Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDN 003 Balai


Kelas/Semester : 5/1
Tema : 5 (Ekosistem)
Subtema : 2 (Hubungan Antar Makhluk Hidup dalam Ekosistem)
Pembelajaran ke : 3 (satu)
Materi Pokok : Bahasa Indonesia dan IPS
Alokasi Waktu : 2 x 10 menit

A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santu, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga dan
negara
KI-3 : Memahami pengtahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan
tempat bermain
KI-4 : Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
enak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan
tahap perkembangannya

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


IPS
Kompetensi Dasar Indikator
3.5. Mengidentifikasi karakterisitik geo- 3.5.1. Mengidentifikasi budaya
grafis Indonesia serta pengaruhnya masyarakat setempat
terhadap kehidupan ekonomi, sosial,
budaya, komunikasi dan transportasi
4.5. Menyajikan hasil identifikasi karak- 4.5.1. Menyampaikan hasil analisis
teristik geografis Indonesia serta tentang budaya Saprahan
pengaruhnya terhadap kehidupan
ekonomi, sosial, budaya, komunikasi
dan transportasi

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator
3.7. Menguraikan pokok pikiran yang 3.7.1. Menemukan pokok pikiran dari
terkandung teks nonfiksi sebuah teks nonfiksi
4.7. Menyajikan pokok pikiran yang 4.7.1. Membuat teks nonfiksi tentang
berkaitan dengan cerita nonfiksi budaya masyarakat di tempat
menggunakan bahasa sendiri tinggalnya

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati video tentang Saprahan, peserta didik mampu mengidentifikasi
budaya Saprahan dengan tepat
2. Dengan membaca teks nonfiksi, peserta didik mampu menemukan pokok pikiran
yang terkadung di dalam teks Budaya Saprahan dengan tepat
3. Dengan pembelajaran TGT, peserta didik mampu menjawab pertanyaan tentang
budaya Saprahan dengan tepat
4. Dengan menggunakan contoh dari teks non fiksi budaya Saprahan, peserta didik
dapat menuliskan teks nonfiksi tentang budaya masyarakat setempat dengan
menggunakan bahasa sendiri.

D. Materi Pembelajaran
1. Menemukan pokok pikiran dalam sebuah cerita nonfiksi
2. Artikel singkat tentang budaya Saprahan

E. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran


1. Model : TGT dan Kooperatif Learning
2. Pendekatan : Saintifik
3. Metode : Tanya jawab, Diskusi, Pengamatan

F. Media Pembelajaran
Media : Video Animasi, Power Point

G. Sumber Belajar
Diana Puspa Karitas. 2017. Tema 5 Ekosistem Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Buku Guru SD/MI Kelas V. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Diana Puspa Karitas. 2017. Tema 5 Ekosistem Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Buku Siswa SD/MI Kelas V. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Artikel Tentang Saprahan (di edit).
https://lifestyle.okezone.com/read/2019/10/18/298/2118720/mengenal-saprahan-
budaya-makan-khas-kota-pontianak-yang-terus-dilestarikan
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=541
Video Budaya Saprahan https://www.youtube.com/watch?v=htFO6KWvYOA

H. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan
Waktu
Pembukaa 1. Kelas di buka dengan salam dan membaca do’a sebelum 3 menit
n belajar.
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru memberikan motivasi dengan mengubungkan materi
pembelajaran hari ini
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti 1. Peserta didik mengamati video tentang Budaya Saprahan 15
yang ditampilkan di depan menit
2. Setelah mengamati video, peserta didik dan guru
melakukan diskusi tentang budaya Saprahan yang
dipahami oleh peserta didik
3. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok
akan diberikan artikel tentang budaya Saprahan
4. Peserta didik secara berkelompok diberikan waktu untuk
menemukan pokok pikiran yang terkandung di dalam
artikel tersebut. Dipersilahkan kepada setiap kelompok
untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami.
5. Setiap kelompok akan bertanding dengan menjawab
petanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
Kelompok yang menjawab pertanyaan dengan benar akan
mendapat poin. Kelompok dengan poin tebanyak akan
menjadi pemenang
Penutup 1. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan 2 menit
pembelajaran pada hari ini
2. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Guru memberikan tugas mandiri yaitu menuliskan teks
nonfiksi tentang budaya masyarakat setempat di tempat
tinggal mereka masing-masing
4. Menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Tertib Kerja sama Percaya diri
Nama Peserta Didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan:
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

