Anda di halaman 1dari 11

Vol. 3. No.

1, Juni 2015 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

TRANSFORMASI PENDIDIKAN UNTUK MENGHADAPI GLOBALISASI

ANITA RINAWATI
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Purworejo, Indonesia

e-mail: anita_rinawati@yahoo.co.id

ABSTRAK
Globalisasi membawa dampak perubahan yang sangat signifikan terutama terhadap
perubahan dari perilaku setiap individu. Kaitan antara globalisasi dan pendidikan terletak pada
lahirnya suatu masyarakat baru yang ditandai dengan “knowledge-basedsociety” yang
merupakan dasar dari globalisasi ekonomi dan politik yang terus-menerus berubah dan
memerlukan sikap reflektif dari manusia yaitu kemampuan untuk merenungkan mengenai
kehidupannya berdasarkan rasio. Untuk itu pendidikan sangat penting dalam mewujudkan
masyarakat masa depan yang berdasarkan ilmu pengetahuan.
Peran dari transformasi pendidikan agar dapat menghasilkan manusia yang siap untuk
menghadapi tantangan global. Salah satu cara menghadapi globalisasi dengan langkah-
langkah transformasi pendidikan dan peningkatan peran guru yang dapat menyesuaikan
dengan kondisi saat ini. Hal ini agar pendidikan yang ada tidak tertinggal dan dapat terus
bertahan untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi.

Kata Kunci: Globalisasi,Transformasi Pendidikan

ABSTRACT
The impact of globalization brings significant changes, especially to the changes of the
behavior of each individual. The link between globalization and education lies at the birth of a
new society marked by "knowledge-basedsociety" which is the basis of economic and political
globalization is constantly changing and requires a reflective attitude of humans is the ability to
reflect on his life based on the ratio. To that education is very important in realizing the future
society which is based on science.
The role of the transformation of education in order to produce a human who is ready to
face the global challenges. One way to face globalization with measures of education
transformation and the increased role of teacher who can adjust to current conditions. This is so
that there is not left behind education and can continue to survive to face the negative effects of
globalization.

Keywords: Globalization, Education Transformation

PENDAHULUAN
Globalisasi saat ini semakin proses globalisasi semakin menuntut
dirasakan oleh setiap individu yang manusia untuk lebih berkualitas dalam
mendorong adanya perubahan dalam hidup dan agar mampu bersaing.
pola perilaku. Globalisasi merupakan Kemajuan teknologi dan semakin
salah satu faktor pendorong adanya mudahnya akses antar negara dalam
perubahan dalam struktur, nilai, norma hal modal, investasi, juga sumber daya
dan tingkah laku manusia. Menurut manusia merupakan dampak adanya
H.A.R.Tilaar (2002), perubahan yang globalisasi. Hal ini menciptakan
terjadi di masyarakat disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat dalam
tiga faktor utama, yaitu; kebutuhan akan setiap lini kehidupan, sehingga
demokratisasi, kemajuan ilmu diperlukan manusia yang mampu
pengetahuan dan globalisasi. Adanya bertahan dan berkualitas. Untuk
perubahan yang begitu pesat dalam

93 | P u t u B u d i a s t a n a
Vol. 3. No. 1, Juni 2015 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

mewujudkan manusia yang berkualitas mendukung proses pembelajaran.


salah satunya dapat melalui pendidikan. Selain itu juga kerjasama dari semua
Kaitan antara globalisasi dan pihak baik sekolah, masyarakat dan
pendidikan terletak pada lahirnya suatu pemerintah. Akan tetapi kenyataan
masyarakat baru yaitu yang ditandai yang ada saat ini pendidikan di
dengan“knowledge-basedsociety” yang Indonesia masih belum memuaskan.
merupakan dasar dari globalisasi Terbukti dengan adanya permasalahan
ekonomi dan politik yang terus-menerus di bidang pendidikan yang masih sangat
berubah dan memerlukan sikap reflektif kompleks. Hasil dari pendidikan itu
dari manusia yaitu kemampuan untuk sendiri juga masih belum dapat
merenungkan mengenai kehidupannya menjawab tantangan yang ada. Masih
berdasarkan rasio. Untuk itu pendidikan carut marutnya penerapan kurikulum di
sangat penting dalam mewujudkan sekolah serta masih banyaknya lulusan
masyarakat masa depan yang yang tidak mampu masuk dalam dunia
berdasarkan ilmu pengetahuan. kerja sesuai dengan latar belakang
Pendidikan bukan hanya pendidikannya.
sekedar hak azasi manusia, tetapi juga Apabila masih tingginya tingkat
sebagai alat strategis untuk pengangguran di Indonesia maka akan
membangun masyarakat. Pendidikan berakibat menurunnya kualitas hidup
sudah diyakini dapat melakukan dari manusia, sehingga tidak mampu
perubahan kearah yang lebih baik. bersaing dan bertahan dalam
Melalui pendidikan maka akan dapat menghadapi tantangan global.
dihasilkan manusia yang berkualitas Berdasarkan data dari BPS/Badan
dan mampu bersosialisasi dengan Pusat Statistik tahun 2014 untuk saat ini
masyarakat. Untuk mendapatkan jumlah tenaga kerja berdasarkan tingkat
pendidikan yang berkualitas sangat pendidikannya dapat dilihat sebagai
diperlukan sarana prasana, guru, dan berikut:
perangkat pembelajaran yang
T a b e l 1 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2012 -
2014
NO Pendidikan Terakhir 2012 2013 2014
1 Tidak/belum pernah sekolah 85 374 81 432 74 898
2 Belum/tidak tamat SD 512 041 489 152 389 550
3 SD 1 452 047 1 347 555 1 229 652
4 SLTP 1 714 776 1 689 643 1 566 838
5 SLTA / Umum 1 867 755 1 925 660 1 962 786
6 SLTA Kejuruan 1 067 009 1 258 201 1 332 521
7 Diploma I,II,III/Akademi 200 028 185 103 193 517
8 Universitas 445 836 434 185 495 143
Total 7 344 866 7 410 931 7 244 905
(Sumber: BPS,data diolah)

