Anda di halaman 1dari 63

KISI-KISI PTS 1 PPKN KELAS XII 2023

SMA N 1 PAKEM – CIVICSSMAPA

KELAS: XII MIPA 2

⮚ 1-36 dikerjakan sesuai presensi

⮚ 36-50 dikerjakan secara tim, dikerjakan sesuai kelompok yang telah ditentukan. Kemudian cantumkan nama yang
telah mengerjakan.
⮚ Dicantumkan nama yang mengerjakan di kolom bawah soal

⮚ Dikerjakan dengan sumber yang valid

⮚ Wajib mengerjakan semua, jangan menjadi penghambat temen lainnya dalam belajar

⮚ DEADLINE MINGGU, 17 SEPTEMBER 2023 09.00 WIB

⮚ Tetap solid dan selalu tebarkan kebermanfaatan bagi sekitar

UJIAN PPKN Senin, 18 September 2023 Sesi 3 (12.15-13.45)

NO SOAL JAWABAN

1 Sifat norma hukum Sifat-sifat norma hukum adalah prinsip-prinsip


yang menggambarkan karakteristik dan fungsi dari
( Adiel Ahnaf )
norma-norma hukum. Ada beberapa sifat norma
hukum yang penting, di antaranya:

1. Kewajiban: Norma hukum mengatur tindakan


yang diperlukan atau dilarang oleh hukum, dan
melibatkan kewajiban-kewajiban yang harus
dipatuhi oleh individu atau entitas hukum.

2. Umum dan Abstrak: Norma hukum biasanya


dirumuskan secara umum dan abstrak, artinya
mereka tidak merinci kasus-kasus spesifik, tetapi
mengatur prinsip-prinsip yang dapat diterapkan
pada berbagai situasi.

3. Tetap dan Stabil: Norma hukum cenderung


tetap dan stabil dalam jangka waktu yang lama,
sehingga memberikan kepastian hukum bagi
masyarakat.
4. Sanksi: Norma hukum sering menyertakan
sanksi atau konsekuensi hukum yang
diberlakukan jika norma tersebut dilanggar. Ini
dapat mencakup denda, hukuman pidana, atau
tindakan hukum lainnya.

5. Eksternal: Norma hukum biasanya


diberlakukan oleh otoritas atau lembaga yang
berwenang, seperti pemerintah atau sistem
peradilan, untuk memastikan kepatuhan.

6. Mengatur Hubungan Sosial: Norma hukum


mengatur hubungan antara individu, kelompok,
atau entitas hukum dalam masyarakat, sehingga
menciptakan tatanan sosial yang teratur.

7. Dinamis: Norma hukum dapat berubah seiring


waktu melalui proses legislasi atau interpretasi
oleh pengadilan untuk mencerminkan
perkembangan dalam masyarakat dan nilai-nilai
yang berubah.

Sifat-sifat ini membantu norma hukum untuk


memainkan peran penting dalam menjaga
ketertiban sosial, memberikan keadilan, dan
mengatur perilaku dalam masyarakat.

2 Landasan hukum Lembaga yudikatif di Indonesia adalah lembaga


lembaga yudikatif yang memegang kekuasaan di bidang kehakiman.
Landasan hukumnya diatur dalam UUD 1945 BAB
( Adinda Sekar)
IX KEKUASAAN KEHAKIMAN Pasal 24.

Pasal 24A (Mahkamah Agung)

Pasal 24B (Komisi Yudisial)

Pasal 24C (Mahkamah Konstitusi).

3 Menganalisis termasuk - Agama: Ketentuan hidup yang berasal dari


kedalam norma X dari Tuhan yang isinya berupa larangan,
pernyataan yang perintah dan anjuran
dipaparkan
Contoh: tidak boleh membunuh sesama manusia,
tidak boleh merampok harta orang lain, tidak
( Agnes Dika ) berbuat cabul

- Kesusilaan: peraturan hidup yang berasal


dari hati nurani

Contoh: hormatilah sesamamu, bersikaplah jujur

- Kesopanan: ketentuan hidup yang berasal


dari pergaulan dalam masyarakat

Contoh: yang muda harus menghormati yang


lebih tua, tidak meludah di dalam kelas

- Hukum: Tegas dan nyata serta mengikat


dan memaksa bagi setiap orang tanpa
kecuali. Ancaman hukuman fisik (penjara,
pencabutan hak- hak tertentu, penyitaan)

Contoh: dilarang korupsi, menaati lalu lintas,


dilarang memalsukan uang

4 Apapun tentang banding Banding adalah salah satu jenis upaya hukum bagi
terpidana atau jaksa penuntut umum untuk meminta pada
( Aisah Windyasari) pengadilan tinggi agar melakukan pemeriksaan ulang atas
putusan pengadilan negeri karena dianggap putusan
tersebut jauh dari keadilan atau karena adanya kesalahan-
kesalahan di dalam pengambilan.

Dasar hukum banding perdata :

Pasal 199 Rbg, Pasal 6 UU 20/1947 dan Pasal 26 ayat (1)


UU 48/2009.

Dasar hukum banding pidana:

pasal 233 sampai dengan pasal 243 KUHAP.

Permohonan banding dapat diajukan dalam waktu 14


(empat belas) hari setelah putusan diucapkan, atau setelah
diberitahukan.

5 Unsur-unsur Unsur-unsur perlindungan hukum:


perlindungan dan 1. Adanya jaminan kepastian hukum
penegakkan hukum
2. Berkaitan dengan hak-hak warga negara
( Alam Dias )
3. Adanya sanksi hukuman bagi pelanggar

4. Adanya perlindungan dari pemerintah

Unsur-unsur penegakan hukum:

1. Kepastian hukum (Rechtssicherheit/legal certainty)

2. Kemanfaatan (Zweckmassigkeit/utility/
purposiveness)

3. Keadilan (Gerechtigkeit/Justice).

6 Landasan hukum A. POLRI


tentang suatu Lembaga Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
( Amelia Mar'atush)
B. KEJAKSAAN
Undang-undang RI Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Kejaksaan Republik Indonesia.
C. HAKIM

Undang-undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang


Kekuasaan Kehakiman.

D. ADVOKAT

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang


Advokat.

E. KPK

Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2019 tentang


Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 30
Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.

7 Perbedaan mendasar MA
MA MK KY
Kewenangan
( Anggrita Lismawati) - Mengadili pada tingkat kasasi

- Menguji peraturan perundang-undangan


dibawah undang-undang

- Mempunyai kewenangan lain: Memutus


pemberhentian kepala daerah yang
diajukan DPRD

Menyelenggarakan persidangan
peninjauan kembali.

Tugas

Dalam konteks pengawasan internal ini, maka


tugas pengawas bawaan MA terhadap para hakim
sangat nampak dalam pasal 32. Di sana
dijelaskan :

- Mahkamah Agung melakukan pengawasan


tertinggi terhadap penyelenggaraan
peradilan di semua lingkungan peradilan
dalam menjalankan kekuasaan kehakiman
(ayat (1));

- Mahkamah Agung mengawasi tingkah laku


dan perbuatan para hakim di semua
lingkungan lingkungan peradilan dalam
menjalankan tugasnya. Dalam konteks ini,
MA juga memiliki wewenang untuk
meminta keterangan tentang hal – hal yang
bersangkutan dengan teknis peradilan dari
semua lingkungan peradilan(ayat (2) dan
(3)).

- Mahkamah Agung berwenang memberi


petunjuk, teguran, atau peringatan yang
dipandang perlu kepada pengadilan di
semua lingkungan peradilan (ayat (4))

MK

Kewenangan

- Menguji UU terhadap UUD 1945.

- Memutus sengketa kewenangan lembaga


negara.

- Memutus pembubaran partai politik.

- Memutus perselisihan hasil pemilihan


umum

Tugas

Dalam Pasal 24C ayat (1) UUD NRI 1945,


disebutkan tugas dan kewenangan MK antara
lain:

- Mengadili pada tingkat pertama dan


terakhir yang putusannya bersifat final
untuk menguji Undang-Undang terhadap
Undang-Undang Dasar.

- Memutuskan sengketa kewenangan


lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar.

- Memutus pembubaran partai politik.

- Memutus perselisihan tentang hasil


pemilihan umum (pemilu).

Tugas dan wewenang tersebut juga tertera dalam


Pasal 7B ayat (1) UUD NRI, yaitu MK bertugas
memeriksa, mengadili, dan memutuskan pendapat
DPR terkait pemberhentian Presiden dan/atau
Wakil Presiden.

KY

Kewenangan

- Merekrut calon hakim agung (pendaftaran,


seleksi, dan seterusnya) dan hakim ad hoc.

- Menjaga dan menegakkan pelaksanaan


Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim
(KEPPH)

Tugas

- Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung

- Melakukan seleksi terhadap calon Hakim


Agung

- Menetapkan calon Hakim Agung

- Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.

8 Lembaga yudikatif Lembaga yudikatif adalah salah satu lembaha


yang berada dalam sistem kekuasaan negara.
( Arzaka Brian)
Lembaga yudikatif memiliki tanggung jawab untuk
menegakan hukum, memberikan keadilan, dan
memutuskan perselisihan hukum.

Lembaga yudikatif berperan dalam fungsi


kekuasaan kehakiman dalam pemisahan
kekuasaan yang terdiri dari kekuasaan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif.

Lembaga yudikatif pada dasarnya terdiri dari


berbagai pengadilan dan lembaga yang
berwenang untuk memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara hukum.

9 Tujuan perlindungan - Aristoteles


dan penegakkan hukum
Menurut Aristoteles, hukum bertujuan untuk
( Binti Nafi'ah) mencapai keadilan di lingkungan masyarakat.
Artinya setiap warga negara akan diberikan apa
yang sudah menjadi haknya. Konsep milik
Aristoteles ini dikenal pula sebagai teori etis.
- Sudikno Mertokusumo

Menurut Sudikno Mertokusumo, tujuan pokok


hukum ialah menciptakan tatanan masyarakat
yang tertib dan seimbang. Artinya hukum
dijadikan sarana atau alat untuk membentuk
tatanan masyarakat yang lebih tertib..

10 Menganalisis Keputusan hakim memvonis terdakwa sesuai


kesimpulan mengenai fakta dan bukti hukum yang sah di persidangan
kasus yang dipaparkan
terkait dengan putusan
hakim

( Christo Ari )

11 Landasan hukum sistem Landasan hukum dari sistem hukum di Indonesia


hukum di Indonesia adalah Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Karena UUD 1945
( Daffa Muh)
merupakan sumber dari segala sumber hukum
dan berkedudukan sebagai hukum tertinggi dan
hukum dasar yang memiliki beberapa sifat. berikut
empat sifat UUD 1945:
1. UUD 1945 bersifat tertulis dan memiliki
rumusan yang jelas.

2. UUD 1945 bersifat singkat dan supel.

3. Berisi norma-norma, aturan-aturan, dan


ketentuan-ketentuan yang dilaksanakan secara
konstitusional.

4. Dalam tertib hukum Indonesia, UUD 1945


merupakan peraturan hukum positif yang tertinggi.

12 Upaya preventif Dasar hukum perlindungan dan penegakan


perlindungan dan hukum tertulis dalam pasal 27 ayat 1 UUD NRI
penegakkan hukum tahun 1945

( Dedy Rahmad) Bentuk partisipasi

1. Perlindungan dan penegakan hukum di


bidang pendidikan

a. Sosialisasi sejak dini mengenal


hukum dan peraturan - peraturan di
dalamnya.
b. Menanamkan sikap patuh akan
hukum

c. Memberikan pemahaman akan


pentingnya menjunjung hukum
dalam kehidupan sehari - hari.