2. Penilaian Pengetahuan
Soal untuk TGT
1. Sebutkan asal dari adat saprahan secara lengkap?
2. Sebutkan arti kata Saprah secara lengkap!
3. Makan saprahan biasa dihidangkan pada acara apa?
4. Apa saja peralatan yang digunakan dalam saprahan?
5. Apa saja menu utama yang disajikan dalam saprahan?
6. Pakaian apa yang digunakan oleh petugas yang menyiapkan makanan saprahan?
7. Apa yang tidak boleh dilakukan oleh petugas saprahan ketika membawa peralatan
dan makanan?
8. Apa tujuan dan makna yang terkandung di dalam saprahan?
Buatlah teks nonfiksi tentang budaya masyarakat setempat yang ada di tempat
tinggal! Diskusikan bersama orang tuamu! (soal pekerjaan rumah)

3. Penilaian Keterampilan
Berdiskusi dalam proses pembelajaran
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
4 3 2 1
Aktif dan selalu Aktif dan Kurang aktif
Diskusi Tidak aktif dalam
menyampaikan memberikan dlm memberi-
kelompok diskusi
pendapat pendapat kan pendapat

Penilaian:
Diskusi kelompok
No Nama Peserta Didik
1 2 3 4
1
2
3
4
5

Mengetahui Pontianak, 20 Maret 2023


Dosen Pengampu Mahasiswa

M. Djarot, S.Pd., M.Pd. Junandi Fahri


NIM 12010013
Materi Pembelajaran

A. Pokok Pikiran
Pokok pikiran merupakan inti dari sebuah bacaan yang akan di bahas lewat penjelasan
pendukung. Pokok pikiran biasa di temukan dalam setiap paragraf yang diikuti oleh
gagasan pendukung untuk memperkuat pokok pikiran tersebut. Letak pokok pikiran
terdapat pada setiap paragraf yang ada di dalam sebuah teks, mulai dari paragraf awal
sampai pada paragraf akhir.

B. Budaya Saprahan
Saprahan. Begitu nama tradisi makan bersama-sama dengan hidangan makanan
beraneka menu. Tradisi ini menjadi salah satu budaya yang terus-menerus
dilestarikan. Saprahan dikenal menjadi adat budaya khas di Kalimantan Barat
khususnya di Kota Pontianak yang tidak saja dikenal oleh mereka yang hidup di era
60 hinggga 90-an, tetapi juga menjadi tren terkini terutama di Kota Khatulistiwa.
Budaya makan saprahan, biasanya dihidangkan untuk menerima tamu, sebagai
penghormatan kepada tamu, acara pernikahan dan sebagainya

Makan Saprahan merupakan adat istiadat budaya Melayu. Kata “Saprah” memiliki
arti berhampar, yakni budaya makan bersama dengan cara duduk lesehan bersila di
atas lantai secara berkelompok yang terdiri dari enam orang dalam satu kelompoknya.
Dalam makan saprahan, semua hidangan makanan disusun secara teratur di atas kain
saprah. Sedangkan peralatan dan perlengkapannya mencakup kain saprahan, piring
makan, kobokan beserta kain serbet, mangkok nasi, mangkok lauk pauk, sendok nasi
dan lauk serta gelas minuman. Sedangkan menu utama dalam adat saprahan
diantaranya nasi putih/nasi kebuli, semur daging, sayur dalcah, sayur paceri
nanas/terong, selada, acar telur, sambal bawang, air serbat, kue tradisional.

Dalam menyajikan hidangan saprahan terdapat beberapa langkah yang harus


dilakukan. petugas yang membawa dan meletakan peralatan harus berpakaian rapi,
diutamakan menggunakan pakaian adat Melayu (laki-laki, telok belanga dan
perempuan, baju kurung). Petugas pembawa peralatan adat saprahan berjalan, duduk
dan bergerak mundur maju dengan tertib dan tidak diperkenankan membelakangi
tamu yang hadir. Setelah semua hidangan disajikan dengan lengkap, tamu
dipersilahkan makan bersama.

Pemerintah Kota Pontianak terus melakukan upaya agar seluruh masyarakat mengenal
budaya serta tradisi salah satu budaya makan saprahan kepada masyarakat, selain
memperkenalkan kepada wisatawan luar Kota Pontianak dan wisatawan asing. Makan
saprahan bersama dengan duduk bersila menjadikan silaturahmi semakin akrab antara
satu dengan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai