Anda di halaman 1dari 14

ANALGESIK

Kelompok C5
Praktikum Farmakologi Veteriner
ANGGOTA KELOMPOK C5
Annisa Fitria Ramadlani (215130100111043)
Winada Reyhan (215130101111037)
Berliana Novia Permatasari (215130101111040)
Silva Cahaya Ramadhani (215130101111042)
Angellica Christine Nasution (215130107111042)
Alfaro Oktaviano Soplanit (215130120111001)
LAPORAN KASUS:
OVARIOHISTEREKTOMI
UNTUK PENANGANAN
ENDOMETRITIS PADA ANJING
RAS PERSILANGAN
Indonesia Medicus Veterinus (2019)
Vol. 8, No. 6, Hal. 750-761
Penulis :
1. Kadek Evi Dian Puspita Dewi
2. I Wayan Wirata
3. I Gusti Agung Gde Putra Pemayun
SINYALEMEN
Nama Pasien : Sayang
Nama Pemilik : Ibu Krisna
Jenis Hewan : Anjing
Ras : Ras Persilangan
Jenis Kelamin : Betina
Umur : 1,5 Tahun
Sayang, Anjing Kasus
Berat Badan : 8,57 kg
Warna : Hitam Putih
ANAMNESA
Mengeluarkan eksudasi kemerahan, cair, berbau
busuk, dengan frekuensi sering, dari kelamin sejak
satu bulan yang lalu.
Pernah satu kali melahirkan, kurang lebih tiga
bulan sebelum menunjukkan gejala klinis.
Kurang nafsu makan, minum baik.
Defekasi dan urinasi normal.
Riwayat Pengobatan : -
Riwayat vaksin : rabies
Eksudasi berwarna merah
pada vulva sayang Pakan : Nasi, kaki ayam dan makanan sisa pemilik.
Dilepasliarkan.
GEJALA KLINIS
Tidak nafsu makan
Penurunan kesadaran seperti tidur (letargi)
Produksi susu menurun
Discharge vulva yang berbau busuk

DIAGNOSA
Hewan mengalami
endometritis
OBAT YANG
DIGUNAKAN
Atropine sulfate (0,25 mg/ml; 0,7 ml SQ)
Xylazine (0,6 ml IM)
Ketamine (0,9 ml IM)
Vetrimoxin L.A. (15g/100ml; 1 ml IM)
Iodine
Amoxicillin (500 mg; 1/3 tab q8h PO for
9 day)
MELOXICAM (7,5 mg; 1/4 tab q24h PO
(Day 1) -> 1/8 tab (Day 2-5))
Bioplacenthon (Topical)
FARMAKOKINETIK

Pada anjing pemberian secara oral lebih baik.


volume distribusi sekitar 0,3 L/kg dan sekitar 96% terikat
pada protein plasma.
mengalami biotransformasi menjadi beberapa metabolit
di hati
mayoritas dieliminasi melalui feses
FARMAKODINAMIK
Meloxicam adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang bekerja
dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX). COX berperan dalam
sintesis prostaglandin, yang merupakan mediator inflamasi dan nyeri.
Meloxicam memiliki aktivitas penghambatan yang lebih besar terhadap
isoform COX-2 daripada COX-1. COX-2 diproduksi secara berlebihan di lokasi
peradangan, sedangkan COX-1 berperan dalam fungsi fisiologis normal.
Oleh karena itu, meloxicam dapat mengurangi peradangan dan nyeri tanpa
mengganggu fungsi fisiologis normal.
Meloxicam mengurangi nyeri dengan menghambat produksi
prostaglandin, yang berperan dalam transmisi sinyal nyeri. Prostaglandin
berperan dalam berbagai proses transmisi sinyal nyeri, termasuk
pembentukan reseptor nyeri, pelepasan mediator nyeri, dan penyebaran
sinyal nyeri. Dengan menghambat produksi prostaglandin, meloxicam dapat
mengurangi sensitivitas terhadap nyeri dan menurunkan intensitas sinyal
nyeri yang mencapai otak.
(AMIN AND KHAN, 2022)
PENGOBATAN
ANALGESIK MELOXICAM

RUTE ONSET DURASI KERJA


PEMBERIAN Pemberian oral: 1 jam 24 jam
Pemberian IM: 30 menit
PERORAL (Bekker et al, 2019)
Pemberian rektal: 30 menit
(Plumb, 2011).
KESIMPULAN
Pemberian premedikasi Atropine sulfate 0,25 mg/ml; 0,7 ml SQ secara efektif
menginduksi anasthetikum. Pemberian kombinasi ketamin 0,9 ml IM dan
xylazine 0,6 ml IM secara efektif memberikan efek anestesi umum. Pemberian
iodine pada luka insisi secara efektif mensuport regenerasi. Pemberian antibiotik
Vetrimoxin L.A. 15g/100ml; 1 ml IM dan Amoxicillin (500 mg; 1/3 tab q8h PO for 9
day) secara efektif mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi. Pemberian
MELOXICAM 7,5 mg; 1/4 tab q24h PO (Day 1) -> 1/8 tab (Day 2-5) secara efektif
memberikan efek analgesik dengan menghambat sintesis prostagalandin.
Pemberian salep bioplacenthon secara efektif mempercepat kesembuhan luka.
Pada hari ke-10 setelah operasi kondisi luka pasca operasi telah mengering dan
anjing mengalami kesembuhan.
SARAN

Saran yang dapat diberikan yakni sebaiknya dilakukan


pemeriksaan hematologi rutin kembali setelah penyembuhan
untuk mengecek kondisi hewan dan selalu memantau kesehatan hewan.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M., & Khan, A. 2022. Pharmacodynamics of Meloxicam:
A Review. International Journal of Pharmaceutical
Sciences and Research. 13(9): 5450-5456.
Bekker, A., Kloepping, C., and Collingwood, S. 2019. Meloxicam
in he Management of Post-Operative Pain: Narrative
Review.Journal of Anaesthesiology Clinical
Pharmacology. 34(4): 450-457.
Dewi, K. E. D. P., Wirata, I.W., dan Pemayun, I. G. A. G. P. 2019.
Laporan Kasus : Ovariohisterektomi untuk
Penanganan Endometritis pada Anjing Ras
Persilangan. Indonesia Medicus Veterinus. 8(6) : 750-
761.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai