X - Kelompok 1 - Puskemas Bojongsari
X - Kelompok 1 - Puskemas Bojongsari
Kelompok I:
Ade SaputriAinur FitriaDewi
SafiraShabarullahSiti 'Alia
UlfaWinda Dewi
MaysarahAl Minshad K.
AhbardAnta MaulanaArini
Marga M.Ferra Keumala
NuriLelia Zahra
PUSKESMAS
ZakiyahNurul
AkhrimaRosmita Nofianda
BOJONGSARI
[2021]
[ N U S A N TA R A S E H AT I N D I V I D U ]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu
atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP) tingkat pertama.
Observasi Lapangan merupakan bagian dari rangkaian proses pembelajaran, karena
pada tahap ini dianggap sebagai suatu bentuk pengkayaan dari materi yang telah diajarkan.
Tujuan yang hendak dicapai pada kegiatan ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi
peserta dalam melihat penerapan kegiatan pelayanan Puskesmas secara nyata di lapangan.
Selain untuk pencapaian tujuan diatas, OL juga mempunyai dasar pertimbangan
berdasarkan teori yang mengatakan bahwa proses belajar dapat terjadi melalui 2 (dua) cara
yang berbeda, yaitu :
1. Belajar melalui pemahaman, dimana seseorang mulai belajar ketika munculnya
pemahaman atau pengertian yang terjadi akibat adanya hubungan antara suatu hal
dengan hal lainnya. Dalam kegiatan ini peserta OL akan mendapat banyak pemahaman
baru tentang bagaimana penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
2. Belajar melalui contoh, seseorang mulai belajar melalui pengamatannya terhadap tingkah
laku orang lain dan secara tidak sadar orang tersebut kemudian meniru tingkah laku yang
baru itu. Dalam kegiatan ini peserta OL akan banyak melihat berbagai macam gambaran
contoh yang sesuai ataupun tidak sesuai dengan pedoman tentang pelayanan kesehatan di
Puskesmas pada umumnya secara langsung dan hal ini tentunya akan dapat memperkaya
pengetahuan dan keterampilan menuju kondisi yang lebih baik lagi dikemudian hari.
COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO dan kasus
Penambahan maupun penyebaran kasus COVID-19 secara global berlangsung cukup cepat.
Puskesmas merupakan garda terdepan dalam memutus mata rantai penularan COVID-19
karena berada di setiap kecamatan dan memiliki wilayah kerjanya. Dalam kondisi pandemi
COVID-19 ini, Puskesmas perlu melakukan berbagai upaya dalam penanganan pencegahan
dan pembatasan penularan infeksi. Puskesmas harus mampu mengelola dan memutus mata
rantai penularan, baik di level individu, keluarga dan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan
melalui kegiatan komunikasi risiko dan KIE, pemberdayaan masyarakat, dan penggerakan
peran lintas sektoral.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan OL, peserta mendapatkan pengalaman nyata tentang
penerapan pelayanan kesehatan di Puskesmas yang terintegrasi dengan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, sebagai satu pengalaman (lesson learnt)
yang didapat dari proses pelatihan pembekalan penugasan khusus tenaga kesehatan
individual.
c. Sasaran
Sasaran dari observasi lapangan yaitu kepala puskesmas dan para pemegang program di
Puskesmas.
d. Waktu dan Tempat
Observasi lapangan dilakukan tanggal 28 Juni 2021 Pukul 08.00 –10.15 WIB di
Puskesmas Bojongsari
BAB II
PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
1. PROFIL PUSKESMAS
Observasi Lapangan kelompok 1 di lakukan di Puskesmas Bojongsari dengan identitas sebagai berikut:
Jenis : Puskesmas Rawat Inap Khusus PONED
Akreditasi : Madya (tahun 2017)
Alamat : Jl. Village VII, Pd. Petir, Kec. Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat 16517
No telp : 085212221104
Visi : UPTD Puskesmas BojongSari yang Unggul, Nyaman, dan Religius
Misi :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang profesional dan transparan
2. Mengembangkan sumber daya manusia yang religius, kreatif dan berdaya saing
3. Mengembangkan Ekonomi yang mandiri, kokoh dan berkeadilan berbasis
Ekonomi Kreatif
4. Membangun infastruktur dan ruang publik yang merata, berwawasan lingkungan
dan ramah keluarga
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan nilai-nilai Agama dan
menjaga kerukunan antar umat beragama serta meningkatkan kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara.
Jadwal Puskesmas : Senin – sabtu: 07.30-21.00 (IGD & Poned 24 jam)
Tata nilai : PROPIRA (Profesional dalam bekerja, Rapi dalam berbusana dan tatakelola
ruangan, Ramah dalam memberikan pelayanan)
II. STRUKTUR ORGANISASI DAN SDM
18 Epidemiolog 1 - 1
TOTAL 54 17 37
JUMLAH
TAHUN TOTAL
LAKI PEREMPUAN
12
Posyandu
Pratama 3
Madya 19
Purnama 12
Mandiri 27
POSBINDU
60
POSBINDU PTM
Pondok Petir 1
IV. COVID-19 PUSKESMAS BOJONGSARI
Semenjak pandemi COVID-19 wilayah kota Depok mengalami peningkatan kasus, sehingga kini
kota Depok ditetapkan sebagai zona Merah. Jumlah Kasus Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas
Bojongsari S/D 25 Juni 2021 adalah 2577 orang dengan 334 Kasus masih aktif, 38 Orang meninggal, 21
suspek aktif, 152 kontak erat aktif.
V. UKM Essensial di Puskesmas
IX. PIS-PK
1. Saat petugas meminta data seperti KK / KTP masyarakat tidak dengan mudah memberi
kepada petugas, karena mereka takut disalah gunakan dan kebetulan bertepatan dengan
pemilihan kepala daerah. Masyarakat meminta petugas membuat surat pernyataan bahwa
data itu benar-benar digunakan untuk program PIS-PK.
2. Tidak semua warga mau membukakan pintu meski sudah membawa surat tugas dari pihak
puskesmas dan memberdayakan kader
3. Banyak masyarakat yg bekerja sehingga saat susah ditemui saat hari aktif
Dari hasil Indeks Keluarga Sehat di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari Masalah terbanyak
adalah Merokok sehingga Puskesmas membuat inovasi “marokok serum” yaitu Matikan
rokok sebelum masuk rumah sebagai bentuk intervensi dari hasil IKS.
X. PENCAPAIAN PROGRAM PUSKESMAS
Dari hasil observasi via Zoom Meeting di Puskesmas Bojongsari Selama masa pandemi
COVID-19 banyak dilakukan penyesuaian program baik Program esensial Puskesmas,
program pengembangan, UKP, dan Pelayanan Penunjang. Misalnya pelayanan home care
pada pasien COVID-19 dilakukan/dipantau setiap hari, kemudian proses triase/alur pelayanan
selama COVID-19 juga sudah baik dengan adanya petugas triase yang memisahkan pasien
infeksius dan non-infeksius. Penyesuaian program Posyandu, KIA, dan gizi juga sudah baik
dengan cara melakukan penjadwalan per kelurahan untuk pelayanan dalam gedung sehingga
bisa meminimalisir penyebaran infeksi. Kegiatan PIS-PK juga sudah diterapkan dan
mencakup 100% wilayah kerja di tahun 2021. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian infeksi
di Puskesmas bojongsari juga sudah berjalan dengan baik. Misalnya kegiatan swab massal,
dan juga tracing kasus COVID-19.
Namun, selama pandemi tentu ada banyak juga kendala yang dihadapi yang berdampak
pada tidak maksimalnya pencapaian kinerja program. Adapun kendalanya, antara lain:
keterbatasan tenaga dokter, tenaga gizi, dan kesling untuk menjalankan program maupun
keterbatasan ambulance. Mengingat masih ada beberapa kendala yang dihadapi ini, maka
dibutuhkan peran serta dari berbagai pihak, agar program kerja dapat berjalan maksimal,
yang juga akan berdampak pada pengingkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal di
wilayah kerja Puskesmas Bojongsari, Kota Depok.