MA Unit 1 Pertemuan 3 Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Tari Tradisi
MA Unit 1 Pertemuan 3 Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Tari Tradisi
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
NAMA : .........................................
Institusi : SMP ................................
Tahun : 2023 / 2024
Jenjang : SMP
Kelas : VIII
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
B. KOMPETENSI AWAL
Elemen Mengalami
Peserta didik mengkategorisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam tari tradisi dan jenis
tari tradisi dari berbagai sumber: video, gambar dan mengunjungi sanggar.
Elemen Menciptakan
Peserta didik mengelompokan gerak tradisi berdasarkan nilai dan jenisnya
Elemen Merefleksikan
Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai yang terkandung dalam tari tradisi dan jenisnya
Elemen Berdampak
Peserta didik mampu menghargai keunikan dan keberagaman budaya yang terdapat dalam tari
tradisi dan jenis tari tradisi
Fasilitas yang dibutuhkan meliputi : a) perangkat audio visual seperti TV, Proyektor,
Laptop, Komputer, atau LCD Screen; b) jaringan listrik; c) jaringan internet (jika ada)
Jika tidak ada fasilitas audio visual dapat menyediakan gambar tari-tarian kreasi non
tradisi
Dibutuhkan ruang yang leluasa untuk siswa bergerak seperti aula maupun ruang terbuka
E. TARGET PESERTA DIDIK
- Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
- Peserta didik dengan kesulitan belajar: Memiliki gaya belajar yang terbatas hanya
satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman
materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
- Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.
F. MODEL PEMBELAJARAN
- PEMBELAJARAN TATAP MUKA
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Peserta didik dapat mengkategorisasikan nilai-nilai yang terkadung dalam tari
tradisi
B. PEMAHAMAN BERMAKNA.
Mengapa setiap tari tradisi dari masing masing daerah memiliki teknik yang
berbeda?
Apa keterkaitan antara gerak tari kreasi daerah dan tari tradisi?
Bagaimana cara melihat dan menilai sebuah keunikan tari tradisional?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran. Pemberian ucapan salam, melakukan doa sebelum pembelajaran dimulai
dan mengecek kehadiran peserta didik.
2. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan materi sebelumnya yaitu jenis-jenis
tari tradisi menurut koreografi dan fungsinya.
3. Guru menyampaikan indikator pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan
pembelajaran 3.
B. Kegiatan Inti
1. Mengamati.
Peserta didik melakukan orientasi dengan mengamati gambar dan video tari tradisi dari
berbagai propinsi yang ada di Indonesia dan membaca tentang jenis-jenis tari tradisi
menurut koreografi dan fungsinya, sebelum peserta didik dapat mengkategorisasikan
nilai-nilai yang terkadung dalam tari tradisi.
2. Menanya.
Peserta didik didorong untuk merumuskan pertanyaan sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan yaitu mengamati gambar dan video tari tradisi.
3. Mengumpulkan informasi.
Peserta didik berdiskusi dengan temannya tentang nilai-nilai yang terkandung dalam
tari tradisi..
4. Mengasosiasi.
Peserta didik membentuk kelompok, kemudian menguji hipotesis dari hasil diskusi
dengan temannya berdasarkan pengumpulan data dari berbagai sumber pustaka. Hasil
hipotesis dikerjakan dalam lembar kerja peserta didik sebagai berikut.
5. Mengomunikasikan.
Peserta didik menuliskan hasil laporan diskusinya serta mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas tentang pengertian tari tradisi, identifikasi tari tradisi, fungsi tari
tradisi dan ciri-ciri tari tradisi.
C. Kegiatan Penutup
1. Bersama-sama peserta didik menyimpulkan nilai-nilai yang terkandung dalam tari
tradisi.
2. Melakukan refleksi dengan menanyakan kepada peserta didik tentang tari tradisi yang
disukai, sehingga muncul rasa bangga terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam tari
tradisi yang dimiliki oleh Indonesia.
3. Penugasan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya tentang nilai-nilai yang terkandung
dalam tari tradisi.
E. ASESMEN
Penilaian
No Aspek yang dinilai
25 20 15 10
Kelompok
Nama
Kelas
Tanggal Pengamatan
Materi pokok
Deskripsi indikator
Kriteria
Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
Butir penilaian
Nama
Memperh- Menden- Komuni-
No peserta Kerjasama Toleransi
atikan garkan kasi
didik
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Nusaybah
2. Haidar
3.
Catatan: berilah tanda centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria
Kolom aspek diisi dengan angka sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Kurang, 2 = Cukup,
3 = Baik
. Pengayaan
Guru memberikan berbagai sumber informasi berupa buku, artikel, dan video
pertunjukan tari pada peserta didik. Mengajak peserta didik untuk mendiskusikan
hal-hal yang sulit dipahami dan perlu ditanyakan lebih lanjut dilakukan di luar jam
pelajaran
Remedial
Remedial diberikan kepada siswa yang mendapat kriteria paham sebagian dan
tidak paham dengan kegiatan mengulang pembelajaran di luar jam pelajaran.
G. REFLEKSI
Refleksi Guru:
Setelah guru melakukan serangkaian dalam prosedur kegiatan pembelajaran pada
unit 1, lakukanlah refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan melalui
pertanyaan-pertanyaan berikut.
Tabel 1.11 Tabel Refleksi Guru
Nilai ukur
No. Pernyataan Alasan
Ya Tidak
2. Tari Pergaulan
Tari Pergaulan adalah jenis tari tradisional yang berfungsi untuk menciptakan
kegembiraan, kemeriahan suasana pada upacara-upacara adat perkawinan. Jenis-
jenis tari pergaulan terdapat di hampir kelompok suku di Indonesia. Pada intinya
jenis tari pergaulan adalah berupa tarian berpasang-pasangan laki-laki dan
perempuan yang secara tematik menggambarkan keakraban hubungan dua manusia
lain jenis tersebut. Di Kalimantan terdapat jenis tari pergaluan yang disebut
Manasai, sedangkan di kalangan suku Batak (Sumatera Utara) tari pergaulan yang
bernama tari Tor-tor Boru atau tari Pemudi. Berbeda dengan Jawa, tari pergaulan
tersebut bernama tari Tayub, dan di Jawa Barat disebut Ketuk Tilu, selain Ketuk
Tilu, istilah yang populer tari pergaulan di Jawa Barat adalah tari Ronggeng
(Sumaryono, 2017)
3. Tari Tradisi Sebagai Seni Pertunjukan/Tontonan
Dari berbagai macam tari daerah terdapat jenis tari yang berfungsi sebagai tari
pertunjukan atau tontonan yaitu jenis tarian yang dihadirkan hanya sebagai hiburan
semata. Dengan menyaksikan atraksi-atraksi pada sebuah tarian diharapkan
penonton akan merasa terhibur. Jenis tarian ini banyak dijumpai di seluruh wilayah
nusantara. Hampir setiap daerah memiliki tarian seperti ini.
Tari sebagai seni pertunjukan, penyajiannya selalu mempertimbangkan nilai-
nilai artistik, sehingga penikmat dapat memperoleh pengalaman estetis dari hasil
pengamatannya. Misalnya bila kita menikmati tarian istana Bedaya dan Srimpi yang
nampak halus-lembut tetapi memiliki nilai seni yang cukup tinggi. Apabila kita
dalam mengamati kurang serius, kita tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali rasa
ngantuk dan jenuh.
I. GLOSARIUM
J. DAFTAR PUSTAKA
................................................. ………………………………..
NIP. ........................................
NIIP……………………………………