BAB V
Disusun oleh
2021
BAB V
2. Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan praktek ini maka mahasiswa memiliki kemampuan
menguasai penyelesaian kasus Kehamilan Dan Laktasi menggunakan metode
SOAP.
3. Dasar Teori
Kehamilan merupakan proses alamiah dalam kehidupan biologis wanita.
Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi yang tak
terpisahkan. Kesehatan ibu hamil adalah persyaratan penting fungsi optimal
dan perkembangan kedua bagian unit fungsi tersebut. Oleh sebab itu, seorang
ibu hamil suatu saat akan memerlukan terapi obat untuk penyakit yang
dideritanya, baik yang berkaitan maupun yang tidak berkaitan dengan
kehamilannya. Obat yang diresepkan pada wanita hamil diharapkan
memberikan manfaat yang lebih besar dibanding resiko pada janin (Widi &
Susilowati, 2018).
Penggunaan obat yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan hasil
yang tidak diinginkan. Beberapa kasus seperti hipertensi, asma, epilepsy,
infeksi dan lain lain tetap membutuhkan obat untuk sehari-harinya.
Penggunaan obat seperti suplemen vitamin dan mineral juga tetap dibutuhkan
oleh ibu hamil dikarenakan kebutuhan vitamin dan mineral pada ibu hamil
meningkat lebih dari pada normal (Aprilia & Artini, 2017).
Beberapa studi menyatakan bahwa penggunaan obat pada ibu hamil
tergolong tinggi hingga lebih dari 80%. Penggunaan obat dengan kategori D
dan X yang telah jelas mempunyai bukti bahwa obat-obat tersebut berbahaya
tetap digunakan sebanyak 12% di Brazil dan bahkan penggunaan obat
kategori D terhitung tinggi yaitu 59% (Aprilia & Artini, 2017)
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI di produksi
sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian
dari siklus reproduksi manusia. Masa laktasi bertujuan meningkatkan ASI
Ekslusif sampai usia 2 tahun dengan teknik yang baik dan benar. Proses
pembentukan air susu merupakan proses yang kompleks melibatkan
hipotalamus, pituitary dan payudara, yang sudah dimulai saat fetus sampai
pada masa pasca persalinan. ASI yang dihasilkan memiliki komponen yang
yang konstan dan tidak sama dari waktu ke waktu tergantung stadium laktasi.
Kehamilan pada wanita akan berdampak pada pertumbuhan payudara dan
proses pembentukan air susu ibu ( Laktasi ) (Wijayanti & Komariyah, 2019)
4. Cara Kerja
a. Alat dan bahan:
Alat: laptop, LCD
b. Cara kerja:
1) Mahasiswa dibagi menjadi 7 kelompok
2) Setiap kelompok diberikan satu kasus sesuai dengan materi praktikum
(kasus diberikan pada hari pelaksanaan praktikum dan penelusuran
informasi dilakukan mahasiswa pada jam kegiatan praktikum)
3) Masing-masing kelompok membuat laporan sementara yang berisi
hasil diskusi kelompok mengenai kasus
4) Kegiatan praktikum terdiri dari pre-test, presentasi serta diskusi antar
kelompok
5) Pada akhir praktikum, mahasiswa mengumpulkan laporan resmi dari
hasil penyempurnaan laporan praktikum sementara
5. Hasil dan Pembahasan
a. Lampiran Kasus
Pasien berusia 30 tahun hamil 5 minggu. Pasien memiliki riwayat
penyakit bipolar, hipotiroidisme, dan kejadian spontaneous abortion. Riwayat
keluarga : diabetes, hipotiroidisme, hiperkolesterolemia. Pasien tidak bekerja,
merokok (1/2 pak sehari), tidak minum alkohol. Pasien rutin mengkonsumsi
Litium 900 mg oral sebelum tidur, Quetiapin 50 mg oral sebelum tidur,
Levotiroksin 50 mcg oral pada pagi hari, namun semua obat dihentikan 1
minggu yang lalu.
Pasien alergi tungau, mengalami morning nausea, dan kelelahan.
Tanda vital pasien :
BB : 90 kg
TB : 160 cm
TD : 110/72 mmHg
Denyut nadi : 70x/ menit
RR : 12x/menit
Terdapat sedikit pembesaran pada tiroid
Pada minggu ke 28 kehamilan, pasien mengalami acute
pyelonephritis dan nyeri punggung. Kadar gula darah berkisar 100 dan 160
mg/dl (5,6 dan 8,9 mmol/L). Uji kultur urin menunjukkan hasil positif bakteri
E. coli dan Streptokokus.
Pada minggu ke 35 kehamilan pasien mengalami pretem labor. Pasien
diberikan Litium 600 mg oral pagi hari dan sebelum tidur, Quetiapin 100 mg
oral sebelum tidur, Levotiroksin 75 mcg oral pada pagi hari, Insulin NPH 16
unit sc sebelum tidur, Insulin Aspart 20 unit sc sebelum sarapan pagi. Bayi
yang dilahirkan seberat 2,55 kg. Pasien berencana untuk menyusui.
SUBJECTIVE (S)
OBJECTIVE (O)
ASSESSMENT (A)
Problem
Terapi Assessment Rekomendasi
Medik
PLAN (P)
1. Tujuan terapi:
Mencegah dan menghilangkan gejala
2. Terapi Farmakologi:
Litium 600 mg oral pagi hari dan sebelum tidur, Quetiapin 100 mg oral
sebelum tidur, Levotiroksin 75 mcg oral pada pagi hari, Insulin NPH 16 unit
sc sebelum tidur, Insulin Aspart 20 unit sc
3. Terapi Non-farmakologi:
Diet, olahraga, Minum air putih dalam jumlah yang cukup, Menjaga dengan
baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kencing agar bakteri tidak
mudah berkembang biak., Tidak menunda keinginan buang air kecil,
Gunakan air yang mengalir untuk membersihkan diri selesai berkemih,
4. Obat yang diberikan :
Olanzapin 20 mg/hari
Levotiroksin 50 mcg/hari
Insulin NPH sc
Siprofloksasin 500 mg 2X sehari
5. Peringatan :
Olanzapin
Hipertrofi prostat, ileus paralitik, diabetes melitus (risiko eksaserbasi atau
ketoasidosis), angka leukosit dan neutrofil rendah, depresi sumsum tulang.
Levotiroksin
Panhipopituarisme atau predisposisi insufisiensi adrenal (terapi awal dengan
kortikosteroid sebelum mulai levotiroksin).
Insulin NPH
Pengurangan dosis pada pasien gangguan ginjal
Siprofloksasin
Hindari alkalinisasi urin berlebihan dan pastikan minum yang cukup (risiko
kristaluria).
6. Monitoring
Adverse Drug Reaction yang paling sering dimonitor adalah munculnya efek
samping dan interaksi obat. Efek samping obat seringkali terjadi namun tidak
dikenali. Farmasis seharusnya dapat mengidentifikasi ESO potensial yang
mungkin terjadi dan memonitor tanda-tanda terkait ESO tersebut. Sedangkan
interaksi obat yang perlu dimonitoring adalah yang mengakibatkan perubahan
klinis secara signifikan.
7. Monitoring toksisitas
Monitoring toksisitas terjadi akibat dosis yang berlebihan atau interaksi
potensial dengan obat lain.
Nama Pasien :-
Usia : 30 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
BB/TB : 90 kg/160 cm
Diagnosis: Infeksi saluran ginjal yang disebabkan oleh bakteri atau virus atau
disebut Pyelonephritis.
DATA KLINIK (Objective)
RR 12x/menit Normal
TERAPI
Regimen Tanggal penggunaan
No. Nama Obat
dosis
1 2 3 4 5 6
1 Olanzapine 20 mg/hari
Levotiroksin 50 mcg
2
sehari
Siprofloksasin 500 mg 2 x
4
sehari
PEMBAHASAN
Pada kasus ini pasien ibu hamil berusia 30 tahun hamil 5 minggu, Pasien memiliki
riwayat penyakit bipolar, hipotiroidisme, dan kejadian spontaneous abortion ,
Pada minggu ke 28 kehamilan, pasien mengalami acute pyelonephritis dan nyeri
punggung, kemudian Pada minggu ke 35 kehamilan pasien mengalami pretem
labor. Pasien diberikan Litium 600 mg oral pagi hari dan sebelum tidur, Quetiapin
100 mg oral sebelum tidur, Levotiroksin 75 mcg oral pada pagi hari, Insulin NPH
16 unit sc sebelum tidur, Insulin Aspart 20 unit sc sebelum sarapan pagi. Pada
kasus kehamilan dan laktasi ini di berikan terapi farmakologi yaitu, Olanzapine
merupakan obat bipolar yang direkomendasikan untuk ibu hamil, Levotiroksin
merupakan obat pilihan untuk terapi pemeliharaan, Insulin NPH sc Insulin kerja
menengah yaitu NPH digunakan untuk memenuhi kebutuhan insulin basal,
biasanya diberikan sekali sehari saat malam hari. Siprofloksasin Antibiotik yang
direkomendasikan untuk ISK pada pasien.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Pasien didiagnosa mengalami penyakit bipolar, hipotiroidisme, diabetes, dan ISK
dimana dalam pengobatanya disesuaikan dengan kondisi pasien tersebut yang
sedang menyusui untuk itu perlu dihilangkan golongan obat yang membahayakan
bagi ibu menyusui dan bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, R. M., & Artini, I. G. A. (2017). Gambaran Pola Pengobatan dan Tingkat
Pengetahuan Mengenai Penggunaa Obat Selama Kehamilan di Puskesmas
Denpasar Utara II Bali. E-Jurnal Medika, 6(7), 1–6.
Rofi’ah, S., Widatiningsih, S., & Chunaeni, S. (2020). Optimalisasi Kelas Ibu
Hamil Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masa Kehamilan. Link, 16(1),
42–48. https://doi.org/10.31983/link.v16i1.5700