi lierbermann - Burchard, jika timbul warna merah
positif mengandung terpenoida. Jika timbul warna biru posotif mengandung
steroida

E. Tugas
Tugas Identifikasi Alkaloida
1. Bagaimana cara membuat pasir netral, kloroform-ammonia 0,05 M, asam sulfat
2N, pereaksi mayer
Jawaban :
 Pembuatan larutan kloroform beramonia, dapat dilakukan dengan cara
mengambil sebanyak 1 ml amonia pekat 28% ditambahkan ke dalam 250 ml
kloroform. Kemudian dikeringkan dengan penambahan 2,5 gram Natrium
sulfat anhidrat dan disaring.
 Pembuatan Asam Sulfat 2 N yaitu Isi labu takar 250 ml dengan aquadest
kira-kira 100 ml, Lalu tambahkan 13,9 ml Asam Sulfat Pekat secara
perlahan, Shake sebentar lalu tambahkan aquadest kembali hingga 250 ml
atau sampai tanda. Pada pengenceran Asam pekat pada umumnya atau
pembuatan Asam Sulfat 2 n khususnya, selalu labu takar atau labu ukur
memang harus terisi aquades terlebih dahulu untuk menghindari perubahan
panas yang spontan, yang bisa menghasilkan letupan.
 Pembuatan Pereaksi Mayer : 1,36g HgC12 dilarutkan dalam 60 ml air suling.
Pada bagian lain dilarutkan pula 5 g KI dalam 10 ml air suling. Kedua larutan
ini kemudian dicampurkan dan diencerkan dengan air suling sampai 100 ml.
Pereaksi ini disimpan dalam botol yang berwarna coklat, agar tidak rusak
karena cahaya.
2. Apa tujuan penambahan masing-masing bahan (pasir netral, kloroform,
kloroform-ammonia 0,05 M, asam sulfat 2N, pereaksi mayer)
Jawaban :
Tujuan penambahan logam Mg dan HCl adalah untuk mereduksi inti benzopiron
yang terdapat dalam struktur flavonoid sehingga terbentuk garam flavilium
berwarna merah atau jingga.
Tujuan penambahan asam sulfat 2N berfungsi untuk membentuk garam alkaloid,
karena alkaloida yang bersifat basa dapat larut dalam pelarut yang bersifat asam.

Tugas Identifikasi Flavonoida


1. Apa tujuan penambahan arang aktif
Jawaban :

Tugas Identifikasi Terpenoida, Steroida, Saponin, Tanin


1. Apa tujuan penambahan etanol, air dan eter
Jawaban :
Etanol dan air digunakan sebagai pelarut karena bersifat polar, universal, dan
mudah didapat.

F. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Identifikasi

Identifikasi
NO Nama Simplisia
Alkoloida Flavonoida Terpenoida Steroida Saponin Tanin
1 Daun Pandan  X X X X X
2 Sirih Merah X   X X X
3 Daun Jambu Biji X X    
4 Daun Lidah Buaya X X X X X X

G. Pembahasan
Jadi Hasil Percobaan 1 dari pengujian Uji Alkaloida, Flavonoida, Terpenoida,
Steroida, Saponin & Tanin yaitu :
1. Pada Uji Daun Pandan sebagai bahan uji didapatkan hasil Positif Alkaloida,.
2. Pada Uji Sirih Merah sebagai bahan uji didapatkan hasil Positif Flavonoida dan
Terpenoida.
3. Pada Uji Daun Jambu Biji sebagai bahan uji didapatkan hasil Positif Terpenoida,
Steroida, Saponin & Tanin.
4. Pada Uji Daun Lidah Buaya sebagai bahan uji didapatkan hasil negatif. Alkaloida,
Flavonoida, Terpenoida, Steroida, Saponin & Tanin
H. Daftar Pustaka
Abok, J.I. dan C. Manulu. 2017. TLC Analysis and GC-MS Profiling of Hexane Extract of
Syzygium guineense Leaf. American Chemical Science Journal, 16(3): 1-6
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia: Penentu Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
Bandung: Penerbit ITB Bandung

1. Daun Pandan
Alkaloid (positif) Flavonoid (negatif) Terpenoid (negatif)

Steroid (negatif) Saponin (negatif) Tanin (negatif)

2. Daun Sirih Merah


Alkaloid (negatif) Flavonoid (positif) Terpenoid (positif)
Steroid(negatif) Saponin (negatif) Tanin (negatif)

3. Daun Jambu Biji


Alkaloid (negatif) Flavonoid (negatif) Terpenoid (positif)

Steroid (positif) Saponin (positif) Tanin (positif)


4. Daun Lidah Buaya

Alkaloid (negatif) Flavonoid (negatif) Terpenoid (negatif)

Steroid (negatif) Saponin (negatif) Tanin (negatif)

Anda mungkin juga menyukai