Nim : F1061141033
TERPENOID
1. Menthol
A. Nama Senyawa
Nama senyawa yang akan dibahas yaitu senyawa menthol. Menthol tersebut
merupakan nama dagangnya dimana nama IUPAC dari menthol adalah 5-Metil-2-
(propan-2-il) sikloheksan-1-ol dengan rumus molekul C 10H20O. Penamaan IUPAC dari
menthol tersebut didapat dari penomoran struktur kimia nya yaitu pada gambar dibawah
ini :
ekor
kepala
kepala
ekor
C. Sumber Perolehan Senyawa Menthol dari Alam
1) Mentha arvensis
Taksonomi
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Mentha
Spesies: Mentha arvensis
Tanaman mentha bukan merupakan tanaman asli Indonesia tetapi berasal dari daerah
subtropik, sekitar Mediterania (Laut Tengah). Menurut sejarah, penyebaran M.
Arvensis ke daerah sekitar Asia diduga berasal dari Eropa, yang pada mulanya
tanaman ini disebarluaskan oleh orang spanyol di daerah semenanjung Malaya dan
Singapura. Beberapa jenis dari marga Mentha yang memiliki nilai ekonomi sebagai
penghasil minyak atsiri dan menthol serta banyak dibudidayakan, yaitu: M. arvensis,
M. piperita L. Dan M. Spicata.
2) Daun Mint
Taksonomi
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Mentha L
Mentha
Spesies:
cordifolia
4) Sedatif
Dalam dosis terapi yang rendah mentol dapat menekan aktivitas mental
dengan menurunkan respoms terhadap rangsangan emosi sehingga menenangkan.
E. Biosintesis
Biosintesis untuk mentol sendiri menggunakan jalur asam mevalonat dimana tersusun
unit-unit isoprena diusun atas asetat dan dihubungkan dengan rantai karbon yang
mengandung 2 ikatan jenuh.
Biosintesis (-)-mentol berlangsung di sel-sel sekretori kelenjar tanaman peppermint.
Geranyl difosfat sintase (GPPS), pertama mengkatalisis reaksi IPP dan DMAPP ke
difosfat geranyl. Selanjutnya (-)-limonene sintase (LS) mengkatalisis siklisasi difosfat
geranyl untuk (-)-limonene. (-)-Limonene-3-hidroksilase (L3OH), menggunakan O2 dan
NADPH, kemudian mengkatalisis hidroksilasi alilik dari (-)-limonene pada posisi 3
sampai (-)-trans-isopiperitenol. (-)-Trans-isopiperitenol dehidrogenase (IPD) lebih
mengoksidasi gugus hidroksi pada posisi 3 menggunakan NAD + untuk membuat (-)-
isopiperitenone. (-)-Isopiperitenone reduktase (iPR) kemudian mengurangi ikatan ganda
antara karbon 1 dan 2 menggunakan NADPH untuk membentuk (+)-cis-isopulegone. (+)-
Cis-isopulegone isomerase (IPI) kemudian isomerizes ikatan rangkap tersisa untuk
membentuk (+)-pulegone. (+)-Pulegone reduktase (PR) kemudian mengurangi ikatan
ganda ini menggunakan NADPH untuk membentuk (-)-menton. (-)-Menthone reduktase
(MR) kemudian mengurangi gugus karbonil menggunakan NADPH untuk membentuk
(-)-mentol.
Kata camphor berasal dari bahasa Prancis camphre yang diambil dari bahasa latin
camfora pada abad pertengahan. Selanjutnya pedagang melayu menyebutnya kapur
karena warnanya yang putih. Barus didapat dari nama pelabuhan di pantaii barat pulau
Sumatera di Indonesia dimana pedagang asing akan berkata untuk membeli kapur barus.
B. Golongan dan Jenis Senyawa
Camphor merupakan senyawa metabolit sekunder dari tanaman dimana camphor
termasuk kedalam golongan metabolit sekunder yaitu golongan terpenoid. Senyawa
camphor masuk kedalam golongan terpenoid karena dapat dilihat dari struktur camphor
itu sendiri. Golongan metabolit sekunder terpenoid mempunyai karakteristik yaitu adanya
hubungan antara unit isoprena yang bergabung dengan kaidah isoprena yaitu dari kepala
ke ekor (head to tail) serta senyawa terpenoid memiliki atom karbon dengan unit isoprena
berkelipatan 5.
Camphor yang merupakan senyawa metabolit sekunder golongan terpenoid tersebut
termasuk kedalam golongan terpenoid yaitu monoterpenoid. Dimana terpenoid
digolongkan lagi berdasarkan jumlah unit isoprenanya yaitu monoterpenoid (C 10H16),
sesquiterpen (C15H24) tersusun atas 3 unit isoprene, diterpenoid (C 20H32) tersusun atas 4
unit isoprene, sesterpen (C25H40) tersusun atas 5 isopren, triterpenoid (C 30H42) tersusun
atas 6 unit isopren, dan tetraterpen (C40H64) tersusun atas 8 isopren.
Camphor termasuk kedalam golongan terpenoid yaitu monoterpenoid yang terdiri
dari 2 unit isporena. Dapat dilihat pada struktur dari camphor tersebut.
