Anda di halaman 1dari 135

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI

DI SMK NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

SITI NILA SARI


1911030206

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 1445 H/ 2023 M

i
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI
DI SMK NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

SITI NILA SARI


1911030206

Pembimbing I : Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd


Pembimbing II : Dr. Oki Dermawan, M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 1445 H/ 2023 M

ii
ABSTRAK
SMK Negeri 7 Bandar Lampung merupakan sekolah menengah
kejuruan formal dengan ciri khas tersendiri, yaitu sebagai Sekolah
Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan. Hal tersebut merupakan
program yang dilaksanakan untuk mendukung program Implementasi
Kurikulum Merdeka yang diinstruksikan oleh Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Sebagai sekolah pusat
keunggulan sudah seharusnya memiliki manajemen pembelajaran
yang berjalan cukup efektif dan efisien, akan tetapi dalam hal ini
manajemen pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar Lampung
masih belum efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari RPP yang belum
terkumpul secara kolektif dan tertib, serta metode ceramah dalam
pembelajaran PAI yang masih cenderung membuat peserta didik
merasa bosan dalam pembelajaran PAI. Selain penggunaan metode
tersebut, dalam proses pembelajaran guru mata pelajaran PAI
mengkombinasikan metode ceramah dengan menerapkan proses
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi agar dapat mengatasi rasa bosan
peserta didik dalam pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung. Berdasarkan masalah tersebut, SMK Negeri 7 Bandar
Lampung semestinya secara intensif memberikan resonasi dalam
mewujudkan, menyatukan dan menjalankan secara sistematis dengan
program yang tertuang dalam visi misi sekolah untuk menghasilkan
output intelek profesional, religius dan berakhlak mulia sebagai
lulusan SMK Negeri 7 Bandar Lampung. Dalam hal ini pembelajaran
PAI memiliki peranan penting dalam mewujudkan asa tersebut.
Kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat digambarkan
sebagai gambaran bagaimana baik buruknya hasil yang telah dicapai
peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran PAI. Menurut teori
Rusman ada tiga indikator dalam manajemen pembelajaran, meliputi
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
implementasi manajemen pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung. Berkaitan dengan pelaksanaan manajemen pembelajaran di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung diuraikan tiga yang dideskripsikan,
yaitu: merencanakan pembelajaran PAI, melaksanakan pembelajaran
PAI dan mengevaluasi pembelajaran PAI.

iii
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah
kualitatif. Sumber informasi diperoleh penulis dari data primer dan
sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik reduksi data,
penyajian data, verifikasi data dan inferensi. Dalam pengecekan
keabsahan data, penulis menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi teknik.
Hasil penelitian implementasi manajemen pembelajaran PAI di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung menunjukkan bahwa: 1) perencanaan
pembelajaran PAI sudah berjalan efekktif dapat dilihat dari adanya
Program Tahunan dan Program Semester Mata Pelajaran PAI, serta
Rencana Perangkat Pembelajaran PAI. 2) pelaksanaan pembelajaran
PAI mencangkup tiga kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan
pembelajaran yang dalam hal ini guru mengawali pembelajaran
dengan berdoa terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan
melakukan pengecekan kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Dalam kegiatan inti pembelajaran PAI, guru mata pelajaran PAI
menerapkan proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam
melaksanakan kegiatan penutup pembelajaran, guru mata pelajaran
PAI bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan dari
materi yang telah dibahas pada pertemuan pembelajaran. Selain itu,
guru juga menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya. 3) evaluasi pembelajaran PAI dilakukan dengan dalam
bentuk; tes lisan, tes praktik ibadah dan tes tertulis/ulangan.
Kata Kunci : Manajemen Pembelajaran PAI, Sekolah Menengah
Kejuruan

iv
ABSTRACT
SMK Negeri 7 Bandar Lampung is a formal vocational high
school with its own characteristics, namely as a Vocational High
School Center of Excellence. This is a program implemented to
support the Independent Curriculum Implementation program
instructed by the Ministry of Education, Culture, Research and
Technology. As a center of excellence school, it should have learning
management that runs quite effectively and efficiently, but in this case
the management of PAI learning at SMK Negeri 7 Bandar Lampung is
still not effective. This can be seen from the lesson plans that have not
been collected collectively and in an orderly manner, as well as the
lecture method in Islamic Religious Education learning which still
tends to make students feel bored in Islamic Islamic learning. In
addition to the use of these methods, in the learning process the PAI
subject teacher combines the lecture method by applying a process of
exploration, elaboration and confirmation in order to overcome
students' boredom in learning PAI at SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
Based on these problems, SMK Negeri 7 Bandar Lampung should
intensively provide resonance in realizing, uniting and implementing
it systematically with the program contained in the school's vision and
mission to produce professional, religious and noble intellectual
output as graduates of SMK Negeri 7 Bandar Lampung. In this case
PAI learning has an important role in realizing this hope. The learning
quality of Islamic Religious Education can be described as an
illustration of how good or bad the results that have been achieved by
students in completing Islamic Religious Education learning.
According to Rusman's theory there are three indicators in learning
management, including lesson planning, learning implementation and
learning evaluation. The purpose of this study was to describe the
implementation of PAI learning management at SMK Negeri 7
Bandar Lampung. In connection with the implementation of learning
management at SMK Negeri 7 Bandar Lampung three things are
described, namely: planning PAI learning, carrying out PAI learning
and evaluating PAI learning.
The research method used by the author is qualitative. Sources
of information obtained by the author from primary and secondary
data. Data collection methods used by the author were interviews,
observation and documentation. The data obtained were then analyzed
using data reduction techniques, data presentation, data verification

v
and inference. In checking the validity of the data, the authors used
source triangulation and technical triangulation.
The results of the research on the implementation of PAI
learning management at SMK Negeri 7 Bandar Lampung show that:
1) PAI learning planning has been running effectively as can be seen
from the existence of the Annual Program and Semester Program for
PAI Subjects, as well as the PAI Learning Equipment Plan. 2) the
implementation of PAI learning includes three activities, namely the
preliminary learning activities in which the teacher starts the lesson by
praying first and then continues by checking the presence of students
as a discipline attitude. In the core activities of PAI learning, PAI
subject teachers apply a process of exploration, elaboration and
confirmation. In carrying out closing learning activities, the PAI
subject teacher together with students makes conclusions from the
material that has been discussed at the learning meeting. In addition,
the teacher also conveys the lesson plan at the next meeting. 3)
evaluation of PAI learning is carried out in the form; oral test, worship
practice test and written test/test.
Keywords: PAI Learning Management, Vocational High School

vi
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini;


Nama : Siti Nila Sari
NPM : 1911030206
Jurusan/Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Implementasi Manajemen


Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar Lampung” adalah
benar-benar merupakan hasil karya penyusun sendiri, bukan duplikasi
karya orang lain kecuali pada bagian yang telah dirujuk dan disebut
dalam footnote atau daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi.

Bandar Lampung, 10 Januari 2023


Penulis

Siti Nila Sari


NPM. 1911030206

vii
viii
ix
MOTTO

‫ٱَّللُ َا ۡفسًا إِ هَل ُو ۡس اعهاا‬


‫ف ه‬ ُ ِّ‫اَل يُ اكه‬
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.”
(Q.S Al-Baqarah, 2: 286)

٦ ‫ر ي ُۡس ٗرا‬ ۡ ۡ
ِ ‫ إِ هٌ اي اع ٱنع ُۡس‬٥ ‫فائ ِ هٌ اي اع ٱنع ُۡس ِر ي ُۡسرًا‬
“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.
sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.”
(Q.S Al-Insyirah, 94: 5-6)

“Untuk masa-masa sulitmu, biarlah Allah SWT yang menguatkanmu.


Tugasmu hanya berusaha agar jarak antara kamu dengan Allah SWT
tidak pernah jauh”

“Orang lain tidak akan memahami perjuangan dan masa-masa sulit


kita. Apa yang ingin mereka ketahui hanyalah sebagian dari cerita
suksesnya saja. Jadi berjuanglah untuk dirimu sendiri, meski tidak
ada yang bertepuk tangan. Kelak di masa depan, kita akan sangat
bangga dengan apa yang kita perjuangkan hari ini.
Jadi teruslah berjuang."

x
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT. Yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Saya persembahkan kepada orang-orang
yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam penulisan
skripsi ini :
1. Kepada kedua orangtua yang sangat saya banggakan, Ayahanda ku
Suprapto dan Ibunda ku Dwi Yuni Lestari yang telah melahirkan,
merawat, membesarkan, dan membimbing yang tiada pernah
putusnya selalu terucap untuk kebaikan penulis. Dan tiada hentinya
memberikan semangat, doa, dukungan, nasihat, kasih sayang dan
pengorbanan yang tidak tergantikan demi kesuksesanku. Semoga
Allah SWT melimpahkan rahmat maghfiroh kepada keduanya.
Aamiin Aamiin Yaraballalamiin...
2. Untuk adik-adik ku tersayang, Nurul Dwi Sapitri dan Resa Nesi
Astuti. Terimakasih atas perhatian dan kasih sayang yang tulus,
yang telah memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Almamaterku Prodi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang
sangat bermanfaat dalam hidupku.

xi
RIWAYAT HIDUP

Siti Nila Sari merupakan nama lengkap penulis. Nila adalah


nama panggilan penulis. Penulis lahir di Tanjung Karang pada tanggal
6 Maret 2001, anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis lahir dan
dibesarkan sepenuh dan setulus hati oleh pasangan Bapak Suprapto
dan Ibu Dwi Yuni Lestari.
Penulis mulai menempuh pendidikan di TK IKI PTPN VII Way
Galih pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2007, kemudian
melanjutkan pendidikan ke tingkat dasar di SD Negeri 1 Way Galih
pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2013. Penulis melanjutkan
pendidikan ke tingkat menengah pertama di SMP Tunas Dharma Way
Galih pada tahun 2013 dan lulus pada tahun 2016. Selanjutnya,
penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat menengah kejuruan di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2019. Pada
tahun 2019, penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung pada Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan dengan jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
Penulis mengikuti kegiatan perkuliahan secara teori di dalam
kelas dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022. Kemudian, penulis
mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR)
Tahun 2022 di Desa Way Layap Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran. Selain itu, penulis mengikuti kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun 2022 di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung.
Selama menjadi mahasiswa, penulis juga mengikuti kegiatan
kemahasiswaan dengan aktif sebagai Wakil Sekretaris Umum Bidang
Advokasi dan Kemahasiswaan pada kepengurusan Himpunan
Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (HMJ MPI) dari
tahun 2019 sampai dengan dinyatakan demisioner pada tahun 2021.
Setelah demisioner dikepengurusan HMJ MPI, penulis didelegasikan
untuk melanjutkan kegiatan kemahasiswaan ke tingkat Universitas
sebagai pejabat Wakil Sekretaris Jenderal di Senat Mahasiswa
Universitas (SEMA-U) UIN Raden Intan Lampung pada tahun jabatan
2022 sampai dengan 2023.

xii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat,


Taufik, serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di UIN Raden Intan Lampung.
Sholawat serta teriring salam semoga senantiasa dicurah dan
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga nya,
sahabat dan pengikut nya yang senantiasa menjalankan sunnah-
sunnahnya hingga akhir zaman nanti. Dalam kesempatan ini tidak
berlebihan kiranya jika penulis menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. H Wan Jamaluddin Z, M.Ag., PhD, selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
2. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
3. Dr. Hj. Yetri, M.Pd. dan Dr. Riyuzen Praja Tuala, M.Pd selaku
ketua dan sekertaris Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
4. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd dan Dr. Oki Dermawan, M.Pd selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen, Pegawai, dan seluruh staf karyawan di
lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan
Lampung.
6. Bapak Salahudin, S.T., M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 7
Bandar Lampung yang telah memberikan izin di lokasi penelitian
untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman seperjuangan satu prodi Manajemen Pendidikan
Islam tahun angkatan 2019, yang telah memberikan doa dan
semangatnya dalam menyelesaikan skripsi ini.

xiii
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang
telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini, karena keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang sifat nya membangun guna membuat skripsi ini
agar menjadi lebih baik lagi. Akhir kata teriring doa semoga
keikhlasan dan ilmu nya menjadi amal sholeh dan amal jariyah bagi
bapak, ibu, juga rekan-rekan semua pihak yang terlibat dan
mendapatkan pahala dari Allah SWT, Aamiin.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Bandar Lampung, 10 Januari 2023

Penulis,

Siti Nila Sari


NPM. 1911030206

xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................ii
ABSTRAK ....................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN .............................................................vii
HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................viii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................ix
MOTTO ........................................................................................x
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................xi
RIWAYAT HIDUP ......................................................................xii
KATA PENGANTAR ..................................................................xiii
DAFTAR ISI .................................................................................xv
DAFTAR TABEL.........................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ............................................................................ 1
B. Latar Belakang Masalah ................................................................ 3
C. Fokus dan Sub Fokus Penelitian .................................................... 10
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 11
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11
G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan ................................... 12
H. Metode Penelitian.......................................................................... 17
1. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 18
2. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................. 18
3. Sumber Data Penelitian.............................................................. 19
4. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 20
a. Wawancara ............................................................................ 21
b. Observasi/Pengamatan ........................................................... 22
c. Dokumentasi .......................................................................... 23
5. Pemeriksaan Keabsahan Data (Triangulasi) ................................ 23
6. Prosedur Analisis Data................................................................ 24
BAB II LANDASAN TEORI
A. Manajemen Pembelajaran.............................................................. 26
1. Pengertian Manajemen Pembelajaran ......................................... 26
2. Tujuan Manajemen Pembelajaran .............................................. 28
B. Implementasi Manajemen Pembelajaran ........................................ 30
1. Perencanaan Proses Pembelajaran ............................................. 30
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran .............................................. 34
3. Evaluasi Pembelajaran............................................................... 39

xv
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMK Negeri 7 Bandar Lampung ............. 44
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 7 Bandar Lampung ........... 44
2. Profil SMK Negeri 7 Bandar Lampung ........................... 45
3. Visi dan Misi SMK Negeri 7 Bandar Lampung ............... 46
4. Tujuan SMK Negeri 7 Bandar Lampung ......................... 47
5. Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung ...... 49
6. Data Guru dan Staff SMK Negeri 7 Bandar Lampung ..... 50
7. Data Peserta didik SMK Negeri 7 Bandar Lampung ....... 50
8. Data Sarana dan Prasarana SMK Negeri 7 Bandar
Lampung ........................................................................ 51
B. Penyajian Fakta dan Data Lapangan ..................................... 53
1. Perencanaan Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung ............................................................. 53
2. Pelaksanaan Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung ......................................................................... 59
3. Evaluasi Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung .......................................................................... 65
BAB IV ANALISIS PENELITIAN
A. Analisis Data Penelitian ......................................................... 68
1. Perencanaan Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung ............................................................................. 69
2. Pelaksanaan Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung ............................................................................ 70
3. Evaluasi Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung ............................................................................ 74
B. Temuan Penelitian .................................................................. 75
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan ............................................................................ 79
B.Saran ....................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Wawancara Implementasi Manajemen Pembelajaran PAI ................ 9


Tabel 1.2 Tabel persamaan dan perbedaan penelitian relevan ........................... 14
Tabel 3.1 Visi dan Misi SMK Negeri 7 Bandar lampung .................................. 46
Tabel 3.2 Data Guru dan Staf SMK Negeri 7 Bandar Lampung ....................... 50
Tabel 3.3 Data Peserta didik SMK Negeri 7 Bandar Lampung ......................... 50
Tabel 3.4 Data Sarana dan Prasarana SMK N 7 Bandar Lampung .................... 51
Tabel 3.5 Kalender kegiatan SMK Negeri 7 Bandar Lampung ......................... 54
Tabel 3.6 Analisis pekan efektif ....................................................................... 55
Tabel 3.7 Jadwal mengajar ibu riyan arieska selaku guru PAI .......................... 59

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Macam-macam pengumpulan data ......................................... 20


Gambar 3.1 Identitas Sekolah.................................................................... 45
Gambar 3.2 Struktur SMK Negeri 7 Bandar Lampung .............................. 49

xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Transkrip Wawancara
Lampiran 4 Pedoman Observasi
Lampiran 5 Pedoman Dokumentasi
Lampiran 6 Daftar Nama Responden
Lampiran 7 Surat Tugas Penelitian
Lampiran 8 Surat Balasan Penelitian dari sekolah
Lampiran 9 Akreditasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung
Lampiran 10 Program Tahunan Mata Pelajaran PAI
Lampiran 11 Program Semester Mata Pelajaran PAI
Lampiran 12 Buku Bahan Ajar PAI kelas XII
Lampiran 13 KD dan KI PAI Kelas XII
Lampiran 14 RPP Mata Pelajaran PAI Kelas XII
Lampiran 15 Soal Evaluasi Pembelajaran PAI
Lampiran 16 Hasil Evaluasi Pembelajan PAI
Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 18 Kartu Konsultasi Skripsi
Lampiran 19 Surat Keterangan Hasil Cek Turnitin

xix
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebelum penulis menguraikan Skripsi ini lebih lanjut,
terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian judul “Implementasi
Manajemen Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung”. Adapun penjelasan istilah judul tersebut adalah :
1) Implementasi
Implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to
implement yang berarti mengimplementasikan. Hal ini sesuai
dengan rujukan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang
mengartikan bahwa Implementasi adalah pelaksanaan,
penerapan atau melaksanakan, menerapkan.1 Sedangkan Nurdin
Usman berpendapat dalam bukunya yang berjudul Konteks
Implementasi Berbasis Kurikulum ―Implementasi adalah
bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya
mekanismen atau sistem.‖2
Maka dapat disimpulkan dari kedua pendapat diatas
Implementasi adalah proses penerapan ide, konsep, kebijakan
atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan
dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan
ataupun nilai dan sikap.
2) Manajemen Pembelajaran PAI
Manajemen adalah sebuah proses dalam perencanaan
untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Hasibuan,
―manajemen‖ adalah ilmu dan seni yang mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. 3

1
Tim Geneca Sains Bandung, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Bandung:
Penabur Ilmu, 2001).
2
Nurdin Usman, ―Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum,‖ E-Jurnal Ilmu
Pemerintah Vol. 1 No. (2013): 985 – 997.
3
Mohammad Mustari, Manajemen Pendidikan, 1st ed. (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2014).
2

Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang


dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan
prilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari
pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan. 4
Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi
kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada
dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi
informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan
zaman, tempat, dan waktu ia hidup.5
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, sehingga mengimani ajaran agama
islam, diiringi dengan tuntunan untuk menghormati penganut
agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat
beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. 6
Dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pembelajaran PAI
adalah suatu proses usaha bersama (kerjasama) dalam suatu
organisasi melalui proses yang sistematis dan terkoordinasi
untuk mengatur dan memperlancar pencapaian tujuan
pembelajaran PAI di sekolah secara efektif dan efisien. Dapat
diartikan juga bahwa Manajemen pembelajaran PAI merupakan
proses kegiatan pembelajaran peserta didik dalam pengetahuan
agama Islam yang di dalamnya terdapat perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
3) SMK Negeri 7 Bandar Lampung
SMK Negeri 7 Bandar Lampung merupakan sebuah
wadah pendidikan formal yang dibawah naungan Dinas
Pendidikan Provinsi Lampung. SMK Negeri 7 Bandar

4
Rusman, Manajemen Kurikulum, Cet. ke-2 (Jakarta: PT Rajawali Pers,
2009).
5
Herry Widyastono, Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Daerah Dari
Kurikulum 2004, 2006, Ke Kurikulum 2013 (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014).
6
Dian Andayani Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004).
3

Lampung merupakan lembaga pendidikan menengah kejuruan


yang menitikberatkan pada pendalaman ilmu-ilmu bidang
keahlian, serta pendalaman ilmu-ilmu agama melalui kegiatan
pembelajaran PAI dan kegiatan religius lainnya. SMK Negeri 7
Bandar Lampung beralamatkan di Jl. Pendidikan Sukarame
Kota Bandar Lampung, Kode Pos 35131. SMK Negeri 7
Bandar Lampung dipimpin oleh Kepala Sekolah yang bernama
bapak Salahudin, ST., M.Pd.
Maka dapat dipahami bahwa penegasan kata dari judul
skripsi tentang Implementasi Manajemen Pembelajaran PAI di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung ialah untuk melakukan
penelitian terhadap implementasi pembelajaran PAI dimulai
dari Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi yang dilakukan di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung.

B. Latar Belakang Masalah


Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh generasi muda,
salah satunya adalah siswa atau peserta didik. Oleh karena itu
peserta didik harus sadar akan tugas yang diembannya dan
perannya yang penting bagi bangsa. Sesuai dengan UU RI No. 20
tahun 2003 pasal 1 ayat 4 "Peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu".
Banyak pekerjaan rumah pendidikan yang harus kita jaga
dan kita selesaikan, salah satunya adalah menjaga mutu pendidikan
indonesia agar tetap bagus dan berkembang, hal ini serasi dengan
dasar hukum kita yaitu Al-Qur'an karim, yang dicantumkan dalam
Qur'an surat Al Imran ayat 110:
ٍِ ‫ُوف اوتا ُۡها ۡىٌا اع‬ ِ ‫اس تا ۡأ ُيرُوٌا بِ ۡٱن اً ۡعر‬ ِ ‫ُكُتُىۡ اخ ۡي ار أُ هي ٍة أُ ۡخ ِر اج ۡت نِهُه‬
ِ ‫ٱَّللِ اونا ۡى اءا ايٍا أا ۡه ُم ۡٱن ِك َٰتا‬
‫ب نا اكاٌا اخ ۡي ٗرا نههُى ِّي ُۡهُ ُى‬ ِۗ ‫ۡٱن ًُُ اك ِر اوتُ ۡؤ ِيُُىٌا بِ ه‬
١١١ ‫ۡٱن ًُ ۡؤ ِيُُىٌا اوأا ۡكثا ُرهُ ُى ۡٱن َٰفا ِسقُىٌا‬
4

Arab-Latin : Kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nāsi ta`murụna


bil-ma'rụfi wa tan-hauna 'anil-mungkari wa
tu`minụna billāh, walau āmana ahlul-kitābi lakāna
khairal lahum, min-humul-mu`minụna wa
akṡaruhumul-fāsiqụn.
Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah
dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.7

Berdasarkan ayat diatas pada zona ini, SMK Negeri 7


Bandar Lampung sebagai lembaga pendidikan harus lebih bisa
berbenah diri dengan cepat dan mampu berkembang, berinovasi,
serta seluruh elemen stake holder harus bersatu padu dalam
mewujudkan cita-cita yang mulia ini. Perubahan ini didukung dan
diperkuat oleh QS Ar-Ra’d ayat 11:

ِۗ ‫ت ِّي ٍۢ با ۡي ٍِ ياد ۡاي ِه او ِي ٍۡ اخ ۡهفِِۦه يا ۡحفاظُىَا ۥهُ ِي ٍۡ أايۡ ِر ه‬ٞ ‫نا ۥهُ ُي اعقِّ َٰبا‬
‫ٱَّللِ إِ هٌ ه‬
‫ٱَّللا اَل‬
‫يُ اغيِّ ُر ايا بِقا ۡى ٍو احتهىَٰ يُ اغيِّرُواْ ايا بِأاَفُ ِس ِهىِۡۗ اوإِ اذ ٓا أا ارا اد ه‬
‫ٱَّلل ُ بِقا ۡى ٖو س ُٓىءٗ ا‬
١١ ‫ل‬ ٍ ‫فا اَل اي ار هد نا ۥه ُ او ايا ناهُى ِّيٍ ُدوَِِۦه ِيٍ اوا‬
Arab-Latin : Lahụ mu'aqqibātum mim baini yadaihi wa min
khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā
yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā
bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa
lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wāl.
Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya

7
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran Dan Terjemah (Jakarta:
Cipta Bagus Segara, 2018).
5

Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga


mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia.(Ar-Ra’d:11).8
Seiring dengan ayat diatas dapat dipahami bahwa perubahan
pada seseorang harus dilalui dengan proses belajar selama
hidupnya untuk merubah keadaan dirinya. Belajar dapat dipandang
sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat
melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses
melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Kegiatan
pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan
peserta didik. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku peserta
didik adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar
tersebut terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran
dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama,
sikap, dan keterampilan.
Hubungan antara guru, peserta didik dan bahan ajar bersifat
dinamis dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan dalam
kegiatan pembelajaran, terdapat berberapa komponen yang dapat
menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen
strategi belajar mengajar, dan komponen evaluasi. Masing-masing
komponen tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi satu
sama lain.
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas
berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang
lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan
evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus
diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-
model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.

8
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan (Jakarta: Sahifa, 2014).
6

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan wadah bagi para


peserta didik, di SMK inilah tempat moralitas (ilmu agama), Mata
Pelajaran pengetahuan umum dan Mata Pelajaran Kejuruan
(Kompetensi Keahlian) dibawah bimbingan para dewan guru Mata
Pelajaran Umum dan guru Mata Pelajaran Produktif. Disinilah para
peserta didik mendapatkan ilmu pengetahuan umum dan ilmu
Kejuruan (Kompetensi Keahlian) serta diharapkan dapat menjadi
peserta didik yang mampu mengimplementasikan ilmu yang
didapatkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya mendapatkan
ilmu secara umum saja namun bisa mendapatkan ilmu agama serta
memiliki kompetensi keahlian dibidang keahlian masing-masing.
Selain itu SMK Negeri 7 Bandar Lampung merupakan
sekolah menengah kejuruan formal dengan ciri khas tersendiri,
yaitu sebagai Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan. Hal
tersebut merupakan program yang dilaksanakan untuk mendukung
program Implementasi Kurikulum Merdeka yang diinstruksikan
oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Untuk mewujudkan asa tersebut maka dibutuhkan satu
trobosan baru yang bisa menghasilkan output intelek prefesional
dan religius sebagai lulusan SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
SMK Negeri 7 Bandar Lampung dalam hal ini muncul sebagai
"Rahim" yang secara intensif dapat memberikan resonansi dalam
mewujudkan, mensinergikan dan bisa berjalan sistematis dengan
program-program yang tertuang dalam visi misi SMK Negeri 7
Bandar Lampung.
Titik fokus keberhasilan sistem pendidikan Pembelajaran
PAI di SMK Negeri 7 Bandar Lampung tidak terlepas dari
manajemen yang dipergunakan. Sistem manajemen sangat
berperan aktif dalam kemajuan dan keberhasilan perkembangan
sebuah Sekolah Menengah Kejuruan. Oleh karena nya fungsi-
fungsi manajemen sangat dibutuhkan untuk terwujudnya Sekolah
Menengah Kejuruan yang terkoodinir dan dalam pelepasannya
dapat berjalan efektif dan efesien.
Dari paparan diatas tentunya, tidak terlepas dengan peran
tim penyusun Pembelajaran PAI SMK Negeri 7 Bandar Lampung
yang sangat berpengaruh bagi kemajuan lembaganya, serta
7

mempunyai kebijakan strategis untuk mendukung program


pemerintah dalam hal mencerdaskan anak bangsa agar mempunyai
sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Hal
ini yang perlu dipertimbangkan atau yang menjadi tolak ukur
dalam menyusun Pembelajaran PAI diantaranya: Guru, Peserta
didik, Sarana Prasarana, dan Tenaga kependidikan. Proses
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran, harus
berjalan efektif, karena pembelajaran yang dikelola dengan
manajemen yang efektif diharapkan dapat mengembangkan potensi
peserta didik sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai-nilai yang lekat pada peserta didik dan dapat membantu
peserta didik untuk berkembang dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan nya, dan akan menjadi generasi yang bermanfaat.
Sejalan dengan ungkapan diatas bahwa pendidikan saat ini
sudah mengalami perkembangan-perkembangan yang signitifikan.
Pengaruh besar ini tidak terlepas dari Manajemen Pembelajaran
dalam satuan pendidikan itu sendiri. 9
Manajemen Pembelajaran adalah istilah yang komprehensif,
didalamnya mencakup perencanaan, penerapan, dan evaluasi.
Menurut teori rusman ada 3 indikator dalam Manajemen
Pembelajaran, yaitu:
1) Perencanaan pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi
Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber
belajar.

9
Suparman, Pengantar Teori Dan Aplikasi Pengembangan Kurikulum PAI
(Jakarta: PT Rajawali Pers, 2016).
8

2) Pelaksanaan pembelajaran
a) Syarat pelaksanaan proses pembelajaran yang meliputi
rombongan belajar, beban kerja minimal guru, buku teks
pelajaran, dan pengelolaan kelas.
b) Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang meliputi :
Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti (Eksplorasi, Elaborasi,
Konfirmasi) dan Kegiatan Penutup.
3) Evaluasi/penilaian hasil pembelajaran
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil
pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematis,
dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran
sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek/produk,
portofolio, serta penilaian diri.10
Berdasarkan pra-penelitian yang penulis lakukan pada
tanggal 12 sampai dengan 18 Oktober 2022 bertempatan di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung dengan narasumber:
1) Salahudin, ST., M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 7 Bandar
Lampung
2) Sri Widayati, S.E., M.Pd selaku Waka Kurikulum SMK
Negeri 7 Bandar Lampung
3) Riyan Arieska, M.Pd.I selaku Guru PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung
Dengan memaparkan beberapa pertanyaan mengenai
Implementasi Manajemen Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung sebagai berikut :

10
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012).
9

Tabel 1.1
Wawancara Implementasi Manajemen Pembelajaran PAI
di SMK Negeri 7 Bandar Lampung
Keterangan
No Indikator
Sudah Belum
1 Perencanaan Pembelajaran PAI √
2 Pelaksanaan Pembelajaran PAI √
3 Evaluasi Pembelajaran PAI √
Sumber : Hasil pra penelitian dengan Waka Kurikulum ibu Sri
Widayati, S.E., M.Pd dan Guru mata pelajaran PAI ibu Riyan Arieska,
M.Pd.I yang dilaksanakan pada saat pra- penelitian.

Berdasarkan hasil pra penelitian pada tabel diatas dapat


dipahami bahwa implementasi manajemen pembelajaran PAI di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung sudah terlaksana akan tetapi
belum berjalan secara efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari
perencanaan terutama adanya RPP yang belum terkumpul secara
kolektif dan tertib. Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran PAI
lebih intensif menggunakan metode ceramah yang masih
cenderung membuat peserta didik merasa bosan dalam
pembelajaran PAI. Kemudian dalam evaluasi pembelajaran PAI
sudah berjalan efektif dan dapat dilihat dari berbagai jenis evaluasi
yang digunakan seperti; tes lisan, tes tertulis dan tes
perbuatan/praktik ibadah.
Dalam hal ini, adanya RPP yang belum terkumpul secara
kolektif dan tertib, serta pelaksanaan pembelajaran PAI lebih
intensif menggunakan metode ceramah yang membuat peserta
didik merasa bosan dalam pembelajaran PAI adalah permasalahan
utama dalam penelitian ini.
Dari uraian diatas, maka penulis dapat mengatakan bahwa
jantung nya sekolah khususnya untuk mekanisme pembelajaran
PAI terletak pada manajemen dan pembelajaran, serta program-
program yang mendukung pembelajaran. Oleh sebab itu peneliti
merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
10

"Implementasi Manajemen Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7


Bandar Lampung‖.

C. Fokus dan Sub Fokus Penelitian


Berdasarkan masalah diatas, penulis menjelaskan lebih
lanjut bahwa fokus penelitian ini adalah implementasi manajemen
pembelajaran PAI SMK Negeri 7 Bandar Lampung. Serta sub-sub
fokus penelitian diantaranya:
1. Perencanaan pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung.
2. Pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung.
3. Evaluasi pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar Lampung.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah sangat dibutuhkan dalam penelitian untuk
mengetahui apa yang akan dicari dalam sebuah penelitian.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung?
3. Bagaimana evaluasi pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan
sebelumnya, dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung.
2. Mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung.
3. Mengetahui bagaimana evaluasi pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung.
11

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian implementasi manajemen
pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar Lampung adalah
sebagai berikut :
1. Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan dukungan terhadap hasil penelitian yang sejenis
dan memperkaya hasil penelitian yang diadakan sebelumnya.
Serta mengembangkan teori tentang solusi mengahadapi
implementasi manajemen pembelajaran PAI dalam upaya
penyelenggaraan pendidikan sekaligus menambah dan
memperkaya khazanah pemikiran dibidang Manajemen
Pendidikan Islam.
2. Praktis
a. Bagi Peneliti
Temuan penelitian ini diharapkan menjadi inspirasi
bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian
dibidang implementasi manajemen pembelajaran PAI. Di
samping itu hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai
wahana bagi peneliti untuk mengkaji secara ilmiah tentang
implementasi manajemen pembelajaran PAI dalam upaya
penyelenggaraan pendidikan yang efektif dan lembaga-
lembaga pendidikan.
b. Bagi SMK Negeri 7 Bandar Lampung
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam
meningkatkan kualitas manajemen pembelajaran PAI yang
diterapkan di SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
c. Bagi Pembaca
Menambah wawasan keilmuan tentang implementasi
manajemen pembelajaran PAI SMK Negeri 7 Bandar
Lampung dan menambah wawasan keilmuan tentang
mekanisme penyelenggaraan pembelajaran PAI SMK Negeri
7 Bandar Lampung.
12

G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan


Untuk mengetahui posisi penelitian ini, penulis kemukakan
beberapa kajian hasil penelitian terdahulu untuk mengetahui sisi
mana penelitian yang telah diungkapkan dan sisi mana penelitian
yang belum diungkapkan.
1. Dari Penelitian Nur Ramadhan11 Dilihat dari perencanaan
pembelajaran PAI di SMA Muhammadiyah 2 Bukit Kecil
Palembang bahwa setia guru harus memiliki perencanaan
pembelajaran, karena dapat mencerminkan apa yang dilakukan
guru dalam memberikan kemudahan belajar kepada peserta
didik dan bagaimana melakukannya. Dengan demikian hal ini
dapat membuat disiplin kerja yang baik, suasana yang lebih
baik, dan pembelajaran yang diorganisasikan dapat berjalan
dengan baik.
2. Dari Penelitian Lisa’diyah Ma’rifataini12 Metode Market Place
Activities, Expert Group, dan Group Investigation pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, telah di
implementasikan oleh Guru PAI yang mengikuti pelatihan
metode pembelajaran di Oxford, yaitu guru PAI SMA Negeri
11 Bandung dengan baik dan lancar. Respon peserta didik
terhadap metode pembelajaran Market Place Activities sangat
baik, hal ini dilihat dari seluruh peserta didik mengatakan
metode pembelajaran Market Place Actifities dapat
membangkitkan semangat/menambah gairah belajar, dapat
mengembangkan kegiatan kepribadian, dapat mewujudkan hasil
karya, bisa merangsang belajar lebih lanjut, dapat melakukan
eksplorasi dan inovasi, dapat menanamkan sikap-sikap utama
yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.

11
Nur Ramadhan, ―IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN
PADA MATA PELAJARAN AL ISLAM DI SMA MUHAMM,‖ Jurnal Didaktika
FKIP UM Palembang Vol. 1 (2018): 92–100.
12
Lisa Diyah Ma’rifataini, ―Implementasi Metode Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (Pai) Di Sekolah Menengah Atas Negeri (Sma) 11 Bandung,‖
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan 16, no. 1 (2018):
110–23, https://doi.org/10.32729/edukasi.v16i1.464.
13

3. Dari Penelitian Abdul Ghofur13 Pelaksanaan manajemen yang


dilakukan dalam pembelajaran PAI di UPTMPK Universitas
Sriwijaya di Indralaya sudah cukup baik walaupun masih ada
kendala dan perlu perbaikan kembali dan perlu penelitian lebih
lanjut lagi. Dalam perencanaan pembelajaran PAI di UPT-MPK
Unsri Indralaya sudah ditetapkan pada awal sebelum kegiatan
dilaksanakan yang dilakukan dengan rapat bersama. Hal ini
ditetapkan untuk menetapkan tugas dan kerja sama masing-
masing. Sehingga dalam mewujudkan pelaksanaan
pengorganisasian kegiatan pembelajarannya sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing serta bertanggung
jawab terhadap tugasnya.
4. Dari Penelitian Syafaruddin14 Berdasarkan hasil dan
pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) manajemen
pembelajaran PAI di SD IT Bunayya terlaksana dengan baik,
hal ini ditandai dengan keterpaduan pembelajaran mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, intruksi pengarahan
pembelajaran dan evaluasi, dan (2) pengembangan manajemen
pembelajaran PAI ditandai dengan salat berjamaah di sekolah,
pembinaan cara berwudu, pembinaan akhlak peserta didik, dan
pembiasaan interaksi peserta didik dengan Al-Qur‟an.
5. Dari Penelitian Nurul Anam15 Perencanaan pembelajaran PAI
merupakan suatu proses pengambilan keputusan tentang apa
yang harus di lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
PAI. komponen perangkat perencanaan kurikulum
pembelajaran PAI antara lain sebagai berikut: 1) Menetukan
Alokasi Waktu dan Minggu efektif; 2) Menyusun Program

13
Abdul Ghofur, ―Implementasi Manajemen Pembelajaran PAI DI UPT-
MPK,‖ Jurnal Pendidikan 02 No. 01 (2019): 1–14.
14
Syafaruddin Syafaruddin et al., ―Manajemen Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Di Sdit Bunayya Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah,‖ AULADUNA:
Jurnal Pendidikan Dasar Islam 7, no. 1 (2020): 32,
https://doi.org/10.24252/auladuna.v7i1a4.2020.
15
Nurul Anam, ―Manajemen Kurikulum Pembelajaran PAI,‖ Ta’lim Diniyah:
Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies) 1, no. 2
(2021): 129–43, https://tdjpai.iaiq.ac.id/index.php/pai/article/view/10/10.
14

Tahunan (Prota); 3) Menyusun Program Semester (Promes); 4)


menyusun Silabus Pembelajaran; dan 5) Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Tabel 1.2
Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian Yang Relevan
NO JUDUL PERBEDAAN PERSAMAAN
PENELITIAN
Implementasi Penelitian ini lebih Penelitian ini
Manajemen memfokuskan pada sama-sama
Pembelajaran evaluasi hasil belajar. berfokus pada
pada mata Sedangkan penulis pembelajaran
pelajaran Al lebih memfokuskan PAI.
1 Islam di SMA penelitian pada
Metode
Muhammadiy manajemen
penelitian
ah 2 Bukit pembelajaran.
sama yaitu
Kecil
deskriptif
Palembang16
kualitatif.
Implementasi Penelitian ini lebih Penelitian ini
Metode memfokuskan pada sama-sama
Pembelajaran penggunaan metode meneliti
Pendidikan pembelajaran. tentang
Agama Islam Sedangkan penulis pembelajaran
di SMA lebih memfokuskan PAI
2
Negeri 11 pada implementasi
Bandung17 manajemen
pembelajaran PAI
yang terdiri dari
perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi.

16
Ramadhan, ―IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA
MATA PELAJARAN AL ISLAM DI SMA MUHAMM.‖
17
Ma’rifataini, ―Implementasi Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(Pai) Di Sekolah Menengah Atas Negeri (Sma) 11 Bandung.‖
15

Implementasi Penelitian ini Penelitian ini


Manajemen memfokuskan pada sama-sama
Pembelajaran pengorganisasian memfokuskan
PAI di UPT- dosen luar biasa dalam pada
MPK pembelajaran. pembelajaran
Universitas Sedangkan fokus PAI
3 Sriwijaya penulis dalam
Indralaya penelitian ini lebih
2017/201818 memfokuskan pada
aspek perencanaan,
pelaksanaan
(pendahuluan, inti,
penutup) dan evaluasi.
Manajemen Penelitian ini lebih Penelitian ini
Pembelajaran memfokuskan sama-sama
Pendidikan pembinaan akhlak dan menggunakan
Agama Islam pembiasaan interaksi metode
Di SD IT peserta didik dengan penelitian
Bunayya Al-Qur’an. Sedangkan deskriptif
4 Pandan penulis lebih kualitatif.
Kabupaten memfokuskan
Tapanuli penelitian pada
Tengah19 perencanaan,
pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran
PAI.

5 Manajemen Penelitian ini Penelitian ini


Kurikulum memfokuskan pada sama-sama

18
Abdul Ghofur, ―Implementasi Manajemen Pembelajaran PAI DI UPT-
MPK.‖
19
Syafaruddin et al., ―Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di
Sdit Bunayya Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.‖
16

Pembelajaran kurikulum di menggunakan


PAI20 pembelajaran PAI. metode
Sedangkan penulis penelitian
terfokuskan penelitian desktiptif
pada manajemen kualitatif.
pembelajaran PAI

Penelitian ini merupakan penguatan dari penelitian yang


telah dilakukan oleh beberapa peneliti diatas, bahwa dalam rangka
manajemen Pembelajaran PAI disesuaikan dengan kondisi guru
dan peserta didik di SMK Negeri 7 Bandar Lampung. Dari lima
penelitian tersebut dapat ditarik benang merah bahwa keberhasilan
manajemen Pembelajaran PAI tergantung pada pengaplikasiannya.
Dari penelitian diatas terdapat perbedaan dengan penelitian yang
akan penulis teliti, terlihat dari permasalahan yang terjadi yaitu
adanya RPP yang belum terkumpul secara kolektif dan tertib, serta
pelaksanaan pembelajaran PAI lebih intensif menggunakan metode
ceramah yang membuat peserta didik merasa bosan dalam
pembelajaran PAI adalah permasalahan utama dalam penelitian ini.
H. Metode Penelitian
Untuk menghindari dan untuk memahami suatu
permasalahan agar hasil penelitian yang akan di laksanakan dapat
mencapai hasil yang optimal sebagaimana yang di harapkan, maka
perlu bagi seorang peneliti menggunakan suatu metode dalam
melaksanakan penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk
mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian, metode
kualitatif adalah langkah-langkah penelitian sosial untuk
mendapatkan data deskriptif berupa kata-kata dan gambar. Hal
tersebut sesuai yang di ungkapkan oleh Lexy J. Moleong bahwa
data yang di kumpulkan dalam penelitian kualitatif adalah berupa

20
Anam, ―Manajemen Kurikulum Pembelajaran PAI.‖
17

kata-kata, gambar dan bukan angka. 21 Penelitian pada dasarnya


adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan
masalah yang dilakukan dengan penerapan metode ilmiah. Tujuan
dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan,
memprediksikan, dan mengontrol fenomena. 22
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang mengkaji
keadaan objek ilmiah, peneliti sebagai instrumennya, teknik
pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data dan
hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi
instrumen, sehingga dalam penelitian kualitatif, instrumennya
adalah orang. Namun untuk menjadi instrumen, seorang ilmuwan
harus memiliki teori dan visi yang luas untuk dapat mengajukan
pertanyaan, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi objek
penelitian secara lebih jelas dan bermakna. 23 Beberapa bagian dari
metode penelitian yaitu:

1. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu Penelitian yang dilakukan yaitu pada Semester
Genap Tahun Pelajaran 2022/2023. Tempat Penelitian berlokasi
di SMK Negeri 7 Bandar Lampung. SMK Negeri 7 Bandar
Lampung Jl. Pendidikan Kelurahan Sukarame Kecamatan
Sukarame Kota Bandar Lampung.
SMK Negeri 7 Bandar Lampung merupakan sekolah
menengah kejuruan formal dengan ciri khas tersendiri, yaitu
sebagai Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan. Hal
tersebut merupakan program yang dilaksanakan untuk
mendukung program Implementasi Kurikulum Merdeka yang
diinstruksikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi. SMK Negeri 7 Bandar Lampung

21
Moleong J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2016).
22
Emzir, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Dan Kualitatif (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012).
23
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R & D
(Bandung: Alfabeta, 2012).
18

merupakan lembaga pendidikan menengah kejuruan yang


menitikberatkan pada pendalaman ilmu-ilmu bidang keahlian,
serta pendalaman ilmu-ilmu agama melalui kegiatan
pembelajaran PAI dan kegiatan religius lainnya.
2. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Metode kualitatif ialah suatu penelitian yang
difokuskan untuk mendeskripsikan dan menganalisis,
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, membaca pemikiran orang
secara individual maupun kelompok.24
Penelitian deskriptif kualitatif ialah penelitian yang
dipusatkan untuk mendeskripsikan secara utuh dan mendalam
mengenai realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi
dimasyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga
tergambarkan ciri, dan karakter, sifat dan model fenomena
tersebut.25 Berdasarkan pengertian tersebut, penulis
menyimpulkan penelitian deskriftif kualitatif ialah suatu riset
yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh
subjek penelitian dan menjelaskan kualitas dan keistimewaan
dari pengaruh sosial. Penelitian ini akan digunakan untuk
mendeskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
implementasi manajemen Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung.
3. Sumber Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu
sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data
tersebut akan penulis jelaskan, sebagai berikut:
a) Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung
oleh peneliti, tanpa perantara dari sumbernya. Sumber ini

24
Wina Sanjaya, Penelitian Penelitian Pendidikan (Jenis,Metode Dan
Prosedur (Jakarta: Prenada Media Grup, 2014).
25
Wina Sanjaya.
19

dapat berupa benda-benda, situs atau manusia.26 Data primer


merupakan informasi yang penulis dapatkan langsung dari
orang yang berkaitan dengan Implementasi Manajemen
Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
Adapun sumber data primer dalam penelitian ini, adalah:
1) Kepala SMK Negeri 7 Bandar Lampung yaitu bapak
Salahudin, S.T., M.Pd.
2) Waka Kurikulum SMK Negeri 7 Bandar Lampung Ibu
Sri Widayati, SE., M.Pd.
3) Kepada Guru PAI SMK Negeri 7 Bandar Lampung Ibu
Riyan Arieska, M.Pd.I.
Dengan mengadakan tanya jawab antara penulis
dengan Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah bidang
kurikulum, dan guru PAI, diharapkan penulis memperoleh
informasi secara langsung dari pihak yang bersangkutan dan
hasilnya digunakan untuk melengkapi pembahasan.

b) Sumber Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan penulis dari berbagai sumber yang telah ada.
Sumber data sekunder yang dimaksud adalah data berupa
dokumen-dokumen catatan yang berkaitan dengan
penelitian. Adapun sumber data sekunder yang ada pada
penelitian ini, adalah:
1) Sejarah dan Profil SMK Negeri 7 Bandar Lampung
2) Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 7 Bandar Lampung
3) Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung
4) Data guru dan staf, serta peserta didik SMK Negeri 7
Bandar Lampung
5) Keadaan Sarana dan Prasarana SMK Negeri 7 Bandar
Lampung
6) Akreditasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung

26
Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN
Press, 1999).
20

7) Kalender Akademik dan Analisis Pekan Efektif SMK


Negeri 7 Bandar Lampung
8) Rencana pelaksanaan pembelajaran, program tahunan,
program semester, kompetensi inti dan kompetensi dasar
mata pelajaran PAI.
4. Teknik Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Penelitian ini
menggunakan beberapa teknik yang biasa diterapkan, sebagai
berikut:

Gambar 1.1
Macam-macam Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara (Interview)
Wawacara merupakan alat re-checking atau
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
diperoleh sebelumnya.27 Wawancara merupakan proses
tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan
dua orang atau lebih bertatap muka, mendengarkan secara
langsung informasi-informasi atau keterangan. 28 Terdapat
beberapa jenis wawancara, antaranya:
1) Wawancara Bebas, Wawancara bebas adalah proses
wawancara dimana pewawancara (interviewer) tidak
secara sengaja mengarahkan tanya jawab dan pokok-

27
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2017).
28
Cholid Narbuko & Abu Ahmad, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007).
21

pokok persoalan dari fokus penelitian interviewer kepada


narasumber.
2) Wawancara Terpimpin, Wawancara terpimpin adalah
wawancara yang menggunakan panduan pokok-pokok
masalah yang diteliti.
3) Wawancara Bebas Terpimpin, Wawancara bebas
terpimpin adalah kombinasi antara wawancara bebas dan
terpimpin, jadi interviewer hanya membuat pokok-pokok
masalah yang akan diteliti.
4) Wawancara Perorangan, Wawancara perorangan adalah
apabila proses tanya jawab tatap muka itu berlangsung
secara langsung antara pewawancara dengan apa yang
diwawancarai.
5) Wawancara Kelompok, Wawancara kelompok adalah
proses interview berlangsung sekaligus dua orang atau
lebih menghadapi dua orang atau lebih yang
diwawancarai.29
Dari beberapa jenis wawancara diatas, penulis
menggunakan wawancara perorangan untuk memperoleh
informasi mengenai proses perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran PAI yang diajukan kepada:
1) Kepala Sekolah bapak Salahudin, S.T., M.Pd
2) Waka Kurikulum Ibu Sri Widayati, SE., M.Pd
3) Guru PAI Ibu Riyan Arieska, M.Pd.I
Dengan demikian yang akan diwawancarai untuk
diminta datanya adalah Kepala Sekolah, Waka Kurikulum,
dan Guru Mata Pelajaran PAI guna memperoleh informasi
yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Karena wawancara
adalah teknik yang sangat primer dalam metode penelitian
pendekatan kualitatif. (Lampiran 2 Pedoman Wawancara).
b. Observasi/Pengamatan
Observasi merupakan teknik pengumpulan data tidak
menggunakan perkataan atau tidak disertai dengan

29
Cholid Narbuko & Abu Ahmad.
22

komunikasi lisan. Dalam pengamatan penelitian ini penulis


menggunakan observasi berjenis non-partisipan yaitu
penelitian tidak melibatkan diri dalam kondisi objek yang
diamati. Setelah instrumen observasi dibuat, penelitian mulai
datang kelokasi penelitian untuk melihat fenomena-
fenomena yang terjadi dilokasi tersebut. 30
Beberapa objek yang diobservasi oleh penulis antara
lain: Space (Sarana dan fasilitas Sekolah, Tata bangunan
Sekolah, Situasi dan kondisi Sekolah), Person/pelaku
(Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Guru PAI) dan Proses
pelaksanaan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti (proses
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi) dan kegiatan penutup
pembelajaran PAI, serta alat evaluasi pembelajaran PAI di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung. (Lampiran 3 Pedoman
Observasi).

c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara untuk mencari informasi
dari data-data yang sudah berlalu untuk menguatkan hasil
dari observasi dan wawancara.31 Bentuk dokumentasi bisa
berupa gambar, catatan tertulis baik yang diarsipkan oleh
SMK Negeri 7 Bandar Lampung, atau dari media cetak dan
dari internet yang tentunya berkaitan dengan masalah
penelitian ini. Setelah instrumen dokumentasi dibuat, maka
peneliti datang ke lokasi penelitian untuk melakukan
pencatatan data dokumentasi yang diperlukan sebagai
penunjang validitas informasi atau data yang diperoleh
peneliti. (Lampiran 4 Pedoman Dokumentasi).

5. Pemeriksaan Keabsahan Data (Triangulasi)


Uji keabsahan data dalam penelitian ini digunakan untuk
menjaga keobjektipan, keakuratan, dan kepastian. Sehubungan

30
Cholid Narbuko & Abu Ahmad.
31
Cholid Narbuko & Abu Ahmad.
23

dengan pemeriksaan data yang valid perlu dilakukan


pengecekan data dengan berbagai sumber, dan teknik.
Tringulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data yang
digunakan untuk meningkatkan derajat kepercayaan dan akurasi
data.32 Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis
triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik yang
akan dijelaskan lebih lanjut, sebagai berikut:
a) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber digunakan untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang
telah diperoleh melalui berbagai sumber. Pada penelitian ini
penulis melaksanakan pengecekan data berdasarkan hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi yang berkaitan
dengan Implementasi Manajemen Pembelajaran PAI di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung, jika dalam pengecekan
kredibilitas mendapatkan data yang berbeda, maka penulis
akan melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data
yang berkaitan untuk mendapatkan kepastian data yang
benar.
b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik digunakan untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pada
penelitian ini penulis melakukan perbandingan data hasil
dari observasi dan wawancara. Selain itu juga penulis
melakukan perbandingan hasil wawancara dengan dokumen
yang berkaitan dengan penelitian. 33

6. Prosedur Analisis Data


Analisis data merupakan proses pengaturan urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam satu pola kategori, dan satuan
urutan data. Maka selama berada dalam proses penelitian

32
Cholid Narbuko & Abu Ahmad.
33
Moleong J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif.
24

dilapangan, penulis menganalisis data-data yang ada secara


terus-menerus dan interaktif sampai menemukan data yang
valid. Secara rinci langkah-langkah atau aktivitas analisis data
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
a) Reduksi Data
Reduksi data adalah cara yang dilakukan untuk
merangkum, memilih data-data pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting dan membuang hal-hal yang tidak
penting, sehingga data lebih jelas. Dengan cara ini data
penelitian yang sangat banyak dipilih sesuai keterkaitan
dengan pembahasan. Kegiatan reduksi data bukanlah suatu
hal yang terpisah dan berdiri sendiri dari proses analisis data,
akan tetapi merupakan bagian dari proses itu sendiri.
b) Penyajian Data
Penyajian data dalam metode kualitatif adalah teks
yang bersifat naratif. Dengan penyajian tersebut diharapkan
data akan tersaji secara terorganisasi, sistematis sehingga
mudah dipahami. Dengan penyajian tersebut diharapkan data
akan tersaji secara terorganisasi, sistematis sehingga mudah
dipahami. Dengan penyajian data tersebut diharapkan dapat
menguasi data dan tidak tenggelam dalam data yang begitu
banyak.
c) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan
langkah ketiga dalam proses analisis data. Penarikan
kesimpulan ini, peneliti menemukan hal-hal baru hasil dari
penelitian yang dilakukan. Kemudian dari kesimpulan harus
diverifikasi supaya data yang didapatkan benar apa adanya
baik dari deskripsi atau objek gambar yang kurang jelas
menjadi jelas.
26

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Manajemen Pembelajaran
1. Pengertian Manajemen Pembelajaran
Kata ―manajemen‖ berasal dari bahasa latin yaitu kata
manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan.
Kata manus dan agere di gabungkan menjadi managere yang
artinya menangani. Kata managere diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja, yaitu to manage,
sedangkan dalam bentuk kata benda yaitu managemen.
Selanjutnya kata managemen diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dalam bentuk kata benda yaitu pengelolaan. Kata
pengelolaan mengandung makna yang sangat umum, sehingga
dapat digunakan dalam segala aspek aktifitas dan kehidupan
manusia. 34
Menurut Hasibuan, ―manajemen‖ adalah ilmu dan seni
yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan tertentu. 35 Menurut Toni Bush dalam
Makbuloh, ―manajemen adalah proses koordinasi yang terus
menerus dilakukan oleh suatu anggota organisasi untuk
menggunakan seluruh sumber daya dalam upaya berbagai tugas
organisasi yang dilakukan dengan efisien. Berdasarkan
pendapat ahli tersebut, inti manajemen adalah koordinasi
sumber daya, baik sumber daya manusia, alam, maupun sosial.
Dalam pendidikan, semua sumber daya diorganisasi untuk
meningkatkan performa lembaga pendidikan, sehingga mampu
bersaing dan di percaya terus menerus.‖ 36
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa manajemen merupakan suatu kegiatan yang memiliki

34
Deden Makbulloh, Manajemen Mutu Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2011).
35
Mustari, Manajemen Pendidikan.
36
Deden Makbulloh, Manajemen Mutu Pendidikan Islam.
27

target dan tujuan dengan menggunakan perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi dalam
mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
Pembelajaran merupakan terjemahan dari bahasa Inggris
―Instruction‖, yang terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu:
belajar (learning) dan mengajar (Teaching), kemudian
disatukan dalam satu aktivitas, yaitu kegiatan belajar-mengajar
kemudian popular dengan istilah pembelajaran (instruction).37
Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal I
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.38
Dari pengertian di atas, terdapat dua unsur penting yang
menjelaskan tentang belajar yaitu perubahan perilaku dan hasil
interaksi. Dengan dua indikator tersebut dapat disimpulkan,
bahwa seseorang yang telah belajar pasti harus ditandai adanya
perubahan perilaku, jika tidak maka belum terjadi belajar.
Selanjutnya, bahwa perubahan yang terjadi itu harus melalui
suatu proses, yaitu interaksi yang direncanakan antara peserta
didik dengan lingkungan pembelajaran untuk terjadinya
kegiatan pembelajaran, jika tidak maka perubahan tersebut
bukan hasil belajar. Oleh karena itu, perubahan perilaku dari
peserta didik dapat dibedakan menjadi dua segi: pertama
perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran, dan kedua
perubahan perilaku yang bukan dari hasil pembelajaran. 39
Dapat disimpulkan bahwa dalam keseluruhan proses
pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang
paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan banyak tergantung pada manajemen pembelajaran
yang baik. Pembelajaran ialah membelajarkan peserta didik
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar, yang
merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

37
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum Dan
Pembelajaran (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015).
38
Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang No.20 Tahun 2003, n.d.
39
Pembelajaran, Kurikulum Dan Pembelajaran.
28

Sejalan dengan pendapat diatas, Edward Sallis


mendefinisikan manajemen pembelajaran Seluruh proses
pembelajaran yang diatur dan dirancang dengan
mempertimbangkan persiapan yang terukur dan matang, mulai
dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran, hingga
penetapan tujuan atau target belajar yang hendak dicapai oleh
guru maupun peserta didik.40
Made Pidarta, manajemen pembelajaran adalah: ―Seluruh
kegiatan dan aktivitas belajar mengajar yang dirancang sesuai
dengan perencanaan pembelajaran, pengorganisasian,
pelaksanaan, evaluasi dan penilaian hasil belajar‖. 41
Merujuk pada penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan manajemen pembelajaran yaitu
suatu kegiatan dan proses belajar mengajar yang disusun dan
dirancang dengan mempertimbangkan perencanaan yang baik,
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, hingga
penilaian hasil belajar.

2. Tujuan Manajemen Pembelajaran


Tujuan manajemen pembelajaran erat sekali dengan
tujuan pendidikan secara umum, karena manajemen pendidikan
pada hakikatnya merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan secara optimal. Apabila dikaitkan dengan pengertian
manajemen pendidikan pada hakikatnya merupakan alat
mencapai tujuan. Adapun tujuan pendidikan nasional yaitu
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.42

40
Edward Sallis, Total Quality Management in Education (Manajemen Mutu
Pendidikan) (Yogyakarta: IRCiSoD, 2016).
41
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2014).
42
Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang No.20 Tahun 2003.
29

Tujuan pokok mempelajari manajemen pembelajaran


adalah untuk memperoleh cara, teknik dan metode yang sebaik-
baiknya dilakukan, sehingga sumber-sumber yang sangat
terbatas seperti tenaga, dana, fasilitas, material maupun spiritual
guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Tujuan ini tidak tunggal bahkan jamak atau rangkap, seperti
peningkatan mutu pendidikan/lulusannya, keuntungan/profit
yang tinggi, pemenuhan kesempatan kerja membangun
daerah/nasional, tanggung jawab sosial.43
Penetapan tujuan merupakan keharusan dalam suatu
manajemen. Oleh karena itu, tujuan manajemen pembelajaran
sangat penting dirumuskan agar hasil belajar tercapai dengan
baik. Secara rinci tujuan manajemen pembelajaran dapat
diuraikan sebagai berikut:
1) Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAIKEM)
2) Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3) Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
4) Terbekalinya guruan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan. 44

B. Implementasi Manajemen Pembelajaran


Proses manajemen pembelajaran meliputi perencanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.45

43
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2004).
44
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2006).
45
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru.
30

1. Perencanaan Proses Pembelajaran


Perencanaan ini berfungsi sebagai pedoman atau alat
manajemen yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber
individu yang diperlukan, media pembelajaran yang digunakan,
tindakan-tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya, tenaga,
dan sarana yang diperlukan, sistem monitoring lembaga
pendidikan. Disamping itu, perencanaan juga berfungsi sebagai
pendorong untuk melaksanakan sistem pendidikan sehingga
mencapai hasil yang optimal. Didalam perencanaan
Pembelajaran PAI minimal ada lima hal yang memengaruhi
perencanaan dan pembuat keputusan, yaitu filosopi, materi,
manajemen pembelajaran, pelatihan guru, dan sistem
pembelajaran. 46
Perencanaan pembelajaran merupakan tahap persiapan
dimana sebelum guru membimbing peserta didik untuk belajar,
guru harus mempersiapkan dahulu kompetensi, materi, strategi
dan evaluasi yang akan dilakukan di kelas atau di luar kelas. 47
Menurut Abu Ahmadi dalam bukunya Didaktik Metodik bahwa
―Perencanaan pembelajaran merupakan proses penyusunan
materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan
metode pembelajaran dalam suatu alokasi waktu yang akan
dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan‖.48
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi
Dasar (KD), indikator penapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,

46
Maeron Nawawee, ―Manajemen Kurikulum Pondok Pesantren Madnatul
Jombang Tanggerang Selatan,‖ Jurnal Pengelolaan Lembaga Pendidikan Yang
Bermutu 06 No 01 (2021).
47
Rokhmat Mulyana, Model Pembelajaran Nilai Melalui Pendidikan Agama
Islam (PAI) (Jakarta: PT Saadah Pustaka Mandiri, 2013).
48
Abu Ahmadi, Didaktik Metodik, Cetakan ke (Semarang: Thoha Putra,
2005).
31

kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber


belajar.
a. Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran memuat identitas mata pelajaran,
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar
Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta
panduan Penyusunan Kurikulum 2013.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah penjabaran dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya
mencapai kompetensi dasar. Setiap guru pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik agar berpartisiasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis
peserta didik. RPP disusun untuk setiap kompetensi dasar
yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. Guru merancang penggalan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran untuk setiap pertemuan yang disesuaikan
dengan penjadwalan disatuan pendidikan.49 Komponen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran :
1) Identitas Mata Pelajaran
Identitas mata pelajaran meliputi satuan
pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian,
mata pelajaran atau tema pelajaran, serta jumlah
pertemuan.

49
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru.
32

2) Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester
pada suatu mata pelajaran.
3) Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan
yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
4) Indikator Pencapaian Kompetensi
Adalah prilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata
pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur yang mencakup pengetahuan, sikap,
dan keterampilan.
5) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan
hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik
sesuai dengan kompetensi dasar.
6) Materi Ajar
Didalamnya memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-
butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
7) Alokasi Waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan
untuk pencapaian kompetensi dasar dan beban belajar.
8) Metode Pembelajaran
33

Metode pembelajaran digunakan guru untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan.
9) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran terbagi menjadi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
10) Penilaian Hasil Belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil
belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian
kompetensi dan mengacu pada standar penilaian.
11) Sumber Belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar, materi ajar, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.50
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam
pembelajaran tugas guru yang utama adalah
mengkordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik. Rancangan
pembelajaran perilaku dikembangkan dalam tiga tahapan
kegiatan yaitu : kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir atau penutup.51 Pelaksanaan pembelajaran
merupakan implementasi dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran meliputi:
a. Persyaratan pelaksanaan pembelajaran
1) Rombongan belajar
Jumlah maksimal pesrta didik setiap rombongan
adalah:

50
Rusman.
51
Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar (Bandung: Alfabeta, 2009).
34

a) SD/MI : 28 peserta didik


b) SMP/MTS : 32 peserta didik
c) SMA/MA : 32 peserta didik
d) SMK/MAK : 32 peserta didik
2) Buku teks pelajaran
a) Buku yang akan digunakan sekolah dipilih sesuai
dengan pertimbangan komite sekolah dari buku
teks pelajaran yang ditetapkan oleh mentri.
b) Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik
adalah 1:1 pertama pelajaran.
c) Selain buku teks pelajaran guru, menggunakan
buku panduan guru, buku pengayaan, buku
referensi, dan sumber belajar lainnya.
d) Guru membiasakan peserta didik menggunakan
buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di
perpustakaan sekolah.
3) Pengelolaan kelas
Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran serta
aktivitas pelajaran yang akan dilakukan.
a) Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta
aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
b) Volume dan intonasi suara guru dalam proses
pembelajaran harus dapat didengar dengan baik
oleh peserta didik dan tutur kata guru santun dan
dapat dimengerti oleh peserta didik.
c) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan
kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik.
d) Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan,
kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan pada
peraturan dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran.
35

e) Guru memberikan penguatan dan umpan balik


terhadap respon dan hasil belajar peserta didik
dalam proses pembelajaran berlangsung.
f) Guru dapat menghargai peserta didik dan memakai
pakaian yang sopan, bersih, dan rapih.
g) Pada setiap awal semester, guru menyampaikan
silabus mata pelajaran yang diampunya.
h) Guru memulai dan mengakhiri proses
pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.52

b. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam
suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru harus
memperhatikan hal-hal berikut:
1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran.
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
4) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
c. Kegiatan Inti
Kegiatan inti adalah proses pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk aktif, serta

52
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru.
36

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,


dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti pembelajaran dilakukan secara sistematis
dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi. Proses-proses tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut:53
1) Eksplorasi
Dalam eksplorasi, guru harus memperhatikan
hal-hal berikut:
a) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang
luas dan dalam tentang topik/tema materi yang
akan dipelajari dengan menerapkan prinsip ―alam
takambang‖ jadi belajar dari aneka sumber.
b) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
c) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
d) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
e) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan
di laboratorium, studio, atau lapangan.
2) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru harus
memperhatian hal-hal berikut:54
a) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis
yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang
bermakna.
b) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian
tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.

53
Rusman.
54
Rusman.
37

c) Memberikan kesempatan untuk berfikir,


menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut.
d) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif.
e) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara
sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
f) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan
eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok.
g) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil
kerja individual maupun kelompok.
h) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran,
turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan.
i) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan
yang menumbuhkan kebanggan dan rasa percaya
diri peserta didik.
3) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru harus
memperhatikan hal-hal berikut:
a) Memberikan umpan balik positif dan penguatan
dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah
terhadap keberhasilan peserta didik.
b) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi
dan elaborasi peserta didik melalui berbagai
sumber.
c) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi
untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah
dilakukan.
d) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh
pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar.
e) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang
38

menghadapi kesulitan, dengan menggunakan


bahasa yang baku dan benar.
f) Membantu menyelesaikan masalah.
g) Memberi acuan agar peserta didik dapat
melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
h) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang
kurang atau belum berpartisipasi aktif.55
d. Kegiatan Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan
dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan
refleksi, umpan balik, serta tindak lanjut. Dalam kegiatan
penutup, guru harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran.
2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram.
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik.
5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.56

3. Evaluasi Pembelajaran
Keluarnya aturan PP No. 19 tentang standar
pendidikan nasional membawa implikasi terhadap sistem
penilaian, termasuk konsep dan teknik penilaian yang
dilaksanakan dikelas. Meskipun dalam sistem penilaian tidak

55
Rusman.
56
Rusman.
39

harus disamakan, tetapi dalam rangka melihat keberhasilan


program, dianggap perlu kesamaan model penilaian di
sekolah, khususnya penilaian dikegiatan belajar mengajar
dikelas.57
Menurut Gronlund Evaluasi Pembelajaran adalah
suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis dan
interpretasi informasi/data untuk menentukan sejauh mana
peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Hopkins
dan Antes mengemukakan evaluasi adalah pemeriksaan
secara terus-menerus untuk mendapatkan informasi yang
meliputi peserta didik, guru, program pendidikan, dan proses
belajar mengajar untuk mengetahui tingkat perubahan
peserta didik dan ketepatan keputusan tentang gambaran
peserta didik dan efektivitas program. Tujuan evaluasi
menurut tyler, yaitu untuk menentukan tingkat perubahan
yang terjadi, baik secara statistik maupun secara edukatif. 58
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil
pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan
secara konsisiten, sistematis, dan terprogram dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau
lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil
karya berupa tugas, proyek/produk, portofolio, serta
penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan
standar penilaian pendidikan dan panduan penilaian
kelompok mata pelajaran.59 Menurut Suharsimi Arikunto
evaluasi mempunyai tiga fungsi yang sangat penting yaitu :

57
Satria Koni Hamzah B, Uno, Assesment Pembelajaran (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2012).
58
Rusman, Manajemen Kurikulum (Bandung: PT. Raja Grafindo Persada,
2008).
59
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru.
40

a) Bagi Peserta didik


Dengan diadakannya evaluasi maka peserta didik
dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti
pelajaran yang diberikan oleh guru, hasil yang diperoleh
peserta didik dari evaluasi ini ada dua hal kemungkinan
yaitu : Memuaskan jika peserta didik memperoleh hasil
yang memuaskan. Tidak memuaskan, jika peserta didik
tidak puas dengan hasil yang diperoleh.
b) Bagi Guru
1) Dengan hasil evaluasi yang diperoleh guru akan
mengetahui peserta didik mana yang lebih berhak
melanjutkan pelajaran karena sudah berhasil
menguasai bahan, maupun mengetahui belum
menguasai bahan.
2) Guru akan mengetahui apakah materi yang di ajarkan
sudah tepat bagi peserta didik sehingga untuk
memberikan pengajaran diwaktu yang akan datang
dan tidak perlu diadakan perubahan.
3) Guru akan mengetahui apakah metode yang
digunakan sudah tepat atau belum. Jika sebagian besar
peserta didik memperoleh nilai jelek pada evaluasi
yang diadakan, mungkin hal ini disebabkan oleh
pendekatan atau metode yang kurang tepat.
c) Bagi Sekolah
1) Apabila guru-guru mengadakan evaluasi dan
diketahui hasil belajar peserta didik-peserta didiknya
dapat diketahui juga apakah kondisi belajar yang
diciptakan oleh sekolah sesuai dengan harapan, dan
hasil belajar merupakan cermin dari kualitas sekolah.
2) Informasi bagi guru tentang tindakan kurikulum dan
sekolah merupakan bahan pertimbangan bagi
perencanaan sekolah pada masa-masa yang akan
datang.
3) Informasi hasil belajar dari tahun ke tahun dapat
digunakan sebagai pedoman bagi sekolah yang
41

dilakukan sekolah sudah memenuhi standar atau


belum.60
Evaluasi pembelajaran PAI merupakan suatu proses
untuk mengawasi dan menilai tentang proses pembelajaran
yang telah dilakukan dan kemampuan peserta didik yang
sudah melakukan kegitan pembelajaran PAI baik menilai
kamampuan pengetahuan, sikap atau perilaku dan
keterampilan peserta didik. Evaluasi pembelajaran PAI
mencakup dua aspek yaitu evaluasi hasil pembelajaran dan
evaluasi proses pembelajaran.
Pertama, evaluasi hasil pembelajaran. Evaluasi hasil
belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar
peserta didik melalui kegiatan peniliaian dan atau
pengukuran hasil belajar hasil belajar, tujuan utama evaluasi
untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh
peserta didik setelah mengikuti suatu kegiatan pembel
ajaran, di mana tingkat keberhasilan yang tersebut kemudian
ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau
simbol. Adapun langkah-langkah evaluasi hasil
pembelajaran meliputi:
1) Evaluasi formatif.
Evaluasi formatif seringkali diartikan sebagai
kegiatan evaluasi yang dilakukan pada akhir pembahasan
setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan. Evaluasi
ini yakni diselenggarakan pada saat berlangsungnya
proses belajar mengajar, yang diselenggarakan secara
periodik, isinya mencakup semua unit pengajaran yang
telah diajarkan.
2) Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang
diselenggarakan oleh guru setelah jangka waktu tertentu
pada akhir semesteran. Penilaian sumatif berguna untuk

60
Suharsimi Ariskunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cet.
12 (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002).
42

memperoleh informasi tentang keberhasilan belajar pada


peserta didik, yang dipakai sebagai masukan utama untuk
menentukan nilai rapor akhir semester.
Kedua, evaluasi proses pembelajaran. Evaluasi proses
pembelajaran yakni untuk menentukan kualitas dari suatu
program pembelajaran secara keseluruhan yakni dari mulai
tahap proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil
pembelajaran. Evaluasi ini memusatkan pada keseluruhan
kinerja guru dalam proses pembelajaran.
Adapun alat evaluasi pembelajaran PAI diantaranya
sebagai berikut:
1) Tes hasil belajar, Untuk mengukur keberhasilan belajar
peserta didik atau dikenal dengan istilah standar akhir
penilaian. Standar ini bisa digunakan apabila guru
menggunakan tes seperti: tes prasyarat (entry-behavior
test), tes awal (pre test), tes akhir (post tes), dan tes
pengukur kemajuan (progress test);
2) Kriteria test, Sebagai alat ukur dalam evaluasi, tes harus
memiliki dua kriteria, yaitu validitas dan realibilitas; dan
3) Jenis-jenis tes, Tes berdasarkan jumlah peserta didik, ada
tes kelompok atau tes individual. Sedangkan dari cara
pelaksanaan, tes dapat dibedakan menjadi tes lisan, tes
tulisan dan tes perbuatan. 61

61
Anam, ―Manajemen Kurikulum Pembelajaran PAI.‖
44

BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 7 Bandar Lampung
SMK Negeri 7 Bandar Lampung beralamat di Jalan
Pendidikan, Kelurahan Sukarame, Kecamatan Sukarame, Kota
Bandar Lampung. SMK Negeri 7 Bandar Lampung merupakan
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (TERPADU) di Bandar
Lampung, didirikan sesuai dengan Nota Kesepahaman (MoU)
antara Direktorat Pembinaan SMK Ditjen. Pendidikan
Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan
Walikota Bandar Lampung Nomor : 8354/D3.4/KU/2012 dan
Nomor 18.I/PK/HK/2012 tanggal 23 Mei 2012 Perihal
Kerjasama mendirikan Unit Sekolah Baru (USB) SMK dengan
Bidang Studi Keahlian : (1). Teknologi Informasi dan
Komunikasi, (2) Teknologi dan Rekayasa, (3). Kesehatan, (4).
Bisnis dan Manajemen.
Pendirian SMK Negeri 7 Bandar Lampung dimaksudkan
dalam rangka memberikan kesempatan kepada lulusan
SMP/MTs. yang ingin melanjutkan studinya ke SMK Negeri 7
Bandar Lampung, dengan mendayagunakan potensi Sumber
daya kedua belah pihak dan masyarakat setempat.
Sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Antara Kasi
Sarana dan Prasarana sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Peyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan
Subdit Sarana dan Prasarana Ditjen Pembinaan SMK dengan
Ketua Tim Pendiri USB_SMK Negeri 7 Bandar Lampung
Nomor : 837/D3.4/Kep/KU/2012 tanggal 19 Nopember 2012,
disepakati pemberian Bantuan Pembangunan USB Bandar
Lampung, SMK Negeri 7 Bandar Lampung, dan Peletakan Batu
Pertama dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2013. Oleh
Walikota yang diwakili oleh Bapak Sekretaris Daerah Kota
Bandar Lampung.
45

Peresmian Pembangunan dan operasional SMK Negeri 7


Bandar Lampung dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2013
oleh Bapak Walikota Bandar Lampung Drs. H. HERMAN HN,
MM. Pada tahun pelajaran 2014/2015, sesuai dengan Surat
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung
Nomor : 420/1715/IV.40/2014 tangal 12 Juni 2014 di buka
Program Keahlian Bisnis Manajemen (meliputi Akuntansi,
Perbankan, Administrasi Perkantoran dan Tataniaga atau
Manajemen Bisnis), pembukaan Program keahlian ini
dimaksudkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat
akan program keahlian dimaksud.62
2. Profil SMK Negeri 7 Bandar Lampung
Gambar 3.1
Identitas Sekolah

Sumber: Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung63

3. Visi dan Misi SMK Negeri 7 Bandar Lampung


a. Visi SMK Negeri 7 Bandar Lampung

62
Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung, n.d.
63
Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
46

―Kompeten, Kompetitif, dan Berwawasan Lingkungan


dalam Bingkai Profil Pelajar Pancasila‖
Tabel 3.2
Visi SMK Negeri 7 Bandar Lampung64
Visi Indikator
Kompeten Memiliki pengetahuan, pemahaman,
kemampuan, sikap, dan minat sesuai
program keahlian/konsentrasi keahlian
baik dalam bidang akademik dan non
akademik.
Memiliki kompetensi hard skill dan soft
skill
Kompetitif Berdaya saing lokal, nasional dan global.
Kuat secara fisik dan mental
Memiliki karakteristik ulet
Bersikap positif dan optimis dalam
menghadapi berbagai permasalahan
Berwawasan Ruang belajar yang bersih, sehat, dan
Lingkungan nyaman.
Memiliki toilet dengan jumlah dan sarana
memadai.
Menerapkan kawasan tanpa asap rokok.
Memiliki kantin sehat.
Membatasi penggunaan kertas dan plastik.
Melakukan penghematan dalam
penggunaan energi.
Memiliki lapangan/aula/halaman untuk
pendidikan jasmani.
Profil Pelajar Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME,
Pancasila dan berahlak mulia
Mandiri
Bernalar kritis

64
Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
47

Kreatif
Bergotong royong
Berkebhinnekaan global
Sumber: Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung65

b. Misi SMK Negeri 7 Bandar Lampung


1) Melaksanakan pembelajaran yang bernuansa industri,
mengikuti perkembangan IPTEK, dan berwawasan
lingkungan.
2) Menumbuhkan semangat berkompetisi secara sehat dan
sportif bagi seluruh warga sekolah.
3) Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk
mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan
secara optimal.
4) Mewujudkan pendidikan yang mengedepankan
pembentukan profil pelajar Pancasila, dengan cara:
5) Melaksanakan proyek pelajar Pancasila untuk seluruh
peserta didik.
6) Mengintegrasikan nilai profil pelajar pancasila dalam
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
dan penilaian.
7) Mengintegrasikan nilai profil pelajar Pancasila dalam
kegiatan pembiasaan rutin sekolah dan budaya sekolah.

4. Tujuan SMK Negeri 7 Bandar Lampung


a) Menciptakan tamatan yang bertaqwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia.
b) Menyiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja dan
mengembangkan sikap profesionalisme, mandiri, dan
mampu berwiraswasta.
c) Memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk
membentuk etos kerja yang tinggi, produktif, inovatif,
kreatif, dan kompetitif.
d) Menjadikan sekolah sebagai SMK berbasis industri.

65
Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
48

e) Terwujudnya pendidikan yang mengedepankan


pembentukan profil pelajar pancasila, yaitu:
(1) Terlaksananya proyek pelajar Pancasila untuk seluruh
peserta didik.
(2) Terlaksananya pengintegrasian nilai profil pelajar
pancasila dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian.
(3) Terlaksananya pengintegrasian nilai profil pelajar
Pancasila dalam kegiatan pembiasaan rutin sekolah dan
budaya sekolah.
Sumber: Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung66

66
Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
49

5. Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung


Gambar 3.1
Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung67

67
Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
50

6. Data guru dan staff SMK Negeri 7 Bandar Lampung


Tabel 3.3
Data Guru SMK Negeri 7 Bandar Lampung
N Data Kualifikasi
Ket.
o Ketenagaan Pendidikan
1 a. Jumlah Guru SMA D3 S1 S2
PNS 25 15
Honor 73 6
Jumlah 97 21
b. Jumlah Tendik PNS 2
Honor 21 2 10
Jumlah 21 2 12
Sumber: Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung68

7. Data Peserta didik SMK Negeri 7 Bandar Lampung


Tabel 3.5
Data Peserta didik SMK Negeri 7 Bandar Lampung
KONSENTRASI KELAS
NO
KEAHLIAN X XI XII
1 TKR 40 36 36
2 TSM 39 32 32
3 TKJ 1 38 32 37
4 TKJ 2 33 37
5 DKV 38 36 36
6 KK 1 36 31 35
7 KK 2 35 26 36

68
Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
51

8 KK 3 - 28 -
9 FM 1 38 36 35
10 FM 2 38 34 37
11 FM 3 38 33 -
12 AK 1 38 36 33
13 AK 2 39 35 33
14 PM 38 31 30
15 RPL 39 30 33
Jumlah 494 489 450
TOTAL KESELURUHAN 1433
Sumber: Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung69

8. Data Sarana dan Prasarana SMK Negeri 7 Bandar


Lampung
Tabel 3.6
Data Sarana dan Prasarana SMK Negeri 7 Bandar Lampung
Kode
No Nama Gedung/Ruang Kondisi
Gedung
Gedung Kantor (Ruang Kepala
Sekolah, Ruang Waka Kurikulum,
Waka Kepeserta didikan,
Manajemen Mutu/LSP, Waka
1 A Baik
Humas, Waka Sarpras, Ruang
Bendahara, Ruang Guru, Ruang
BKK, Ruang Tata Usaha, Ruang
Meeting, Pantry, Gudang.
2 B Ruang Kelas dan RPS BDP Baik
3 C Ruang Raport/IT dan Ruang Kelas Baik
4 D RPS/Bengkel TKRO Baik
5 E Seven Mart dan Ruang Kelas Baik

69
Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
52

6 F Gedung Perpustakaan Baik


7 G Ruang Kelas Baik
RPS RPL, RPS AKL dan ruang
8 H Baik
kelas
Ruang BK, UKS, RPS KK, MM,
9 I Baik
TKJ
10 J Ruang Kelas Baik
11 K Ruang OSIS dan Pramuka Baik
12 L Pos Satpam Baik
13 M Ruang Kelas Baik
14 N Gedung Teaching Baik
15 O RPS Farmasi Baik
16 P LAB IPA Baik
17 Q RPS/Bengkel TSM Baik
18 R Ruang Kelas Baik
19 S Care Giver Baik
20 T Ruang Kelas Baik
21 - Masjid Sabhatul Hidayah Baik
22 - Lapangan Baik
23 - Kantin, Bank Sampah, Bank Mini Baik
24 - Kamar WC Guru dan Peserta didik Baik
Sumber: Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung70

B. Penyajian Fakta dan Data Lapangan


Data lapangan ini diambil dari sub fokus penelitian yang
penulis dapatkan mengenai Implementasi Manajemen
Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar Lampung, yang

70
Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
53

penulis kaji berdasarkan teori rusman tentang indikator dalam


manajemen pembelajaran, sehingga terdapat rumusan masalah
yang diambil dari 3 sub fokus diantaranya adalah, sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung
2. Pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung
3. Evaluasi pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar Lampung
Data tersebut penulis dapatkan melalui teknik pengumpulan
data seperti: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun yang
terlibat dalam proses penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Waka
Kurikulum, Guru mata pelajaran PAI, Peserta Didik serta staf
kurikulum untuk melengkapi data penelitian ini. Hasil wawancara
yang telah penulis lakukan dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan Pembelajaran PAI
Perencanaan merupakan proses dasar yang digunakan
untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya.
Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya
manusia, sumber daya alam dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dalam merancang
perencanaan pembelajaran disekolah, para guru juga perlu
memperhatikan kalender akademik dan analisis pekan efektif
yang ada disekolah guna menyesuaikan waktu pelaksanaan
pembelajaran agar materi pembelajaran dapat tersampaikan
sesuai dengan jadwal atau kalender akademik yang berlaku.
54

Tabel 3.7
KALENDER AKADEMIK
SMK NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

NO URAIAN WAKTU
1 Awal Tahun Pelajaran 2022/2023 18 Juli 2022
2 Kegiatan MPLS 18,19, 20 Juli 2022
3 Kegiatan Belajar Mengajar 18 Juli 2022
4 Ujian Tengah Semester Ganjil 18 Juli 2022
5 Ujian Semester Ganjil Kelas X, XI 28 November - 03
& XII Desember 2022
6 Penyerahan Buku Laporan 16 Desember 2022
Pendidikan
7 Libur Semester Ganjil 17 Desember 2022 -
01 Januari 2023
8 Masuk Awal Semester Genap 02 Januari 2023
2022/2023
9 Pengantaran Peserta didik Pkl 01 Februari 2023
10 Ujian Tengah Semester Genap 20 - 25 Maret 2023
11 Penjemputan Peserta didik Pkl 01 Mei 2023
12 Perkiraan Ujian Sekolah Dan Ukk 01 Mei 2023
13 Perkiraan Pengumuman Kelulusan Minggu Ke-1 Bulan
Juni 2023
14 Perpisahan 18 Mei 2023
15 Pengambilan Sumpah Bagi Peserta 08 Juni 2023
didik Kompetensi KK & FM
● Libur Ramadhan
Libur Sebelum Dan Sesudah Idul
16 Pekan Ke-4 Bulan
Fitri
Maret 2023
17 Ujian Semester Genap Tp. 29 Mei - 3 Juni 2023
2022/2023
18 Rapat Kenaikan Kelas 14 Juni 2023
19 Penyerahan Buku Laporan 16 Juni 2023
Pendidikan
20 Libur Semester Genap Tp. 17 Juni - Awal Juli
2022/2023 2023
55

Tabel 3.8
ANALISIS PEKAN EFEKTIF
SMK NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. Semester Ganjil
Minggu
N Jumlah
Bulan Tidak Keterangan
o Minggu Efektif
Efektif
1 Juli 2022 4 2 2 Libur Semester
Genap Awal TP
2 Agustus 5 0 5 -
2022
3 September 4 1 3 Mid Ganjil
2022
4 Oktober 4 0 4 -
2022
5 November 5 1 4 Pas Ganjil
2022
6 Desember 4 4 0 Pas Ganjil
2022
Jumlah 26 8 18
B. Semester Genap
Minggu
N Jumlah
Bulan Tidak Keterangan
o Minggu Efektif
Efektif
1 Januari 2023 4 0 4 -
2 Februari 4 0 4 -
2023
3 Maret 2023 5 2 3 Mid Genap
4 April 2023 4 1 3 Ujian Sekolah/UKK
5 Mei 2023 5 1 4 PAT
6 4 4 0 PAT, Libur
Juni 2023
semester genap
Jumlah 26 8 18
Sumber: Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung71

71
Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
56

Dari hasil wawancara dengan ibu Riyan Arieska, M.Pd.I


selaku guru mata pelajaran PAI mengenai langkah perencanaan
pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar Lampung,
disampaikan bahwa :
“dalam proses perencanaan ini kami guru mata
pelajaran PAI dalam hal ini menyusun dan
mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan
pembelajaran, seperti menyusun atau membuat rencana
perangkat pembelajaran atau RPP, selain itu juga
biasanya saya membuat silabus yang akan digunakan
untuk memudahkan dan memaksimalkan pelaksanaan
pembelajaran. Dalam perencanaan ini saya menyusun
tujuan pembelajaran dalam hal ini saya uraikan materi
atau konsep yang akan dibahas dan metode
pembelajaran selama berjalannya proses pelaksanaan
pembelajaran. Selain itu, saya membuat ringkasan
materi ajar yang mudah untuk dipahami tentang
pembelajaran yang akan saya sampaikan kepada
peserta didik. Kemudian juga dalam perencanaan ini
tentunya saya juga mempersiapkan atau menentukan
pilihan buku bahan ajar yang akan digunakan selama
proses pelaksanaan pembelajaran.”
Selain itu, penulis juga menanyakan terkait apa saja yang
ada dalam perencanaan pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung, Ibu Riyan Arieska, M.Pd.I menyampaikan
bahwa :
“dalam hal perencanaan ini ya bisa dilihat dari adanya
RPP, Silabus, Prota, Prosem dan buku bahan ajar.”
Hal diatas diperkuat oleh tanggapan yang diberikan
bapak Salahudin, S.T., M.Pd selaku kepala sekolah SMK
Negeri 7 Bandar Lampung, mengenai langkah awal
perencanaan pembelajaran PAI beliau menyatakan bahwa :
“mengenai perencanaan pembelajaran merupakan suatu
keharusan yang dilakukan oleh semua guru dalam
57

mempersiapkan konsep atau rancangan pembelajaran


yang akan dilakukan. Mulai dari mempersiapkan RPP,
menentukan buku yang akan dipakai dan materi yang
akan disampaikan, serta metode pembelajaran yang
akan digunakan. Selain itu, guru juga harus
menentukan cara penilaian untuk mengetahui kemajuan
belajar dari peserta didik. Persiapan-persiapan
tersebut harus disiapkan sebelum tahun ajaran baru.”

Selain itu, penulis juga menanyakan hal apa saja yang


termasuk dalam perencanaan pembelajaran PAI di SMK Negeri
7 Bandar Lampung kepada bapak Salahudin, ST., M.Pd, beliau
mengatakan bahwa :
“yang termasuk dalam perencanaan pembelajaran ini ya
adanya Kalender Akademik dan Analisis pekan efektif
yang disusun berdasarkan kalender pendidikan dan
jumlah jam belajar efektif yang dalam hal ini diatur
oleh Dinas pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung. selain itu dalam perencanaan pembelajaran
ini terdapat Program Tahunan, Program Semester,
Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)
yang memuat bagian identitas mata pelajaran, standar
kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, sumber
belajar.”

Hasil wawancara diatas juga diperkuat dengan jawaban


oleh ibu Sri Widayati, SE., M.Pd selaku waka kurikulum SMK
Negeri 7 Bandar Lampung, mengenai langkah awal
perencanaan pembelajaran PAI, beliau mengatakan bahwa
sebagai berikut:
“dalam hal perencanaan pembelajaran, guru-guru wajib
membuat RPP yang disusun sesuai dengan
58

komponennya, seperti: identitas mata pelajaran,


standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu dan metode
pembelajaran”

Selain itu, Waka Kurikulum juga menyampaikan hal apa


saja yang termasuk dalam perencanaan pembelajaran PAI di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung, beliau mengatakan bahwa :

“ya kalau untuk perencanaan pasti adanya Kalender


Akademik dan Analisis pekan efektif yang disusun
berdasarkan kalender pendidikan dan jumlah jam
belajar efektif oleh Dinas pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Lampung. Dalam perencanaan pembelajaran
juga terdapat Program Tahunan, Program Semester,
Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP).

Hasil wawancara tersebut selaras dengan hasil observasi


dan dokumentasi yang telah dilakukan penulis di SMK Negeri 7
Bandar Lampung, dimana pada tahap perencanaan
pembelajaran guru mata pelajaran PAI telah terlaksana tetapi
pada pengarsipan dokumen RPP masih belum tertib sehingga
ketika RPP hilang guru menjadi kesulitan ketika akan
membawa dokumen RPP kedalam kelas diproses pembelajaran
PAI. Dalam perencanaan pembelajaran PAI ada beberapa hal
yang dapat dilihat yaitu adanya Program Tahunan, Program
Semester Mata Pelajaran PAI yang disusun berdasarkan
kalender akademik dan analisis pekan efektif yang berlaku di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung. Selain itu, dalam perencanaan
pembelajaran PAI juga dapat dilihat dengan adanya Rencana
Perangkat Pembelajaran (RPP) dengan beberapa komponennya
yaitu: kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi, tujuan, materi, metode, media dan
sumber belajar, sebagaimana terlampir. (Lampiran 10-14)
59

2. Pelaksanaan Pembelajaran PAI


a. Jadwal Mengajar
Tabel 3.7
Jadwal Mengajar ibu Riyan Arieska, M.Pd.I
Hari
Kelas
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at
XII TBSM 07.15-10.10
XII AK 2 12.40-15.20
X AK 2 07.15-10.10
X AK 1 12.40-15.20
XII TKRO 12.40-15.20
XII TKJ 2 07.45-10.25
Sumber: Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung

b. Model Pelaksanaan Pembelajaran


Dalam teori Rusman pada bukunya yang berjudul
“Model-model pembelajaran mengembangkan
profesionalisme guru”. Terdapat tahapan kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yaitu : Kegiatan Pendahuluan,
Kegiatan Inti dan Kegiatan Penutup.72
1) Kegiatan Pendahuluan
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Riyan
Arieska, M.Pd.I selaku guru mata pelajaran PAI
dinyatakan bahwa :
“pada tahap pelaksanaan pembelajaran khususnya
pada kegiatan pendahuluan, sebelum memulai
pelaksanaan pembelajaran saya melakukan
pengecekan kehadiran peserta didik,
mengingatkan atau mengecek pemahaman materi
yang sebelumnya dan disertai dengan
mengaitkannya dengan materi yang akan
dipelajari. Kemudian juga saya menjelaskan
mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai

72
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru.
60

serta menjelaskan bagaimana pentingnya atau


manfaat dari materi yang akan dipelajari. Selain
itu, saya juga mengecek kerapihan tempat duduk
peserta didik agar proses kegiatan pembelajaran
dapat berjalan dengan maksimal sesuai yang
diharapkan.”

Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh


bapak Salahudin, S.T., M.Pd selaku Kepala SMK Negeri
7 Bandar Lampung yang menyatakan bahwa :
“sebelum pembelajaran dimulai, guru memeriksa
absensi atau daftar hadir, kemudian guru juga
membuka pembelajaran dengan berdoa.
Dilanjutkan dengan guru mengaitkan materi yang
telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
dengan materi yang akan dibahas pada hari itu,
penjelasan tersebut lengkap dengan penjelasan
gambaran manfaat dan tujuannya.”

Hasil wawancara diatas diperkuat dengan


tanggapan dari ibu Sri Widayati, SE., M.Pd selaku waka
kurikulum, beliau menyampaikan bahwa :
“pada pendahuluan pembelajaran, guru
mengarahkan agar peserta didik berdoa terlebih
dahulu, kemudian guru memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap disiplin, guru
melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi
yang akan dilakukan dengan materi sebelumnya.”

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan penulis


diatas, tentunya selaras dengan pelaksanaan observasi
yang penulis lakukan pada saat kegiatan pendahuluan
pada pembelajaran PAI, guru selalu menjelaskan tentang
apa tujuan dari materi yang akan dipelajari, mengecek
daftar hadir peserta didik dan memeriksa tempat duduk
61

peserta didik untuk memastikan kenyamanan peserta


didik dalam proses pembelajaran PAI yang akan
berlangsung, sehingga pembelajaran dapat terlaksana
dengan efektif dan efisien.

2) Kegiatan Inti
Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis
kepada ibu Riyan Arieska, M.Pd.I selaku guru mata
pelajaran PAI menyatakan bahwa :
“dalam melaksanakan pembelajaran sudah menjadi
keharusan dimana materi yang akan disampaikan
guru dapat dipahami dengan jelas oleh peserta
didik, guru juga harus memiliki wawasan yang
luas, keterampilan, inovasi, dan kreativitas itu
semua harus dikuasai dan diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran, saya selaku guru mata
pelajaran pendidikan agama islam mengusahakan
agar peserta didik tidak merasa bosan dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan media
seperti LCD dan permainan atau games yang saya
konsep semenarik mungkin untuk menarik
semangat belajar peserta didik selama
pembelajaran. Kegiatan inti ini menggunakan
metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi
proses eksplorasi(mencari informasi yang luas),
elaborasi(pemberian tugas, diskusi,) dan
konfirmasi(memberikan umpan balik dan
penguatan terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi. Dalam proses pembelajaran juga guru
membawa rencana perangkat pembelajaran
kedalam kelas sebagai acuan dalam mengajar
agar proses pembelajaran sejalan dengan yang
ada di RPP tersebut”
62

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PAI


diatas sejalan dengan hasil wawancara yang penulis
lakukan dengan ibu Sri Widayati, SE., M.Pd selaku Waka
Kurikulum SMK Negeri 7 Bandar Lampung, yang
menyatakan bahwa :
“pada saat pembelajaran berlangsung guru wajib
membawa RPP ke dalam kelas, guru juga
menyampaikan materi pembelajaran dengan
bahasa yang mudah dipahami, guru juga
menyampaikan materi dengan alat dan media
pembelajaran agar peserta didik tidak merasa
bosan dalam pembelajaran guru juga biasanya
menerapkan proses literasi(elaborasi),
bekerjasama dalam kelompok untuk berkolaborasi
dalam mencari tau lebih luas terhadap suatu
materi(eksplorasi), selain itu juga guru
memberikan ruang kepada peserta didik untuk
menyimpulkan materi sebagai komunikasi dalam
kegiatan pembelajaran(konfirmasi) .”

Selain hasil wawancara diatas, penulis juga


melakukan wawancara dengan bapak Salahudin, ST.,
M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
Beliau menyampaikan sebagai berikut:
“dalam proses pembelajaran guru harus membawa
perangkat ajar kedalam kelas agar materi dan
metode yang akan digunakan yang diajarkan tidak
keluar dari yang telah direncanakan, guru juga
melibatkan peserta didik secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran agar peserta didik dapat
secara intensif bisa mengeksplorasi informasi
lebih luas terkait materi pembelajaran, dalam
pembelajaran juga guru harus memberikan tugas
kepada peserta didik agar memunculkan gagasan
baru baik lisan dan tertulis sebagai proses
63

elaborasi peserta didik. Selanjutnya guru harus


mengkonfirmasi atau memberikan umpan balik
dan penguatan dalam bentuk lisan maupun tertulis
terhadap keberhasilan peserta didik”

Hasil wawancara yang penulis lakukan diatas,


diperkuat pula dengan hasil observasi yang penulis
lakukan, bahwasanya pada saat guru mata pelajaran PAI
melangsungkan kegiatan pembelajaran didalam kelas
membawa perangkat ajar yang telah disiapkan
sebelumnya sebagai acuan dalam mengajar agar
penyampaian materi pembelajaran dikelas dapat berjalan
sesuai dengan yang telah direncanakan dalam RPP
sehingga mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut.
Guru mata pelajaran PAI dalam pembelajarannya
memperhatikan penggunaan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta didik. Kemudian juga dalam
pelaksanaan pembelajaran, guru mata pelajaran PAI juga
memastikan apakah peserta didik memahami materi
pembelajaran dengan baik atau tidak, jika dirasa peserta
didik belum memahami materi pembelajaran, guru
menjelaskan kembali terkait dengan poin materi yang
belum dipahami peserta didik. Dalam proses
pembelajaran guru mata pelajaran PAI tidak hanya
memfokuskan dalam penggunaan metode ceramah karena
metode ceramah yang digunakan cenderung membuat
peserta didik merasa bosan dalam pembelajaran PAI.

Selain itu dalam proses pembelajarannya guru


mata pelajaran PAI mengkombinasikan metode
pembelajaran ceramah dengan beberapa proses, seperti;
proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi kepada
peserta didik agar pembelajaran lebih melibatkan peserta
didik sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam
proses pembelajaran yang berlangsung.
64

3) Kegiatan Penutup
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Riyan
Arieska, M.Pd.I selaku guru mata pelajaran PAI,
menyatakan bahwa:
“ketika pembelajaran sudah selesai, saya menutup
kegiatan pembelajaran bersama-sama dengan
peserta didik menyimpulkan materi yang telah
diajarkan pada pertemuan tersebut kemudian
saya juga memastikan pemahaman materi yang
telah disampaikan dengan melakukan penilaian
atau memberikan tugas yang harus diselesaikan
peserta didik. Kemudian saya menyampaikan
rencana pembelajaran untuk dipertemuan
selanjutnya.”

Hasil wawancara diatas diperkuat dengan hasil


wawancara yang penulis lakukan dengan bapak
Salahudin, ST., M.Pd selaku SMK Negeri 7 Bandar
Lampung, mengatakan bahwa :
“sebelum mengakhiri jam pelajaran, guru
memberikan kesimpulan materi yang telah
dipelajari pada hari itu, guru menyampaikan
tugas atau penilaian kepada peserta didik
terhadap materi yang telah diajarkan pada hari
itu.”

Hal diatas diperkuat dengan tanggapan yang


diberikan ibu Sri Widayati, SE., M.Pd, beliau
mengatakan bahwa:
“pada kegiatan penutup pembelajaran, guru
membuat rangkuman materi pelajaran pada hari
itu, guru memberikan refleksi terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan dan umpan balik
terhadap proses pembelajaran dengan
pemberian tugas sebagai bahan penilaian guru.
65

Selain itu guru memberikan gambaran terhadap


agenda dipertemuan selanjutnya”

Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis juga


memperkuat dengan hasil observasi dan dokumentasi
yang telah dilakukan, bahwasannya dalam kegiatan
penutup pada pembelajaran PAI, guru bersama-sama
dengan peserta didik untuk membuat ringkasan atau
kesimpulan dari materi pembelajaran. Kemudian guru
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram. Guru memberikan umpan balik dari
proses dan hasil pembelajaran. Kemudian guru juga
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya. (Lampiran 17)

3. Evaluasi Pembelajaran PAI


Hasil wawancara dengan bapak Salahudin, ST., M.Pd
selaku kepala sekolah SMK Negeri 7 Bandar Lampung, beliau
mengatakan bahwa:
“dalam aspek penilaian ini sangat diperlukan, karena
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian
kompetensi lulusan, penguasaan pengetahuan, serta
bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi,
mengukur kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar, peserta didik secara berkesinambungan.
Penilaian disini dapat dilihat dari aspek hasil nilai
pengetahuan yang diperoleh dan aspek penilaian sikap
peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
Dalam penilaian terdapat beberapa cara yaitu: tes
tertulis, lisan dan praktek”

Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis juga


melakukan penguatan dengan wawancara kepada ibu Riyan
Arieska, M.Pd.I selaku guru mata pelajaran PAI, dengan
menyatakan sebagai berikut:
66

“terdapat banyak cara yang dapat dilakukan dalam


penilaian terhadap peserta didik, yaitu: tes tertulis, tes
lisan dan tes praktek. Penilaian dapat dilakukan
dengan memberikan tugas rumah maupun tugas
didalam proses pembelajaran (dikelas), dan praktik
ibadah, terdapat juga penilaian dengan tugas
pengamatan, ulangan harian, ujian sekolah atau
penilaian lain yang memungkinkan untuk menjadi
konsep penilaian. Penilaian lebih difokuskan kepada
penilaian pengetahuan dan akhlak. Selain itu, saya
memberikan tugas yang tentunya masih berkaitan
dengan pelaksanaan ibadah.”

Hasil wawancara diatas diperkuat dengan tanggapan yang


diberikan oleh ibu Sri Widayati, SE., M.Pd selaku Waka
Kurikulum SMK Negeri 7 Bandar Lampung. Beliau
mengatakan bahwa :
“dalam penilaian peserta didik, guru dapat
melakukannya dengan cara tes tertulis, lisan dan
praktek. Dengan hasil penilaian dari tes tersebut guru
akan mengetahui peserta didik mana yang telah
memahami materi dengan baik. Selain itu juga guru
dapat memahami apakah metode yang digunakan
sudah tepat atau belum.”

Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis juga


memperkuat dengan hasil observasi yang telah dilakukan,
bahwasannya dalam evaluasi atau penilaian pada pembelajaran
PAI, guru melakukan penilaian dalam bentuk tes lisan, tes
praktik ibadah dan tes tertulis/ulangan dari pemahaman materi
yang telah disampaikan dalam kegiatan pembelajaran PAI di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung. (Lampiran 15-16)
68

BAB IV
ANALISIS PENELITIAN

A. Analisis Data Penelitian


Penyajian data pada bab IV akan membahas mengenai
temuan-temuan yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang
penulis lakukan di SMK Negeri 7 Bandar Lampung. Pada proses
penelitian penulis mendapatkan temuan-temuan data penelitian
melalui teknik pengumpulan data berupa; wawancara sebagai
metode utama untuk mendapatkan data penelitian, serta penulis
juga menggunakan teknik pengumpulan data seperti; observasi dan
dokumentasi sebagai metode pendukung untuk melengkapi data-
data yang diperlukan penulis dalam penelitian ini. Dalam proses
pengumpulan data dengan teknik wawancara, penulis mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada kepala sekolah, waka kurikulum,
dan guru mata pelajaran PAI.
Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan
metode kualitatif yang bersifat narasi dalam penulisan datanya dan
diuraikan dalam bentuk pernyataan dari narasumber terhadap
pertanyaan yang diberikan penulis dalam proses wawancara yang
telah dilakukan pada tanggal 20 Februari – 3 Maret 2023.
Dalam analisis data penelitian ini, penulis menggunakan
reduksi data, dalam hal ini penulis akan merangkum dan memilih
data pokok atau mengelompokkannya sesuai dengan jenis data,
sehingga data penelitian akan terlihat lebih jelas. Kemudian penulis
akan menganalisa data yang diperoleh dengan metode kualitatif
untuk menafsirkan data yang ada secara sistematis sehingga mudah
dipahami. Setelah data telah selesai dianalisa, penulis dapat
melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi mengenai data
penelitiannya. Dengan demikian, penulis dapat menghindari
kesalahan dalam penarikan kesimpulan dan verifikasi yang
kemudian akan dijadikan fakta dan data lapangan mengenai
bagaimana implementasi manajemen pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung.
Implementasi manajemen pembelajaran PAI di SMK Negeri
7 Bandar Lampung terdiri atas perencanaan, pelaksanaan dan
69

evaluasi. Adapun hasil dari keseluruhan wawancara dari informan


beserta analisisnya akan dituangkan sebagai berikut:
1. Perencanaan Pembelajaran PAI
Perencanaan pembelajaran merupakan tahap persiapan
dimana sebelum guru membimbing peserta didik untuk belajar,
guru harus mempersiapkan dahulu kompetensi, materi, strategi
dan evaluasi yang akan dilakukan di kelas atau di luar kelas. 73
Menurut Teori Rusman dalam bukunya yang berjudul
“Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru”, disampaikan bahwa Pada proses perencanaan
pembelajaran, meliputi: silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang didalamnya termuat bagian identitas
mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar
(KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, sumber belajar.74
Berdasarkan hal diatas, diperkuat juga dengan
pelaksanaan pembelajaran yang ada dalam Standar Nasional
Pendidikan PP No. 32 2012 pasal 30. Setiap guru pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi, peserta didik agar berpartisipatif aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat, perembangan fisik
dan psikologis peserta didik.75
Berdasarkan pernyataan diatas, penulis berasumsi bahwa
perencanaan merupakan proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya.
Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya

73
Rokhmat Mulyana, Model Pembelajaran Nilai Melalui Pendidikan Agama
Islam (PAI).
74
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru.
75
Standar Nasional Pendidikan PP No. 32 2012 Pasal 30, n.d.
70

manusia, sumber daya alam dan sumber daya lainnya untuk


mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Penulis jugas berasumsi bahwa perencanaan
pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar Lampung telah
terlaksana. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya Kalender
Akademik dan Analisis pekan efektif yang disusun berdasarkan
kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif yang dalam
hal ini diatur oleh Dinas pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung. Selain itu dalam perencanaan pembelajaran ini
terdapat Program Tahunan dan Program Semester, silabus dan
Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran PAI
dengan beberapa komponennya yaitu: kompetensi inti,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, tujuan,
materi, metode, media dan sumber belajar.
Dari beberapa komponen yang telah penulis sebutkan
diatas, penulis berasumsi bahwa adanya kesiapan perangkat dan
program yang telah disusun oleh guru mata pelajaran PAI
merupakan bukti dari terealisasinya perencanaan pembelajaran
PAI. Dalam merancang perencanaan pembelajaran PAI
disekolah, para guru juga perlu memperhatikan kalender
akademik dan analisis pekan efektif yang ada disekolah guna
menyesuaikan waktu pelaksanaan pembelajaran agar materi
pembelajaran dapat tersampaikan sesuai dengan jadwal atau
kalender akademik yang berlaku. Dalam hal ini penulis
berasumsi bahwa, guru mata pelajaran PAI telah melaksanakan
perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan pelaksanaan
pembelajaran yang ada pada teori rusman.
2. Pelaksanaan Pembelajaran PAI
Dalam pelaksanaan pembelajaran menurut teori dari
Rusman dalam bukunya yang berjudul ―Model-model
pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru‖. Dalam
pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup.
71

a) Kegiatan pendahuluan
Berdasarkan teori Rusman, pendahuluan merupakan
kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan untuk menghidupkan motivasi dan memfokuskan
perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.76
Sesuai dengan pendapat diatas, penulis berasumsi
bahwa pada kegiatan awal disuatu pertemuan pembelajaran
PAI diawali dengan berdoa terlebih dahulu untuk memulai
pembelajaran, Selanjutnya guru memeriksa daftar hadir dan
tempat duduk peserta didik sebagai sikap disiplin. Selain itu,
guru juga memastikan kenyamanan peserta didik dalam
proses pembelajaran PAI yang akan berlangsung, sehingga
pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
Pada kegiatan awal pembelajaran, guru menghidupkan
motivasi peserta didik dengan memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, guru menjelaskan
bagaimana mekanisme pelaksanaan pembelajaran,
pembagian kelompok belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Menurut teori Rusman kegiatan inti merupakan proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara, inspiratif, menyenangkan,
interaktif dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
secara aktif dalam pembelajaran, serta memberikan ruang
cukup bagi kreativitas dan kemandirian peserta didik dengan
memperhatikan minat, bakat dan perkembangan fisik
maupun psikologis peserta didik. Kegiatan inti pembelajaran
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. 77

76
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru.
77
Rusman.
72

Dari pendapat diatas, penulis berasumsi bahwa


kegiatan inti sudah sesuai dengan teori yang digunakan. Hal
tersebut dapat dilihat dari pembelajaran yang dilakukan
secara sistematis dengan menerapkan proses eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi dalam pembelajaran PAI. Dalam
proses pembelajaran, guru mata pelajaran PAI tidak hanya
memfokuskan pada penggunaan metode ceramah. Selain
metode tersebut, dalam proses pembelajarannya guru mata
pelajaran PAI menerapkan proses eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi kepada peserta didik agar pembelajaran lebih
melibatkan peserta didik sehingga peserta didik tidak merasa
bosan dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Dalam proses eksplorasi, peserta didik dilibatkan
dalam mencari informasi yang seluas-luasnya mengenai
materi yang akan dipelajari, kemudian dalam proses ini guru
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain. Selain itu, dalam
proses eksplorasi ini guru memberikan fasilitas terjadinya
interaksi antara peserta didik dengan guru, lingkungan dan
sumber belajarnya. Hal tersebut bisa difasilitasi dengan
melakukan tugas praktek ibadah yang berkaitan dengan
materi yang disampaikan.
Dalam proses elaborasi, guru membiasakan peserta
didik dengan membaca dan menulis ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan materi yang dibahas pada pertemuan
pembelajaran. Selain itu, guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran sebagai bentuk proses berfikir dan analisis
yang akan dijawab oleh guru melalui kegiatan belajar.
Selain proses diatas, terdapat proses lainnya yaitu
proses konfirmasi. Dalam proses ini, guru memberikan
umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan dan
tertulis, maupun hadiah terhadap keberhasilan yang dicapai
oleh peserta didik dalam suatu pertemuan pembelajaran.
Selain itu, dalam proses konfirmasi ini guru memfasilitasi
73

peserta didik untuk melakukan refleksi guna mendapatkan


pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Dalam pelaksanaan kegiatan inti pembelajaran ini,
penulis juga berasumsi bahwa pada saat guru mata pelajaran
PAI melangsungkan kegiatan pembelajaran didalam kelas
membawa perangkat ajar yang telah disiapkan sebelumnya
sebagai acuan dalam mengajar agar penyampaian materi
pembelajaran dikelas dapat berjalan sesuai dengan yang
telah direncanakan dalam RPP sehingga dapat mencapai
tujuan dari pembelajaran tersebut. Guru mata pelajaran PAI
dalam pembelajarannya harus memperhatikan penggunaan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik. Kemudian
juga dalam pelaksanaan pembelajaran, guru mata pelajaran
PAI juga memastikan apakah peserta didik memahami
materi pembelajaran dengan baik atau tidak, jika dirasa
peserta didik belum memahami materi pembelajaran, guru
menjelaskan kembali terkait dengan poin materi yang belum
dipahami peserta didik yang dilakukan dalam proses
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi seperti yang telah
penulis jelaskan diatas.
c) Kegiatan Penutup
Berdasarkan teori Rusman, kegiatan penutup
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk
rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan
balik serta tindak lanjut. 78
Dengan merujuk pada teori di atas, penulis dapat
berasumsi bahwa kegiatan penutup telah terealisasi. Hal
tersebut dapat dilihat guru bersama-sama dengan peserta
didik membuat ringkasan atau kesimpulan mengenai materi
yang telah disampaikan pada pertemuan pembelajaran. Guru
juga memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran. Dalam kegiatan penutup, guru menyampaikan

78
Rusman.
74

tugas yang diberikan kepada peserta didik dan


menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya agar peserta didik dapat bereksplorasi dan
mempersiapkan diri dipertemuan selanjutnya.
3. Evaluasi Pembelajaran PAI
Berdasarkan teori Rusman, penilaian dalam hal evaluasi
pembelajaran dilakukan dengan guru terhadap hasil
pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematis
dan terprogram dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran
sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan produk,
portofolio, serta penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran
menggunakan standar penilaian pendidikan dan panduan
penilaian kelompok mata pelajaran. 79
Berdasarkan teori diatas, penulis berasumsi bahwa guru
telah mampu melaksanakan evaluasi pembelajaran yang
dilakukan berdasarkan jumlah peserta didik yaitu secara
kelompok maupun individu melalui tes/tugas/proyek yang
digunakan oleh guru dalam proses evaluasi pembelajaran PAI.
Tes tersebut dilaksanakan secara tes lisan dalam bentuk tanya
jawab seputar materi yang telah diajarkan dalam pembelajaran
PAI. Selain itu, terdapat juga tes tulisan yang dilakukan dengan
cara memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam
pembiasaan menulis dan membaca ayat suci Al-Qur’an yang
tentunya masih berkaitan dengan materi yang disampaikan pada
pertemuan pembelajaran. Selain dua cara tersebut, dalam cara
pelaksanaan evaluasi juga terdapat tes perbuatan/praktik yang
dilakukan oleh peserta didik untuk meningkatkan pemahaman
mengenai praktik ibadah seperti praktik sholat wajib, sholat

79
Rusman.
75

jenazah, praktik wudhu dan lain sebagainya yang tentunya


masih berkaitan dengan materi pembelajaran PAI.

B. Temuan Penelitian
Penyajian data pada bab IV ini akan membahas mengenai
temuan-temuan yang telah diperoleh dan dianalisa dari hasil
penelitian yang penulis lakukan di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung pada tanggal 20 Februari – 3 Maret 2023. Pada proses
penelitian penulis mendapatkan temuan-temuan data penelitian
melalui teknik pengumpulan data berupa; wawancara sebagai
metode utama untuk mendapatkan data penelitian, serta penulis
juga menggunakan teknik pengumpulan data seperti; observasi dan
dokumentasi sebagai metode pendukung untuk melengkapi data-
data yang diperlukan penulis dalam penelitian Implementasi
Manajemen Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar Lampung.
1. Perencanaan Pembelajaran PAI
Berdasarkan hasil analisis data perencanaan pembelajaran
PAI yang diperoleh penulis melalui teknik wawancara dengan
Kepala Sekolah, Waka Kurikulum dan Guru mata pelajaran PAI
di SMK Negeri 7 Bandar Lampung, penulis mendapatkan data
hasil temuan sebagai berikut:
a. Dalam perencanaan pembelajaran guru sangat
memperhatikan kalender akademik dan analisis pekan
efektif yang berlaku. Hal ini sangat diperhatikan dengan
harapan guru dapat menyesuaikan waktu pelaksanaan
pembelajaran sehingga materi pelajaran yang disampaikan
dapat selesai dan terserap oleh peserta didik sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
b. Dalam perencanaan pembelajaran dapat dikatakan sudah
berjalan. Hal tersebut, dapat dilihat dari adanya Program
Tahunan & Program Semester Mata Pelajaran PAI dan
Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP). Akan tetapi, pada
pengarsipan dokumen RPP masih belum tertib sehingga
ketika RPP hilang guru menjadi kesulitan ketika akan
76

membawa dokumen RPP kedalam kelas diproses


pembelajaran PAI.
c. Dalam perencanaan pembelajaran PAI, guru menyusun
Silabus dan RPP dengan langkah-langkah perencanaan yang
terperinci. Hal ini meliputi perumusan kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuaan
pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran,
sumber belajar serta detail teknik/metode pembelajaran.
2. Pelaksanaan Pembelajaran PAI
Berdasarkan hasil analisis data pelaksanaan pembelajaran
PAI yang diperoleh penulis melalui teknik wawancara dengan
Kepala Sekolah, Guru mata pelajaran PAI dan peserta didik di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung, penulis mendapatkan data
hasil temuan sebagai berikut:
a. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran khususnya pada
kegiatan pendahuluan sudah berjalan efektif, hal ini dapat
dilihat dari sebelum memulai pelaksanaan pembelajaran
guru bersama dengan peserta didik mengawalinya dengan
berdoa dilanjutkan dengan melakukan pengecekan kehadiran
peserta didik sebagai sikap disiplin, kemudian guru
menghidupkan motivasi peserta didik dengan memberikan
gambaran tentang manfaat dari materi pembelajaran dalam
kehidupan sehari-hari. Kemudian guru memberikan
penjelasan mengenai mekanisme pelaksanaan pembelajaran.
b. Dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran, guru mata
pelajaran PAI tidak hanya memfokuskan pada penggunaan
metode ceramah, dikarenakan penggunaan metode ceramah
cenderung membuat peserta didik merasa bosan dalam
proses pembelajaran. Selain penggunaan metode tersebut,
dalam proses pembelajaran guru mata pelajaran PAI
mengkombinasikan metode ceramah dengan menerapkan
proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
c. Dalam proses eksplorasi, peserta didik dilibatkan dalam
mencari informasi yang seluas-luasnya mengenai materi
yang akan dipelajari, kemudian dalam proses ini guru
77

menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media


pembelajaran, dan sumber belajar lain.
d. Dalam proses elaborasi, guru membiasakan peserta didik
dengan membaca dan menulis ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan materi yang dibahas pada pertemuan
pembelajaran. Dalam proses ini, peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran sebagai bentuk proses berfikir dan analisis
yang akan dijawab oleh guru melalui kegiatan belajar.
e. Dalam proses konfirmasi, guru memberikan umpan balik
positif dan penguatan dalam bentuk lisan dan tertulis,
maupun hadiah terhadap keberhasilan yang dicapai oleh
peserta didik dalam suatu pertemuan pembelajaran.
f. Dalam melaksanakan kegiatan penutup pembelajaran, guru
mata pelajaran PAI bersama-sama dengan peserta didik
membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas pada
pertemuan pembelajaran. Selain itu, guru juga
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya agar peserta didik lebih mempersiapkan diri pada
pertemuan selanjutnya.
3. Evaluasi Pembelajaran PAI
Berdasarkan hasil analisis data evaluasi pembelajaran
PAI yang diperoleh penulis melalui teknik wawancara dengan
Kepala Sekolah, Guru mata pelajaran PAI dan peserta didik di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung, penulis mendapatkan data
hasil temuan sebagai berikut:
a. Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana pencapaian kompetensi lulusan, penguasaan
pengetahuan, serta bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi, mengukur kemajuan belajar, dan perbaikan
hasil belajar, peserta didik secara berkesinambungan.
Penilaian disini dapat dilihat dari aspek hasil nilai
pengetahuan yang diperoleh dan aspek penilaian sikap
peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
78

b. Evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran PAI adalah


evaluasi Sumatif dan evaluasi formatif.
c. Penilaian hasil belajar oleh guru dilakukan dalam bentuk tes
lisan, tes praktik ibadah dan tes tertulis/ulangan.
79

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan perolehan hasil penelitian mengenai
Implementasi Manajemen Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung yang telah dilakukan dengan berbagai metode,
seperti; wawancara, observasi serta dokumentasi maka dapat
disimpulkan oleh penulis, sebagai berikut:
1. Perencanaan Pembelajaran PAI
Dalam perencanaan pembelajaran guru sangat
memperhatikan kalender akademik dan analisis pekan efektif
yang berlaku. Hal ini sangat diperhatikan untuk menyesuaikan
waktu pelaksanaan pembelajaran agar materi dapat terserap
oleh peserta didik sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dalam
perencanaan pembelajaran dapat dikatakan sudah berjalan,
tetapi pada pengarsipan dokumen RPP masih belum tertib
sehingga ketika RPP hilang guru menjadi kesulitan ketika akan
membawa dokumen RPP kedalam kelas diproses pembelajaran
PAI. Hal tersebut, dapat dilihat dari adanya Program Tahunan
dan Program Semester Mata Pelajaran PAI, serta Rencana
Perangkat Pembelajaran PAI.
2. Pelaksanaan Pembelajaran PAI
Sebelum memulai pembelajaran guru bersama peserta
didik mengawali pembelajaran dengan berdoa dan dilanjutkan
dengan melakukan pengecekan kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin. Guru PAI juga memberikan gambaran tentang
manfaat dari materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian guru PAI memberikan penjelasan mengenai
mekanisme pelaksanaan pembelajaran.
Dalam kegiatan inti pembelajaran, guru mata pelajaran
PAI tidak hanya memfokuskan pada penggunaan metode
ceramah. Dikarenakan penggunaan metode ceramah cenderung
membuat peserta didik merasa bosan dalam proses
pembelajaran. Selain metode tersebut, dalam proses
80

pembelajarannya guru mata pelajaran PAI menerapkan proses


eksplorasi (peserta didik dilibatkan secara aktif dalam mencari
informasi yang seluas-luasnya mengenai materi yang
dipelajari), elaborasi (peserta didik dibiasakan membaca dan
menulis ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi
pembelajaran), dan konfirmasi (pemberian umpan balik positif
dan penguatan dalam bentuk lisan dan tertulis, maupun hadiah
terhadap keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik dalam
suatu pertemuan pembelajaran).
Dalam kegiatan penutup pembelajaran, guru mata
pelajaran PAI bersama-sama dengan peserta didik membuat
kesimpulan dari materi yang telah dibahas pada pertemuan
pembelajaran. Selain itu, guru juga menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar peserta didik
lebih mempersiapkan diri pada pertemuan selanjutnya.
3. Evaluasi Pembelajaran PAI
Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pencapaian kompetensi lulusan, penguasaan
pengetahuan, serta bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi, mengukur kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar, peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil
pembelajaran PAI oleh guru dilakukan dalam bentuk; tes lisan,
tes praktik ibadah dan tes tertulis/ulangan.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan oleh penulis
dan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, dapat dikutip beberapa
saran/rekomendasi yang penulis dapatkan terkait dengan
permasalahan dalam implementasi manajemen pembelajaran PAI,
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Dalam proses pembelajaran, penulis menyarankan agar
kepala sekolah dapat mengarahkan guru-guru untuk
mengumpulkan RPP kepada Waka Kurikulum. Dalam hal ini,
RPP tersebut dikumpulkan kepada Waka Kurikulum yang
81

dibantu oleh stafnya sehingga RPP yang telah dibuat guru-guru


dapat diarsipkan dan dicatat dengan tertib.
2. Bagi guru mata pelajaran PAI
Dalam proses pembelajaran PAI, penulis menyarankan
sebaiknya guru mata pelajaran PAI mempertahankan kinerja
yang telah dicapai. Sebagai guru dalam mempersiapkan
perangkat pembelajaran seperti; silabus, RPP, metode dan
media pembelajaran yang digunakan sebaiknya dipersiapkan
lebih menarik dari yang sebelumya agar peserta didik tidak
merasa bosan dalam pembelajaran PAI. Sehingga memerlukan
metode pembelajaran yang dapat menambah ketertarikan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
3. Bagi peserta didik
Penulis menyarankan kepada peserta didik agar dalam
proses pembelajaran lebih memperhatikan guru pada saat
menyampaikan materi maupun pengarahan terkait praktik
ibadah, agar peserta didik lebih mempersiapkan diri dalam
proses akhir dari pembelajaran yaitu evaluasi pembelajaran
yang diharapkan dengan kesiapan yang matang peserta didik
dapat mencapai hasil evaluasi yang maksimal.
4. Bagi penulis selanjutnya
Penulis juga memberikan rekomendasi kepada penulis
selanjutnya diharapkan dapat mengkaji faktor-faktor lain yang
berkaitan dan dapat berkontribusi dalam proses implementasi
manajemen pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghofur. ―Implementasi Manajemen Pembelajaran PAI DI UPT-


MPK.‖ Jurnal Pendidikan 02 No. 01 (2019): 1–14.
Abdul Majid, Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004.
Abu Ahmadi. Didaktik Metodik. Cetakan ke. Semarang: Thoha Putra,
2005.
Anam, Nurul. ―Manajemen Kurikulum Pembelajaran PAI.‖ Ta’lim
Diniyah: Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic
Education Studies) 1, no. 2 (2021): 129–43.
https://tdjpai.iaiq.ac.id/index.php/pai/article/view/10/10.
Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2017.
Cholid Narbuko & Abu Ahmad. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2007.
Deden Makbulloh. Manajemen Mutu Pendidikan Islam. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2011.
Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Quran Dan Terjemah.
Jakarta: Cipta Bagus Segara, 2018.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Terjemahan. Jakarta: Sahifa,
2014.
Dokumentasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung, n.d.
Edward Sallis. Total Quality Management in Education (Manajemen
Mutu Pendidikan). Yogyakarta: IRCiSoD, 2016.
Emzir. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Dan Kualitatif.
Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Hamid Darmadi. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta,
2009.
Hamzah B, Uno, Satria Koni. Assesment Pembelajaran. Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2012.
Husaini Usman. Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.
Ma’rifataini, Lisa Diyah. ―Implementasi Metode Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (Pai) Di Sekolah Menengah Atas
Negeri (Sma) 11 Bandung.‖ EDUKASI: Jurnal Penelitian
Pendidikan Agama Dan Keagamaan 16, no. 1 (2018): 110–23.
https://doi.org/10.32729/edukasi.v16i1.464.
Made Pidarta. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2014.
Maeron Nawawee. ―Manajemen Kurikulum Pondok Pesantren
Madnatul Jombang Tanggerang Selatan,.‖ Jurnal Pengelolaan
Lembaga Pendidikan Yang Bermutu 06 No 01 (2021).
Moleong J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2016.
Mustari, Mohammad. Manajemen Pendidikan. 1st ed. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2014.
Nanang Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2004.
Nurdin Usman. ―Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum.‖ E-
Jurnal Ilmu Pemerintah Vol. 1 No. (2013): 985 – 997.
Pembelajaran, Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan. Kurikulum
Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015.
Prasetya Irawan. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-
LAN Press, 1999.
Ramadhan, Nur. ―IMPLEMENTASI MANAJEMEN
PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN AL ISLAM
DI SMA MUHAMM.‖ Jurnal Didaktika FKIP UM Palembang
Vol. 1 (2018): 92–100.
Rokhmat Mulyana. Model Pembelajaran Nilai Melalui Pendidikan
Agama Islam (PAI). Jakarta: PT Saadah Pustaka Mandiri, 2013.
Rusman. Manajemen Kurikulum. Bandung: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008.
———. Manajemen Kurikulum. Cet. ke-2. Jakarta: PT Rajawali Pers,
2009.
———. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2012.
Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang No.20 Tahun 2003, n.d.
Standar Nasional Pendidikan PP No. 32 2012 Pasal 30, n.d.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R & D.
Bandung: Alfabeta, 2012.
Suharsimi Ariskunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Cet. 12. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.
Suparman. Pengantar Teori Dan Aplikasi Pengembangan Kurikulum
PAI. Jakarta: PT Rajawali Pers, 2016.
Syafaruddin, Syafaruddin, Mesiono Mesiono, Amrilsyah Butar-Butar,
and Muhammad Shaleh Assingkily. ―Manajemen Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di Sdit Bunayya Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah.‖ AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar
Islam 7, no. 1 (2020): 32.
https://doi.org/10.24252/auladuna.v7i1a4.2020.
Tim Geneca Sains Bandung. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Bandung: Penabur Ilmu, 2001.
Widyastono, Herry. Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi
Daerah Dari Kurikulum 2004, 2006, Ke Kurikulum 2013.
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.
Wina Sanjaya. Penelitian Penelitian Pendidikan (Jenis,Metode Dan
Prosedur. Jakarta: Prenada Media Grup, 2014.
LAMPIRAN
Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMK
NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG
Metode
Tema Informan atau
No Indikator Pengumpulan
Penelitian Narasumber
Data
1 Implementasi Perencanaan Observasi, Kepala Sekolah,
Manajemen Pembelajaran Wawancara, Waka
Pembelajaran PAI di SMK Dokumentasi Kurikulum, Guru
PAI SMK Negeri 7 Mata Pelajaran
Negeri 7 Bandar Bandar PAI
Lampung Lampung

Pelaksanaan Observasi, Kepala Sekolah,


Pembelajaran Wawancara, Waka
PAI di SMK Dokumentasi Kurikulum, Guru
Negeri 7 Mata Pelajaran
Bandar PAI
Lampung

Evaluasi Observasi, Kepala Sekolah,


Pembelajaran Wawancara, Waka
PAI di SMK Dokumentasi Kurikulum, Guru
Negeri 7 Mata Pelajaran
Bandar PAI
Lampung

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd Dr. Oki Dermawan, M.Pd


NIP. 197208182006041006 NIP. 197610302005011001
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMK NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG

TEKNIK
NO INDIKATOR BUTIR PERTANYAAN RESPONDEN
PENGUMPULAN DATA

1 Perencanaan 1. Bagaimana langkah awal perencanaan Kepala Dokumentasi,


pembelajaran PAI SMK pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Sekolah, Wawancara
Negeri 7 Bandar Bandar Lampung ? Waka
Lampung 2. Apa saja yang termasuk dalam Kurikulum,
perencanaan pembelajaran PAI di SMK Guru PAI
Negeri 7 Bandar Lampung ?
2 Pelaksanaan 1. Bagaimana tahapan kegiatan pendahuluan Kepala Dokumentasi,
pembelajaran PAI SMK pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Sekolah, Wawancara
Negeri 7 Bandar Bandar Lampung ? Waka
Lampung 2. Bagaimana tahapan kegiatan inti Kurikulum,
pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK Guru PAI
Negeri 7 Bandar Lampung ?
3. Bagaimana tahapan kegiatan penutup
pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung?
3 Evaluasi Pembelajaran 1. Bagaimana tahapan penilaian atau Kepala Dokumentasi,
PAI SMK Negeri 7 evaluasi pembelajaran PAI di SMK Sekolah, Wawancara
Bandar Lampung Negeri 7 Bandar Lampung ? Waka
2. Apa saja jenis penilaian atau evaluasi Kurikulum,
pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Guru PAI
Bandar Lampung?
80

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd Dr. Oki Dermawan, M.Pd


NIP. 197208182006041006 NIP. 197610302005011001

80
Sumber Indikator : Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2012).
Lampiran 3
TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Siti Nila Sari


NPM : 1911030206
Judul Penelitian : Implementasi Manajemen Pembelajaran PAI di
SMK Negeri 7 Bandar Lampung
Tempat Penelitian : SMK Negeri 7 Bandar Lampung

N Indikator Keterangan
o
1 Perencanaan Ada 2 butir pertanyaan mengenai
Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran PAI yang
PAI di SMK ditanyakan dalam wawancara ini.
Negeri 7
Narasumber :
Bandar
Salahudin, ST., M.Pd
Lampung
(Kepala SMK Negeri 7 Bandar Lampung)
1. Bagaimana langkah awal perencanaan
pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung ?
“Mengenai perencanaan pembelajaran
merupakan suatu keharusan yang dilakukan
oleh semua guru dalam mempersiapkan
konsep atau rancangan pembelajaran yang
akan dilakukan. Mulai dari mempersiapkan
RPP, menentukan buku yang akan dipakai
dan materi yang akan disampaikan, serta
metode pembelajaran yang akan digunakan.
Selain itu, guru juga harus menentukan cara
penilaian untuk mengetahui kemajuan
belajar dari peserta didik. Persiapan-
persiapan tersebut harus disiapkan sebelum
tahun ajaran baru.”
2. Apa saja yang termasuk dalam
perencanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung ?
“yang termasuk dalam perencanaan
pembelajaran ini ya adanya Kalender
Akademik dan Analisis pekan efektif yang
disusun berdasarkan kalender pendidikan
dan jumlah jam belajar efektif yang dalam
hal ini diatur oleh Dinas pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Lampung. selain itu
dalam perencanaan pembelajaran ini
terdapat Program Tahunan, Program
Semester, Silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran(RPP) yang memuat bagian
identitas mata pelajaran, standar kompetensi
(SK), kompetensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu,
metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil belajar,
sumber belajar.”

Narasumber :
Sri Widayati, SE., M.Pd
(Waka Kurikulum SMK Negeri 7 Bandar
Lampung)
1. Bagaimana langkah awal perencanaan
pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung ?
“dalam hal perencanaan pembelajaran, guru-
guru wajib membuat RPP yang disusun
sesuai dengan komponennya, seperti:
identitas mata pelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu
dan metode pembelajaran”
2. Apa saja yang termasuk dalam
perencanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung ?
“ya kalau untuk perencanaan pasti adanya
Kalender Akademik dan Analisis pekan
efektif yang disusun berdasarkan kalender
pendidikan dan jumlah jam belajar efektif
oleh Dinas pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Lampung. Dalam perencanaan
pembelajaran juga terdapat Program
Tahunan, Program Semester, Silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP).

Narasumber :
Riyan Arieska, M.Pd.I
(Guru PAI SMK Negeri 7 Bandar
Lampung)
1. Bagaimana langkah awal perencanaan
pembelajaran PAI di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung ?
“dalam proses perencanaan ini kami guru
mata pelajaran PAI dalam hal ini menyusun
dan mempersiapkan segala hal yang
berkaitan dengan pembelajaran, seperti
menyusun atau membuat rencana perangkat
pembelajaran atau RPP, selain itu juga
biasanya saya membuat silabus yang akan
digunakan untuk memudahkan dan
memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran.
Dalam perencanaan ini saya menyusun
tujuan pembelajaran dalam hal ini saya
uraikan materi atau konsep yang akan
dibahas dan metode pembelajaran selama
berjalannya proses pelaksanaan
pembelajaran. Selain itu, saya membuat
ringkasan materi ajar yang mudah untuk
dipahami tentang pembelajaran yang akan
saya sampaikan kepada peserta didik.
Kemudian juga dalam perencanaan ini
tentunya saya juga mempersiapkan atau
menentukan pilihan buku bahan ajar yang
akan digunakan selama proses pelaksanaan
pembelajaran.”

2. Apa saja yang termasuk dalam


perencanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung ?
“dalam hal perencanaan ini ya bisa dilihat
dari adanya RPP, Silabus, Prota, Prosem
dan buku bahan ajar.”
2 Pelaksanaan Ada 3 butir pertanyaan mengenai
Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran PAI yang
PAI di SMK ditanyakan dalam wawancara ini.
Negeri 7
Narasumber :
Bandar
Salahudin, ST., M.Pd
Lampung
(Kepala SMK Negeri 7 Bandar Lampung)
1. Bagaimana tahapan kegiatan
pendahuluan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung ?
“sebelum pembelajaran dimulai, guru
memeriksa absensi atau daftar hadir,
kemudian guru juga membuka pembelajaran
dengan berdoa. Dilanjutkan dengan guru
mengaitkan materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya dengan materi
yang akan dibahas pada hari itu, penjelasan
tersebut lengkap dengan penjelasan
gambaran manfaat dan tujuannya.”
2. Bagaimana tahapan kegiatan inti
pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung ?
“dalam proses pembelajaran guru harus
membawa perangkat ajar kedalam kelas
agar materi dan metode yang akan
digunakan yang diajarkan tidak keluar dari
yang telah direncanakan, guru juga
melibatkan peserta didik secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran agar peserta didik
dapat secara intensif bisa mengeksplorasi
informasi lebih luas terkait materi
pembelajaran, dalam pembelajaran juga
guru harus memberikan tugas kepada
peserta didik agar memunculkan gagasan
baru baik lisan dan tertulis sebagai proses
elaborasi peserta didik. Selanjutnya guru
harus mengkonfirmasi atau memberikan
umpan balik dan penguatan dalam bentuk
lisan maupun tertulis terhadap keberhasilan
peserta didik”
3. Bagaimana tahapan kegiatan penutup
pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung?
“sebelum mengakhiri jam pelajaran, guru
memberikan kesimpulan materi yang telah
dipelajari pada hari itu, guru menyampaikan
tugas atau penilaian kepada peserta didik
terhadap materi yang telah diajarkan pada
hari itu.”

Narasumber :
Sri Widayati, SE., M.Pd
(Waka Kurikulum SMK Negeri 7 Bandar
Lampung)
1. Bagaimana tahapan kegiatan
pendahuluan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung ?
“pada pendahuluan pembelajaran, guru
mengarahkan agar peserta didik berdoa
terlebih dahulu, kemudian guru memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin, guru melakukan apersepsi dengan
mengaitkan materi yang akan dilakukan
dengan materi sebelumnya.”
2. Bagaimana tahapan kegiatan inti
pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung ?
“pada saat pembelajaran berlangsung guru
wajib membawa RPP ke dalam kelas, guru
juga menyampaikan materi dengan alat dan
media pembelajaran agar peserta didik tidak
merasa bosan dalam pembelajaran guru
juga biasanya menerapkan proses
literasi(elaborasi), bekerjasama dalam
kelompok untuk berkolaborasi dalam
mencari tau lebih luas terhadap suatu
materi(eksplorasi), selain itu juga guru
memberikan ruang kepada peserta didik
untuk menyimpulkan materi sebagai
komunikasi dalam kegiatan
pembelajaran(konfirmasi) .”
3. Bagaimana tahapan kegiatan penutup
pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung?
“pada kegiatan penutup pembelajaran, guru
membuat rangkuman materi pelajaran pada
hari itu, guru memberikan refleksi terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan dan
umpan balik terhadap proses pembelajaran
dengan pemberian tugas sebagai bahan
penilaian guru. Selain itu guru memberikan
gambaran terhadap agenda dipertemuan
selanjutnya”
Narasumber :
Riyan Arieska, M.Pd.I
(Guru PAI SMK Negeri 7 Bandar
Lampung)
1. Bagaimana tahapan kegiatan
pendahuluan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung ?
“pada tahap pelaksanaan pembelajaran
khususnya pada kegiatan pendahuluan,
sebelum memulai pelaksanaan pembelajaran
saya melakukan pengecekan kehadiran
peserta didik, mengingatkan atau mengecek
pemahaman materi yang sebelumnya dan
disertai dengan mengaitkannya dengan
materi yang akan dipelajari. Kemudian juga
saya menjelaskan mengenai tujuan
pembelajaran yang akan dicapai serta
menjelaskan bagaimana pentingnya atau
manfaat dari materi yang akan dipelajari.
Selain itu, saya juga mengecek kerapihan
tempat duduk peserta didik agar proses
kegiatan pembelajaran dapat berjalan
dengan maksimal sesuai yang diharapkan.”
2. Bagaimana tahapan kegiatan inti
pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung ?
“dalam melaksanakan pembelajaran sudah
menjadi keharusan dimana materi yang akan
disampaikan guru dapat dipahami dengan
jelas oleh peserta didik, guru juga harus
memiliki wawasan yang luas, keterampilan,
inovasi, dan kreativitas itu semua harus
dikuasai dan diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran, saya selaku guru mata
pelajaran pendidikan agama islam
mengusahakan agar peserta didik tidak
merasa bosan dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan media seperti LCD
dan permainan atau games yang saya
konsep semenarik mungkin untuk menarik
semangat belajar peserta didik selama
pembelajaran. Kegiatan inti ini
menggunakan metode yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran, yang meliputi proses
eksplorasi(mencari informasi yang luas),
elaborasi(pemberian tugas, diskusi,) dan
konfirmasi(memberikan umpan balik dan
penguatan terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi. Dalam proses pembelajaran juga
guru membawa rencana perangkat
pembelajaran kedalam kelas sebagai acuan
dalam mengajar agar proses pembelajaran
sejalan dengan yang ada di RPP tersebut”
3. Bagaimana tahapan kegiatan penutup
pelaksanaan pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung?
“ketika pembelajaran sudah selesai, saya
menutup kegiatan pembelajaran bersama-
sama dengan peserta didik menyimpulkan
materi yang telah diajarkan pada pertemuan
tersebut kemudian saya juga memastikan
pemahaman materi yang telah disampaikan
dengan melakukan penilaian atau
memberikan tugas yang harus diselesaikan
peserta didik. Kemudian saya
menyampaikan rencana pembelajaran untuk
dipertemuan selanjutnya.”
3 Evaluasi Ada 1 butir pertanyaan mengenai Evaluasi
Pembelajaran Pembelajaran PAI yang ditanyakan dalam
PAI di SMK wawancara ini.
Negeri 7
Narasumber :
Bandar
Salahudin, ST., M.Pd
Lampung
(Kepala SMK Negeri 7 Bandar Lampung)
1. Bagaimana evaluasi pembelajaran PAI
yang dijalankan di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung ?
“dalam aspek penilaian ini sangat diperlukan,
karena bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana pencapaian kompetensi lulusan,
penguasaan pengetahuan, serta bertujuan
untuk memantau dan mengevaluasi,
mengukur kemajuan belajar, dan perbaikan
hasil belajar, peserta didik secara
berkesinambungan. Penilaian disini dapat
dilihat dari aspek hasil nilai pengetahuan
yang diperoleh dan aspek penilaian sikap
peserta didik selama pembelajaran
berlangsung. Evaluasi yang dilakukan
seperti Evaluasi Sumatif dan Evaluasi
Formatif. Dalam penilaian terdapat
beberapa cara yaitu: tes tertulis, lisan dan
praktek”
Narasumber :
Sri Widayati, SE., M.Pd
(Waka Kurikulum SMK Negeri 7 Bandar
Lampung)
1. Bagaimana evaluasi pembelajaran PAI
yang dijalankan di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung ?
“dalam penilaian peserta didik, guru dapat
melakukannya dengan cara tes tertulis, lisan
dan praktek. Dengan hasil penilaian dari tes
tersebut guru akan mengetahui peserta didik
mana yang telah memahami materi dengan
baik. Selain itu juga guru dapat memahami
apakah metode yang digunakan sudah tepat
atau belum.”

Narasumber :
Riyan Arieska, M.Pd.I
(Guru PAI SMK Negeri 7 Bandar
Lampung)
1. Bagaimana evaluasi pembelajaran PAI
yang dijalankan di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung ?
“terdapat banyak cara yang dapat dilakukan
dalam penilaian terhadap peserta didik,
yaitu: tes tertulis, tes lisan dan tes praktek.
Penilaian dapat dilakukan dengan
memberikan tugas rumah maupun tugas
didalam proses pembelajaran (dikelas), dan
praktik ibadah, terdapat juga penilaian
dengan tugas pengamatan, ulangan harian,
ujian sekolah atau penilaian lain yang
memungkinkan untuk menjadi konsep
penilaian. Penilaian lebih difokuskan kepada
penilaian pengetahuan dan akhlak. Selain
itu, saya memberikan tugas yang tentunya
masih berkaitan dengan pelaksanaan
ibadah.”
Lampiran 4
PEDOMAN OBSERVASI
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PAI DI SMK
NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG

N Fokus
Objek Observasi Ket
o Pengamatan
1 Space a. Sarana dan Prasarana yang mendukung
proses pembelajaran peserta didik di SMK
Negeri 7 Bandar lampung
b. Situasi dan kondisi pembelajaran PAI di
SMK Negeri 7 Bandar lampung
2 Person atau a. Kepala Sekolah SMK Negeri 7 Bandar
Perilaku Lampung
b. Waka Kurikulum SMK Negeri 7 Bandar
Lampung
c. Perilaku Guru PAI dalam melaksanakan
pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung
d. Perilaku Siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung
3. Aktivitas a. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Pendahuluan Pembelajaran PAI di SMK
Negeri 7 Bandar Lampung
b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Inti
Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung
c. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Penutup
Pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung
d. Alat yang digunakan dalam evaluasi
pembelajaran PAI di SMK Negeri 7
Bandar Lampung

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd Dr. Oki Dermawan, M.Pd


NIP. 197208182006041006 NIP. 197610302005011001
Lampiran 5
PEDOMAN DOKUMENTASI

NO PERIHAL KET

1 Sejarah singkat SMK Negeri 7 Bandar Lampung

2 Profil SMK Negeri 7 Bandar Lampung

3 Visi dan Misi SMK Negeri 7 Bandar Lampung

4 Tujuan SMK Negeri 7 Bandar Lampung

5 Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung

6 Keadaan/Data Guru SMK Negeri 7 Bandar


Lampung
7 Keadaan/Data Jumlah Peserta didik SMK Negeri 7
Bandar Lampung
8 Keadaan/ Data Sarana dan Prasarana SMK Negeri 7
Bandar Lampung
9 Akreditasi SMK Negeri 7 Bandar Lampung

10 Kalender Akademik SMK Negeri 7 Bandar


Lampung
11 Analisis Pekan Efektif SMK Negeri 7 Bandar
Lampung
12 Perencanaan Pembelajaran PAI (Program Tahunan,
Program Semester, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) di SMK Negeri 7 Bandar Lampung
13 Pelaksanaan Pembelajaran PAI (Kegiatan
Pendahuluan, Kegiatan Inti, Kegiatan Penutup
Pembelajaran PAI) di SMK Negeri 7 Bandar
Lampung
14 Pengevaluasian Pembelajaran PAI (pelaksanaan
evaluasi formatif dan penggunaan alat yang
digunakan dalam evaluasi)
Lampiran 6
DAFTAR NAMA RESPONDEN

NO NAMA RESPONDEN KETERANGAN

1 Salahudin, S.T., M.Pd Kepala SMK Negeri 7 Bandar


Lampung
2 Sri Widayati, S.E., M.Pd Waka Kurikulum SMK Negeri 7
Bandar Lampung
3 Riyan Arieska, M.Pd.I Guru Mata Pelajaran PAI SMK
Negeri 7 Bandar Lampung
Lampiran 7
SURAT PENELITIAN DARI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
Lampiran 8
SURAT BALASAN PENELITIAN DARI SMK NEGERI 7 BANDAR
LAMPUNG
Lampiran 9
AKREDITASI SMK NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG
Lampiran 10
PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN PAI KELAS XII
Lampiran 11
PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN PAI KELAS XII
Lampiran 12
BUKU BAHAN AJAR MATA PELAJARAN PAI KELAS XII
Lampiran 13
KOMPETENSI DASAR DAN KOMPETENSI INTI MATA PELAJARAN
PAI KELAS XII
Lampiran 14
RPP MATA PELAJARAN PAI KELAS XII
Lampiran 15
SOAL EVALUASI MATA PELAJARAN PAI KELAS XII
Lampiran 16
HASIL EVALUASI MATA PELAJARAN PAI KELAS XII
Lampiran 17
DOKUMENTASI PENELITIAN

Dokumentasi Dokumentasi
Wawancara dengan Kepala Sekolah Praktik Memandikan Jenazah
dan Waka Kurikulum SMK Negeri 7
Bandar Lampung

Dokumentasi
Dokumentasi dengan Guru Mata Praktik Sholat Wajib
Pelajaran PAI, ibu Riyan Arieska,
M.Pd.I

Dokumentasi
Dokumentasi proses pembelajaran Praktik Wudhu
PAI SMK Negeri 7 Bandar Lampung
Lampiran 18
KARTU KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI
Lampiran 19
SURAT KETERANGAN HASIL CEK TURNITIN
PERPUSTAKAAN PUSAT

Anda mungkin juga menyukai