Pada subab ini akan dijelaskan mengenai pengaruh peran Gapoktan dalam
mendukung potensi Desa Gunung Gempol yang meliputi, pengaruh Gapoktan
terhadap produktivitas hasil panen, pengaruh Gapoktan dalam pendapatan
anggotanya dan peran Gapoktan terhadap infrastruktur.
Komoditi unggulan di Desa Gunung Gempol adalah Kopi dan Tembakau, dilihat
dari hasil panen pada tahun 2021 dengan komoditas kopi sebanyak 50.000 Kg dan
Tembakau 36.000 Kg.
2020
2019
2018
5 15 25 35 45 55 65
2018 2019 2020
Kopi 60.15 61.83 65.77
Tembakau 9 9.86 10
Gambar 4.36
Tingkat Produktivitas Hasil Panen Kopi dan Tembakau
Sumber : Data GAPOKTAN Manggala Tani dan PPL Kecamatan Jumo 2021
Dari tabel diatas dapat diketahui terjadi kenaikan hasil produksi panen
dalam 3 tahun terakhir, dengan produksi panen tertinggi adalah pada tahun
2020, untuk kopi 65,77 ton dan untuk tembakau 10 ton. Kenaikan ini dapat
dikatakan merupakan hasil dari peran GAPOKTAN yang baik dan dijalankan
oleh GAPOKTAN Manggala Tani melalui program kerjanya. Berdasarkan
wawancara dengan ketua GAPOKTAN Manggala Tani, peningkatan hasil
produksi panen ini mulai terlihat pada tahun 2016 dimana program LKM-
GAPOKTAN yakni simpan-pinjam berhasil mendorong petani untuk dapat
memenuhi kebutuhan modal dalam meningkatkan produktivitas hasil
panennya serta kegiatan pembelajaran dengan PPL juga membantu
meninkatkan produktivitas komoditi unggulan yakni kopi dan tembakau.
Selain itu dalam ranah individu setiap petani rata rata panen 20–25 karung
kopi setiap masa panen dengan isi 1 karung untuk kopi berisi 40 kg kopi
basah atau 15 kg kopi kering dan untuk tembakau 9-11 kranjang per musim
panen dengan berat 40 kg untuk tembakau basah kalau tebakau kering 4 kg.
Penggunaan teknologi yang tepat seperti varietas kopi yang cocok dengan
lokasi desa menghasilkan komoditi khas yang spesifik lokasi adalah hasil
pembelajaran bersama PPL yang merupakan bagian dari pemberdayaan
masyarakat dengan memanfaatkan potensinya sehingga dapat meningkatkan
efisiensi usaha tani.
17% 13%
20%
50%
Gambar 4.xx
Diagram Hasil Kuesioner Mengenai Penambahan Pendapatan
Sumber : Hasil Analisis data 2022
Berdasarkan hasil survey dengan menyebarkan kuesioner diketahui
terdapat peningkatan dalam pendapatan anggota GAPOKTAN yakni,
sebanyak 50% responden mengaku mendapat peningkatan pendapatan 1,5 – 2
juta saat panen berlangsung, lalu sebanyak 20% responden mengaku
mendapat peningkatan pendapatan 1-15 juta, lalu disusul 17% persen dengan
2,5-3 juta dan yang terakhir 13% responden menyatakan mendapat
peningkatan sebesar 500 ribu – 1 juta. Maka dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden mendapat peningkatan pada 1,5 juta – 2 juta. Hal
ini sesuai dengan hasil wawamcara dengan ketua GAPOKTAN.
“Tambahan pendapatan yang diperoleh petani rata-rata
berkisar antara Rp. 1.500.000 – Rp 2.500.000 untuk sekali
panen pada kopi dan tembakau, untuk kopi kalau bijinya
dijual langsung tanpa di kupas harganya (kopi basah) ±
RP.10.000/kg kalau bijinya sudah di kupas dan di bersihkan
serta di pilih harganya bisa sampai ± RP.35.000/kg(kopi
kering)” (wawancara dengan Bapak Waluyo 40 tahun, Ketua
GAPOKTAN)
Terjadinya kenaikan pada pendapatan anggota GAPOKTAN menunjukan
bawa aktivitas usaha tani yang diikuti oleh anggota GAPOKTAN dapat
meningkatkan pendapatan anggotanya baik petani yang memiliki lahan
maupun petani yang menggunakan lahan bengkok desa maupun lahan
perkebunan perhutani. Sehingga dapat dikatakan peningkatana pendapatan
dialami oleh seluruh anggota GAPOKTAN hal ini juga tidak terlepas dengan
partisipasi anggota GAPOKTAN yang termasuk tinggi.
“Kami sedang meningkatkan nilaui jual kopi kami dengan
bekerja sama dengan pihak UGM untuk membenahi
pengolahan hasil panen kami untuk dijual diluar Kabupaten
Temanggung”. (wawancara dengan Bapak Eko Wasono 48
tahun, Kepala Desa Gunung Gempol).