OLEH :
MULIADI
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Segala puja dan puji bagi Allah SWT.yang telah memberikan kita kesehatan
dan kemudahan dalam mengerjakan tugas materi tentang STUDI ANALISA KITAB AT-
TIBYAN FI ULUMIL QUR’AN ini. Sholawat beserta salam tetap tercurahkan kepada
baginda Nabi besar Muhammad Saw. beserta keluarga,sahabat-sahabat beliau. Semoga kita
mendapat syafa’at beliau di akhirat kelak.Aamiin.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan kesempatan
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Saya selaku penulis tentu menyadari bahwa
makalah ini masih banyak sekali kesalahan dan kekurangannya.Untuk itu, mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca agar manjadi makalah yang lebih baik lagi.
Saya juga mengucapkan terimakasi banyak kepada kedua orangtua yang menjadi motivasi
dalam mengerjakan tugas-tugas ini dan tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Dosen
pengampu mata kuliah Metodologi Penenlitian Naskah Kitab secara khususnya dan semua
guru dan jajaran yang ada Ma’had Aly Thohir Yasin.
Demikian kata pengantar yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat
bagi diri pribadi, keluarga, masyarakat,ummat, nusa dan bangsa dan semoga Allah SWT.
Senantiasa meridhoi semua kebaikan yang kita lakukan.Sekian dan Terimakasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar belakang........................................................................................................04
b. Rumusan masalah..................................................................................................04
c. Tujuan/manfaat penulisan......................................................................................04
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Naskah Kitab dan sebagai jalan untuk
menambah wawasan tentang Ilmu-ilmu Al-Qur’an yang terdapat pada Kitab Kitab At-Tibyan
Fi Ulumil Qur’an karya ulama Quro’ yang terkemuka pada zamannya yaitu imam Ali As-
sabuni.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Siapakah sebenarnya pengarang Kitab At-Tibyan Fi Ulumil Qur’an?
2. Apa saja isi Kitab Kitab At-Tibyan Fi Ulumil Qur’an?
C. TUJUAN/MANFAAT PENULISAN
Makalah menjadi sarana untuk mendemonstrasikan pemahaman penulis tentang pokok
pemasalahan teoretis yang dikaji atau kemampuan penulis dalam menerapkan suatu prosedur,
prinsip, atau teori yang berhubungan dengan masalah tertentu.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Riwayat Hidup
Riwayat Muhammad Ali Al Shabuni Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ali bin
Jamil Al Shabuni. Beliau lahir di kota Halb/Aleppo Syiria pada tahun 1928 M. Setelah lama
berkecimpung dalam dunia pendidikan di Syiria, beliau pun melanjutkan pendidikannya di
Mesir, dan merampungkan program magisternya di universitas Al Azhar mengambil tesis
khusus tentang perundang-undangan dalam Islam pada tahun 1954 M. Saat ini bermukim di
Mekkah dan tercatat sebagai salah seorang staf pengajar tafsir dan ulumul qur‟an di Fakultas
Syari‟ah dan Dirasat Islamiyah Universitas Malik Abdul Aziz Makkah. Syaikh Al Shabuni
dibesarkan di tengah-tengah keluarga terpelajar.Ayahnya, Syaikh Jamil, merupakan salah
seorang ulama senior di Aleppo.Ia memperoleh pendidikan dasar dan formal mengenai bahasa
arab, ilmu waris, dan ilmu-ilmu agama di bawah bimbingan langsung sang ayah. Sejak usia
kanak-kanak, ia sudah memperlihatkan bakat dan kecerdasan dalam menyerap berbagai ilmu
agama. Diusianya yang masih belia, Al Shabuni sudah hafal al Quran.Tak heran bila
kemampuannya ini membuat banyak ulama di tempatnya belajar sangat menyukai
kepribadian Al Shabuni. Salah satu gurunya adalah sang ayah, Jamil Al Shabuni. Ia juga
berguru pada ulama terkemuka di Aleppo, seperti Syaikh Muhammad Najib Sirajuddin,
Syaikh Ahmad Al Shama, Syaikh 16 Muhammad Said Al Idlibi, Syaikh Muhammad Raghib
Al Tabbakh, dan Syaikh Muhammad Najib Khayatah. Untuk menambah pengetahuannya, Al
Shabuni juga kerap mengikuti kajian-kajian para ulama lainnya yang biasa diselenggarakan di
