Anda di halaman 1dari 21

PENGOLAHAN MINYAK GORENG BEKAS (JELANTAH) MENJADI

SABUN CUCI

ANYA FARRAS PUTRI GUNAWAN (212210164)


ASHRI WINDIANA (212210228)
ATHIYA SHAHWA KHALISTA SUKANDI (222011421)
MUHAMMAD ABRAR KASYARA SETIAWAN (212210327)
NAJLA PUTRI ANDREKA (212210196)
RAISA ARNELITHA RAMADANIE (212210378)

SMA NEGERI 1 CIANJUR

CIANJUR, JAWA BARAT

TAHUN 2023
PENDAHULUAN

Minyak goreng adalah salah satu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari. Baik untuk bahan penggorengan maupun untuk memasak
makanan sehari hari. Setelah digunakan berulang kali, selanjutnya minyak goreng tersebut
menjadi minyak goreng bekas. Dengan demikian minyak tersebut dapat disebut dengan
minyak jelantah. Meskipun minyak jelantah dapat dikatakan sebagai limbah, tetapi minyak
jelantah masih digunakan oleh sebagian masyarakat untuk penghematan. Masalahnya, jika
digunakan berulang – ulang atau lebih dari tiga kali, minyak jelantah dapat menimbulkan
masalah kesehatan. Selain membahayakan kesehatan, apabila dibuang melalui saluran air
dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Minyak jelantah yang dibuang sembarangan
dan tidak diuraikan dahulu bisa menyebabkan minyak tersebut menjadi limbah. Sebagian
besar masyarakat yang menggunakan minyak goreng sering kali langsung membuang minyak
jelantah ke tempat – tempat pembuangan seperti selokan ataupun tanah. Jika kondisi seperti
ini terus-menerus terjadi maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan akan
berpotensi merusak kehidupan beberapa makhluk hidup di sungai, aliran akhir dari selokan –
selokan dan merusak komponen kandungan tanah. Oleh karena itu dibutuhkan perhatian yang
tepat agar limbah minyak jelantah dapat bermanfaat dan tidak merugikan kesehatan serta
mencemarkan lingkungan sekitar.

Sampai saat ini, belum banyak orang yang secara sadar untuk mendaur ulang minyak
jelantah, sehingga minyak jelantah dibuang sembarangan dan mengakibatkan pencemaran
lingkungan. Saat ini bentuk dari pemanfaatan limbah minyak jelantah yang telah ditemukan
adalah mengubahnya menjadi sabun cuci. Pembuatan sabun dari limbah minyak jelantah
biasanya berbentuk sabun padat (batang). Oleh karena itu, larutan basa kuat (NaOH)
merupakan metode yang paling efektif dalam menangani limbah minyak goreng sehingga
dapat dihidrolisis menjadi sabun yang ramah lingkungan. Sabun yang terbuat dari limbah
minyak goreng lebih efektif membersihkan kotoran berlemak, minyak, dan sebagainya;
Sehingga lebih cepat menghilang jika menggunakan sabun ini.

Walaupun sabun dari limbah minyak jelantah dari sisi warna dan aroma kurang menarik,
namun dari segi ramah lingkungan sabun ini adalah sabun yang cukup ramah bagi
lingkungan. Pada dasarnya, limbah minyak jelantah tidak memiliki nilai jual yang tinggi,
namun setelah diolah menjadi sabun menjadi memiliki nilai jual yang lumayan tinggi.
Dengan mengubah limbah minyak jelantah menjadi sabun merupakan salah satu langkah
untuk menjaga lingkungan sekitar dengan mengolah limbah menjadi suatu produk/ barang
yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis.

Mengolah minyak jelantah menjadi sabun cuci adalah salah satu cara yang bermanfaat untuk
mengurangi limbah minyak jelantah dan sekaligus memproduksi barang/ produk yang
berguna seperti sabun cuci. Berikut adalah beberapa latar belakang yang menjelaskan
mengapa mengolah minyak jelantah menjadi sabun cuci adalah sebuah ide/ gagasan yang
baik dan kreatif.

