Anda di halaman 1dari 11

“KAWASAN INDUSTRI”

KUNCI KEBERHASILAN
INDUSTRIALISASI DI
INDONESIA
Oleh Haryanto Adikoesoemo
KAWASAN INDUSTRI
“ Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan
dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri.
Setiap Perusahaan Industri yang baru dan akan memulai kegiatan dan/atau
usahanya, wajib berlokasi di Kawasan Industri sebagaimana tertuang dalam


Peratutan Pemerintah No. 142 Tahun 2015 (berlaku dengan beberapa
pengecualian).

Kawasan Industri memegang peranan penting untuk mewujudkan aspirasi terhadap


industrialisasi di setiap negara.

Kawasan Industri harus menjadi bagian daripada Rantai Pasok Global yang lebih
luas untuk dapat menjadi sukses dan relevan.

Kawasan Industri membantu masyarakat dalam banyak hal. Meningkatkan


peluang kerja, menggunakan sumber daya lokal, menyediakan produk dan
service yang dibutuhkan, menangani permasalahan lingkungan, memberikan
kontribusi kepada Pemerintah lokal dan nasional.
“KOMPETITIF” MERUPAKAN KATA KUNCI UNTUK MENCAPAI
KEBERHASILAN DALAM DUNIA MANUFAKTUR YANG TERINTEGRASI
KOMPETITIF DIBUTUHKAN USAHA SEBAGAI BERIKUT:
1. Tenaga kerja yang produktif,
2. Teknologi modern yang memadai,
3. Ketersediaan bahan baku,
4. Skala operasi,
5. Energi dan system utilitas yang kompetitif dan dapat diandalkan,
6. Biaya logistik yang efisien dan rendah serta rantai pasok yang efisien,
7. Konsistensi dan daya tanggap pada peraturan/kebijakan Pemerintah,
8. Sistem hukum yang adil dan efisien,
9. Kesempatan dan aturan main yang sama untuk semua bisnis
10. Kemudahan berbisnis serta kemudahan dalam izin dan lisensi.
Hal yang dicari oleh Investor Besar dari Luar Negeri
1. PIC tunggal (dibawah Kementerian Perindustrian atau BKPM) untuk setiap negara
dan industri yang besar, yang akan mengurus semua persyaratan investor dari
tahap pra-proyek hingga tahap proyek dan kemudian selama bisnis beroperasi,
2. Hukum dan Peraturan Perburuhan yang fleksibel (untuk menyesuaikan permintaan
Internasional),
3. Kemudahan penyediaan lahan di Kawasan Industri dengan harga yang kompetitif,
4. Infrastruktur efisien yang dinamis dan terus meningkat,
5. Manfaat-manfaat fiskal (seperti tax holiday dan manfaat lainnya)
6. Kemudahan bea dan pembebasan pajak import untuk barang modal, bahan baku
dan komponen. Tax dikenakan hanya untuk penjualan domestik.
7. Kepastian, kontinuitas, konsistensi dan transparansi dalam hal kebijakan, hukum dan
peraturan pemerintahan,
8. Pendekatan praktis terhadap permasalahan lingkungan.
Kesiapan dan Insentif pada Kawasan Industri di Indonesia dalam
kaitan dengan Desentralisasi Rantai Pasok Global
1. Kawasan Industri di Indonesia berkembang dengan baik, lengkap dan terhubung dengan
baik untuk menyediakan lokasi yang sangat penting bagi industri untuk mewujudkan
“Desentralisasi Rantai Pasok Global”. Ribuan hektar lahan industri yang dikembangkan
dengan infrastruktur lengkap tersedia di banyak Kawasan Industri di sebagian besar wilayah
kepulauan Republik Indonesia. Banyak Kawasan Industri baru ditambahkan setiap tahunnya.
2. Banyaknya insentif yang tersedia bagi para investor di tingkat Kawasan Industri dan
Pemerintahan.
3. Insentif oleh Kawasan Industri:
1. Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK),
2. Infrastruktur, fasilitas umum dan system utilitas yang dikembangkan dengan baik,
3. Jalur darat, laut dan udara yang terhubung dengan baik. Beberapa memiliki jalur kereta
api.
4. Ketersediaan tenaga kerja baik yang terlatih dan terampil maupun yang tidak.
4. Insentif oleh Pemerintahan:
1. Insentif Fiskal diberikan kepada industri pionir dan industri berdampak luas, memberi nilai
tambah dan eksternalitas tinggi, memperkenalkan teknologi baru, serta memiliki nilai
strategis bagi perekonomian nasional. Industri lainnya ditinjau berdasarkan kebutuhan.
2. Fasilitas Bea Cukai / Kawasan Berikat,
3. Kemudahan berbisnis dengan OSS (One Single Submission)
TANTANGAN
1. Harga energi yang relatif tinggi
2. Manfaat fiskal yang masih kurang dibandingkan negara lainnya.
3. KEK (Kawasan Ekonomi Khusus)
4. Terlalu banyak peraturan, seringnya perubahan dan penundaan
perizinan menjadi perhatian utama calon investor
5. Produktifitas rendah dan biaya tenaga kerja yang tinggi
6. Tanah untuk Kawasan Industri dengan biaya dan kurun waktu
yang wajar.
7. Peningkatan infrastruktur diluar Kawasan Industri
JAVA INTEGRATED INDUSTRIAL AND PORTS ESTATE (JIIPE)
JIIPE berlokasi di Kota Gresik (sekitar 1 jam perjalanan dari Surabaya International
airport) merupakan HUB industri yang paling strategis di Indonesia. Keunikan multi-
moda perhubungan dikombinasikan dengan pelabuhan laut dalam (-16m), jalan tol
dan jalur kereta api memberikan kesempatan yang tidak tertandingi untuk mengurangi
biaya logistik melalui rantai pasok yang lancar. Kawasan industri terintegrasi dengan
pelabuhan dan kawasan perumahan memastikan kenyamanan berbisnis dan fasilitas
izin satu atap menjadikan kemudahan berbisnis menjadi kenyataan.
JIIPE menyediakan daya listrik, gas, air, pengolahan air limbah dan fasilitas internet
yang berkualitas tinggi dan dapat diandalkan dengan biaya yang kompetitif. Jawa
Timur adalah pangsa pasar yang besar dan pintu gerbang ke bagian timur Indonesia.
JIIPE memiliki banyak sekali suplai tenaga kerja manajerial, terampil, semi-terampil, dan
operatif serta infrastruktur yang baik untuk industri manufaktur.
JIIPE adalah pilihan terbaik untuk investor domestik maupun internasional untuk
membangun manufaktur/servis/pergudangan/fasilitas data center di Indonesia.
JIIPE berkomitmen untuk menjadi Kawasan Industri Hijau
Untuk terus menjadi relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas,
adalah penting bagi Kawasan Industri untuk memberikan perhatian
penuh pada Lingkungan. Hal ini harus dilakukan mulai dari rencana
dasar atau Master Planning. Berikut adalah hal-hal yang sangat relevan
untuk diperhatikan bagi Kawasan Industri yang baik:

