Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS FARMAKOTERAPI 1

FARMAKOTERAPI INFEKSI SALURAN KEMIH PADA

WANITA HAMIL

OLEH :

KELOMPOK 4

I Putu Aditya Nallakrishna 1008505005


Ida Ayu Risca Wulansari 1008505018
Luh Nyoman Sri Utami 1008505071
Putu Adi Cahya Kusuma 1008505086
Dyah Ratna Ayu Puspita Sari 1008505097

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
KASUS 4
Seorang ibu hamil datang ke dokter kandungan dengan keluhan mengalami anyang
anyangan, kalau BAK merasa tidak tuntas, merasa perih dan panas saat BAK. Saat ini
usia kehamilan telah menginjak 6 bulan. Oleh dokter, pasien tersebut di diagnose
mengalami infeksi saluran kemih.
Berdasarkan kasus di atas, jawablah pertanyaan berikut ini :
1 Mengapa ibu hamil lebih rentan mengalami ISK?
2 Jenis antibiotik apa yang paling aman diberikan pada ibu hamil?Bagaimana
aturan pakainya? Jelaskan jawaban anda!
3 KIE apa yang harus anda berikan pada ibu hamil tersebut terkait obat yang
diperolehnya dan untuk mencegah berulangnya ISK selama kehamilan?

JAWABAN: .
1 Ibu hamil lebih rentan mengalami ISK karena:
Pada kehamilan, terjadi perubahan fisiologik dan struktur traktus urinarius,
berupa pelebaran kalises, pelvis ginjal dan ureter disebelah atas tulang pelvis.
Kapasitas ureter yang di luar kehamilan sekitar 2 - 4 ml akan meningkat sampai
50 ml atau lebih selama kehamilan, kapasitas kandung kemih juga meningkat
sampai 2 kali lipat pada kehamilan aterm. Pelebaran tersebut terjadi akibat
berkurangnya tonus otot polos traktus urinarius akibat kerja progesteron dan
kompresi ureter akibat pembesaran uterus, sehingga mekanisme pengosongan
vesika urinaria tidak sempurna dan terjadi stasis urine. Hal ini menyebabkan
mudahnya bakteri berkembang biak dengan cepat pada vesika urinaria.
Perubahan traktus urinarius pada wanita hamil di mulai kehamilan 7 minggu dan
keadaan menjadi normal setelah 8 minggu kelahiran. Uretra pada wanita relatif
pendek, panjangnya antara 3-4 cm dan letaknya di ujung depan atas vagina di
mana terdapat kolonisasi bakteri dari tractus gastrointestinal.Bakteri tersebut
(uropatogens) umumnya dapat diisolasi pada bakteriuria asimtomatik, sistitis dan
pielonefritis. Escherichia coli merupakan bakteri patogen utama pada 65%
sampai 80% kasus, bakteri lainnya Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis,
Enterobacter species, Staphylocooccus saprophyticus dan Streptoccus
(Boekitwetan,2010).

2 Jenis antibiotik apa yang paling aman diberikan pada ibu hamil dan aturan
pakainya:
Amoksisilin adalah antibiotik yang paling banyak digunakan. Banyaknya
penggunaan karena amoksisilin cepat diserap di usus dan efektif untuk berbagai
jenis infeksi. Amoksisilin termasuk antibiotik spektrum luas dalam kelompok
penisilin (Ganiswarna, 1995). Asam klavulanat efektif terhadap berbagai beta
laktamase, termasuk Staphylococcus beta laktamase dan beta laktamase yang
dihasilkan oleh Bacteroides fragilis. Oleh karena itu, penambahan asam
klavulanat akan melindungi amoksisilin terhadap inaktivasi oleh berbagai beta
laktamase, meningkatkan kepekaan terhadap amoksisilin pada galur-galur bakteri
aerob dan anaerob, gram-negatif dan gram-positif yang resisten terhadap
amoksisilin akibat pembentukan beta laktamase (Suwandi, 2001).
Amoksisilin dan asam klavulanat diberikan secara oral untuk pengobatan
infeksi saluran kemih. Dosis oral yang biasa digunakan adalah 250 sampai
500 mg untuk amoksisilin dan 125 mg untuk asam klavulanat setiap 8 jam.
Berdasarkan FDA Pregnancy Categories, amoksisilin termasuk dalam kategori
B. Kategori B memiliki makna bahwa penelitian pada hewan uji belum
menunjukkan adanya efek pada janin. Tidak terdapat studi yang memadai dan
terkendali pada penggunaan untuk wanita hamil. Sebaiknya digunakan dalam
kehamilan hanya jika jelas diperlukan (Lexi, 2006).
3 KIE yang harus berikan pada ibu hamil tersebut terkait obat yang
diperolehnya dan untuk mencegah berulangnya ISK selama kehamilan:
Indikasi
Amoksisilin dan asam klavulanat diberikan secara oral untuk pengobatan
nfeksi oleh bakteri penghasil beta laktamase (pengobatan dengan
amoxicillin saja tidak sesuai) termasuk infeksi saluran napas, otitis media,
infeksi saluran kemih-genital dan infeksi abdominal (Ganiswarna, 1995).
Dosis
Dewasa
Dosis umum dewasa adalah 250 sampai 500 mg untuk amoksisilin dan 125
mg untuk asam klavulanat setiap 8 jam (Ganiswarna, 1995).
Cara Pemberian
Amoksisilin dan asam klavulanat diberikan secara oral.
Interaksi
Amoksisilin dan asam klavulanat dapat diberikan tanpa dipengaruhi makanan,
namun absorpsi obat meningkat bila diberikan pada saat awal makan.
Makanan juga akan meminimalkan iritasi lambung. Interkasi dengan obat
adalah menurunkan efikasi kontrasepsi oral serta meningkatkan bleeding
time dan prothrombine time pada penderita yang mendapat pengobatan
antikoagulan (Sweetman, 2009).
Implikasi pada kehamilan (Kategori B)
Penelitian pada hewan uji belum menunjukkan adanya efek pada janin. Tidak
terdapat studi yang memadai dan terkendali pada penggunaan untuk wanita
hamil. Sebaiknya digunakan dalam kehamilan hanya jika jelas diperlukan
(Lexi, 2006).
Saran Nutrisi untuk Menjaga Kesehatan Selama Kehamilan
Zat-zat yang diperlukan oleh seorang ibu selama masa kehamilannya antara
lain : protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-macam
garam; terutama kalsium, fosfor, zat besi (Fe); vitamin, dan air.
DAFTAR PUSTAKA

Boekitwetan, P. 2000. Komplikasi Bakteriuria pasa Kehamilan. J Kedokter Trisakti.


Vol. 19 (3) : 89 95.

Dipiro, J.T., et.al. 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Seventh


Edition. Mc-Graw Hill.

Ganiswarna, G.S. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru.

Lexi, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance, L.L., 2006, Drug
Information Handbook, 14th edition, Lexi-Comp, Inc., USA.

Suwandi, U. 2001. Resistensi Mikroba Terhadap Antibiotic. Cermin Dunia


Kedokteran; 70: 4648

Sweetman, Sean C. 2009. Martindale : The Complete Drug Reference Thirty-sixth


edition. London: Pharmaceutical Press.

Anda mungkin juga menyukai