Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Epistemologi dalam Filsafat

Mata Kuliah: Filsafat Umum

Dosen Pengampu: Dr. Fauziah Nurdin, M.A.

Disusun Oleh :

Kelompok 9

FIKRI ALKISRA (220702047)

MUHAJIRUL KAUSAR (220702048)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
gandakan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu
dengan judul “Epistemologi dalam Filsafat” pada matakuliah filsafat umum.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala urusan kita, Aamiin.

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................. 2

Daftar Isi........................................................................................................................ 3

BAB I ............................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN.......................................................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................................ 4
BAB II............................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5
A. Pengertian Epistemologi ...................................................................................... 5
B. Aliran-Aliran Epistemologi.................................................................................. 5
C. Tokoh-Tokoh Pemikiran Epistemologi ................................................................ 6
BAB III .......................................................................................................................... 7
PENUTUP ..................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada bab sebelumnya kita telah membahas tentang filsafat secara umum. Mulia dari
pengertian, cabang-cabang, perbedaan ilmu, agama, dan pengetahuan, metode hingga
manfaatnya. Dan pada ini kita akan membahas tentang salah satu cabang filsafat yaitu
epistemologi.
Dalam mempelajari epistemology, kita membahas tentang bagaimana cara mendapat
ilmu pengetahuan, darimanakah pengetahuan itu berasal, dan berbagai macam tentang
pengetahuan yang dibahas dalam salah satu cabang ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan epistemologi?
2. Apa sajakah aliran-aliran epistemologi?
3. Siapa sajakah tokoh-tokoh pemikiran epistemology

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari epistemologi
2. Untuk aliran-aliran dari epistemologi
3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh dalam pemikiran epistemologi

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Epistemologi
Epistemologi membicarakan sumber pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh
pengetahuan. Kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme (pengetahuan)
dan logos (teori).. Jadi, jika melihat dari silsilah kebahasaan tersebut, epistemology dapat
dimengerti sebagai teori pengetahuan (theory of knowledge) (Pranarka, 1987:3-5).
Adapum secara terminologis, kita dapat meminjam pendapat dari beberapa pakar yang
terkait pengertian epistemology. Milton D. Hunnex misalnya menyebutkan bahwa
epistemologi1 adalah cabang filsafat yang membahas sifat dasar, sumber, dan validitas
pengetahuan (epistemology comprises the systematic study of the nature, sources, and
validity of knowledge) (Hunnex, 1986:3).

B. Aliran-aliran Epistemologi
Pengetahuan manusia ada tiga macam, yaitu pengetahuan sains, pengetahuan filsafat,
dan pengetahuan mistik. Pengetahuan itu diperoleh manusia melalui berbagai alat. Ada
beberapa aliran yang berbicara tentang ini.

a. Empirisme
Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos yang berasal dari kata empeiria,
artinya pengalaman. Dan apabila dikembalikan ke kata Yunani, pengalaman yang
dimaksud ialah pengalaman inderawi. Seperti, manusia tahu bahwa es dingan karena
menyentuhnya, gula manis karena ia mencicipinya.
Maksud dari teori ini ialah bahwa manusia itu pada mulanya kosong pengetahuan,
lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu, lantas ia memiliki pengetahuan.
Mula-mula tangkapan indera yang sederhana dan tersusun menjadi pengetahuan
berarti. Jadi, pengalaman indera itulah sumber pengetahuan yang benar. Oleh karena
itu, metode penelitian yang menjadi tumpuan aliran ini adalah metode eksperimen.
Dan aliran ini mempunyai kelemahan yang cukup banyak.
1
Salah satu tokoh atau filsafat yang menggelar epistemologi adalah Kant. Proyek filsafat Kant salah satunya
adalah berupaya untuk mencari batas-batas pengetahuan. Dari sini, maka dapat dikatakan proyek filsafat Kant
salah satunya terfokus pada permasalahan epistemologi. Epistemologi juga disebut sebagai "ilmu tentang batas‐
batas serta kemungkinan pengetahuan ". Ini mirip seperti pengertian epistemologi yang dikemukakan J.F.Ferrier
mengemukakan bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang berusaha menjawab pertanyaan "apa yang
dapat diketahui?”.

5
1. Keterbatasan indera,keterbatasan indera ini dapat melaporkan objek yang salah.
2. Indera menipu, pada orang sakit malaria gula rasanya pahit.
3. Objek yang menipu, contohnya ilusi, fatamorgana.
4. Indera berasal dari objek sekaligus, maksudnya tidak dapat melihat objek secara
keseluruhan.

b. Rasionalisme
Secara singkat aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian
pengetahuan. Pengetahahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Orang
Yunani Kuno telah menyakini juga bahwa akal adalah alat dalam memperoleh
pengetahuan yang benar, lebih-lebih pada Aristoteles.
Bagi aliran ini kekeliruan pada aliran emperisme,yang disebabkan kelemahan alat
indera tadi, apat dikoreksi seandainya digunakan. Rasionalisme tidak mengingkari
kegunaan indera dalam memperoleh pengetahua, pengalaman indea diperlukan untuk
merangsang akal dan memberi bahan-bahan yang menyebabkan akal dapat bekerja.
Kerja sama antara emperisme dam rasionalisme atau sebaliknya inilah yang
melahirkan metode sains (scientific method), dan dari metode ini lahirlah pengetahuan
sains (scientific knowledge).

c. Positivisme
Tokoh aliran ini adalah August Compte (1798-1857). Ia panutan emperisme. Ia
berpendapat bahwa indera itu amat penting dalam memperoleh pengetahuan, tetapi
harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen. Kekeliruan
indera dapat dikoreksi lewat eksperimen.
Jadi, pada dasanrya positivism bukanlah suatu aliran yang khas berdiri sendiri. Ia
hanya menyempurnakan emperisme dan rasionalisme yang bekerja sama.

d. Intuisionisme
Hendri Bergsom (1859-1941) adalah tokoh alirannya. Ia mengganggap bukan
hanya indera yang terbatas, akal juga terbatas. Dengan menyadari keterbatasan indera
dan akal, Bergson mengemabangkan satu kemanpuan tingkat tinggi yang dimiliki
manusia, yaitu intuisi. Ini adalah hasil evolusi pemahaman yang tertinggi.
Kemampuan ini mirip dengan insti pemahaman yang tertinggi. Kemampuan ini mirip

6
dengan instinct, tetapi berbeda dalam kesadaan dan kebebasannya. Kemampuan inilah
yang dapat memahami kebenaran yang utuh, yang tetap, yang unique.

C. Tokoh-tokoh Pemikira Epistemologi


Tidak sedikit tokoh, pemikir, dan ilmuwan yang telah melahirkan pandangan dan ilmu
pengetahuan yang baru. Nama-nama pemikir atau ilmuwan itu adalah Francis Bacon,
Copernicus, Galileo, Newton, dan Rene Descartes.

1. Francis Bacon
Seorang tokoh yang dipengaruhi Ibnu Rusyd, misalnya menekankan pentingmya
metode baru (Novum Oganon), yaitu metode eksperimen untuk pengembangan ilmu
pengetahuan. Bagi Bacon, ilmu pengetahuan adalah kekuasaan/kekuatan
(knowledge/science is power).

2. Copernicus
Copernicus (1473-1543) terkenal dengan revolusi Copernicannya terkenal dengan
revolusi Copernicannya menyatakan bahwa bumi dan planet-planet mengelilingi
matahari (heliosentrisme). Revolusi Copernican ini mengganti pandangan dunia yang
geosentris menjadi heliosentris. Copernicus mengemukakan bahwa fenomena alam
tergantung pada satu system tunggal dan pada beberapa aksioma geometris.

3. Galileo
Galileo memperkuat gagasan Copernicus. Galileo menggunakan teleskop dalam
observasi gerakan planet. Alam menurutnya adalah sebuah “buku besar” dan kita
dapat membacanya jika kita menguasai bahasanya, bahasanya adalah segitiga,
lingkaran (bahasa geometri).

4. Newton
Newton juga memperkuat gagasan Copernicus. Adapaun Newton (1643-1727)
menemukan teori gravitasi, perhitungan calculus dan optic. Galileo dan Newton telah
melakukan prinsip kerja ilmiah melalui pengamatan yang teliti, penyingkiran hal yang
tidak termasuk hal yanh diamati.

7
5. Rene Descartes
Setelah mengemukaka metodenya, berkeyakinan bahwa dengan metodenya itu
manusia akan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dengan itu umat manusia
akan menjadi penguasa dan pemilik alam (maîtres et posseseuors de la nature). Rena
Descertes menempati posisi istimewa dalam dunia filsafat sebagai Bapak Pemikir
Modern.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa epistemology adalah salah satu cabang filsafat yang utama.
Epistemologi membicarakan sumber pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh
pengetahuan. Kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme (pengetahuan)
dan logos (teori).. Jadi, jika melihat dari silsilah kebahasaan tersebut, epistemology dapat
dimengerti sebagai teori pengetahuan.
Pengetahuan manusia ada tiga macam, yaitu pengetahuan sains, pengetahuan filsafat,
dan pengetahuan mistik. Pengetahuan itu diperoleh manusia melalui berbagai alat. Ada
beberapa aliran yang berbicara tentang ini. Aliran tersebut ialah, Empirisme aliran yang
menggunakan indera, Rasionalisme yang diukur dengan akal, Positivisme yang
memperkuat emperisme dan rasionalisme melalui eksperimen, dan juga Intuisionisme
kemampuan yang mirip dengan instinct, tetapi berbe dalam kesadaran dan kebebasan,
yang memerlukan suatu usaha.
Tidak sedikit tokoh, pemikir, dan ilmuwan yang telah melahirkan pandangan dan ilmu
pengetahuan yang baru. Nama-nama pemikir atau ilmuwan itu di antaranya adalah
Francis Bacon, Copernicus, Galileo, Newton, dan Rene Descartes.

9
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Ahmad Tafsir, 1990, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra,
Bandung: Remaja Rosdakarya

Dr. Akhyar Yusuf Lubis, 2014, Filsafat Ilmu: Klasik Hingga Kontemperer, Jakarta:
RajaGrafindo Persada

10

Anda mungkin juga menyukai