2. Menciptakan para penegak hukum yang


profesional dan bersih

3. Memupuk budaya hukum

Terdapat 4 aspek untuk menjunjung tinggi


kesadaran hukum, yakni

1. Pengetahuan hukum masyarakat

2. Pemahaman kaidah - kaidah hukum

3. Sikap terhadap norma hukum

4. Perilaku hukum masyarakat

Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa


seseorang memiliki kesadaran untuk

a. memahami dan menggunakan peraturan


perundangan yang berlaku

b. mempertahankan tertib hukum

c. menegakkan kepastian hukum

Ciri seseorang berperilaku sesuai hukum

a. disenangi oleh masyarakat pada umumnya;

b. tidak menimbulkan kerugian bagi diri


sendiri dan orang lain;

c. tidak menyinggung perasaan orang lain;

d. menciptakan keselarasan:

e. mencerminkan sikap sadar hukum;

f. mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.


(Lks hal 35-36)

13 Arti penting Perlindungan hukum adalah segala upaya yang


perlindungan dan dilakukan penegak hukum untuk melindungi hak-
penegakkan hukum hak dari subjek hukum agar hak-hak tersebut tidak
dilanggar. Dimana, penegakan hukum ini
( Ellis Shofiqah)
dijalankan sebagai upaya untuk menjalankan
ketentuan hukum yang berlaku. Suatu
perlindungan dapat dikatakan sebagai
perlindungan hukum apabila mengandung
berbagai unsur-unsur yaitu adanya perlindungan
pemerintah terhadap warganya, jaminan
kepastian hukum, dan berkaitan dengan hak-hak
warga negara. Pengertian penegakan hukum juga
disampaikan oleh Jimly Asshiddiqie adalah proses
dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata
sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau
hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

Perlindungan dan penegakan hukum sangat


penting dilakukan, karena dapat mewujudkan hal-
hal berikut ini:

● Tegaknya supremasi hukum Supremasi


hukum bermakna bahwa hukum
mempunyai kekuasaan mutlak dalam
mengatur pergaulan manusia dalam
berbagai macam kehidupan. Dengan kata
lain, semua tindakan warga negara
maupun pemerintahan selalu berlandaskan
pada hukum yang berlaku. Tegaknya
supremasi hukum tidak akan terwujud
apabila aturan-aturan yang berlaku tidak
ditegakkan baik oleh masyarakat maupun
aparat penegak hukum.

● Tegaknya keadilan Tujuan utama hukum


adalah mewujudkan keadilan bagi setiap
warga negara. Setiap warga negara dapat
menikmati haknya dan melaksanakan
kewajibannya merupakan wujud dari
keadilan tersebut. Hal itu dapat terwujud
apabila aturan-aturan ditegakkan,

● Mewujudkan perdamaian dalam kehidupan


di masyarakat Kehidupan yang diwarnai
suasana yang damai merupakan harapan
setiap orang. Perdamaian akan terwujud
apabila setiap orang merasa dilindungi
dalam segala bidang kehidupan. Hal itu
akan terwujud apabila aturan-aturan yang
berlaku dilaksanakan.

14 Pengertian hukum Menurut Prof. Mr.E.M. Meyers :


menurut ahli
Hukum adalah semua aturan yang mengandung
( Ignatius Farrel) pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada
tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan
menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam
melaksanakan tugasnya.

Menurut Leon Duguit :

Hukum adalah aturan tingkah laku anggota


masyarakat," aturan yang daya penggunaannya
pada saat tertentu diindahkan oleh suatu
masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan
bersama dan yang pelanggaran terhadapnya
akan menimbulkan reaksi tersama terhadap
pelakunya.

Menurut Drs.E. Utrecht, S.H. :

Hukum adalah himpunan peraturan (perintah dan


larangan) yang mengurus tata tertib suatu
masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh
masyarakat itu.

Menurut S.H.Amin, S.H. :

Hukum merupakan kumpulan peraturan yang


terdiri dari norma dan sanksi, dengan tujuan
mewujudkan ketertiban dalam pergaulan manusia.

Menurut J.C.T. Simorangkir,S.H dan Woerjono


Sastropranoto,S.H. :

Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat


memaksa, yang menentukan tingkah laku
manusia dalam lingkungan anoto,S.H.
masyarakat,yang dibuat oleh badan-badan resmi
yang berwajib, dan yang pelanggaran
terhadapnya mengakibatkan diambilnya tindakan,
yaitu hukum tertentu.

Menurut Immanuel Kant :

hukum adalah keseluruhan syarat yang dengan


kehendak bebas dari orang yang satu dapat
menyesuaikan diri dari kehendak bebas dari orang
lain, menurut peraturan hukum tentang
kemerdekaan.

Menurut Satjipto Rahardjo :

Hukum adalah karya manusia berupa norma-


norma berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku.
Hukum merupakan pencerminan dari kehendak
manusia tentang bagaimana seharusnya
masyarakat dibina dan ke mana harus diarahkan.
Oleh karena itu, pertama-tama hukum
mengandung rekaman dari ide-ide yang dipilih
oleh masyarakat tempat hukum diciptakan. Ide-ide
tersebut berupa ide mengenai keadilan.

15 Indikator keberhasilan Menurut Soerjono Soekanto, keberhasilan proses


proses perlindungan dan perlindungan dan penegakan hukum bergantung
penegakkan hukum pada berbagai faktor. Berikut berbagai faktor
keberhasilan proses perlindungan dan penegakan
( Istiqomah Amalia )
hukum tersebut.

1. Hukum, yakni undang-undang yang dibuat


harus sesuai dan tidak bisa bertentangan
dengan ideologi negara.

2. Penegak hukum (berbagai pihak yang


secara langsung terlibat dalam upaya
penegakan hukum) perlu menjalankan
tugasnya secara profesional sesuai dengan
peranannya masing-masing.
3. Masyarakat harus mengetahui, memahami,
dan menaati hukum yang berlaku dengan
penuh kesadaran.

4. Sarana dan fasilitas yang mendukung


upaya penegakan hukum, meliputi tenaga
manusia yang terdidik dan terampil,
peralatan yang memadai, organisasi yang
baik, keuangan yang mencukupi, dan lain
sebagainya.

5. Kebudayaan yang melingkupi berbagai nilai


yang mendasari hukum yang berlaku,
berbagai nilai yang merupakan konsepsi
abstrak menganai apa yang dipandang baik
sehingga dianut, dan apa yang dipandang
buruk sehingga dihindari.

16 Unsur-unsur hukum ● Peraturan atau norma mengenai


pergaulan manusia dalam pergaulan
( Kania Yurika )
masyarakat

● Peraturan diadakan oleh badan badan


resmi/lembaga yang berwenang

● Peraturan bersifat memaksa

● Adanya sanksi yang tegas terhadap


pelanggaran

17 Pentingnya kesetaraan Pentingnya persamaan di dalam hukum bagi


hukum warga negara Indonesia adalah terciptanya
keadilan, ketertiban dan kepastian hukum dalam
( Latifah Nur)
masyarakat.
18 Upaya represif upaya represif/penindakan adalah tindakan
perlindungan dan aparat penegak hukum pada pemberantasan
penegakkan hukum setelah terjadi kejahatan dengan hukum pidana
(hukum yang berupa denda, penjara, dan
( Maria Riani)
hukuman tambahan)

19 Menganalisis deskripsi •Perlindungan hukum


perlindungan dan
Definisi perlindungan hukum, yaitu upaya
penegakkan hukum
perlindungan yang diberikan kepada subyek
( Michael Briliant) hukum dalam bentuk perangkat hukum baik
bersifat preventif maupun represif, baik secara
tertulis maupun tidak tertulis.
•Penegakan hukum

Penegakan hukum mengacu kepada segala


upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-
norma hukum secara nyata sebagai pedoman
perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-
hubungan hukum dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

20 Kekuasaan kehakiman Kemandirian dan keyakinan hakim dalam


bebas, mandiri, memutus perkara dapat menegakkan kebenaran
bertanggungjawab dan keadilan melalui berbagai cara seperti:
mampu menafsir Undang-undang secara aktual,
( Muh Ikhwanul)
berani berperan menciptakan hukum baru atau
sebagai pembentuk hukum, berani melakukan
contra legem, mampu berperan mengadili secara
kasuistik dll.

Kehakiman yang bertanggung jawab adalah


menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, demi
terselenggaranya Negara Hukum Republik
Indonesia.

Kekuasaan Kehakiman yang merdeka dalam


ketentuan ini mengandung pengertian bahwa
kekuasaan kehakiman bebas dari segala campur
tangan pihak kekuasaan ekstra yudisial, kecuali
dalam hal-hal sebagaimana disebut dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

21 Tugas MK dan KY Tugas MK

( Nabila Istiqomah) 1.Menguji undang-undang terhadap Undang-


Undang Dasar

2. Memutus sengketa kewenangan lembaga


negara yang kewenangannya diberikan oleh
Undang-Undang Dasar

3. Memutus pembubaran partai politik

4.Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan


umum
Tugas KY

1. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung

2. Melakukan seleksi terhadap calon Hakim


Agung

3. Menetapkan calon Hakim Agung

4. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR

22 Tugas advokat dan Tugas advokat


kerohanian
Secara umum bertugas membantu hakim dalam
( Naomi Valentina) mencari kebenaran dan tidak boleh memutar
balikkan peristiwa demi kepentingan kliennya
menang dan bebas. Selain itu advokat juga
bertugas :

● Memberikan bantuan hukum kepada


tersangka atau terdakwa dalam
pemeriksaan

● Memberikan jasa pelayanan hukum yang


sesuai

● Memberikan bantuan hukum kepada


pencari keadilan

● Merahasiakan segala sesuatu yang


diketahui kliennya

● Memberikan konsultasi hukum yang


dibutuhkan

Tugas kerohanian

Menyelesaikan persengketaan guba


menghentikan gugat menggugat dan guna
memotong pertengkaran dengan hukum hukum
syara' yang diambil dari Al Qur'an dan hadis

23 Partisipasi perlindungan a) Mentaati setiap peraturan yang berlaku di


dan penegakkan hukum negara Republik Indonesia.

( Natasha Quentien) b) Menghormati setiap keputusan hukum yang


dibuat oleh lembaga

peradilan.

c) Memberikan pengawasan terhadap jalannya


proses-proses hukum

yang sedang berlangsung.

d) Memberi dukungan terhadap pemerintah dalam


upaya meningkatkan

jaminan keadilan.

e) Memahami dan menghormati hak dan


kewajiban setiap warga negara.

24 Wewenang MA dan MK Wewenang Mahkamah Agung:

( Nevi Syukurila) ● Mengadili pada tingkat kasasi

● Menguji peraturan perundang-undangan


dibawah undang-undang

● Memutus pemberhentian kepala daerah


yang diajukan DPRD

● Menyelenggarakan persidangan
peninjauan kembali.

Wewenang Mahkamah Konstitusi:

● Menguji UU terhadap UUD 1945.


● Memutus sengketa kewenangan lembaga
negara.

● Memutus pembubaran partai politik.

● Memutus perselisihan hasil pemilihan


umum

25 Menganalisis hukuman Hukuman Pokok


pokok dan tambahan
a. Hukuman Mati: Diberikan kepada
berdasarkan pada kasus
beberapa kasus seperti pengedar narkoba.
yang disajikan
Hukuman mati dilakukan dengan cara
( Nida Alifah ) ditembak sampai mati oleh regu penembak
dari Brigade Mobil (Brimob).

b. Hukuman Penjara: Hukuman seumur


hidup atau sementara. Sekurang-
kurangnya 1 tahun, setinggi-tingginya 20
tahun.

c. Kurungan: Paling sedikit 1 hari, paling


lama 1 tahun. Tidak boleh lebih dari 1
tahun 4 bulan.

d. Denda: Besarnya denda diatur dalam


undang-undang terkait dengan tindakan
pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan.
Jika tidak mampu membayar denda, maka
akan diganti dengan pidana kurungan.

e. Tutupan: Dilakukan untuk mengganti


hukuman penjara. Dalam Pasal 2 UU No
20 Tahun 1946 disebutkan bahwa dalam
mengadili orang yang melakukan
kejahatan, yang diancam dengan hukuman
penjara, karena terdorong oleh maksud
yang paur dihormati, hakim boleh
menjatuhkan hukuman tutupan.

Hukuman Tambahan

a. Pencabutan hak-hak tertentu

b. Perampasan (penyitaan) barang-barang


tertentu

c. Pengumuman keputusan hakim

Jika ada kasus yang menjelaskan bahwa


terdakwa dijatuhi hukuman penjara dan denda,
maka yang termasuk hukuman pokok adalah
hukuman penjara. Dalam kasus tersebut,
hukuman denda merupakan hukuman
tambahan. Tetapi, jika terdakwa hanya dijatuhi
hukuman denda, maka hukuman denda tersebut
merupakan hukuman pokok.

26 Denah persidangan

( Nostalgia Azalia)

Tambahan : Di Belakang pengunjung sidang ada


Polisi. Dan untuk keluarga ada disebelah kanan.
27 Tugas dan panitera 1. Panitera bertugas menyelenggarakan

( Nurul Fadilah) administrasi perkara, dan mengatur tugas Wakil


Panitera, para Panitera Muda, Panitera Pengganti,
serta seluruh pelaksana di bagian teknis
Pengadilan Negeri Kupang.

2. Panitera bertugas membantu Hakim dengan


mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.

3. Panitera membuat daftar perkara-perkara


perdata dan pidana Kepaniteraan. yang diterima
di

4. Panitera membuat salinan putusan menurut


ketentuan undang-undang yang berlaku.

5. Panitera bertanggung jawab atas pengurusan


berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku
daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga,
surat-surat berharga, barang bukti dan surat- surat
lainnya yang disimpan di kepaniteraan.

6. Dalam perkara perdata, Panitera bertugas


melaksanakan putusan Pengadilan.

28 Wilayah hukum dan Badan Peradilan yang tertinggi di Indonesia


pembagian kejaksaan adalah Mahkamah Agung, sedangkan Badan
Peradilan yang lebih rendah yang berada di
( Ravi Fakhrul)
bawah Mahkamah Agung adalah :

1. Badan Peradilan Umum

- Pengadilan Tinggi

- Pengadilan Negeri

2. Badan Peradilan Agama

- Pengadilan Tinggi Agama

- Pengadilan Agama
3. Badan Peradilan Militer

- Pengadilan Militer Utama

- Pengadilan Militer Tinggi

- Pengadilan Militer

4. Badan Peradilan Tata Usaha Negara

- Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

- Pengadilan Tata Usaha Negara

Kejaksaan Agung, kejaksaan tinggi


(berkedudukan di ibu kota provinsi dan daerah
hukumnya meliputi wilayah provinsi) dan
kejaksaan negeri (berkedudukan di ibu kota
kabupaten/kota dan daerah hukumnya meliputi
wilayah kabupaten/kota

29 Hak dan kewajiban Kewajiban advokat :


advokat
- Menjunjung Kode Etik Profesi
( Riffaldo Naufal)
- Menegakkan Supremasi Hukum
- Menegakkan Hak Asasi Manusia dalam
Menjalankan Profesinya

- Bersungguh-sungguh Melindungi dan


Membela Kepentingan Klien

Hak advokat :

- Hak kebebasan dan kemandirian dalam


mengeluarkan pendapat dalam membela
suatu perkara.

- Hak imunitas atau kekebalan seorang


advokat dalam menjalankan tanggung
jawabnya di mana ia tidak dapat dituntut
ketika menjalankan profesinya.

- Hak meminta dan memperoleh informasi


terkait perkara yang tengah dihadapinya.

- Hak menjalankan praktek peradilan di


seluruh wilayah Indonesia.

- Hak memiliki kedudukan yang sama


dengan penegak hukum lainnya.
- Hak memperoleh honorarium sesuai
kesepakatan.

- Hak memberikan somasi melalui surat atau


teguran langsung

30 Alat kelengkapan Alat perlengkapan peradilan terdiri dari kepolisian,


peradilan kejaksaan, kehakiman dan advokat.

( Riza Nurhasanah)

31 Menjelaskan tahapan 1. Penyelidikan


proses pemeriksaan
Penyelidikan merupakan proses untuk
( Rizka Artica) mencari dan menemukan suatu peristiwa
yang diduga sebagai tindak pidana guna
menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
dengan proses penyidikan.

2. Penyidikan

Penyidikan merupakan proses mencari


serta mengumpulkan barang bukti terkait
tindak pidana yang terjadi guna
menemukan siapa tersangkanya.
3. Penuntutan

Penuntutan adalah tindakan penuntut


umum untuk melimpahkan perkara pidana
ke pengadilan negeri yang berwenang
dalam hal dan menurut cara yang diatur
dalam undang-undang ini dengan
permintaan supaya diperiksa dan diputus
oleh hakim di sidang pengadilan.

4. Persidangan

Persidangan merupakan serangkaian


proses memeriksa, mengadili, serta
memutus perkara oleh Hakim atau Majelis
Hakim.

32 Wewenang pengadilan Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang,


tingkat pertama dan memeriksa, mengadili, memutuskan dan
tingkat kedua menyelesaikan perkara pidana dan perkara
perdata di tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2
( Rizky Fadila)
Tahun 1986).

Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang


mengadili perkara pidana dan perkara perdata di
Tingkat Banding.

33 Tugas KPK dan POLRI Tugas KPK (dikutip dari LKS halaman 31)
berdasarkan Pasal 6 UU No. 30 Tahun 2002 :
( Rullie Andika)
1. Koordinasi dengan instansi yang berenang
melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.

2. Supervisi terhadap instansi yang berenang


melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.

3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan


penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.

4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan


tindak pidana korupsi; dan

5. Melakukan monitor terhadap


penyelenggara pemerintahan negara.

Tugas POLRI (dikutip dari LKS halaman 26) :


Pokok :

1. Memelihara keamanan dan ketertiban


masyarakat.

2. Menegakkan hukum, dan

3. Memberikan perlindungan, pengayoman,


dan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut,


POLRI melakukan :

1. Melaksanakan pengaturan, penjagaan,


pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan
masyarakat dan pemerintah sesuai
kebutuhan;

2. Menyelenggarakan segala KEGIATAN


dalam menjamin keamanan ketertiban dan
kelancaran lalu lintas di jalan;

3. Membina masyarakat untuk meningkatkan


partisipasi masyarakat, kesadaran hukum
masyarakat serta ketaatan warga
masyarakat terhadap hukum dan peraturan
perundang-undangan;

4. Turut serta dalam pembinaan hukum


national;

5. Memelihara ketertiban dan menjamin


keamanan umum;

6. dst.

34 Tugas hakim ketua dan Hakim ketua:


hakim anggota
1. Membantu pimpinan Pengadilan Negeri dalam
(Salissabila Utami) melaksanakan tugas pokok Pengadilan Negeri

2. Menetapkan hari sidang terhadap perkara yang


diserahkan oleh Ketua Pengadilan Negeri, dengan
disertai perintah pemanggilan para pihak
berperkara yang dilakukan oleh Jurusita/Jurusita
pengganti, melalui musyawarah Majelis Hakim

3. Memimpin sidang untuk memeriksa, memutus


dan menyelesaikan perkara-perkara yang
diserahkannya

4. Meneliti Berita Acara Persidangan, membuat


putusan/penetapan dan menandatangani
terhadap perkara yang ditangani sampai dengan
minutasi perkara

5. Menginput SIPP

Hakim anggota:

1. Membantu pimpinan Pengadilan Negeri dalam


melaksanakan tugas pokok Pengadilan Negeri

2. Mengikuti musyawarah dengan Ketua Majelis


Hakim dalam menetapkan hari sidang terhadap
perkara yang telah diserahkan Ketua Pengadilan
Negeri

3. Mendampingi sidang dengan Ketua Majelis


Hakim yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan
Negeri berdasarkan Penetapan Majelis Hakim
(PMH).

4. Membantu Ketua Majelis Hakim untuk meneliti


Berita Acara, membuat putusan/penetapan dan
menandatangani perkara-perkara yang
diserahkan

35 Perbandingan Hukuman Pokok, terdiri atas:


perbedaan hukuman
1. Hukuman Mati
pokok
Hukuman mati di Indonesia diberikan
( Zahra Mahesa )
kepada beberapa kasus-kasus seperti
pengedar narkoba. Dalam pelaksanaan
hukuman mati dilakukan dengan cara
ditembak sampai mati. Eksekusi dilakukan
oleh regu penembak dari Brigade Mobil
(Brimob) yang dibentuk kepala kepolisian
daerah di wilayah kedudukan pengadilan
yang menjatuhkan pidana mati.

2. Hukuman Penjara

Terdiri atas hukuman seumur hidup dan


hukuman sementara waktu (setinggi-
tingginya 20 tahun dan sekurang-
kurangnya 1 tahun)

3. Kurungan

(paling sedikit 1 hari paling lama 1


tahun)Tidak bolehh lebih dari 1 tahun 4
bulan. Pidana kurungan diserahi pekerjaan
yang lebih ringan daripada hukuman
penjara. Harus dijalani dalam daerah di
mana terpidana berdiam ketika putusan
hakim dijalankan, kecuali jika Menteri
kehakiman atas permintaan terpidana
membolehkan menjalani pidananya di
daerah lain.

4. Denda

Besarnya hukuman denda diatur dalam


Undang-Undang terkait dengan tindakan
pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan.
Jika pidana denda tidak mampu membayar,
maka dapat diganti dengan hukuman
kurungan.

5. Tutupan

Hukuman tutupan dilakukan untuk


menggantikan hukuman penjara. Dalam
pasal UU No 20 Tahun 1946 disebutkan
bahwa dalam mengadili orang yang
melakukan kejahatan, yang diancam
dengan hukuman penjara karena terdorong
oleh maksud yang paur dihormati, hakim
boleh menjatuhkan hukuman tutupan.

(LKS HALAMAN 34)

36 Mengidentifikasi Jika dalam teks tertulis seorang terdakwa


hukuman tambahan mendapatkan hukuman tambahan berupa
denda 1 M maka jelas hukuman tambahannya.
(Zuhdi Salim)
Jika tertulis terdakwa mendapatkan hukuman 6
tahun penjara dan denda 1 M. Maka 6 tahun
penjara adalah hukuman pokok dan yang
mengikuti hukuman pokok yaitu denda 1 M
adalah hukuman tambahan.

37 Ciri-ciri delik pidana Ciri - ciri hukum pidana antara lain :

( Anhaf, Adinda, Agnes) Mengatur hubungan antar anggota masyarakat


dengan negara

Mengatur hal - hal yang berupa pelanggaran dan


kejahatan
Meski tanpa pengaduan korban akan tetap diambil
tindakan oleh pengadilan

Pihak yang dirugikan cukup melapor kepada yang


berwajib (polisi) dan akan menjadi saksi

Penggugat adalah penuntut umum

38 Contoh delik pidana dan Delik pidana dan perdata adalah dua jenis
perdata pelanggaran hukum yang berbeda dalam sistem
hukum.
(Aisah, Alan, Amel)

Contoh Delik Pidana:

1. Pencurian: Mengambil properti orang lain tanpa


izin dan dengan niat jahat untuk menguasainya.

2. Pemalsuan: Membuat dokumen palsu, seperti


cek palsu atau dokumen identitas palsu.

3. Pembunuhan: Membunuh seseorang dengan


sengaja atau tanpa sengaja, tergantung pada
kasusnya.

4. Penipuan: Menipu seseorang dengan cara yang


salah atau mengelabui mereka untuk keuntungan
pribadi.

5. Pemerkosaan: Melakukan tindakan seksual


terhadap seseorang tanpa izin atau persetujuan
mereka.

Contoh Delik Perdata:

1. Pelanggaran Kontrak: Ketika seseorang atau


perusahaan tidak memenuhi kewajiban kontrak,
seperti tidak membayar utang sesuai perjanjian.

2. Gugatan Perceraian: Proses hukum untuk


mengakhiri pernikahan dan membagi harta
bersama.

3. Tanggung Jawab Produk: Ketika produk yang


cacat atau berbahaya menyebabkan cedera atau
kerugian kepada konsumen, konsumen dapat
mengajukan gugatan perdata.

4. Fitnah: Menyebarluaskan informasi palsu atau


mencemarkan nama baik seseorang dapat
menghasilkan gugatan perdata.

5. Sengketa Harta Warisan: Ketika ada


perselisihan tentang bagaimana harta warisan
harus dibagi setelah seseorang meninggal, hal ini
bisa menjadi masalah perdata.

Perbedaan utama antara kedua jenis ini adalah


bahwa delik pidana melibatkan pelanggaran
terhadap hukum pidana dan dapat mengakibatkan
hukuman pidana seperti penjara, sementara delik
perdata melibatkan sengketa antara pihak-pihak
yang dapat menghasilkan ganti rugi atau tindakan
hukum lainnya, tetapi biasanya tidak melibatkan
hukuman penjara.

39 Sifat hukum MENGATUR

( Anggrita) Hukum dikatakan mengatur karena memuat


peraturan dalam bentuk perintah atau larangan
MENGIKAT

Hukum bersifat mengikat dan bertujuan untuk


mengatur tingkah laku manusia, agar keadaan
lingkungannya bersifat aman, nyaman serta tertib.

MELINDUNGI

Hukum dikatakan melindungi karena tujuan


hukum sendiri untuk menjamin dan melindungi
hak setiap warga Negara

MEMAKSA

Hukum dikatakan memaksa karena memiliki


kewenangan untuk memaksa masyarakat patuh
dengan hukum dan akan diberikan sanksi bagi
yang melanggar.

40 Tugas JPU Tugas utama yang dilakukan oleh jaksa penuntut


umum:
(Christo, Daffa, Dedy)
1. Penyelidikan dan Pemeriksaan Awal

Jaksa penuntut umum bekerja sama dengan pihak


kepolisian untuk melakukan penyelidikan terhadap
kasus-kasus pidana yang dilaporkan. Mereka
mengumpulkan bukti dan mengambil keterangan
dari saksi-saksi untuk menentukan apakah ada
cukup bukti untuk melanjutkan proses hukum.

2. Penuntutan

Setelah penyelidikan selesai dan jaksa penuntut


umum yakin bahwa tersangka bersalah, mereka
akan menuntut tersangka di pengadilan. Mereka
menyusun dakwaan yang berisi perincian tentang
tindak pidana yang diduga dilakukan oleh
tersangka, serta bukti-bukti yang mendukung
dakwaan tersebut.

3. Persidangan

Jaksa penuntut umum mewakili pihak publik


dalam persidangan. Mereka mempresentasikan
bukti-bukti dan argumen-argumen mereka kepada
hakim dan juri untuk membuktikan kesalahan
tersangka. Selain itu, mereka juga dapat
memanggil saksi-saksi dan mengajukan
pertanyaan kepada mereka dalam rangka
memperkuat kasus.

4. Penyampaian Tuntutan

Setelah persidangan selesai, jaksa penuntut


umum menyampaikan tuntutan mereka kepada
hakim. Mereka mengajukan hukuman yang sesuai
dengan hukum yang berlaku dan fakta-fakta yang
terungkap dalam persidangan. Tujuan dari
tuntutan ini adalah memberikan keadilan kepada
korban, masyarakat, dan memastikan pematuhan
terhadap hukum.

5. Pelaksanaan Putusan

Jika tersangka dinyatakan bersalah, jaksa


penuntut umum berperan dalam memastikan
pelaksanaan putusan yang dijatuhkan oleh
pengadilan. Mereka dapat mengawasi proses
pemidanaan, mengatur eksekusi hukuman, atau
memberikan nasihat hukum terkait pemidanaan.

6. Pembelaan Hukum Negara

Jaksa penuntut umum juga memiliki tanggung


jawab untuk melindungi kepentingan negara dan
masyarakat secara umum. Mereka dapat
melakukan peninjauan terhadap keputusan
pengadilan yang dianggap tidak memadai atau
mengajukan banding jika dianggap diperlukan.

41 Landasan hukum Adapun dasar hukum yang mengatur tentang


perlindungan dan perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia,
penegakkan hukum antara lain:

( Ellis ) 1. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi


"Segala warga negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya."

2. Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi


"Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di hadapan hukum."

3. Pasal 28 ayat (5) UUD 1945 yang berbunyi


"Untuk menegakkan dan melindungi Hak Asasi
Manusia sesuai dengan prinsip negara hukum
yang demokratis, maka pelaksanaan Hak Asasi
Manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam
peraturan perundang-undangan."

4. Pasal 30 ayat (4) UUD 1945 yang berbunyi


"Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.

5. Pasal 24 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi


"Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan

42 Tugas dan wewenang Dalam pasal 6 uu no 30 tahun 2002 di sebutkan


KPK tugas KPK

(Latifah) Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas


:

1) koordinasi dengan instansi yang


berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi,

2) supervisi terhadap instansi yang


berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi,

3) melakukan penyelidikan, penyidikan, dan


penuntutan terhadap tindak pidana korupsi

4) melakukan tindakan-tindakan pencegahan


tindak pidana korupsi, dan

5) melakukan monitor terhadap


penyelenggaraan pemerintahan negara.

Dalam pasal 7 uu no 30 tahun 2002 disebutkan

Dalam melaksanakan tugas koordinasi


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a
Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang

1) mengkoordinasikan penyelidikan,
penyidikan, dan penuntutan tindak pidana
korupsi,

2) menetapkan sistem pelaporan dalam


kegiatan pemberantasan tindak pidana
korupsi

3) meminta informasi tentang kegiatan


pemberantasan tindak pidana korupsi
kepada instansi yang terkait.

4) melaksanakan dengar pendapat atau


pertemuan dengan instansi yang
berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi, dan

5) meminta laporan instansi terkait mengenai


pencegahan tindak pidana korupsi.

43 Sanksi norma 1. Sanksi norma kesopanan


kesopanan, kesusilaan,
Dikucilkan => cemoohan.
hukum, adat, agama
2. Sanksi norma kesusilaan
( Bian , Ikhwan , Nabila ) Malu => merasa bersalah

3. Sanksi norma hukum

Denda => penjara, kurungan, tutupan

4. Sanksi norma agama

Dosa

44 Penerapan norma Penerapan norma kesopanan


kesopanan, kesusilaan,
● Memberikan sesuatu kepada orang lain
hukum, adat, agama
harus dengan tangan kanan
( Naomi,Tasya, Nevi)
● Harus berpakaian yang tidak mengumbar
aurat

● Harus mengucapkan salam ketika hendak


masuk.

● Tidak meninggalkan kelas tanpa izin dulu


terhadap guru

Penerapan norma kesusilaan

● Tidak mencuri
● Tidak berbohong

● Harus berlaku adil kepada orang lain

● Harus memberikan bantuan kepada orang


yang sedang membutuhkan

Penerapan norma hukum

● Dilarang membunuh

● Dilarang korupsi

● Dilarang memalsukan uang

● Harus mentaati rambu-rambu lalu lintas

● WNI yang telah berumur 17 tahun atau


sudah menikah harus memiliki KTP

Penerapan norma adat

● Menggunakan pakaian batik saat


menghadiri acara formal

● Tidak bermain di luar rumah ketika waktu


maghrib

● Mengikuti acara kenduri dengan niat yang


baik

● Mengikuti kegiatan rewang saat ada


hajatan

Penerapan norma agama

● Harus beribadah

● Harus memberi bantuan kepada orang


yang membutuhkan

● Dilarang membunuh

● Dilarang menghina orang lain

45 Mengidentifikasi sikap 1. Norma Agama : Tidak boleh membunuh


sesuai norma sesama manusia, Tidak boleh merampok
harta orang lain, Tidak boleh berbuat cabul.
( Nida , Cindy )
(Berhubungan dengan Tuhan)

2. Norma Kesusilaan: Menghormati sesama,


Bersikaplah jujur (Berhubungan dengan
hati nurani masing-masing, diri sendiri)

3. Norma Kesopanan: Yang muda


menghormati yang lebih tua, Berangkat ke
sekolah berpamitan kepada orang tua,
Jangan meludah didalam kelas
(Berhubungan dengan kehidupan sosial)

46 Asas-asas KPK Asas-asas KPK

(Nurul , Ravi ) 1) "kepastian hukum" adalah asas dalam negara


hukum yang mengutamakan landasan peraturan
perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan
dalam setiap kebijakan menjalankan tugas dan
wewenang Komisi Pemberantasan Korupsi,

2) "keterbukaan" adalah asas yang membuka diri


terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi
dalam menjalankan tugas dan fungsinya,

3) "akuntabilitas" adalah asas yang menentukan


bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan
Komisi Pemberantasan Korupsi harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
negara sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku,

4) "kepentingan umum adalah asas yang


mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara
yang aspiratif, akomodatif, dan selektif;

5) "proporsionalitas" adalah asas yang


mengutamakan keseimbangan antara tugas,

wewenang, tanggung jawab, dan kewajiban


Komisi Pemberantasan korupsi

47 Apapun tentang kasasi Kasasi adalah melakukan pengujian banding


sebuah kasus yang telah melewati keputusan
peradilan negeri dan peradilan tinggi. Hal tersebut
( Aldo , Icha) itu pasti dilakukan saat terdakwa atau penuntut belum
mahal ya icha? 😱😰 puas dengan hasil Banding dari peradilan negeri.
Putusan kasasi terdapat di Mahkamah Agung,
sehingga keputusan kasasi bersifat final.

jika masih tidak puas dengan putusan kasasi, para


pihak dapat mengajukan upaya hukum
Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung melalui
panitera pengadilan negeri.

48 Kewajiban taat hukum sikap taat terhadap hukum adalah tunduk dan
patuh terhadap segala ketentuan yang digariskan
( Tica , dilla )
oleh hukum yang berlaku dengan memenuhi
kewajiban yang dibebankan dan tidak melanggar
hal-hal yang dilarang dalam hukum.

49 Mengidentifikasi gambar Secara rinci berita acara sidang harus berisi hal-
mengenai berbagai hal pokok yang terjadi dalam persidangan yang
surat, naskah, atau dirangkaikan dalam ungkapan kalimat - kalimat,
berita acara dalam dengan variable situasi tahapan persidangan,
persidangan apakah persidangan yang pertama atau lanjutan
atau terakhir.
(Rullie, Salisa )

50 Mencermati gambar, 1. Surat Dakwaan


kemudian pesdik dapat Pasal 14 huruf d KUHAP menerangkan
menyebutkan pihak bahwa membuat surat dakwaan adalah
yang salah satu kewenangan dari penuntut

berwenang dalam umum. Berdasarkan ketentuan Pasal 140

pembuatan naskah X ayat (1) KUHAP, surat dakwaan dibuat


secepatnya apabila penuntut umum
( Zahra, Zuhdi )
berpendapat bahwa dapat dilakukannya
penuntutan dari hasil penyidikan.

2. Surat Tuntutan

Dibuat oleh jaksa penuntut umum


sebagai dasar penuntutan hukuman
untuk terdakwa.

3. Nota Pembelaan (Pleidool)

Dibuat oleh Advokad, selain itu Advokad


juga membuat Surat Kuasa, Surat
Permohonan, Surat Keberatan (Eksepsi),
Nota Pembelaan (Pledoi), dan Surat
Permohonan Memori Banding atau Kontra
Memori Kasasi.
Wallahu a'lam bishowab

Allahumma completely nilai ppkn saya dan teman-


teman saya. Jadikan nilai saya diatas teman-
teman saya. Aamiin.

apaan dah, semua harus 100

Usaha + Doa
Teriring doa dari Bu Fida
Semoga dimudahkan dalam mengerjakan PTS 1 nanti aamin …
Sukses Selalu 😊

Anda mungkin juga menyukai