Yang pertama yaitu masalah limbah minyak jelantah, minyak jelantah adalah limbah yang
banyak dihasilkan dari kegiatan memasak, terutama dalam penggorengan. Limbah minyak
jelantah yang dibuang ke saluran air bisa menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti
penyumbatan saluran pembuangan, pencemaran air, dan merusak ekosistem yang ada di air.
Yang kedua yaitu mendaur ulang limbah minyak, mengolah minyak jelantah menjadi sabun
cuci merupakan cara daur ulang yang sangat efektif. Dengan mengubah limbah minyak
jelantah ini dapat menghasilkan produk yang berfmanfaat, selain itu dengan mendaur ulang
juga dapat mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan limbah
minyak jelantah.

Yang ketiga yaitu manfaat ekonomi, dengan mengolah minyak jelantah menjadi sabun cuci
juga memiliki manfaat ekonomi. Karena hal ini dapat menciptakan/ menghasilkan peluang
bisnis kecil atau usaha rumahan yang berkelanjutan, sehingga menghasilkan pendapatan
tambahan bagi masyarakat individu atau keluarga yang terlibat.

Yang keempat yaitu kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, semakin banyaknya


masyarakat yang sadar tentang isu – isu lingkungan, seperti limbah minyak dan polusi air,
telah mendorong minat masyarakat dalam memproduksi produk yang ramah lingkungan.
Sabun cuci yang terbuat dari minyak jelantah dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat
dilakukan masyarakat untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

Dan yang terakhir yaitu peluang inovasi, pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cuci
juga memberikan peluang untuk masyarakat berinovasi dalam formulasi produk dan proses
produksi. Ini dapat menghasilkan produk yang lebih efektif dan berkualitas tinggi.
PEMBAHASAN

Minyak goreng bekas atau


jelantah merupakan limbah
non-B3, yang memiliki
dampak buruk pada
kesehatan hingga pencemaran
lingkungan jika dibuang
sembarangan
tempat. Dampak membuang
minyak jelantah sembarangan
adalah dapat menyumbat
saluran
air. Akibatnya saluran air
menjadi kotor serta
menyebabkan saluran air
tersumbat sehingga
terdapat tempat berkembang
biaknya bakteri dan dapat
menimbulkan bibit penyakit
bagi
masyarakat.
Selain itu, pada masalah
pencemaran lingkungan lain
limbah minyak yang dibuang
diair akan mengalir ke
sungai dan berakhir di laut,
sehingga menyebabkan
pencemaran
terhadap ekosistem air
sungai dan air laut.
Minyak goreng bekas atau
jelantah merupakan limbah
non-B3, yang memiliki
dampak buruk pada
kesehatan hingga pencemaran
lingkungan jika dibuang
sembarangan
tempat. Dampak membuang
minyak jelantah sembarangan
adalah dapat menyumbat
saluran
air. Akibatnya saluran air
menjadi kotor serta
menyebabkan saluran air
tersumbat sehingga
terdapat tempat berkembang
biaknya bakteri dan dapat
menimbulkan bibit penyakit
bagi
masyarakat.
Selain itu, pada masalah
pencemaran lingkungan lain
limbah minyak yang dibuang
diair akan mengalir ke
sungai dan berakhir di laut,
sehingga menyebabkan
pencemaran
terhadap ekosistem air
sungai dan air laut.
Minyak goreng bekas atau
jelantah merupakan limbah
non-B3, yang memiliki
dampak buruk pada
kesehatan hingga pencemaran
lingkungan jika dibuang
sembarangan
tempat. Dampak membuang
minyak jelantah sembarangan
adalah dapat menyumbat
saluran
air. Akibatnya saluran air
menjadi kotor serta
menyebabkan saluran air
tersumbat sehingga
terdapat tempat berkembang
biaknya bakteri dan dapat
menimbulkan bibit penyakit
bagi
masyarakat.
Selain itu, pada masalah
pencemaran lingkungan lain
limbah minyak yang dibuang
diair akan mengalir ke
sungai dan berakhir di laut,
sehingga menyebabkan
pencemaran
terhadap ekosistem air
sungai dan air laut.
Minyak goreng bekas atau yang disebut dengan minyak jelantah memiliki dampak yang
sangat buruk bagi kesehatan dan menyebabkan juga pencemaran lingkungan jika dibuang
sembarangan. Akibat dari membuang limbah minyak jelantah sembarangan adalah dapat
menyumbat saluran air. Sehingga saluran air menjadi kotor dan tersumbat, hingga menjadi
tempat berkembang biaknya bakteri dan menimbulkan bibit – bibit penyakit bagi masyarakat.
Selain itu, minyak jelantah yang dibuang ke saluran air akan mengalir ke sungai dan berakhir
ke laut. Sehingga akan menyebabkan pencemaran terhadap ekosistem yang ada di air sungai
dan air laut. Tidak hanya di air, jika membuangnya ke tanah maka akan merusak unsur hara
tanah sehingga tanah menjadi tidak subur lagi. Hal ini dapat terjadi karena minyak yang
dibuang akan menggumpal dan menutup pori – pori tanah yang menyebabkan tanah tidak
dapat menyerap air. Selain itu, tanah juga akan mengeras dan bisa mengakibatkan banjir.
Padahal jika limbah minyak jelantah ini diolah dengan baik maka akan menjadi bermanfaat
dan mempunyai nilai jualyang lumayan tinggi jika dikelola dengan baik dan benar. Seperti
dapat diolah menjadi sabun cuci.

Dengan projek 5 kurikulum merdeka ini, semua siswa dan siswi Sman 1 Cianjur akan
mengolah minyak jelantah yang biasanya hanya dibuang ke saluran air/ tanah dan
mencemarkan lingkungan sekitar menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat seperti sabun cuci.
Sabun sendiri merupakan senyawa natrium/ kalium dengan asam lemak dari minyak nabati
atau lemak hewani berbentuk padat, lunak atau cair dan berbusa. Sabun yang akan penulis
buat yaitu sabun batang (padat) sehingga basa yang digunakan adalah NaOH. Sebelum
digunakan untuk membuat sabun cuci, minyak jelantah harus difiltrasi untuk meminimalisir
kotoran yang ada. Penyaringan (filtrasi) minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan
sabun diharapkan dapat meminimalisir pembuangan minyak jelantah di sembarang tempat.

Cara pembuatan sabun bisa dibilang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Adapun cara pembuatannya seperti ini :

1. Panaskan arang sampai menjadi bara, kemudian diamkan sebentar


2. Masukan arang kedalam minyak jelantah untuk proses filtrasi (diamkan selama 24
jam)
3. Buatlah infuse air pandan, sereh, atau kopi dengan cara di rebus menggunakan air
sampai berubah warna airnya.
4. Takar minyak menggunakan gelas kimia 250 ml (menggunakan sarung tangan)
5. Masukan air infuse ke dalam wadah plastik
6. Timbang soda api sebanyak 42 gr menggunakan timbangan digital.
7. Masukan soda api yang sudah di timbang ke dalam air infuse (jangan terbalik).
8. Aduk sampai larut soda apinya menggunakan pengaduk (bukan alumunium)
9. Diamkan dulu selama 20 menit agar suhu turun menjadi suhu ruangan.
10. Kemudian tuangkan minyak jelantah ke dalam larutan soda api sedikit demi sedikit
sambil di aduk-aduk.
11. Tambahkan essensial fragrance oil atau parfum agar wangi
12. Aduk-aduk sampai konsistensinya seperti mayonase
13. Kemudian masukan ke dalam cetakan sambil di rapihkan
14. Diamkan selama 3 minggu untuk proses curing.
Berikut ini adalah Landasan teori di balik pembuatan sabun dari minyak jelantah dengan
larutan basa (NaOH) yang disebut dengan saponifikasi, yang merupakan reaksi kimia utama
dalam proses ini.

Berikut adalah teori – teori yang menjelaskan mengapa minyak jelantah bisa berubah menjadi
sabun:
1. Minyak Jelantah sebagai Trigliserida : minyak jelantah terdiri dari trigliserida,
yang merupakan molekul yang terdiri dari tiga asam lemak yang terikat pada molekul
gliserol (glycerol). Asam lemak ini memiliki rantai karbon yang panjang dengan
ujung hidrofilik (afinitas terhadap air) dan ujung hidrofobik (afinitas terhadap lemak).
2. NaOH (sodium hydroxide) : dikenal juga sebagai soda api, NaOH adalah basa kuat
yang bisa memecah ikatan ester dalam asam lemak. Ketika NaOH dilarutkan dalam
air, ia memisahkan menjadi ion sodium (Na+) dan ion hidroksida (OH-).
3. Reaksi Saponifikasi : Reaksi kimia utama dalam pembuatan sabun adalah
saponifikasi. Reaksi ini adalah reaksi antara minyak jelantah (yang mengandung
trigliserida) dengan NaOH. Selama reaksi saponifikasi, yang terjadi yaitu :

- Ion hidroksida (OH-) dari NaOH bereaksi dengan ester dalam asam lemak
trigliserida. Reaksi ini menghasilkan pemutusan ikatan ester, memisahkan asam
lemak dari gliserol (glycerol).

- Asam lemak yang sebelumnya terikat pada gliserol sekarang bergabung


dengan ion sodium (Na+) dari NaOH untuk membentuk senyawa yang disebut
natrium oleat. Natrium oleat adalah senyawa yang larut dalam air dan memiliki
sifat-sifat sabun.

- Gliserol dilepaskan sebagai produk sampingan selama reaksi saponifikasi.

4. Sifat – sifar dari sabun : Sifat-sifat sabun yang utama adalah bahwa ia memiliki dua
ujung berbeda dalam molekulnya. Salah satu ujungnya bersifat hidrofilik (menarik
air), sedangkan ujung lainnya bersifat hidrofobik (menolak air). Ini memungkinkan
sabun untuk berinteraksi dengan baik dengan zat-zat yang larut dalam air (seperti
kotoran) dan zat-zat yang larut dalam minyak (seperti minyak dan lemak).
5. Pengolahan: Setelah reaksi saponifikasi selesai, campuran sabun dapat dicetak dalam
cetakan, diamkan selama 3-4 minggu.
6. Uji pH : Untuk memastikan bahwa sabun memiliki pH yang sesuai untuk digunakan
pada kulit manusia, pH sabun biasanya diukur dan disesuaikan jika diperlukan.
7. Penyimpanan & penggunaan : Sabun yang dihasilkan siap digunakan untuk
berbagai keperluan seperti mencuci mobil, mencuci kain, dan laiin sebagainya.
- Gliserol dilepaskan sebagai produk sampingan selama reaksi saponifikasi.

Dari pemahaman tentang saponifikasi dan sifat-sifat molekuler minyak dan sabun, dapat
dilihat bagaimana minyak jelantah dapat diubah menjadi sabun yang efektif untuk
membersihkan dan mencuci. Sabun membantu mengikat minyak dan kotoran dalam air, yang
memungkinkan untuk membersihkan kotoran secara efisien.

Setiap rumah tangga, biasanya akan menghasilkan limbah minyak goreng dari proses
memasak (penggorengan), minyak yang telah digunakan berulang – ulang kali oleh
masyarakat di Indonesia sering disebut sebagai minyak jelantah (mijel). Karena sebagian
besar masyarakat yang menggunakan minyak goreng sering kali langsung membuang minyak
jelantah ke sembarang tempat pembuangan seperti saluran air ataupun tanah. Jika kondisi
seperti ini terus-menerus terjadi maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan
berpotensi merusak kehidupan beberapa komunitas makhluk hidup yang ada di sungai, aliran
akhir dari selokan-selokan dan merusak komponen kandungan tanah (Etriya, Sumarwan, &
Kirbrandoko, 2004).

