Makalah Ilmu Teknologi Dan Reproduksi Jaguar
Makalah Ilmu Teknologi Dan Reproduksi Jaguar
OLEH
KELOMPOK 12
1. Wilhelmina Yeyen Ali (2209010056)
2. Natalia Alyanti Huru (2209010058)
3. Febrianto montianus sife (2209010060)
4. Sonia Maharani Sidabutar (2209010062)
5. Viore
B. Pembahasan
Penggunaan teknik UC untuk pengumpulan semen tidak memerlukan peralatan
khusus dan tenaga khusus, berbeda dengan pengumpulan elektroejakulasi, oleh karena itu UC
dinilai menjanjikan. Hasil fertilisasi in vitro (IVF) menunjukan bahwa semen diperoleh
melalui UC menghasilkan jumlah embrio yang sama dalam dalam semen segar dan semen
kriopreservasi sampel yang diperoleh dari epididymis diangkat melalui orkiektomi.
Dalam keseluruhan mereka menyajikan kualitas yang sama, dan ternyata tidak
berbeda secara signifikan setelah kriopreservasi, meskipun diamati secara spesifik perbedaan
di antara jenis sampel.
Semen UC tahan terhadap pengenceran tinggi (hingga 1 × 106 /mL), tanpa kerugian
kualitas signifikan. Sampel akuntansi untuk standar kualitas tertinggi diperoleh melalui
elektroejakulasi, dan yang terendah dikumpulkan melalui UC. Dengan kaa lain jumlah total
sperma kemungkinan besar lebih tinggi saat pengumpulan dilakukan melalui elektroejakulasi,
dalam kedua bentuk yang diuji.
Teknik elektroejakulasi adalah metode yang sering digunakan pada spesies liar.
Dalam sebuah penelitian pada Purna (P. concolor) dan penelitian pada Jaguarundi (P.
yagouaroundi), telah membandingkan efisiensi metode ini denga UC. Secara keseluruhan,
tidak ada perbedaan antar metode ketika diterapkan pada spesies P. concolor tapi pada
penelitian ini menunjukan bahwa elektrejakulasi menyumbang hasil yang cocok untuk
kriopreservasi, sedangkan UC tidak. Sedangkan pada elektroejakulasi, UC-EEJ dan EEJ tidak
ditemukan perbedaan yang signifikan walaupun ada perbedaan pada numeriknya.
Sperma diperoleh melalui UC menunjukan tingkap abormalitas yang lebih tinggi
dibandingkan daripada UC-EEJ dan EEJ. arena volume semen yang sangat kecil yang
diperoleh melalui metode UC, kami menganggap bahwa lebih tepat untuk menampilkan
teratospermia hewan melalui metode EEJ dan UC-EEJ, yang memungkinkan untuk
mendapatkan ejakulasi volume normal untuk spesies yang dinilai di sini dan secara statistic
sama
Data lain yang menarik dan belum pernah terjadi sebelumnya dari penelitian ini
adalah menemukan sel darah dalam sampel elektroejakulasi yang dikumpulkan tepet setelah
aplikasi UC. Kalau ditemukan adanya sel darah dalam sampel semen yang dikumpulkan
melalui UC atau melalui elektroejakulasi, tepat setelah UC makan menunjukan adanya lesi
pada uretra yang mungkin disebabkan leh keteterisasi, walaupun keteter memiliki ketebalan
yang memadai untuk spesies tersebut dan dilumasi.
UC merupakan alternatif yang menjanjikan untuk elektroejakulasi; namun,
kemungkinan teknik ini menyebabkan lesi pada hewan perlu dipahami dengan lebih baik,
Penelitian yang mengevaluasi kerusakan yang disebabkan oleh kedua teknik tersebut masih
jarang, meskipun sangat dianjurkan, karena berkontribusi dalam pengambilan keputusan
mengenai metode pengambilan sampel yang akan digunakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik UC tidak efektif dalam pengumpulan semen dari jaguarundi. Kualitas yang
dihasilkan tidak memenuhi standae kriopreservasi dan kualitasnya lebih rendah daripada
semen yang dikumpulkan melalui dua modalitas elektrejakulasi yang diuji (UC-EEJ dan EEJ)