PENOLAKAN RESUSITASI
(DO NOT RESUSCITATE)
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa karna atas rahmat
dan karunianya maka Panduan Penolakan Resusitasi (Do Not Resuscitate) RSU.Setia Budi telah
selesai disusun.
Dengan tersusunnya panduan ini diharapkan akan mempermudah pelaksanaan pelayanan
kepada pasien di RSU. Setia Budi.
Akhir kata kami ucaapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
tersusunnya Panduan Penolakan Resusitasi (Do Not Resuscitate) RSU. Setia Budi. Saran dan
koreksi demi perbaikan panduan ini sangat kami harapkan.
Penyusun
RUMAH SAKIT UMUM
SETIA BUDI
Rawat Jalan, Rawat Inap dan Pelayanan Medik Sepesialistik
Jl. Pahlawan Kel.Wirotho Agung Kec.Rimbo Bujang Kab.Tebo Prov.Jambi
Telp: 0747 31215 Hp: 0813 6698 7505 Email: rssetiabudi460@gmail.com
Menimbang : a. bahwa seluruh staf rumah sakit bertanggung jawab melindungi dan
mengedepankan hak pasien dan keluarga;
b. bahwa RSU. Setia Budi menghormati hak pasien dan dalam
beberapa situasi hak istimewa keluarga pasien;
c. bahwa agar pelayanan pasien di RSU. Setia Budi dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya Panduan Resusitasi (Do Not Resuscitate);
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, b dan c perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSU.
Setia Budi;
Mengetahui
Direktur Rumah Sakit
SETIA BUDI
DNR (Do Not Resuscitate) adalah suatu perintah yang memberitahukan tenaga medis
untuk tidak melakukan CPR. Hal ini berarti bahwa dokter, perawat, dan tenaga emergensi medis
tidak akan melakukan usaha CPR emergensi bila pernafasan maupun jantung pasien berhenti.
CPR (Cardio Pulmonary Resuscitate) adalah suatu prosedur medis yang digunakan
untuk mengembalikan fungsi jantung (sirkulasi) dan pernapasan spontan pasien bila seorang
pasien mengalami kegagalan jantung maupun pernapasan. CPR melibatkan ventilasi paru
(resusitasi mulut ke mulut atau mulut ke hidung) dan kompresi dinding dada untuk
mempertahankan perfusi ke jaringan organ vital selama dilakukan upaya-upaya untuk
mengembalikan respirasi dan ritme jantung yang spontan.
TUJUAN DNR
Untuk menyediakan suatu proses dimana pasien bisa memilih prosedur yang nyaman dalam hal
bantuan hidup oleh tenaga medis emergensi dalam kasus henti jantung atau henti napas.
BAB II
RUANG LINGKUP
Rumah sakit menghormati hak pasien dan keluarga dalam menolak tindakan resusitasi
atau pengobatan bantuan hidup dasar. Penolakan resusitasi dapat diminta oleh pasien dewasa
yang kompeten dalam mengambil keputusan.
Pasien yang tidak bisa membuat keputusan terhadap dirinya (belum cukup umur,
gangguan kesadaran mental dan fisik) diwakilkan kepada anggota keluarga atau wali yang
ditunjuk.
B. Kriteria DNR
1. Perintah DNR dapat diminta oleh pasien dewasa yang kompeten mengambil keputusan,
telah mendapat penjelasan dari dokternya, atau bagi pasien yang dinyatakan tidak
kompeten, keputusan dapat diambil oleh keluarga terdekat, atau wali yang sah yang
ditunjuk oleh pengadilan.
2. Dengan pertimbangan tertentu, hal-hal dibawah ini dapat menjadi bahan diskusi perihal
DNR dengan pasien/walinya :
a. Kasus-kasus dimana angka harapan keberhasilan pengobatan rendah atau CPR hanya
menunda proses kematian yang alami.
b. Pasien tidak sadar secara permanen.
c. Pasien berada pada kondisi terminal.
d. Ada kelainan atau disfungsi kronik dimana lebih banyak kerugian dibanding
keuntungan jika resusitasi dilakukan.
BAB III
TATA LAKSANA