Fakta di atas sangat urgent munculnya banyak persoalan sosial di


untuk disikapi sekaligus dijadikan bahan tengah masyarakat, seperti kemiskinan,
introspeksi bagi pribadi, masyarakat kejahatan, yang lebih mendasar lagi
dan negara. Tuntutan dari dunia kerja munculnya sikap tidak perduli dengan
untuk SDM(Sumber Daya Manusia) sesama anggota masyarakat.
saat ini juga semakin tinggi. Akibat Pada dunia pendidikan di
adanya persaingan yang ketat, dan Indonesia saat ini juga masih belum
melimpahnya penawaran tenaga kerja jelas arah tujuannya baik jangka
sedangkan lapangan pekerjaan pendek maupun panjang. Hal ini dapat
semakin sempit. Menimbulkan ditunjukkan melalui beberapa persoalan

94 | P u t u B u d i a s t a n a
Vol. 3. No. 1, Juni 2015 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

seperti tidak adanya visi pendidikan; PEMBAHASAN


lemahnya itikad pemerintah dalam Sudah tidak asing lagi bahwa
mewujudkan alokasi anggaran yang pendidikan selain transfer of knowledge
hanya 20% untuk pendidikan. Jelas (transfer ilmu), juga berfungsi sebagai
menunjukkan ketidakberpihakan transfer of value (transfer nilai). Nilai di
pemerintah pada pendidikan; program sini juga dimaksudkan pendidikan
peningkatan kualitas (misalnya melalui sebagai transfer untuk perubahan
sertifikasi guru) masih bersifat tambal sosial. Lebih sempit pendidikan formal
sulam tanpa perencanaan yang jelas berfungsi sebagai proses pembaharuan
dan lebih terkesan „supaya ada proyek‟. sosial. Pendidikan merupakan investasi
Selain itu gonjang-ganjing ganti menteri manusiawi (human investment) yang
ganti kebijakan (kurikulum) pun perlu sangat penting dalam kemajuan suatu
dicermati dimana proses sosialisasi masyarakat. Oleh karena itu banyak
kebijakan yang terpaku pada jenjang bangsa-bangsa di dunia ini meletakkan
birokrasi makin memperkeruh kualitas pendidikan sebagai faktor strategis
pendidikan Indonesia. dalam merespon berbagai kemajuan.
Kebijakan yang disusun oleh Untuk itulah pendidikan tentu
lembaga penyusun standar nasional saja memegang peranan yang sangat
pendidikan terkesan instan dan penting dalam menghadapi perubahan
membingungkan dalam hal aplikasi di di era global ini. Pendidikan akan
lapangan. Belum adanya kesiapan memberikan arah yang jelas tentang
guru dalam menyusun dan bagaimana menyikapi perubahan.
menerjemahkan kurikulum Perubahan akan terasa dapat dilalui
mengakibatkan persoalan baru dalam dengan baik dan dijadikan sebagai
kurikulum nasional versi terbaru, seperti landasan dalam mewujudkan
muatan operasional (lingkungan, pembangunan masyarakat Indonesia
teknologi, globalisasi, kesehatan, seutuhnya apabila pendidikan menjadi
ekonomi, dll), pengembangan diri pilar utama dalam perubahan itu.
(leadership dan life skill) serta muatan Dengan demikian pendidikan dapat
lokal (pengembangan potensi daerah) sebagai alat tranformasi, untuk itu
hanya menjadi slogan saja dan tidak seharusnya dan sewajarnya perhatian
tercermin dalam silabus pengajaran. terhadap pendidikan lebih tinggi
Berdasarkan persoalan tersebut dibandingkan bidang-bidang lain,
dapat dilihat bahwa pengaruh karena bidang-bidang yang lain akan
globalisasi yang merubah perilaku, nilai, berkembang dengan sendirinya jika
dan norma dimasyarakat. Jika tidak pendidikan sudah terlebih dahulu baik.
disikapi dengan serius maka akan Akan tetapi kenyataan yang ada
semakin menciptakan manusia yang pendidikan di Indonesia secara faktual
tertindas. Salah satu cara untuk masih dinilai tertinggal dibandingkan
menghadapinya dengan melalui dengan negara-negara lain.
pendidikan. Akan tetapi melihat kondisi Indonesia merupakan negara
pendidikan di Indonesia, maka yang mutu pendidikannya masih rendah
diperlukan adanya transformasi jika dibandingkan dengan negara-
pendidikan yang mampu membawa negara lain bahkan sesama anggota
masyarakat untuk menjadi lebih negara ASEAN pun kualitas SDM
berkualitas dan mampu menjawab bangsa Indonesia masuk dalam
tantangan global. Berdasarkan uraian peringkat yang paling rendah. Hal ini
tersebut maka akan dikupas lebih terjadi karena pendidikan di Indonesia
mendalam tentang bagaimana peran belum dapat berfungsi secara
transformasi pendidikan dalam maksimal. Oleh karena itu diperlukan
menghadapi globalisasi? adanya transformasi pendidikan agar
mampu melahirkan generasi yang
memiliki keunggulan dalam berbagai
bidang supaya bangsa Indonesia dapat

95 | A n i t a R i n a w a t i
Vol. 3. No. 1, Juni 2015 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

bersaing dengan bangsa lain dan agar individu-individu maupun kelompok-


tidak semakin tertinggal karena arus kelompok.
global yang berjalan cepat. Pendapat Mezirow (2006:6)
Berdasarkan Survey United Nations dalam Arif Unwanullah menjelaskan
Educational, Scientific and Cultural konsep transformasi sebagai berikut:
Organization (UNESCO), terhadap ... the concept of transformative
kualitas pendidikan di Negara-negara learning which he defines as “the
berkembang di Asia Pacific, Indonesia process by which we transform our
menempati peringkat 10 dari 14 negara. takenforgranted frames of
Sedangkan untuk kualitas para guru, reference”). Kemudian lebih lanjut
kualitasnya berada pada level 14 dari dikatakan bahwa He asserts that
14 negara berkembang. transformation takes place through a
Menurut Hilda Taba dalam process of critical reflection that is
Mahmud Arif (2008,18) secara luas facilitated by open dialogue in a safe
pendidikan adalah bagian dari setting. In conjunction with this
“rekayasa sosial” yang secara sengaja reflection and dialogue,
dan sistematis berlangsung dalam Transformation Theory’s focus is on
sebuah kurun waktu tertentu sehingga how we learn to negotiate and act on
ia tidak hanya berarti interaksi tatap our own purposes, values, feelings,
muka (face to face) antara guru dan and meanings rather than those we
murid dalam lingkungan kelas. have uncritically assimilated from
Pendidikan merupakan inti dari proses others Mezirow, (2000: 6-7).
“pembudayaan” yang berlangsung di
tengah-tengah kehidupan masyarakat, Yang berarti bahwa konsep
di mana terkandung di dalamnya proses pembelajaran transformatif didefinisikan
pengembangan potensi, pewarisan sebagai proses di mana kita mengubah
budaya, dan perpaduan antar bingkai acuan. Dia menegaskan bahwa
keduanya. transformasi berlangsung melalui
Dapat dipahami bahwa melalui proses refleksi kritis yang difasilitasi
pendidikan akan dapat mempengaruhi oleh dialog terbuka dalam suasana
perilaku keseharian masyarakat yang yang aman. Dalam hubungannya
sudah terkena dampak dari globalisasi. dengan refleksi dan dialog maka fokus
Bagaimana bertindak dan bersikap teori transformasi adalah pada
dalam lingkungannya, sehingga dapat bagaimana kita belajar untuk
sejajar dengan bangsa lain, dalam hal bernegosiasi dan bertindak pada tujuan
ini dapat melalui transformasi kita sendiri, nilai-nilai, perasaan, dan
pendidikan. makna yang kita miliki secara kritis yang
diasimilasikan dari dan pada orang lain.
Konsep Dasar Transformasi Sementara dalam penjelasan
Pendidikan Agus Salim (2002), transformasi adalah
Transformasi dalam ensiklopedi suatu proses penciptaan suatu hal yang
umum merupakan istilah ilmu eksakta baru (somethig new) yang dihasilkan
yang kemudian diintrodusir ke dalam oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
ilmu sosial dan humaniora, yang Agus menjelaskan yang berubah adalah
memiliki maksud perubahan bentuk dan asek budaya yang sifatnya material
secara lebih rinci memiliki arti sedangkan sifatnya immaterial sulit
perubahan fisik maupun nonfisik sekali diadakan perubahan. Membahas
(bentuk, rupa, sifat, dan sebagainya). istilah transformasi jika tanpa dikaitkan
Selain itu pengertian transformasi dengan sesuatu yang lain menurut
menurut bahasa dalam ensiklopedi Ryadi Gunawan (1993) dalam Mashur
nasional Indonesia memiliki pengertian, Amin, merupakan upaya pengalihan
perubahan menyeluruh dalam bentuk, dari sebuah bentuk kepada bentuk yang
rupa, sifat, watak, dan sebagainya, lebih mapan. Sebagai sebuah proses,
dalam hubungan timbal balik sebagai transformasi merupakan tahapan, atau

96 | A n i t a R i n a w a t i
Vol. 3. No. 1, Juni 2015 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

titik balik yang cepat bagi sebuah signifikan bagi realitas yang dihadapi
makna perubahan. manusia.
Munculnya konsep transformasi Berkaitan dengan pendidikan
juga tidak lepas dengan hadirnya tokoh bagi anak manusia dalam menjalani
Karl Marx dan Max Weber. Bagi Marx, proses untuk “menjadi” manusia ini,
transformasi masyarakat dibayangkan tentu pendidikan tidak bisa dilepaskan
melalui proses dialektika transformasi dari persoalan sosial yang sedang
kontinyu dengan hadirnya pertentangan terjadi. Pendidikan yang hanya
kelas yang memperebutkan membekali peserta didik dengan
penguasaan berbagai alat reproduksi pengetahuan yang tidak mencerahkan
dan saat mencapai puncak dialektika terkait kehidupan sosial atau justru
akan tercipta “masyarakat yang tak malah membuat kemanusiaan tertindas
berkelas”. Gagasan ini bersumber dari secara sosial semestinya ditinggalkan.
filsafat dialektikanya Hegel yang Inilah hal penting dari pendidikan
mengajarkan tentang siklus tesis dan sebagai proses yang membebaskan.
antitesis. Sebuah proses pendidikan yang
Sementara bagi Weber, meninggalkan cara dan aktivitas yang
bayangan transformasi itu tidaklah lewat sesungguhnya justru dehumanisasi
suatu proses dialektika linear menuju cara dan aktivitas pendidikan
sebagaimana pikiran Marx, namun yang penuh dengan proses humanisasi.
proses transformasi dan perubahan itu Dengan menjadikan pendidikan
melalui proses evolusioner yang mana sebagai cara dan aktivitas yang penuh
berbagai unsurnya saling berpengaruh dengan proses humanisasi, hal ini
atau saling mempengaruhi dalam sesungguhnya telah menjadikan
sebuah tipe ideal masyarakat. Dari pendidikan sebagai sebuah proses
pemaparan tersebut, sebenarnya transformasi sosial menuju perubahan
pengertian transformasi itu dikenakan ke arah kemajuan di tengah
pada sejumlah objek sehingga sebagai masyarakat. Proses pendidikan ini
konsep, sering merupakan sebuah ditandai dengan adanya peralihan
diskusi yang panjang. Untuk itulah situasi dari: teologi tradisional menuju
dengan melalui tansformasi diharapkan teologi pembebasan, proses yang tidak
ada proses perubahan yang lebih baik mengenal dialog menuju hubungan
bagi tiap individu, dalam hal ini yang penuh dialogis, kehidupan
transformasi melalui jalur pendidikan. masyarakat yang tertutup menuju
Pendidikan untuk transformasi kehidupan masyarakat yang terbuka,
seperti dikutip dalam Naif (2009) dan masyarakat yang jauh dari
merupakan mainstream aliran pengetahuan menuju masyarakat yang
pendidikan berhaluan Freirean (Paulo sadar serta membutuhkan ilmu
Freire). Teori yang dikemukakan oleh pengetahuan. Dengan demikian,
Paulo Freire sering menjadi sebuah pendidikan merupakan suatu sarana
wacana dialogis untuk menyelesaikan untuk memproduksi kesadaran dalam
kebekuan dalam pendidikan. Salah satu rangka mengembalikan manusia
teorinya dalam pendidikan yang paling kepada hakikat kemanusiaannya.
terkenal adalah bahwa pendidikan Selain itu melalui pendidikan sebagai
untuk memanusiakan manusia kunci keberhasilan dalam menghadapi
(humanisasi). Teori ini lebih condong ke globalisasi.
arah filosofi eksistensialisme yang Berkaitan dengan pendidikan
berusaha menggagas konsep manusia sebagai sarana untuk memproduksi
dan seluk beluk persoalan yang kesadaran untuk mengembalikan
melingkupinya. Aliran pendidikan ini manusia kepada hakikat kemanusiaan-
menggugat kemapanan pendidikan nya, maka pendidikan harus bisa
yang dianggap stagnan tanpa berperan membangkitkan kesadaran
memberikan arti dan perubahan yang kritis para peserta didik. Ini adalah
sebagai prasyarat penting menuju

97 | A n i t a R i n a w a t i
Vol. 3. No. 1, Juni 2015 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

pembebasan dalam era global dimana negara-negara maju lebih mengarah


yang tidak dapat bersaing akan pada kebijakan pendidikan transformatif
semakin tertindas. Terkait dengan yang mampu merespon tantangan ke
masalah ini, salah satu tugas penting depan, sementara kebijakan pendidikan
pendidikan adalah melakukan refleksi di Indonesia lebih banyak mengarah
kritis terhadap sistem dan ideologi yang pada kebijakan pendidikan incremental
dominan dan menguasai masyarakat yang ditujukan untuk menjawab
pada umumnya. Refleksi kritis ini persoalan. Sehingga kebijakan
dilakukan dalam rangka untuk pendidikan tidak responsif terhadap
memikirkan sistem alternatif ke arah tantangan. Yang terjadi kemudian
perubahan sosial menuju kehidupan adalah kebijakan pendidikan selalu
masyarakat yang berkeadilan. kedodoran apabila dihadapkan dengan
Ketika Ki Hajar Dewantara era global dan untuk menjawab
menyatakan anak-anak Indonesia harus tantangan masa depan. Oleh karena itu,
dididik dalam suatu sistem pendidikan kebijakan pendidikan yang dibangun ke
yang berakar pada kebudayaan sendiri, depan haruslah bebas dari kepentingan
bukan pendidikan yang berakar pada politik, kebijakan yang transformatif
kebudayaan Belanda, maka pandangan untuk merespon tantangan dan
ini sungguh merupakan suatu ledakan berjangka panjang.
politik yang dahsyat saat itu. Jadi
sebenarnya Indonesia sudah memiliki Langkah-Langkah Mewujudkan
tokoh yang peduli dengan pendidikan, Transformasi Pendidikan
dimana tidak mengacu pada pendidikan Pengelolaan pendidikan untuk
barat yang belum tentu cocok untuk kepentingan bersama dapat menjadi
Indonesia. Ki Hajar Dewantara dengan pengurai benang kusut persoalan
Tut Wuri Handayani yang mendasarkan masyarakat Indonesia dan menjawab
pendidikan dari kebudayaan Indonesia, tantangan global saat ini. Berdasarkan
apabila dijalankan maka akan dapat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
membentuk manusia yang arif, RI No. 22, 23 dan 24 Tahun 2006,
bijaksana dan mampu membentuk Sekolah telah diberi kewenangan untuk
masyarakat yang jauh dari budaya menyusun kurikulum dengan
barat. Akhirnya akan dapat mewujudkan melibatkan komite sekolah dan
masyarakat yang tidak mudah goyah masyarakat. Berbagai upaya menjalin
dengan adanya dampak negatif dari kerjasama baik berupa pelatihan,
globalisasi. lokakarya, pembentukan komunitas
Kebijakan pendidikan yang guru, penelitian bersama dan bentuk-
selama ini terjadi lebih banyak diwarnai bentuk lain yang mengarah pada
oleh kepentingan politik. Kebijakan pertukaran informasi serta inovasi
pendidikan yang ada bersifat tambal diperlukan untuk meningkatkan
sulam dan bersifat proyek. Adanya kemampuan guru dalam memahami
anggapan ganti menteri ganti kebijakan model, metode serta muatan dalam
yang dituangkan dalam pergantian penyusunan kurikulum. Saling
kurikulum merupakan sindirian, betapa menghargai peran diantara pengelola
kebijakan pendidikan di negeri ini tidak sekolah dengan masyarakat sekitar
pernah dapat menjadi acuan bagi sekolah, tokoh masyarakat, ahli
pengembangan pendidikan dan proses pendidikan dan birokrasi diharapkan
pembelajaran. Berbeda dengan dapat mempercepat proses
kebijakan pendidikan di negara-negara peningkatan mutu pendidikan.
maju yang sifatnya lebih permanen dan Adapun langkah-langkah dalam
benar-benar mencerminkan kebutuhan mewujudkan transformasi pendidikan
pengembangan pendidikan, kebijakan dapat diuraikan sebagai berikut:
pendidikan di Indonesia sifatnya Pertama, dari segi kurikulum.
sementara, parsial dan tidak Pemerintah perlu mengkaji ulang
berkelanjutan. Kebijakan pendidikan di persoalan konseptual fundamental pada

98 | A n i t a R i n a w a t i
Vol. 3. No. 1, Juni 2015 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

kurikulum. Untuk saat ini yang sedang harus terhubung dengan lingkungan
banyak dibahas adalah Kurikulum 2013 sosialnya termasuk pilihan-pilihan
meskipun sudah kembali lagi ke pekerjaan peserta didik kedepan harus
kurikulum KTSP. Perlu dikaji kembali diupayakan dan benar-benar disiapkan
pada Kurikulum 2013 terutama konsep oleh pemerintah tempat-tempat
Kompetensi Inti (spiritual, sikap sosial, pekerjaan dimana kelak peserta didik
pengetahuan dan keterampilan) dan akan mengembangkan kreatifitasnya
Kompetensi Dasar. Deskripsi tersebut. Jadi, peserta didik diberikan
kompetensi inti hendaknya kebebasan untuk memilih keahlianya
mengintegrasikan seluruh domain yang kelak akan menjadi mata
berpengetahuan dengan pencaharian hidupnya. Dalam
mengorientasikan Kurikulum Inti pada kaitannya dengan kurikulum pemerintah
nilai-nilai Pancasila yang dinyatakan di tidak boleh lepas tangan membiarkan
setiap jenjang pendidikan. Penentuan para lulusan peserta didik segala tingkat
Kompetensi Dasar ini disertai dengan menjadi pengangguran total. Ini adalah
indikator kompetensi dasar. Desain blunder dalam sebuah sistem
silabus diserahkan pada Pemerintah pendidikan. Jadi, pemerintah selain
Daerah, Rencana Pelaksanaan menyiapkan tempat pendidikan juga
Pembelajaran (RPP) didesain oleh guru mempersiapkan pekerjaan bagi para
di satuan pendidikan. Pemerintah peserta didik sesuai bakat dan
daerah mengembangkan buku ajar minatnya.
berdasarkan Kompetensi Dasar dan Kedua, Transformasi pendidikan
Silabus sehingga semangat keragaman dari dilihat dari segi tujuan pendidikan.
dan kebhinekaan tetap terjaga. Yang paling mendasar adalah merubah
Pendidikan agama dilaksanakan secara tujuan pendidikan dari siap pakai
mandiri, tidak digabungkan dengan menjadi siap memakai, dari berpikir
pendidikan budi pekerti. Isi pelajaran pasif menunggu menjadi pribadi yang
agama hendaknya berupa ajaran dan pro aktif positif. Dari terbiasa diatur
sikap-sikap religius yang terarah pada menjadi mengatur, dari kuli menjadi
nilai-nilai kesalehan sosial yang bersifat „setidaknya‟ mandor. Sehingga kita bisa
inklusif. Sementara pendidikan Budi menjadi tuan di negeri kita sendiri,
Pekerti yang bersifat lintas bukan menjadi kuli bangsa lain di
agama/iman/keyakinan penting untuk negeri kita sendiri seperti apa yang kita
dikembangkan di sekolah dalam rangka lihat sekarang. Adanya perubahan yang
memperkaya pengalaman keragaman lebih bersifat aktif bagi setiap individu
siswa. Dalam konteks pembelajaran inilah yang akan menjawab tantangan di
pemerintah sebaiknya mengembalikan era global dan dapat bersaing sehingga
pembelajaran TIK dalam pembelajaran tidak tertindas.
di sekolah sebagai bagian dari Ketiga mempersiapkan PSB (
pengembangan kemampuan literasi Pusat Sumber Belajar ) pada setiap
media anak-anak Indonesia untuk kota.Hal ini memerlukan pendanaan
menjawab tantangan global. Dalam yang tidak sedikit akan tetapi akan
kaitannya dengan kebijakan pendidikan, efektif untuk mempercepat
Pemerintah selayaknya mengkaji ulang pelaksanaan transformasi pendidikan.
payung hukum yang menjadi dasar Fungsi dari PSB misalnya untuk
pelaksanaan Kurikulum 2013 dan penggandaan materi bahan ajar dan
mengadakan sinkronisasi kebijakan mengadakan pelengkapan sarana
Kurikulum sesuai dengan peraturan pendidikan, sosialisasi kebijakan, serta
perundang-undangan yang berlaku. pelatihan kepada setiap guru dari
Kurikulum harus berbasis pada lembaga pendidikan yang ada di setiap
kekuatan keunggulan lokal wilayah kota. Penggunaan PSB ini dilakukan
bukan terpusat yang mengakibatkan secara bergilir pemakaiannya diantara
peserta didik mengalami teralienasi dari sekolah yang ada sesuai dengan
keunggulan wilayahnya. Pendidikan jenjangnya. Kita pun telah memiliki

99 | A n i t a R i n a w a t i
Vol. 3. No. 1, Juni 2015 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

modal solidaritas dan model pelayanan pandangan dan paradigma pendidikan


pendidikan yang telah dilakukan selama yang sifatnya daur ulang dan atau
ini oleh masyarakat. Itulah yang harus sekedar meneruskan pandangan yang
diperkuat, diperbesar dan diperluas dibawa oleh pasar. Demikian juga, guru
kemampuan pelayanannya melalui tidak bisa sekedar memberikan
kerjasama. Selain langkah-langkah ketrampilan bagi siswa agar memiliki
tersebut di atas peran penting dari Guru sikap kritis terhadap situasi sosial di
juga sangat berpengaruh dalam mana mereka tinggal. Di sini,
melaksanakan transformasi pendidikan pandangan guru tentang siapa individu
untuk menghadapi tantangan global. siswa menjadi penting, sebab akan
mempengaruhi bagaimana ia bekerja
Peran Guru dalam Transformasi sebagai pelaku perubahan. Individu
Pendidikan adalah mahluk yang bebas dan memiliki
Untuk mewujudkan manusia kemampuan untuk terlibat dalam
yang mampu menjawab tantangan menentukan dirinya, sehingga dengan
global tentu peran guru sangatlah demikian mereka dapat menjadi pelaku
penting. Guru merupakan sosok penting sejarah.
dalam pendidikan. Pendidikan dimulai Guru mesti berani mulai
ketika siswa mengenyam pendidikan di mengembangkan paradigma baru yang
bangku sekolah, hal ini terus berlanjut inspirasi dasarnya adalah nilai-nilai
sampai dewasa. Guru dalam pendidikan demokratis dan memiliki prinsip dasar
sebagai ujung tombak suksesnya pada partisipasi tiap individu dalam
pendidikan. Giroux (2008) dalam pengaturan tata kehidupan masyarakat.
Ridwan berpendapat bahwa cara kita Hanya melalui inspirasi demokratis
dalam mendefinisikan peranan guru di inilah terdapat jaminan bahwa setiap
masyarakat menentukan cara di mana warga dalam masyarakat memiliki hak
kita mengonstruksi tatanan masyarakat. dan persamaan dalam menata
Kita mesti memahami kembali peranan hubungan sosial, politik, dan ekonomi
para guru sebagai intelektual antar mereka. Keterlibatan dan
transformatif dan terlibat (engaged and partisipasi aktif tiap individu dalam
transformative intellectuals). Ini berarti berdemokrasi memungkinkan
kita mencoba memandang guru sebagai terwujudnya keadilan, dilindunginya
profesional yang mampu dan mau hak-hak kelompok minoritas dan
merefleksikan prinsip-prinsip ideologis jaminan bagi mereka yang kurang
yang menjadi pandu bagi praksis beruntung agar mereka dapat tetap
mereka, yang menghubungkan teori terlibat aktif dalam kehidupan
pedagogik dengan persoalan sosial masyarakat. Hal inilah yang menjadi
yang lebih luas, melatih kekuatan yang kekuatan dan tameng terhadap dampak
mereka miliki untuk menguasai kondisi adanya globalisasi. Sehingga tiap
pekerjaan mereka. Dengan cara ini, individu akan mampu dan bertahan
guru mengembangkan suatu visi dalam kondisi yang sangat ketat dalam
pembangunan tata masyarakat baru, persaingan. Dalam hal ini peran guru
yaitu, sebuah visi tentang kehidupan dalam melihat siswa secara objektif
yang lebih baik dan manusiawi melalui sangat diperlukan agar dalam proses
pendidikan dan pengajaran yang belajar mengajar prinsip keadilan dapat
mereka berikan. Pandangan ini lebih berjalan.
memposisikan peranan guru sebagai Tanpa ada keadilan dan
pelaku perubahan dalam masyarakat. persamaan dalam mengenyam
Pandangan guru tentang masyarakat pendidikan, lembaga pendidikan hanya
inilah yang menentukan bagaimana akan melestarikan ketimpangan dan
guru melaksanakan tugasnya sebagai mengelompokkan orang-orang miskin
pelaku perubahan. menjadi bagian pasif dan beban bagi
Agar menjadi pelaku perubahan, masyarakat. Sekali lagi, gagasan guru
guru tidak dapat melestarikan tentang individu sangatlah penting,