berbagai masjid.Setelah menamatkan pendidikan dasar, Al Shabuni melanjutkan pendidikan
formalnya di sekolah milik pemerintah, Madrasah Al Tijariyyah. Di sini, ia hanya
mengenyam pendidikan selama satu tahun. Kemudian, ia meneruskan pendidikan di sekolah
khusus syari‟ah, Khasrawiyya, yang berada di Aleppo. Saat bersekolah di Khasrawiyya, ia
tidak hanya mempelajari bidang ilmu-ilmu Islam, tetapi juga mata pelajaran umum.Ia berhasil
menyelesaikan pendidikan di Khasrawiyya dan lulus tahun 1949. Atas beasiswa dari
Departemen Wakaf Suriah, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Al Azhar Mesir,
hingga selesai strata satu dari Fakultas Syari‟ah pada tahun 1952. Dua tahun berikutnya, di
Universitas yang sama, ia memperoleh gelar magister pada konsentrasi Peradilan Syariah
(Qudha Asy Syariyyah). Studinya di Mesir merupakan beasiswa dari Departemen Wakaf
Suriah. Selepas dari Mesir, Syaikh Al Shabuni kembali ke kota kelahirannya. Ia mengajar
5
diberbagai sekolah menengah atas yang ada di Aleppo. Pekerjaan sebagai guru sekolah
menengah atas ini ia lakoni selama delapan tahun, dari tahun 1955 hingga 1962. Setelah itu, ia
mendapatkan tawaran untuk mengajar di Fakultas Syariah Universitas Umm Al Qura dan
Fakultas Ilmu Pendidikan Islam Universitas King Abdul Aziz. Kedua universitas ini berada di
Kota Makkah.Ia menghabiskan waktu dengan kesibukannya 17 mengajar didua perguruan
tinggi ini selama 28 tahun. Karena prestasi akademik dan kemampuannya dalam menulis, saat
menjadi dosen di Universitas Umm Al Qura, Al Shabuni pernah menyandang jabatan ketua
Fakultas Syari‟ah.Ia juga dipercaya untuk mengepalai Pusat Kajian Akademik dan Pelestarian
Warisan Islam. Hingga kini, ia tercatat sebagai guru besar Ilmu Tafsir pada Fakultas Ilmu
Pendidikan Islam Universitas King Abdul Aziz. Di samping mengajar di kedua universitas
itu, Syaikh Al Shabuni juga kerap memberikan kuliah terbuka bagi masyarakat umum yang
bertempat di Masjidil Haram.Kuliah umum serupa mengenai tafsir juga digelar disalah satu
masjid di Kota Jeddah.Kegiatan ini berlangsung selama sekitar delapan tahun.Setiap materi
yang disampaikannya dalam kuliah umum ini, oleh Al Shabuni, direkamnya dalam
kaset.Bahkan, tidak sedikit dari hasil rekaman tersebut yang kemudian ditayangkan dalam
program khusus di televisi. Proses rekaman yang berisi kuliah-kuliah umum Syaikh Al
Shabuni ini berhasil diselesaikan pada tahun 1998. Di samping sibuk mengajar, Syaikh Al
Shabuni juga aktif dalam Organisasi Liga Muslim Dunia. Saat di Liga Muslim Dunia, ia
menjabat sebagai penasihat pada Dewan Riset Kajian Ilmiah mengenai al Qur‟an dan Sunnah,
bergabung dalam organisasi ini selama beberapa tahun. Setelah itu, ia mengabdikan diri
sepenuhnya untuk menulis dan melakukan penelitian. Salah satu karyanya yang terkenal
adalah Shafwah At Tafasir. Kitab tafsir al Qur‟an ini merupakan salah satu tafsir terbaik
karena luasnya pengetahuan yang dimiliki oleh sang pengarang. Selain dikenal sebagai hafiz
al Qur‟an, Syaikh Ali As-Shabuni juga memahami dasar-dasar ilmu tafsir, guru besar ilmu
syari‟ah, dan ketokohannya sebagai seorang intelektual muslim. Hal ini menambah bobot
kualitas dari tafsirnya. Menurut penilaian Syaikh Abdullah Khayyat, khatib masjidil haram
dan penasehat kementrian pengajaran Arab Saudi, Syaikh Al Shabuni adalah seorang ulama
yang memiliki banyak pengetahuan, salah satu cirinya adalah aktivitasnya yang mencolok
dalam bidang ilmu pengetahuan, ia banyak menggunakan kesempatan berlomba dengan
waktu untuk mengeluarkan karya ilmiahnya yang bermanfaat dengan member konteks
pencerahan, yang merupakan buah penelaahan, pembahasan dan penelitian yang cukup lama
menuangkan pemikirannya, Syaikh Al Shabuni tidak tergesa-gesa, dan tidak berorientasi
mengejar banyak karya tulis, namun menekankan segi ilmiah ke dalam pemahaman serta
aspek-aspek kualitas dari sebuah karya ilmiah, untuk mendekati kesempurnaan dan segi
6
kebenaran.1 Juga dikenal sebagai pakar ilmu al Qur‟an, bahasa arab, fiqh, dan sastra arab.