Maka dari itu, perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat
dan tidak dapat menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan kerusakan
lingkungan. Pemanfaatan minyak goreng bekas ini dapat dilakukan melalui proses pemurnian
supaya dapat digunakan kembali sebagai sebagai bahan baku produk berbasis minyak seperti
Sabun.

Mengolah sabun dari minyak jelantah juga memiliki banyak manfaat, baik dari segi
lingkungan, ekonomi, maupun kesehatan. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama
mengolah sabun dari minyak jelantah:

1. Salah satu manfaat utama adalah mendaur ulang minyak jelantah yang seringkali
dibuang sembarangan dan bisa mencemari lingkungan sekitar jika tidak dielola
dengan baik. Dengan mengubahnya menjadi sabun, itu dapat membantu mengurangi
dampak negatif minyak jelantah terhadap lingkungan.
2. Membuat sabun dari minyak jelantah juga dapat menghemat biaya, terutama jika
menggunakannya sebagai alternatif untuk membeli sabun cuci komersial. Ini bisa
dijadikan pilihan yang lebih ekonomis dalam jangka panjang.
3. Sabun yang dihasilkan dari minyak jelantah dapat dibuat dengan bahan-bahan alami
dan lebih ramah lingkungan daripada beberapa produk sabun cuci komersial yang
mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Ini mendukung penggunaan produk yang
lebih berkelanjutan dan aman bagi lingkungan.
4. Dengan membuat sabun cuci sendiri dari minyak jelantah juga bisa mengurangi
ketergantungan terhadap sabun cuci dalam kemasan plastik, yang merupakan sumber
limbah plastik yang signifikan. Ini dapat membantu mengurangi sampah plastik dan
dampaknya bagi lingkungan.
5. Dengan menambahkan minyak esensial oil, dapat memberikan sabun sesuai aroma
yang diinginkan. Ini juga bisa memberikan pengalaman mencuci yang lebih
menyenangkan.
6. Membuat sabun sendiri adalah salah satu ide kreatif yang bisa diajarkan dan
dipelajari. Ini bisa menjadi kesempatan untuk mengedukasi orang lain tentang proses
pembuatan sabun, dan kesadaran akan masalah lingkungan yang sangat penting.
7. Dan yang paling penting, dengan mengolah minyak jelantah menjadi sabun, bisa
mengurangi risiko pencemaran air dan tanah. Karena minyak jelantah yang dibuang
ke saluran pembuangan dapat menyumbat saluran dan mencemari air, begitu juga
dengan tanah yang menjadi tidak subur dan mengeras sehingga tidak bisa menyerap
air.

Dengan mengolah sabun dari minyak jelantah, tindakan tersebut dapat menggabungkan
manfaat ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Selain itu, ini juga merupakan langkah yang
positif yang bisa terapkan dalam mengurangi limbah dan menciptakan produk yang lebih
berkelanjutan.
PENUTUP
Berdasarkan praktikum projek 5 ini, dapat disimpulkan bahwa salah satu cara untuk
mengatasi limbah minyak jelantah yang dapat mencemari linkungan adalah dengan cara
mendaur ulangnya untuk dijadikan sabun cuci. Karena minyak jelantah dapat digunakan
sebagai bahan utama dalam proses pembuatan sabun cuci. Minyak goreng bekas yang
disaring dengan arang aktif menjadikannya tampak dan berbau secerah sebelumnya. Selain
itu, pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cuci mempunyai banyak manfaat bagi
lingkungan, kesehatan, dan sebagainya. Hal ini membantu mengelola limbah minyak
jelantah, dan menghasilkan sabun yang lebih ramah lingkungan. Pengolahan minyak jelantah
menjadi sabun cuci juga merupakan solusi ramah lingkungan dan ekonomis jika dilakukan
dengan benar dan bertanggung jawab. Namun hal ini harus dilakukan secara hati-hati dan
sesuai dengan peraturan lingkungan hidup yang berlaku.
Maka kesimpulan dari tujuan mengolah minyak jelantah menjadi sabun adalah sebagai
berikut :
1. Mengolah minyak jelantah menjadi sabun adalah cara yang efektif untuk mendaur
ulang minyak jelantah bekas, karena mengurangi dampak negatifnya terhadap
lingkungan.
2. Dengan mengubah minyak jelantah menjadi sabun, dapat mengurangi risiko
pencemaran air dan tanah karena minyak jelantah yang dibuang ke saluran
pembuangan/ tanah dapat menyebabkan masalah lingkungan.
3. Mengolah sabun dari minyak jelantah merupakan pengetahuan yang dapat
mengedukasi tentang proses pembuatan sabun, sifat-sifat bahan kimia, dan kesadaran
akan masalah lingkungan.
4. Kemampuan mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk baru yang memiliki
manfaat yang baru untuk digunakan dalam kehidupan sehari – hari sehingga memiliki
nilai jual yang baru. Kemampuan ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat betapa
pentingnya menjaga lingkungan sehingga mengetahui juga cara pencegahan
penccmaran lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
Sulistiorini, F. 2021. Pemanfaatan Limbah Dapurminyak Jelantah Dalam Pembuatan Sabun
Batang Di Masyarakat Kelurahan Watang Bacukiki, Kota Parepare.
Link : https://www.studocu.com/id/document/institut-agama-islam-negeri-parepare/tugas-
kuliah/artikel-pembuatan-sabun-dari-minyak-jelantah/68425458 (diakses pada tanggal 28
September 2023)

Mulia, Y. 2018. Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas (Minyak Jelantah) Menjadi Sabun Cair
Cuci Piring.
Link : https://ecampus.sttind.ac.id/sttind/AmbilLampiran?
ref=1228&jurusan=&jenis=Item&usingId=false&download=false&clazz=ais.database.model
.file.LampiranLain (diakses pada tanggal 28 September 2023)

Wijaya, G. 2022. Penanganan Limbah Minyak Goreng dengan Soda Api.


Link : https://bandungbergerak.id/article/detail/2738/penanganan-limbah-minyak-goreng-
dengan-soda-api (diakses pada tanggal 28 September 2023)
Roisnahadi, D. 2022. Pembuatan Sabun Dari Minyak Jelantah Dan Eco Enzime.
link : http://repository.lppm.unila.ac.id/44902/1/PEMBUATAN%20SABUN%20DARI
%20MINYAK%20JELANTAH%20DAN%20ECO%20ENZIME_Jurnal%20BUGUH.pdf
(diakses pada tanggal 29 September 2023)

LAMPIRAN DOKUMENTASI
PROSES PENAMBAHAN SODA API (NAOH) KE DALAM AIR INFUSE KOPI
DAN MENGUKUR BANYAKNYA MINYAL JELANTAH (250 ML) DAN AIR INFUSE
(85 ML)

PROSES MENUNGGU AIR


INFUSE MENJADI DINGIN
SESUAI SUHU RUANGAN DAN
ADUK DENGAN BAHAN YANG
TIDAK MENGANDUNG
ALUMUNIUM
PROSES MENUANG MINYAK JELANTAH SECARA PERLAHAN KE DALAM AIR
INFUSE

PROSES PENGADUKAN SAMPAI


KONSISTENSINYA SEPERTI MAYONASE
(KENTAL)
PROSES PEMINDAHKAN KE CETAKAN DAN TUNGGU SAMPAI 3 MINGGU
PROSES UJI PH PADA SABUN

HASIL UJI PH SABUN


BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Anya Farras Putri Gunawan. Lahir pada hari Sabtu,
tanggal 18 Februari 2006. Penulis merupakan anak ketiga dari
pasangan suami istri Bapak Iwan Gunawan dan Ibu Catur
Susilowati. Penulis memiliki 2 (dua) kakak kandung., yang bernama
Ananda Pratama Kesumaningtyas Gunawan dan Nabiha Luthfi
Gunawan.
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK AISYIAH 1, lulus tahun 2012.
2. SDN IBU DEWI 1, lulus tahun 2018.
3. SMPN 1 CIANJUR, lulus tahun 2021
4. SMAN 1 CIANJUR, sedng dalam masa pendidikan

Penulis bernama Athiya Shahwa Khalisha Sukandi. Lahir di Cianjur


pada Rabu, tanggal 26 Juli 2006. Penulis merupakan anak ke-tiga
dari pasangan suami istri Bapak Asep Edi Setiawan dan Ibu Tenty
Matyanthy. Penulis memiliki 2 orang kaka kandung.
RIWAYAT PENDIDIKAN
TK : al-muslimun
SD : SDN 1 Ciranjang
SMP : SMP Islam Al-Azhar 20 Cianjur
SMA : - Bina Insan Mulai 2 Cirebon
- SMAN 1 Cianjur
RIWAYAT ORGANISASI
- Ketua Kesehatan OSIS Bina Insan Mulia 2 Cirebon
- Wakil Sekretaris Forum Anak Kabupaten Cianjur
- Duta GenRe kategori Motivator Putri
Penulis bernama Najla Putri Andreka. Lahir di
Cianjur pada Jumat, tanggal 4 November 2005.
Penulis merupakan anak pertama dari pasangan
suami istri Bapak Kakan Suhendar dan Ibu Eli
Nuryani. Penulis memiliki 2 orang adik kandung.
RIWAYAT PENDIDIKAN
TK : Cendrawasih 1
SD : SDN 1 Warung Kondang
SMP : SMP 1 Cianjur
SMA : SMAN 1 Cianjur
Penulis bernama Raisa Amelitha RamadanieLahir
di Cianjur, pada hari Sabtu tanggal 14 Oktober
2006. Penulis merupakan anak kesatu dari
pasangan suami istri Bapak Doni dan Ibu Ina
Suryati.
RIWAYAT PENDIDIKAN
1.Paud Manarul Abror, lulus tahun 2012.
2.SDN Sukasari 4, lulus tahun 2018.
3.SMPS Pasundan, lulus tahun 2021
4.SMAN 1 Cianjur, sedang dalam masa pendidikan

Penulis bernama Ashri Windiana Lahir di Cianjur


pada Kamis, tanggal 01 Februari 2007. Penulis
merupakan anak ke-dua dari pasangan suami istri
Bapak Bambang Winarno dan Ibu Wisnuwati.
Penulis memiliki 1 orang kaka kandung.
RIWAYAT PENDIDIKAN
TK : Nurul Ilmi
SD : SDN Kopo
SMP : SMP Islam Al-Azhar 20 Cianjur
SMA : SMAN 1 Cianjur
RIWAYAT ORGANISASI
- Ketua Ekstrakurikuler KIR SMPIA 20 Cianjur
- Humas Ekstrakurikuler English Corner SMAN 1 Cianjur

Penulis bernama Muhammad Abrar Kasyara


Setiawan Lahir di Cianjur pada Sabtu, tanggal 11
Februari 2006. Penulis merupakan anak ke-dua
dari pasangan suami istri Bapak Eru Setiawan dan
Ibu Neng Rian. Penulis memiliki 1 orang kaka
kandung dan 1 orang adik kandung
RIWAYAT PENDIDIKAN
TK : home scholing
SD : IBU JENAB 2
SMP : - SMPN 1 CIKALONG
- SMPN 4 CIANJUR
SMA : SMAN 1 Cianjur

Anda mungkin juga menyukai