NIM : 2221016
D3 Keperawatan paralel
Definisi Jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian baik disengaja maupun tidak yang menyebabkan
seseorang terbaring dilantai atau tempat yang rendah (Weinberg, J et al, 2011).
Kejadian Jatuh dapat terjadi pada seseorang secara sadar ataupun tidak sadar,
satu masalah serius yang terjadi di Ruang Rawat Inap karena keterbatasan
pasien dalam melaku kan aktivitas disaat sakit (Armany, 2017). Pasien dianggap
mengalami jatuh bila mengalami luka dan dampak yang signifikan terhadap
fisiknya, walaupun pasien tersebut berhasil berdiri sendiri tanpa bantuan orang
lain ataupun kembali ketempat semula (kursi dan tempat tidurnya (PALOMAR
2016.Pdf, n.d.).
1) Usia
merupakan salah satu faktor prediktor penting terhadap kejadian jatuh pasien di
Rumah Sakit.
2) Jenis Kelamin
pada wanita dibandingkan pria. Hal ini berbanding terbalik dengan angka
kematian
akibat jatuh, pada pria lebih memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi
fisik yang dilakukan pria lebih berbahaya, seperti perilaku naik tangga yang
mereka.
3) Penggunaan Obat
Pengaruh kondisi medis seseorang dan terapi obat seperti obat hipertensi
meningkatkan risiko jatuh pada pasien. Obat penenang juga memiliki dampak
peningkatan risiko jatuh, obat-obatan yang dapat menyebabkan jatuh yaitu: anti
Menurut (Julimar, 2018), Faktor resiko jatuh dibagi menjadi faktor intrinsik
a) Faktor Intrinsik
peningkatan resiko jatuh adalah riwayat jatuh sebelumnya, usia diatas 65 tahun
(lansia) dan usia dibawah 2 tahun (anak) lebih beresiko untuk jatuh, diagnosa
tongkat/walker/kruk, atau pasien tidak menggunakan alat bantu jalan akan tetapi
gangguan sehingga tidak mampu berjalan), status mental, mobilitas fisik kurang
b) Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik yang sering menjadi pemicu resiko jatuh berasal dari
sering terjadi di ruangan tempat tidur dan kamar mandi. Beberapa lingkungan
yang tidak aman dan memiliki resiko jatuh meliputi ruang tamu,kamar tidur,
kamar mandi, lorong dan tangga.Ruang tamu menjadi bagian lingkungan yang
tidak aman, bisa jadi karena lantai yang retak, pencahayaan kurang atau kaki
kursi yang posisinya miring sehingga resiko tersandung. Kamar mandi menjadi
mandi yang susah dijangkau. Sedangkan lorong dan tangga karena pencahayaan
kurang, kondisi lantai, anak tangga yang terlalu tinggi, tidak adanya pegangan
tangga.
Dampak Jatuh
1) Dampak Fisiologis
Dampak fisiologis yang dimaksud adalah dampak jatuh yang terlihat secara
fisik pada pasien. Dampak fisiologis yang sering terlihat adalah adanya luka
lecet,memar, luka sobek, fraktur, cidera kepala, bahkan dalam kasus yang fatal
2) Dampak Psikologis
Jatuh yang tidak menimbulkan dampak fisik dapat juga memicu dampak
3) Dampak finansial
Pasien yang mengalami jatuh di Ruang Rawat Inap dapat menambah biaya
perawatan dan memperlama pasien untuk tinggal di Rumah Sakit, hal tersebut
terjadi dikarenakan insiden jatuh dapat memperparah kondisi medis dan
dilakukan dan menjadi pedoman dalam keselamatan pasien yang beresiko jatuh
pasien pertama kali masuk rumah sakit sampai pasien keluar dari rumah
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
pasien untuk menekan tombol bel untuk meminta batuan yang dibutuhkan,
meminta pasien untuk memakai alas kaki, memastikan jalur kamar mandi bebas
alat bantu berjalan didekat pasien seperti walker dan tongkat, pasang
proses identifikasi dan penilaian pasien yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a) Memasangkan gelang risiko jatuh berwarna kuning dan pasang tanda segitiga
b) Menerapkan strategi mencegah jatuh dengan penilaian jatuh yang lebih detil
seperti menggunakan terapi fisik atau alat bantu jalan jenis terbaru untuk
membantu mobilisasi.
pasien mandi.
e) Pasien saat ke kamar mandi wajib ditemani perawat ataupun keluarga, jangan
mengunakan bel di toilet untuk memanggil perawat, dan usahakan pintu kamar
mandi jangandikunci.
SPO PencegahanPasien
1. Persiapan Alat
2. Pelaksanaan
b. Pasang tanda resiko atuh pada tempat tidur pasien (warna merah).
d. Pasang kedua sisis pengamanan tempat tidur dan kunci roda tempat tidur.
e. Rapikan ruangan.
pasien).
i. Anjurkan penggunaan kacamata dan alat bantu dengan (bila perlu dan