C. Sumber Perolehan Senyawa Champore di Alam
a. Cinnamomum camphora
Taksonomi
Kingdom: Plantae
Divisi: Angiosperma
Kelas: Magnollids
Ordo: Laurales
Famili: Lauraceae
Genus: Cinnamomum
Cinnamomum
Spesies:
camphora
Kamfer
(Cinnamomum camphora) termasuk dalam suku Lauraceae selain dari kayu manis
(Cinnamomu iners). Tumbuhan ini dapat tumbuh di dataran tinggi, pegunungan. Ciri-
ciri dari pohon tersebut yaitu memiliki bau khas kulit manis, berkelamin ganda
(diaceous), tinggi lebih dri 40 meter, kulit batang coklat, dan memiliki retakan
vertical, bunga majemuk berwarna kuning agak putih, buah hijau, setelah tua menjadi
biru. Tumbuhan ini mengandung zat naftalena yang digunakan sebagai bahan
pengharum (kamfer).
D. Aktivitas Biologi
1. Antibakteri
Senyawa camphor dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada kadar yang
rendah.
2. Zat anestesi lokal
Karena senyawa camphor ini mudah diserap melalui kulit dan menghasilkan
rasa dingin yang mirip dengan mentol, maka camphor digunakan sebagai zat anestesi
lokal tersebut dan bersifat antimikroba kecil.
3. Antijamur
Senyawa camphor dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah mitosis
dari jamur seperti kutu air, kurap, kandidasis, infeksi sistemik dan lain-lain.
4. Obat nyamuk
Hal ini dikarenakan camphor diyakini beracun bagi serangga sehingga
kristal-kristalnya digunakan untuk mencegah kerusakan pada serangga. Bau senyawa
ini juga dapat menghambat ular dan reptil-reptil lainnya.
E. Biosintesis
Dalam biosintesis, camphor dihasilkan dari geranyl pirofosfat. Reaksi tersebut
melibatkan siklisasi linaloil pirofosfat ke bornyl pirofosfat, diikuti oleh hidrolisis menjadi
borneol dan oksidasi ke kamper. Reaksi dapat ditulis seperti ditunjukkan di bawah ini.
F. Sifat Kimia dan Sifat Fisika
1. Sifat Kimia
a) Berumus molekul C10H16O
b) Kelarutannya : Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (95%) P, dalam
0,25 bagian kloroform P, sangat mudah larut dalam eter P, mudah larut dalam
minyak lemak
c) Reaksi Kimia
1) Brominasi
3) Konversi ke isonitrosocamhor
d) Identifikasi Champor
Identifikasi senyawa camphor dapat dilakukan dengan pereaksi lebermann-
Burcard yang merupakan campuran antara asam asetat anhidrat dan asamsulfa
pekat. Asam asetat anhidrat dapat memberntuk turunan asetil dari steroid yang
akan membentuk turunan asetil dari steroid yang akan membentuk asetil didalam
kloroform.
e) Isolasi senyawa camphor
Berdasarkan jurnal Sudarsono berjudul Kamfora, salah satu komponen
minyak atsiri rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dari Kebun
Tanaman Obat PT. Nyonya Meneer, Karangjati, isolasi senyawa camphor
menggunakan rimpang dari temulawak.
Jadi pertama- tama Rimpang temulawak sebanyak 300 g, dicuci, ditiriskan,
dirajang dengan ketebalan lebih kurang 2 - 3 mm, dikeringkan dalam almari
pemanas pada suhu 40 oC sampai dicapai kadar air 10% b/v. Potongan rimpang
kering kemudian diserbuk dengan derajat halus tertentu. Minyak atsiri dipisahkan
dengan cara destilasi menggunakan suatu perangkat alat destilasi yang terdiri dari
bagian-bagian tahan karat dan gelas selama 3,5 jam efektif.
Selanjutnya pemisahan komponen minyak atsiri dengan kolom kromatografi
digunakan 3,5 ml minyak atsiri dan silika gel 60 dengan diameter partikel 0,063-
0,200 mm; sebagai fase diam dan n-heksana; toluena dan etilasetat sebagai fase
gerak. Penyiapan kolom dilakukan dengan metode kering dan penyeimbangan
sistem dilakukan dengan 550 ml campuran n-heksana : toluena (85:15 v/v). Silika
gel 60 (455,5 g) digunakan sebagai fase diam dan sampel dimasukkan dalam
bentuk cair. Didapat Salah satu komponen minyak atsiri pada fraksi ke 30 sampai
dengan fraksi ke 60 mempunyai Rf sama dengan kamfora baku pembanding.
Untuk pemurnian lebih lanjut bercak dengan Rf sama dengan kamfora
dilakukan dengan Hasil pemisahan isolat MA-TL dengan isolat adalah 85,41%.
metode KLT-preparatif dengan penotolan dalam bentuk garis.
f) Elusidasi struktur
1) Spektroskopi IR
1
2) H NMR
2. Sifat Fisika
a) Massa molar : 152.23
b) Fisik : Kristal putih atau tidak berwarna
c) Massa jenis : 0,990 (padat)
d) Titik Lebur : 179,75 C (452,9 K)
e) Titik didih : 204 C (477 K)
DAFTAR PUSTAKA
Prasetya, erwin. 2013. ISOLASI DAN KARAKTERISASI TERHADAP MINYAK MINT DARI
DAUN MENTHA ARVENSIS SEGAR HASIL DISTILASI UAP-AIR. (Jurnal :
KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 2, pp.574-579 - UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG).
https://en.wikipedia.org/wiki/Menthol
https://en.wikipedia.org/wiki/Camphor