Anda di halaman 1dari 9

PROGRAMA

DESA TANAH BEKALI


KECAMATAN PANGEAN
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
TAHUN 2023

DISUSUN OLEH :
HARDIKA. SP
NIP. 19930307 202012 1 013

PESERTA PELATIHAN DASAR FUNGSIONAL


BAGI PENYULUH PERTANIAN AHLI
ANGKATAN II
BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI
I. KEADAAN

1.1. Keadaan Umum Wilayah

Jarak wilayah kerja Desa Tanah Bekali dari ibu kota Kecamatan yaitu ± 5 Km
dan ke Kabupaten 35 Km serta ke Propinsi 215 Km. Luas wilaya kerja ± 10 KM² atau
10.000 Ha.
Jumlah penduduk wilayah kerja yaitu 1.049 jiwa terdiri dari laki-laki 1.515 jiwa
dan perempuan 534 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga Sebanyak 257 KK.
Wilayah kerja terdiri dari 3 Dusun dimana terdapat 4 Kelompoktani.
Desa wilayah kerja merupakan daerah rendah dengan ketingian lebih kurang
100 meter dari permukaan laut dengan tingkat keasaman tanah rata-rata Ph 4,5
sampai dengan 6,5. Jenis tanah yang jauh dari aliran sungai berbentuk Polsolik
Merah Kuning (PMK), sedangkan untuk jenis tanah yang dekat pada aliran sungai
dengan geografis datar pada umumnya berbentuk tanah endapan (Aluvial) dengan
faktor pendukung yang demikian sangat cocok untuk berbagai jenis komuditi teruta
untuk tanaman pangan dan hortikultura.
Curah hujan di wilayah kerja rata rata tahun 2017 adalah 204.9 mm3 per tahun
dengan jumlah hari hujan adalah 102 hari. Desa Pulau Deras beriklim trofis dengan
suhu antara 25,50 C – 350 C, musim dalam setahun ada dua musim yaitu Musim
hujan yaitu terjadi pada bulan Oktober sampai Meil sedangkan Musim kemarau pada
bulan Juni sampai dengan bulan September.

1.2. Keadaan Sarana dan Prasarana


Tabel 1. Data Fasilitas Pertanian
No Desa Jenis Fasilitas Jumlah (Unit) Kondisi

1 Tanah Bekali Hand Traktor 3 1 Rusak


Pompa Air 1 - Rusak
Phower Thereser 1 Baik -

a) Terdapat 3 unit Hand Traktor dalam 1 unit keadaan rusak parah


b) Terdapat 1 unit Pompa Air dalam keadaan rusak parah
c) Terdapat 1 unit Phower Thereser dalam keadaan baik
1.3. Keadaan Produksi dan Produktivitas Pertanian
1.3.1. Tanaman Pangan
Tabel 2. Data Usaha Tani Tanaman Pangan
Produksi Luas
Jenis Produktivitas Produksi
No Desa Tertinggi Tanam
Komoditi (Ton/Ha) (Ton)
(ton/Ha) (Ha)
1 Tanah Bekali Padi 6,2 54,5 4,2 228,9

a) Produktivitas padi rata-rata 4.2 ton/ha dari potensi 6.2 ton/ha

1.3.2. Bidang Hortikultura dan Sayuran


Tabel 3. Data Usaha Tani Bidang Hortikultura
Produksi Luas
Jenis Produktivitas Produksi
No Desa Tertinggi Tanam
Komoditi (Ton/Ha) (Ton)
(ton/Ha) (Ha)
1 Tanah Bekali Cabe 3,1 1,2 2,4 2,88

a) Produktivitas cabe rata-rata 2.4 ton/ha dari potensi 3.1 ton/ha

1.3.3. Bidang Perkebunan


Tabel 4. Data Usaha Tani Bidang Perkebunan
Produksi Luas
Jenis Produktivitas Produksi
No Desa Tertinggi Tana
Komoditi (Ton/Ha) (Ton)
(ton/Ha) m (Ha)
1 Tanah Bekali Karet 1.50 250 0,8 200

a) Produktivitas karet rata-rata 0,8 ton/ha/tahun dari potensi 1,5 ton/ha/tahun

1.4. Keadaan Kelembagaan


Tabel 5. Data Kelompoktani
No Kelembagaan Tahun Modal Jumlah Komoditi Kelas
Petani Berdiri kelompok Anggota Kelompok
1 Saiyo Sakato 2013 3.000.000 27 Padi Lanjut
2 Bunga Rampai 2015 2.500.000 25 Padi Lanjut

a) Poktan Saiyo Sakato berdiri tahun 2013 jumlah anggota sebanyak 27 orang, dengan
modal Rp. 3.000.000, komoditi padi sawah dengan kelas kelompok lanjut.
b) Poktan Bunga Rumbai berdiri tahun 2015 jumlah anggota sebanyak 25 orang,
dengan modal Rp. 2.500.000, komoditi padi sawah dengan kelas kelompok lanjut.
1.5. Keadaan Tingkat Penerapan Teknologi
Tingkat penerapan teknologi pertanian di tingkat pelaku utama (petani) dilihat
dari teknologi usaha tanaman pangan yang dominan yaitu tanaman padi sepert
tersaji pada Tabel 6.
Tabel 6. Data Tingkat Penerapan Teknologi Pada Tanaman Padi
Tingkat Penerapan
No Penggunaan Teknologi
Teknologi (%)
1 Benih 18
2 Persipan Lahan 21
3 Penyemaian 17
4 Penanaman 26
5 Pemupukan 18
6 Pengairan 13
7 Pengendalian Hama dan Penyakit 20
8 Panen 25

a) Tingkat penerapan teknologi benih pada padi sawah mencapai 18%


b) Tingkat penerapan teknologi persiapan lahan pada padi sawah mencapai
21%
c) Tingkat penerapan teknologi penyemaian pada padi sawah mencapai 17%
d) Tingkat penerapan teknologi penanaman pada padi sawah mencapai 26%
e) Tingkat penerapan teknologi pemupukan pada padi sawah mencapai 18%
f) Tingkat penerapan teknologi pengairan pada padi sawah mencapai 13%
g) Tingkat penerapan teknologi pengendalian hama dan penyakit pada padi
sawah mencapai 20%
h) Tingkat penerapan teknologi panen pada padi sawah mencapai 25%

1.6. Keadaan Tingkat Penerapan Manajemen Kelompoktani

Tingkat penerapan manajemen yaitu berupa sejumlah pengelolaan yang


dilakukan kelembagaan petani yang dinyatakan dalam persentase (%). Data
disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Tingkat Penerapan Manajemen Di Kelompok Tahun 2017
Tingkat penerapan pengelolaan (%)
Penyus
No Nama Kelompok Buku - Adm. Sarana unan
Dana Jadwal
buku Surat (alat dan RDK
Klmpk pertemuan
Klmpk Menyurat bangunan) dan
RDKK
1 Saiyo Sakato 60 70 40 60 50 70
2 Bunga Rampai 50 60 40 50 50 70
Keterangan : 0% s/d 50% : Kurang
51% s/d 75% : Sedang
76% s/d 100% : Baik
II. TUJUAN

a) Terjadinya perluasan areal tanam pada padi sawah di lahan tidur

b) Terjadinya peningkatan kopetensi petani dalam penerapan teknologi


pemupukan dari 18% menjadi 30% pada padi sawah..
c) Terjadinya peningkatan kopetensi petani dalam penerapan teknologi dibidang
pengendalian hama dan penyakit dari 20% menjadi 45% pada padi sawah.
d) Terjadinya peningkatan kopetensi petani dalam penerapan teknologi
penggunaan benih unggul dari 18% menjadi 50% pada padi sawah.
e) Terjadinya peningkatan kopetensi petani dalam penerapan teknologi cara
penyemaian dari 17% menjadi 35% pada padi sawah.
f) Terjadinya peningkatan kopetensi petani dalam penerapan teknologi pesiapan
lahan dalam pengolahan tanah dengan hand traktor dari 21% menjadi 50%
pada padi sawah.
g) Terjadinya peningkatan kopetensi petani dalam penerapan teknologi
penanaman jarwo dari 26% menjadi 55% pada padi sawah.
h) Terjadinya peningkatan kopetensi petani dalam penerapan teknologi panen
sesuai dengan anjuran dari 25% menjadi 55% pada padi sawah.
III. MASALAH

3.1. Masalah bersifat non prilaku


1. Masalah Sarana dan Prasarana
a) Tidak terdapatnya sumur dalam dilahan sawah sehingga apabila musim
kemarau tiba lahan petani kekeringan
b) Tidak terdapatnya alsintan (hand traktor, mesin panen) sehingga susah untuk
mengembangkan penerapan teknologi
c) Belum semua jalan desa dan kecamatan dalam keadaan baik, sehingga
pengangkutan hasil dan sarana produksi kurang maksimal
d) Tidak terdapatnya jalan produksi tani sehingga aktifitas transportasi tidak
normal
e) Terjadinya kekurangan air saat musim kemarau tiba dan kebanjiran saat
musim penghujan sehingga bercocok tanam terhambat.
2. Masalah Produksi dan Produktivitas
a) Masih rendahnya produksi padi yaitu rata 4,2 ton/ha/th dari potensi 6.2
ton/ha/th
b) Masih rendahnya produksi jagung yaitu rata rata 5,9 ton/ha/th dari potensi 8.8
ton/ha/th
c) Masih rendahnya produksi ubi kayu yaitu rata rata 26 ton/ha dari potensi 35
ton/ha
d) Masih rendahnya produksi cabe yaitu rata rata 2,4 ton/ha dari potensi 3.1
ton/ha
e) Masih rendahnya produksi kacang panjang yaitu rata rata 3 ton/ha dari
potensi 2.5 ton/ha
f) Masih rendahnya produksi terong yaitu rata rata 2,1 ton /ha dari potensi 4
ton/ha

3.2. Masalah Bersipat Prilaku

a) Belum semua petani (baru 18%) petani melakukan pemupukan padi sawah
berimbang
b) Belum semua petani (baru 13% )petani melakukan pengairan pada padi
sawah
c) Belum semua petani (baru 20% )petani menerapkan pengendalian OPT pada
padi sawah
d) Belum semua petani (baru 18% )petani menggunakan bibit unggul pada padi
sawah
e) Belum semua petani (baru 17% )petani melakukan penyemaian padi sawah
sesuai dengan anjuran
f) Belum semua petani (baru 21% )petani melakukan persiapan lahan pada padi
sawah pada padi sawah
g) Belum semua petani (baru 26% )petani menerapkan penanaman
h) Belum semua petani (baru 25%) petani menerapkan panen
IV. RENCANA KEGIATAN

4.1. Matrik Rencana Kegiatan Penyuluhan ditingkat Desa Tanah Bekali Kec. Pangean
4.2. Matrik Kegiatan Mengupayakan Kemudahan Pelayanan dan Pengaturan di Desa
Tanah Bekali Kec. Pangean Tahun 2024

Anda mungkin juga menyukai