Anda di halaman 1dari 3

VII.

Perhitungan Nilai Rf

x ( jarak yang ditempuh solute)


Rf = y(jarak yang ditempuh eluen sampai tanda batas)

2,3
1. Rf = = 0,2875
8
3,9
2. Rf = = 0,4875
8
5,2
3. Rf = = 0,6500
8
5,7
4. Rf = = 0,7125
8
6,4
5. Rf = = 0,8000
8

Pada praktikum identifikasi senyawa golongan alkaloida piper nigrum L dengan


menggunakan pereaksi dragendroff pada plat KLT didapat 5 titik jarak yang
ditempuh solute setelah diamati pada sinar UV 365 nm.
VIII. Pembahasan

Pada praktikum kali ini dengan judul identifikasi senyawa dengan golongan
alkaloida menggunakan bahan coba ekstrak piper nigrum L. Bahan coba yang
digunakan dalam bentuk ekstrak karena mengandung dinding sel dari tanaman
tersebut diharapkan hancur hingga senyawa target yang berupa metabolit sekunder
ini dapat diambil. Ekstrak piper nigrum L digunakan sebagai bahan uji untuk
mengetahui senyawa alkaloida yang terkandung didalamnya dan untuk
membuktikan adanya senyawa alkaloid tersebut maka harus dipisahkan dari
campuran senyawa yang rumit yang berasal dari dalam jaringan tumbuhan tersebut.

Praktikum kali ini, ekstrak piper nigrum L sebanyak 0,9 gram didalam cawan
ditambahkan dengan etanol sampai larut kemudian ditambah 5 ml HCL 2N.
Alkaloid bersifat basa, sehingga dengan penambahan asam seperti HCL akan
terbentuk garam. Setelah itu dilakukan pemanasan selama 2-3 menit diatas
penangas air kemudian didinginkan + 0,3 gram NaCl lalu disaring, pemanasan
yang dilakukan bertujuan untuk memecah ikatan antara alkaloid dengan asam
klorida sehingga diperoleh alkaloid yang bukan dalam bentuk garamnya.
Kemudian didinginkan dan disaring lalu diambil filtratnya piperis nigri fructus
terbentuk larutan berwarna orange. Filtrat yang diperoleh ditambah 5 ml HCL 2N
kemudian dibagi menjadi 4 bagian dalam tabung reaksi. Beri nama 1A, 1B, 1C,
dan blanko. Pada proses selanjutnya adalah proses pengendapan pada tabung reaksi
1A ditambahkan pereaksi mayer, pada tabung 1B ditambah pereaksi Wagner. Pada
tabung reaksi 1C ditambahkan NH4OH pekat 28% sampai basa + 5 ml kloroform.
Pada tabung sisanya diisi dengan pereaksi blanko.

Pada tabung reaksi 1A ditambah pereaksi Mayer bertujuan untuk mendeteksi


senyawa alkaloid. Hasil pengujian yang diperoleh yaitu larutan sampel yang keruh.
Pereaksi Mayer berkaitan dengan alkaloid melalui ikatan koordinasi antara atom N
alkaloid dengan Hg pada pereaksi Mayer sehingga menghasilkan senyawa
kompleks merkuri yang nonpolar mengendap warna putih. Sedangkan pada tabung
1B ditambah pereaksi Wagner yang menghasilkan larutan keruh dengan warna
orange. Pada preparasi sampel, filtrat yang dipanaskan diatas penangas air
bertujuan untuk menghasilkan atau menguapkan pelarut yang telah bercampur
dengan alkaloid. Pelarut yang digunakan adalah etanol. Pada tabung reaksi 1C
ditambah NH4OH 28% dengan bertujuan untuk memberikan suasana basa pada
sampel kemudian diekstraksi dengan kloroform 5 ml. Tujuan penambahan
kloroform adalah agar senyawa golongan alkaloida dapat larut dalam kloroform
dan terpisah atau terhindar dari zat lain yang dapat mengganggu proses identifikasi
dan tidak larut dalamkloroform.

Pada pengantar KLT. Ekstrak ditotolkan pada plat KLT sebanyak 3 kali totolan
menggunakan pipa kapiler pada satu tempat . kemudian plat KLT diperiksa
sdengan UV 254 nm dan 365 nm. Setelah itu dieluasi dengan eluen yang telah
disiapkan. Setelah proses eluasi selesai, plat diperiksa pada sinar UV 254 nm dan
365 nm lalu diberikan penampakan noda pada plat KLT dengan menggunakan
pereaksi dragendroff. Kemudian noda akan terlihat jingga pada saat diperiksa dan
menunjukkan adanya alkaloida.

Anda mungkin juga menyukai