100 | A n i t a R i n a w a t i
Vol. 3. No. 1, Juni 2015 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

sebab pandangan yang tidak kuat pemerintah perlu memperbaiki regulasi


terhadap individu justru bisa pengelolaan guru, perbaikan regulasi
memandulkan kinerja tranformatif guru distribusi guru, perbaikan regulasi
itu sendiri. Contoh, kalau guru linieritas dan legalitas kelembagaan
menganggap bahwa orang miskin itu penghasil guru (LPTK), meminimalisasi
hanya pantas mengenyam pendidikan mismatch antara bidang studi dan area
SMK, dia akan mengarahkan anak-anak distribusi, serta penataan regulasi yang
orang miskin itu ke SMK, agar segera mengatur mekanisme dan prosedur
dapat memperoleh pekerjaan, tanpa pengendalian PKG berbasis
memperdulikan apakah pekerjaan itu management information system.
merupakan pekerjaan bermakna, atau Perlunya penghargaan yang
tanpa peduli bahwa setiap individu besar terhadap guru yang baik dan
berhak menggantungkan cita-citanya berdedikasi, baik oleh pemerintah
setinggi langit tanpa dibatasi oleh maupun masyarakat, baik moril maupun
keinginan terbatas sang guru. materiil. Kalau perlu fasilitas terbaik ada
Proses transformasi pendidikan pada guru yang profesional, memiliki
pada ranah guru yang perlu dibenahi disiplin tinggi serta berakhlaq mulia.
mencakup penataan dan pemerataan Karena guru-guru yang baik inilah yang
guru, mutu dan kesejahteraan guru. akan mencetak putra bangsa yang
Penataan dan pemerataan guru ini terbaik Kesadaran ini benar-benar
sangat penting karena konfigurasi harus disosialisasikan kepada
keberadaan guru yang masih masyarakat, sehingga muncul
amburadul. Dalam konteks penataan masyarakat yang menghargai guru
dan pemerataan guru, perlu diadakan serta haus akan ilmu yang bermanfaat.
payung hukum yang dapat lebih Konsekuensi dari hal di atas adalah
menjamin implementasi kebijakan. putra-putri bangsa terbaiklah yang akan
Selama ini penataan dan pemerataan memperebutkan profesi keguruan, dan
guru hanya didasarkan pada surat seleksipun dapat dilakukan dengan
keputusan bersama beberapa menteri, ketat dengan sistem yang transparan.
di mana payung hukum seperti ini tidak Di Jepang, peran dan profesionalitas
cukup kuat sebagai payung hukum guru sangat dikedepankan. Guru TK di
implementasi kebijakan pendidikan. Jepang paling tidak memiliki tingkat
Oleh karena itu, ke depan diperlukan pendidikan S2 ataupun professor.
payung hukum yang lebih tinggi berupa Pemberian bekal pelajaran
Peraturan Pemerintah (PP). Dalam PP tentang leadership yang nantinya akan
ini hendaknya termuat pemetaan diteruskan kepada siswa. Hal ini sangat
pendidikan meliputi guru dan rombel perlu bagi guru karena dimuka kelas
sekolah (bagi daerah yang belum sosok guru merupakan seorang
melakukan pemetaan pendidikan), pemimpin. Secarut marut pendidikan di
perhitungan kebutuhan guru yang akan Indonesia, guru merupakan ujung
diajukan pemerintah daerah ke tombak pembelajaran di kelas yang
pemerintah pusat untuk formasi CPNS langsung berinteraksi dengan murid.
guru dilakukan setelah penataan dan Guru juga harus dibekali dengan ilmu
pemerataan guru berhasil dilakukan. tentang kewirausahaan atau
Pemerataan bukan hanya berorientasi entrepreneur. Entrepreneur yang
pada kuantitas tetapi juga kualitas guru. dimaksudkan tidak hanya mengenai
Termasuk juga pemerataan guru yang business entrepreneur tetapi juga
bermutu ke sekolah yang dibawah mengenai social entrepreneur dengan
standar. Ada target waktu yang jelas harapan dapat mempercepat proses
tercapainya target penataan dan transformasi yang akan dapat
pemerataan guru. diterapkan dalam masyarakat. Guru
Selain itu peningkatan mutu dan sebisa mungkin menggunakan metode
perbaikan kesejahteraan guru harus mengajar yang inovatif dan kreatif, dari
menjadi perhatian serius. Untuk itu hanya mendengar guru berbicara

101 | A n i t a R i n a w a t i
Vol. 3. No. 1, Juni 2015 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

dengan membaca buku paket menjadi akan selalu ada selama peradaban dan
kegiatan belajar mengajar kehidupan manusia itu masih ada.
menggunakan modul yang dapat
dilakukan dan didiskusikan. Pendekatan KESIMPULAN
utamanya adalah “Learn by doing” Globalisasi merupakan suatu
sehingga dapat lebih dimengerti dan proses yang mengintegrasikan
bermanfaat bagi murid. Pemanfaatan kehidupan global. Globalisasi sebagai
teknologi Informasi juga harus salah satu pemicu adanya
ditingkatkan dalam rangka proses permasalahan sosial dan perubahan
belajar mengajar maupun dalam dalam masyarakat. Untuk itu perlu
pengelolaan database informasi diwujudkan adanya transformasi
sekolah. pendidikan agar dapat mewujudkan
Segera mempersiapkan dan masyarakat yang didasarkan pada
mengadakan pendidikan tinggi yang knowledge-based-society. Peran
lebih bermutu terutama untuk transformasi pendidikan terhadap
Perguruan Tinggi yang akan mencetak globalisasi dapat dilakukan dengan
guru. Titik berat pendidikannya adalah menggunakan langkah langkah
Leadership dan Entrepreneurship (juga pembaharuan di bidang pendidikan itu
termasuk social entrepreneurship), sendiri. Serta memberikan tempat yang
pembentukan karakter, penguasaan layak bagi guru-guru sebagai agen
wawasan ragam ilmu, manajemen perubahan dalam pendidikan.
sekolah maupun ilmu pedagogik, Transformasi Pendidikan diakui dapat
memiliki pribadi yang terbuka sadar mewujudkan masyarakat yang
atas lingkungan, mudah bergaul baik memahami akan pentingnya sikap
dengan guru, orang tua murid maupun saling toleran dan berperilaku baik serta
masyarakat lingkungan sekola. Selain siap dalam menghadapi tantangan
itu harus berani merubah sistem globalisasi. Akan tetapi dalam
senioritas menjadi sistem profesional pelaksanaannya dibutuhkan
atau sistem orang yang terbaik dalam masyarakat dan pemerintahan yang
penentuan kepala sekolah, karena serius dalam memikirkan pendidikan
sebaik-baiknya guru tetapi bila kepala sebagai alat untuk mewujudkan SDM
sekolah tidak disiplin akan berdampak yang berkualitas.
pula bagi guru yang baik, dan yang
menjadi korban adalah anak didik yang DAFTAR PUSTAKA
tidak terkendali. Arismunandar. Manajemen Pendidikan:
Oleh sebab itu pendidikan Peluang dan Tantangan.
sebagai transformasi pendidikan tidak Makassar: Badan Penerbit
dapat berhasil jika guru tidak dapat UNM, 2006.
berperan sebagai agen perubahan.
Transformasi pendidikan menurut Buchori, Mochtar. 1995. Transformasi
Unwanullah (2012) akan dapat Pendidikan. Jakarta: IKIP
mewujudkan generasi penerus yang Muhammadiyah Jakarta Press.
mampu mencari nafkah, mampu
mengembangkan kehidupan yang H.A.R. Tilaar.2002. Perubahan Sosial
bermakna, dan mampu untuk turut dan Pendidikan: Pengantar
memuliakan kehidupan. Selain itu yang Pedagogik Transformatif Untuk
perlu disadari bersama bahwa Indonesia, Jakarta: PT.
transformasi melalui pendidikan akan Grasindo, 2002, h. 3.
terus dilakukan dan tidak memiliki ujung
akhir karena persoalan di lingkungan Idris, Ridwan. 2013. Pendidikan
masyarakat yang berkaitan dengan sebagai Agen Perubahan
masalah sosial sebagai akibat adanya Menuju masyarakat Indonesia
kemajuan teknologi dan globalisasi Seutuhnya. Jurnal Lentera

102 | A n i t a R i n a w a t i
Vol. 3. No. 1, Juni 2015 Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi

Pendidikan Vol 16. No 1. Juni T.A.M. Tilaar, Peran Perguruan Tinggi


2013. Hal 62-72 di Daerah Dalam Otonomi
Daerah, dalam buku
Mahmud Arif.2008. Pendidikan Islam Pendidikan Untuk Masyarakat
Transformatif. Yogyakarta: LkiS Indonesia Baru: 70 Tahun Prof.
Dr. H. A. R. Tilaar, M.Sc.
Naif Adnan, 2015. Pendidikan Sebagai Jakarta: Grasindo, 2002, h.
Transformasi Sosial http : // 223.
naifadnan .blogspot
.com/2009/08/pendidikan- Unwanullah, Arif. 2012. Transformasi
sebagai-transformasi- Pendidikan untuk Mengatasi
sosial.html diunduh tanggal 22 Konflik Masyarakat dalam
Mei 2015. Perspektif Multikultural. Jurnal
Pembangunan Pendidikan:
Ryadi Gunawan.1993.Transformasi Fondasi dan Aplikasi. Vol 1, No
Sosial Politik: Antara 1, Juni 2012.
Demokratisasi dan Stabilitas,
dalam M. Masyhur Amin (ed) Zamroni.2002.Paradigma
Agama, Demokrasi dan Pembangunan Pendidikan
Transformasi Nasional Dalam Mewujudkan
Sosial.Yogyakarta: KPSM. Peradaban Bangsa, dalam
buku Pendidikan Untuk
Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial, Masyarakat Indonesia Baru: 70
Sketsa Teori dan Refleksi Tahun Prof. Dr. H.A.R. Tilaar,
Metodologi Kasus M.Sc. Jakarta: Grasindo.
Indonesia.Yogyakarta: Tiara
Wacana.

103 | A n i t a R i n a w a t i

Anda mungkin juga menyukai