Abdul Qodir Muhammad Shalih dalam “Al Tafsir Wa Al Mufassirun Fi Al A‟shri Al Hadits”
menyebutnya sebagai akademisi yang ilmiah dan banyak menelurkan karya-karya bermutu”.
9
Madaniyahnya, nasikh dan mansukhnya, muhkam, dan mutasyabihnya dan lain-lain
pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an.
Beralaskan definisi para ulama tersebut, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Ulumul
Qur’an terdiri atas berbagai pembahasan ilmu-ilmu yang berkaitan erat dengan Al-Qur'an.
Bahasannya berupa waktu dan tempat turunnya suatu ayat, penyebab, dan sejarah
lengkapnya.
Topik ini menyangkut beberapa hal, di antaranya cara berhenti (waqaf), cara memulai
bacaan (ibtida’), macam bacaan yang harus dipanjangkan (mad), cara membaca huruf, dll.
Topik yang dibahas antara lain mengenai kata-kata asing dalam Alquran (gharib),
kata-kata yang berubah harakat akhirnya (mu’rab), kata-kata yang memiliki makna serupa
(homonim), padanan kata-kata dalam ayat (sinonim), isti’arah, dan penyerupaan (tasybih).
Makna yang dimaksud tidak secara harfiah, namun ada pembahasan makna lain,
misalnya makna umum (‘am), makna lahir, makna global (mujmal), makna konteks
pembicaraan (manthuq), makna yang tidak melahirkan keraguan (muhkam), dan makna yang
terdapat kesamaran di dalamnya (mutasyabih).
Naasikh dan Mansukh
I’jazul Qur’an
Makiyah Dan Nasikh madaniyah
Kodifikasi Al-Qur’an
Munasabah
Muhkam dan Mutasyabih
dll
10
4. kelebihan dan kekurangan kitab ulumul Qur’an
Salah satu kelebihan nya yaitu mengetahui secara jelas bagaimana sebab turunnya Al-
Quran dari cara pewahyuannya, tempat, waktu dan kejadian yang menyebabkan suatu ayat
turun ke bumi.
Sedangkan kekurangan nya menurut saya tidak ada, karna kitab ini memanbahas ilmu-
ilmu yang terdapat dalam Al-Qur’an itu secara terperinci dan mudah untuk di pahami.
11
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Ulumul Qur’an merupakan ilmu-ilmu yang membahas tentang Al-Qur’an. Dilihat dari
pembagiannya, macamnya, dan bahasan yang terkandung didalamnya menunjukkan bahwa
cakupan dari ulumul Qur’an ini sangat luas. Ilmu-ilmu yang terkandung di dalam nya
merupakan suatu hal yang perlu di pelajari sebagai seorang penuntut ilmu guna mengetahui,
yang kemudian memahami isi dari Al-Qur’an dari berbagai aspek yang dibahas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Biografi-syaikh-muhammad-ali-ash-shabuni”http://www.fimadani.com.diunduh pada 06
November 2016 pukul 05:25 WITA.
“Biografi-Syaikh-Muhammad-ali-ash-shabuni”http://www.fimadani.com. diunduh pada 06
November 2016 pukul 05:25 WITA.
Abdul Wahid Ramli, ‘Ulumul Qur‟ An’ (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002). h. 15
Lal. Ulumul Qur’an.., h. 6
13