Hasil Study :
Banda Aceh - Tiga penderita gizi buruk kini menjalani perawatan di RSU
Zainoel Abidin, Banda Aceh. Dua balita mengalami gizi buruk jenis kwashioskor
(kekurangan protein) atau disebut juga busung lapar, dan satu anak lagi menderita
gizi buruk jenis marasmus (kekurangan karbohidrat).
Salah satu penderita busung lapar itu adalah Aulia Andre. Bayi berusia 11 bulan
ini tak henti-henti menangis. Meski diam sebentar, bayi laki-laki asal Desa
Meunasah Baro, Seulimum, Aceh Besar, ini rewel sekali. Ibunya, Suryati dan
ayahnya Marwan terus mendampingi. Sesekali Suryati mengipasi Aulia Andre.
Tapi rewelnya tak henti juga.
Telah sebulan kulit Aulia terkelupas parah. Semula menurut Suryati, dia mengira
anaknya hanya demam biasanya saja. Bersama suaminya yang sehari-hari bekerja
sebagai petani, Aulia Andre dibawa ke puskesmas di desa mereka. Tapi demam
Aulia Andre tak kunjung sembuh. Puskesmas kemudian menyarankan agar bayi
ini dibawa ke rumah sakit di Banda Aceh.
"Sudah 6 malam kami di sini. Kata dokter, anak saya kurang gizi. Sebelumnya
saya tidak tahu kalau dia kurang gizi," ujar Suryati di ruang anak RSU Zainoel
Abidin, Banda Aceh, Jumat (15/2/2008). Keyakinan Suryati ini berdasarkan
kondisi bayinya yang memang tidak terlihat kurus kering, sebagaimana penderita
gizi buruk pada umumnya.
Menurut dokter spesialis anak, dr Nurjannah, Aulia Andre mengalami gizi buruk
kwashioskor. Kwashioskor adalah gangguan karena kekurangan protein biasa.
Penyakit ini sering juga disebut busung lapar. Gejala yang timbul adalah
gangguan kulit, kaki bengkak, perut buncit, rambut rontok dan patah.
Aulia Andre tak sendirian. Di ruang anak itu dirawat juga Darwis dan Nurjanah.
Darwis, bayi laki-laki 22 bulan asal Lampakuk, Aceh Besar, ini juga mengalami
gangguan gizi kwashioskor. Sedangkan Nurjanah (8) disebut menderita gangguan
gizi jenis marasmus.
Dari data yang ada, kasus gizi buruk di Aceh sampai 2006 tercatat mencapai
1.336 kasus dan 29 kasus di antaranya meninggal dunia. Sedangkan 1.030 kasus
kondisinya membaik dan 177 kasus masih perlu penanganan.
Pembahasan :
Karena protein sangat penting untuk tubuh maka setiap orang dianjurkan
untuk mengkonsumsi makanan yang terdapat unsure protein untuk memelihara
keseimbangan tubuh. Seperti yang telah diketahui bahwa Protein sangat mudah
didapatkan. Misalnya saja protein hewani. Protein hewani dapat ditemukan di
dalam daging, ikan maupun unggas. Sedangkan yang nabati dapat diperoleh dari
kacang-kacangan. Hal semacam ini cenderung kurang diperhatikan oleh setiap
orang sehingga tak heran jika masih banyak orang yang kekurangan protein dan
menyebabkan terjadinya berbagai macam penyakit.
Marasmus
Penyakit akibat kekurangan protein ini (biasanya disertai juga dengan gejala
kekurangan karbohidrat) cukup berbahaya. Gejalanya antara lain terjadinya
penurunan berat badan yang signifikan, dehidrasi berlebihan, serta tampilan fisik
yang jauh lebih tua dibanding usia sebenarnya. Penyakit berbahaya ini biasanya
terjadi pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Jika tidak
ditanggulangi secepatnya, marasmus bisa saja menggiring penderitanya pada
kematian.
Kwashiorkor
http://sumber-protein.blogspot.com/2013/06/penyakit-akibat-kekurangan-
protein.html
http://daunbuah.com/penyakit-kekurangan-protein-dan-akibat-kelebihan-
protein/
http://news.detik.com/read/2008/02/15/231955/894898/10/bayi-busung-
lapar-muncul-di-aceh