Anda di halaman 1dari 3

Tiansy Annisa Burhansyah

20808144077
Aspek Hukum Bisnis dan Ekonomi
KASUS 1
Apa yang dimaksud dengan choice of forum dalam suatu kontrak bisnis itu? Setelah
adanya keputusan mahkamah konstitusi tentang pilihan penyelesaian sengketa dalam
bisnis syariah apa yang sebaiknya dilakukan para pelaku bisnis syariah tentang
penyelesaian.
Hal pertama yang dilihat untuk menentukan hukum mana yang berlaku terhadap suatu transaksi
adalah apakah pihak menentukan sendiri atau tidak terkait kontrak hukum mana yang berlaku
jika terjadi sengketa. Dalam praktik, biasanya penyerahan sengketa ke suatu badan peradilan
tertentu, termasuk arbitrase, termuat dalam klausul penyelesaian sengketa dalam suatu kontrak.
Biasanya judul klausul tersebut ditulis secara langsung dengan “Arbitrase”. Kadang-kadang
istilah lain yang digunakan adalah “choice of forum”. Istilah choice of forum berarti pilihan
cara untuk mengadili sengketa, dalam hal ini pengadilan atau badan arbitrase.
Choice of forum merupakan salah satu klausul yang penting dalam dalam kontrak. Namun,
klausul ini sebenarnya juga bukan merupakan suatu klausul yang harus ada dalam kontrak.
Klausul ini bersifat fakultatif, tergantung kesepakatan para pihak. Para pihak bebas
menentukan apakah klausul ini akan dicantumkan dalam kontrak mereka atau tidak. Klausul
ini dipandang cukup penting karena ia akan memberikan kepastian kepada para pihak dan
kepada forum penyelesaian sengketa. Klausul ini mengarahkan para pihak untuk forum apa
yang harus mereka gunakan untuk menyelesaikan sengketa kontraknya.
Dalam kasus tersebut, terdapat dua opsi penyelesaian sengketa yang disebutkan dalam UU
Perbankan Syariah justru akan menimbulkan ketidakpastian jalur mana yang harus ditempuh
guna menyelesaikan perselisihan antara bank dan nasabah. Pada banyak kasus, pihak yang
kalah di Peradilan Umum akan melanjutkan proses hukum di Pengadilan Agama. Begitu juga
sebaliknya, pihak yang kalah di Pengadilan Agama akan mencari celah hukum di Peradilan
Umum. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, hal ini dikhawatirkan akan menciptakan iklim
yang tidak kondusif bagi dunia perbankan nasional.
Oleh karena itu, saya menyarankan agar kedepannya dalam kesepakatan yang dibuat oleh
kedua belah pihak, harus disebutkan secara jelas dimana tempat penyelesaian jika terjadi
sengketa. Jika harus diselesaikan di peradilan umum, maka kedua belah pihak harus mematuhi
segala konsekuensi yang ditimbulkan. Jika seandainya Pengadilan Agama menjadi tempat
penyelesaian, maka Pengadilan Agama harus diperkuat secara institusi agar memiliki sumber
daya manusia dan perangkat hukum yang lebih profesional. Adanya dua opsi penyelesaian juga
dinilai bahwa hal tersebut merupakan bukti terhadap aspek perlindungan hukum, di mana para
pihak dapat menyepakati tempat akhir penyelesaian perselisihan, tanpa dipaksakan oleh aturan
norma hukum yang berlaku.
KASUS 2
1. Kawasan industri terintegrasi pelabuhan atau yang dikenal dengan sebutan Java Integrated
Industrial and Port Estate (JIIPE) merupakan suatu kawasan yang didalamnya tercakup
kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi dan dilengkapi hunian berkonsep kota
mandiri. JIIPE menjadi kawasan pecontohan bagi pengembangan industri di Indonesia.