1. Menghilangkan pemakaian bahan bakar fosil, terutama batubara, baik secara langsung
maupun tidak langsung menggunakan tenaga listrik non-batubara (gas).
2. Instalasi pembangkit listrik tenaga surya atap (Roof-top Solar Panel) dan terapung (Floating
Solar Panel) untuk mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan (renewable energy).
3. Zero Liquid Waste Discharge – melakukan daur ulang air limbah yang dihasilkan oleh industri.
4. Penampungan air hujan – menyediakan fasilitas penampungan yang cukup (danau/kolam)
untuk menampung air hujan guna memenuhi kebutuhan Kawasan Industri dalam setahun.
5. Upaya berkelanjutan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan pemanfaatan sumber
daya.
6. Mempromosikan industri-industri yang peduli dengan lingkungan dan berkomitment untuk
mewujudkan SDG (Sustainable Development Goals).
WHERE INDONESIA STANDS IN RESPECT TO ITS NEIGHBORS
Population and Demography GDP Growth Ranking Ease of Doing Business

Vietnam tetap menjadi negara


dengan pertumbuhan ekonomi
tercepat di Asia Tenggara pada
tahun 2019.
WHERE INDONESIA STANDS IN RESPECT TO ITS NEIGHBORS
Construction Costs, PMI and Industrial Production Growth
Q&A

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai