Menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan , hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri-ciri khas tertentu yang memiliki fungsi pokok sebagai pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya. Jenis hutan ini cenderung terbentuk dari hutan alam yang memiliki berbagai macam jenis tanaman . Keanekaragaman jenis tanaman yang tinggi akan membantu hutan tetap menjaga keseimbangan ekologinya. Konsep “konservasi” dikemukakan oleh Theodore Roosevelt yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang istilah ini. Pengertian konservasi adalah pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana (pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana). Konservasi juga dapat dilihat dari segi ekonomi dan ekologi. Kegiatan konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumber daya alam untuk menyediakan kebutuhan saat ini. Sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk saat ini dan masa depan. Luas Hutan Konservasi di Indonesia Luas hutan konservasi di Indonesia hampir mencapai 27 juta hektar Jenis-jenis Hutan Konservasi UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan lebih lanjut merinci kawasan hutan konservasi ke dalam 3 (tiga) kawasan, yaitu: 1. Kawasan Hutan Suaka Alam (KSA) KSA adalah kawasan hutan negara dengan ciri khas tertentu. Kawasan hutan suaka alam mempunyai fungsi pokok sebagai suatu daerah pengawetan dan perlindungan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Fungsi lain suaka alam yaitu menjadi wilayah sistem penyangga kehidupan. Konservasi wilayah ini masih memungkinkan dilakukannya manipulasi oleh manusia untuk mempertahankan ciri-ciri komunitas yang khas dan mendukung spesies tertentu. Kawasan hutan suaka alam dibagi menjadi dua yaitu cagar alam dan suaka satwa liar. 2. Kawasan Hutan Pelestarian Alam (KPA) KPA adalah kawasan hutan negara dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Kawasan pelestarian alam menurut Undang-undang No.5 Tahun 1990 didefinisikan sebagai kawasan dengan ciri-ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan. Kawasan pelestarian alam terdiri atas Taman Nasional, Taman Wisata Alam, dan Taman Hutan Raya. Fungsi Hutan Konservasi Hutan memiliki ekosistem yang sangat beragam. Sehingga hutan dibagi berdasarkan fungsi dan tujuan tertentu. Kawasan hutan konservasi mengacu pada suatu kawasan yang dilindungi. Tujuan dan fungsi hutan konservasi yaitu: 1. Perlindungan Fungsi hutan konservasi sebagai tempat perlindungan keanekaragaman hayati dan sistem penyangga kehidupan di dalamnya. 2. Pelestarian Fungsi hutan konservasi selanjutnya yaitu sebagai pelestarian seluruh keanekaragaman hayati yang terdapat di dalam hutan dan tetap lestari sehingga terhindar dari kepunahan. 3. Pemanfaatan Tujuan pemanfaatan kekayaan hutan berupa flora dan fauna yang dapat dimanfaatkan dengan bijak dan tentunya penuh tanggung jawab. Konservasi sumber daya alam dikelola untuk menjamin pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana, sehingga menjamin kesinambungan dengan menjaga persediaannya tetap terpelihara. Tujuan dan sasaran dari pengelolaan dan konservasi sumber daya alam antara lain yaitu: 1.Keselarasan antara manusia dan lingkungan, tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan yang saling menguntungkan. 2.Pemanfaatan sumber daya alam, terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. 3.Terwujudnya peran manusia sebagai pembina lingkungan hidup. 4.Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang. 5.Terlindunginya negara terhadap dampak dari kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan polusi lingkungan.
Hutan Adalah Suatu Kesatuan Ekosistem Berupa Hamparan Lahan Berisi Sumber Daya Alam Hayati Yang Didominasi Pepohonan Dalam Persekutuan Alam Lingkungannya 02