Adapun manfaat dari adanya kawasan industri terintegrasi pelabuhan, meliputi:
▪ Efisiensi waktu pengiriman barang dan logistik
JIIPE sebagai kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang
menyambungkan pelabuhan, lahan industri dan residensial dalam satu area menjadi
solusi bagi kebutuhan industri dan bench marking bagi pengembangan kawasan
industri yang direncanakan di berbagai wilayah Indonesia. Semakin dekat jarak
suatu pabrik dengan pelabuhan atau pusat distribusi barang, maka semakin singkat
pula waktu yang dibutuhkan untuk distribusi barang. Penghematan waktu distribusi
barang juga tentu akan meningkatkan laba dari perusahaan tersebut
▪ Menekan biaya transportasi
Menurut Menteri Perindustrian, 30% kegiatan ekonomi di Indonesia berasal dari
industri, 80% nya dikirim secara ekspor. Biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan
distribusi suatu barang ditentukan oleh jarak yang harus ditempuh. Jika jarak yang
ditempuh semakin pendek, dalam hal ini dikarenakan letak pabrik yang sangat dekat
dengan pelabuhan, maka biaya transportasi pun dapat diminimalisir dan dialihkan
untuk keperluan industri lainnya. Oleh karena itu, industri menjadi sangat penting
apalagi memilih Industrial Estate yang tepat dan sudah terbukti terintegrasi.
▪ Memaksimalkan kinerja Bea dan Cukai
Integrasi seluruh infrastruktur di kawasan industri juga dapat mengefisienkan
pemeriksaan Bea dan Cukai saat proses bongkar muat serta ekspor-impor bahan
baku. Dengan sistem terintegrasi di Kawasan Industri JIIPE ini, Bea dan Cukai tidak
perlu menempatkan banyak pos. Cukup dua saja akan sangat mengefisienkan waktu
dan biaya industri.
2. Beberapa kemudahan yang dapat ditawarkan untuk menarik minat investor ke Indonesia,
antara lain:
▪ Kemudahan dalam hal perizinan. Ini merupakan langkah paling ”basic” yang dapat
dilakukan karena merupakan awal di mana investor akan melakukan investasinya di
Indonesia.
▪ Kemudahan lainnya yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No.40 tahun 2021
tentang penyelenggaraan KEK, meliputi perpajakan, kepabeanan, dan cukai; lalu
lintas barang; ketenagakerjaan; keimigrasian; pertanahan dan tata ruang; perizinan
berusaha; dan fasilitas.
▪ Memberikan fasilitas yang lengkap. Pihak pemerintah atau dalam hal ini PT Pelindo
dapat melengkapi kenyamanan investor untuk berinvestasi di Indonesia melalui
penyediaan kelengkapan infrastruktur pendukung pada kawasan industri terintegrasi
pelabuhan. Kelengkapan infrastruktur itu berupa pelabuhan sendiri yang terintegrasi
dengan kawasan industri yang melayani Port and Logistic services. Seperti general
cargo, container and container yard, car/vehicles, multipurpose jetty, marine
product industry & cold storage facilities, Liquid & Bulk Cargo, LNG terminal and
onshore storage, bonded logistic center, dan offshore maintenance.
▪ Kemudahan untuk membuka peluang investasi lainnya. Seperti yang dilakukan pada
proyek JIIPE yang dikelola oleh PT AKR Coriporindo Tbk (AKRA) bersama
Pelindo III. Adanya JIIPEE dan investor merupakan project strategic nasional. Di
kemudian hari diharapkan ada PTSP dari Pemprov dan Pemkab wilayah setempat
sehingga kemudahan untuk berinvestasi bisa menjadi lebih mudah, Dengan begitu
Indonesia dapat menggaet lebih banyak investasi.
Pada intinya, kehadiran JIIPE sebagai Kawasan industri terintegrasi Pelabuhan dan bagian
dari Proyek Strategis Nasional yang siap mewadahi para investor lndustri 4.0. harus mampu
memberikan dampak intensif bagi perkembangan perekonomian di Indonesia. Salah satunya
dengan menghadirkan investor-investor berpeluang. Untuk menarik datangnya investor
Kawasan JIIPE harus mempu menawarkan kelebihan dan keunggulannya agar para investor
tertarik untuk menanamkan investasi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai