PENDAHULUAN
... َيْر َفِع اُهلل اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا ِم ْنُك ْم َو اَّلِذ ْيَن ُاوُتوا اْلِعْلَم َدَرَج ٍت...
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu, beberapa derajat.”
Melalui anugerah akal ini manusia mampu mencapai puncak peradaban
yang terintegrasi dan menjadi kebaikan untuk peradabannya sendiri. Pada
dasarnya, manusia memang membutuhkan perkembangan ilmu pengetahuan
untuk keberlangsungan hidupnya. Demikian Islam sangat menganjurkan umatnya
agar meningkatkan kualitas peradaban.
Peradaban manusia mempunyai masanya, dari zaman batu sampai zaman
modern, dari peradaban Yunani kuno sampai peradaban modern. Begitu pula,
sejarah peradaban manusia mengalami dinamika pasang dan surut: Ada masa
lahir, masa membina/membangun, masa maju/berkembang, dan ada juga masa
kemunduran. Sebuah peradaban pasti berubah, tidak terkecuali adanya doktrin-
doktrin ataupun kemajuan lainnya antara satu peradaban dengan peradaban
lainnya.
1
2
juga abad kegelapan. Menurut mereka abad itu tidak berpengaruh besar bagi
perkembangan zaman modern saat ini.
Paradigma sebagian masyarakat dunia saat ini terlihat mengabaikan masa
kekuasaan Islam tersebut. Bahkan pada kenyataannya jasa-jasa peradaban Islam
terhadap ilmu pengetahuan tidak mendapat pengakuan dari sebagian dunia.
Contohnya, dalam pelajaran sekolah sekalipun pun, siswa-siswa hanya
diperkenalkan kepada ilmuwan-ilmuwan barat. Mereka juga diajarkan, bahwa
ilmuwan-ilmuwan baratlah yang pertama kali menemukan berbagai penemuan.
Seperti Galileo Galilei (pemuka teori perbintangan), Wright bersaudara (penemu
pesawat terbang), Michael Faraday (penemu induksi magnet-listrik ), dan lain
sebagainya.
Sedangkan di sisi lain, orang-orang Islam yang lebih dulu menemukan
penemuan tersebut tidak diperkenalkan, bahkan dalam aspek Internasional.
Seperti Abbas Ibnu Firnas (pencipta prototipe pesawat terbang), Al-Jazari
(pencipta prototipe mekanika dan robotika), Ibnu Majid (penemu
navigasi/kompas), dan lain sebagainya. Sejak barat mulai mengalami modernisasi,
entah kenapa jasa-jasa Islam dalam bidang saintek atau STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics ) tersebut tidak dipublikasikan.
Bahkan seperti menyembunyikan kenyataan bahwa Islam pernah ikut andil dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, peneliti merasa
adanya ketidaksesuaian antara sejarah dan paradigma masyarakat mengenai
penemu ilmu pengetahuan teknologi. Peneliti kali ini akan memaparkan secara
objektif mengenai sejarah penemu ilmu pengetahuan teknologi di Islam dan barat
serta menganalisis alasan Islam padam dimata dunia. Oleh karenanya, peneliti
tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul “PERUBAHAN
PARADIGMA MASYARAKAT DUNIA MENGENAI PENEMU ISLAM DAN
BARAT DALAM BIDANG STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathematics )”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dipaparkan sesuai dengan latar belakang
masalah diatas adalah:
4