Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Fenomena globalisasi yang manusia hadapi saat ini, pada dasarnya
merupakan kehidupan baru yang tidak dapat dipungkiri. Kemajuan yang dicapai
umat manusia beberapa puluh tahun belakangan ini telah menimbulkan
pergeseran-pergeseran penting dalam kehidupan. Globalisasi telah menempatkan
kehidupan masyarakat menjadi lebih terintegrasi. Kemajuan bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan informasi secara mendasar telah merombak struktur
kehidupan manusia dari tatanan yang bersifat tradisional ke arah modern hingga
saat ini.
Islam pun mendukung adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Allah Swt. menciptakan manusia yang berbeda dari makhluk lain
dengan memberikan akal untuk berpikir. Tak hanya itu, Allah Swt. memberikan
penghargaan kepada mereka yang mencari ilmu. Seperti yang dijelaskan dalam
potongan ayat QS. al-Mujadilah ayat 11 yaitu:

... ‫َيْر َفِع اُهلل اَّلِذ ْيَن َاَم ُنْو ا ِم ْنُك ْم َو اَّلِذ ْيَن ُاوُتوا اْلِعْلَم َدَرَج ٍت‬...
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu, beberapa derajat.”
Melalui anugerah akal ini manusia mampu mencapai puncak peradaban
yang terintegrasi dan menjadi kebaikan untuk peradabannya sendiri. Pada
dasarnya, manusia memang membutuhkan perkembangan ilmu pengetahuan
untuk keberlangsungan hidupnya. Demikian Islam sangat menganjurkan umatnya
agar meningkatkan kualitas peradaban.
Peradaban manusia mempunyai masanya, dari zaman batu sampai zaman
modern, dari peradaban Yunani kuno sampai peradaban modern. Begitu pula,
sejarah peradaban manusia mengalami dinamika pasang dan surut: Ada masa
lahir, masa membina/membangun, masa maju/berkembang, dan ada juga masa
kemunduran. Sebuah peradaban pasti berubah, tidak terkecuali adanya doktrin-
doktrin ataupun kemajuan lainnya antara satu peradaban dengan peradaban
lainnya.

1
2

Tidak bisa dipungkiri, bahwa zaman sekarang peradaban barat, khususnya


Eropa dan Amerika Serikat, kini sedang mendominasi dunia. Semua dunia saat ini
sudah begitu terbiasa dengan dunia yang menjadi ‘Eropa’, bahkan menjadi
‘Amerika’. Hampir semua perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern saat ini, merupakan hasil dari produksi orang barat. Walau sekarang
banyak negara-negara non-barat yang mulai mengambil peran tertinggi adikuasa,
namun barat masih menjadi tolak ukur modernisasi.
Film 1001 Inventions and The Library of Secrets menceritakan tentang
peradaban yang berpengaruh pada zaman modern saat ini. Kata sudut pandang
salah satu siswa, secara tersirat menyatakan bahwa semua ilmu itu berasal dari
barat dan tidak ada pengaruh dari peradaban Islam. Artinya, mayoritas masyarakat
lebih memercayai bahwa semua perkembangan modern saat ini merupakan
pengaruh dari jasa-jasa para ilmuwan Yunani dan Romawi kuno.
Sebuah asumsi yang dipegang oleh bangsa barat menyatakan bahwa
hanya ada satu cara menjadi modern, yaitu segala hal yang meliputi pengadopsian
lembaga-lembaga, nilai-nilai, kebiasaan dan keyakinan bergaya barat. Maka
melalui kemenangan Uni Eropa pada perang dunia kesatu, mereka dapat
memasukkan paradigma. Barat seakan-akan mengakui, bahwa perkembangan
ilmu dan pengetahuan yang mereka beritakan didapatkan langsung dari peradaban
Yunani dan Romawi kuno.
Padahal, jika dilirik ke abad IX-XIII Masehi kemajuan ilmu pengetahuan
dunia itu berpusat di negara-negara Islam, terutama di wilayah kekuasaan
Abbasiyah yang beribukota Baghdad. Kemajuan itu kemudian meluas pula ke
Andalusia, Afrika Utara, pulau Sisilia, dan mesir serta daerah kekuasaan
Ghaznawiyah di Asia tengah. Dalam buku sejarah Islam Klasik, dijelaskan bahwa
ilmu pengetahuan yang berkembang di wilayah itu, nantinya akan mengalir ke
Eropa dan mengantarkan Eropa ke arah renaisance.
Sebelum zaman modern ini, ada peradaban yang pada masanya sangat
berpengaruh dan melahirkan banyak tokoh-tokoh ilmuwan cendikiawan dunia.
Zaman ini jarang dijelaskan dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara global. zaman itu disebut The Golden Age atau juga masa
kekuasaan islam. Bagi barat, abad itu merupakan abad pertengahan atau disebut
3

juga abad kegelapan. Menurut mereka abad itu tidak berpengaruh besar bagi
perkembangan zaman modern saat ini.
Paradigma sebagian masyarakat dunia saat ini terlihat mengabaikan masa
kekuasaan Islam tersebut. Bahkan pada kenyataannya jasa-jasa peradaban Islam
terhadap ilmu pengetahuan tidak mendapat pengakuan dari sebagian dunia.
Contohnya, dalam pelajaran sekolah sekalipun pun, siswa-siswa hanya
diperkenalkan kepada ilmuwan-ilmuwan barat. Mereka juga diajarkan, bahwa
ilmuwan-ilmuwan baratlah yang pertama kali menemukan berbagai penemuan.
Seperti Galileo Galilei (pemuka teori perbintangan), Wright bersaudara (penemu
pesawat terbang), Michael Faraday (penemu induksi magnet-listrik ), dan lain
sebagainya.
Sedangkan di sisi lain, orang-orang Islam yang lebih dulu menemukan
penemuan tersebut tidak diperkenalkan, bahkan dalam aspek Internasional.
Seperti Abbas Ibnu Firnas (pencipta prototipe pesawat terbang), Al-Jazari
(pencipta prototipe mekanika dan robotika), Ibnu Majid (penemu
navigasi/kompas), dan lain sebagainya. Sejak barat mulai mengalami modernisasi,
entah kenapa jasa-jasa Islam dalam bidang saintek atau STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics ) tersebut tidak dipublikasikan.
Bahkan seperti menyembunyikan kenyataan bahwa Islam pernah ikut andil dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, peneliti merasa
adanya ketidaksesuaian antara sejarah dan paradigma masyarakat mengenai
penemu ilmu pengetahuan teknologi. Peneliti kali ini akan memaparkan secara
objektif mengenai sejarah penemu ilmu pengetahuan teknologi di Islam dan barat
serta menganalisis alasan Islam padam dimata dunia. Oleh karenanya, peneliti
tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul “PERUBAHAN
PARADIGMA MASYARAKAT DUNIA MENGENAI PENEMU ISLAM DAN
BARAT DALAM BIDANG STEM (Science, Technology, Engineering, and
Mathematics )”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dipaparkan sesuai dengan latar belakang
masalah diatas adalah:
4

1. Bagaimana sejarah perkembangan STEM (Science, Technology,


Engineering, and Mathematics ) versi Islam dan barat?
2. Bagaimana dinamika penyebaran perkembangan STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics ) bisa terjadi antara Islam
dengan barat?
3. Mengapa paradigma dunia terhadap STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematics ) lebih bercermin dan berkiblat ke
barat?
C. Tujuan Penulisan
Sebagaimana latar belakang dan rumusan masalah yang telah disusun,
maka tujuan penulisan diuraikan sebagai berikut :
1. Untuk memperluas wawasan tentang sejarah perkembangan STEM
(Science, Technology, Engineering, and Mathematics ) versi Islam
dan barat.
2. Untuk memaparkan adanya dinamika perpindahan STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics ) dari Islam ke barat.
3. Untuk menganalisis paradigma dunia terhadap STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics ) yang lebih bercermin
atau berkiblat ke barat.
D. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat diperoleh manfaat bagi para pembaca
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan dalam bentuk penyusunan karya tulis ilmiah ini
diharapkan dapat memberikan paradigma baru yang nyata dan fakta
tentang sejarah penemu di bidang STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematics ).
2. Manfaat Praktis
Peneliti mengharapkan dengan adanya kajian analisis ini, baik
peneliti ataupun pembaca dapat :
a. Memberi pemahaman tentang stigma barat terhadap Islam dan
paradigma masyarakat.
5

b. Menjadi perenungan mengapa umat Islam zaman sekarang


tidak segemilang zaman dulu.
c. Mengambil pelajaran dari sejarah estafeta ilmu pengetahuan
teknologi antara Islam dan barat.
E. Metode Penelitian
Peneliti akan menggunakan metode deskriptif analisis dengan
pengumpulan data berbentuk kajian pustaka yang bersifat kualitatif. Menurut
Whitney (1960) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang
tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, tata
cara yang berlaku dalam masyarakat, serta kondisi-kondisi tertentu. Salah satunya
tentang pandangan-pandangan, proses-proses yang sedang berlangsung, serta
pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Analisis deskriptif adalah metode penelitian dengan cara mengumpulkan
data-data yang sesuai dengan sebenarnya. Kemudian data-data tersebut disusun,
diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai