Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Sejarah islam merupakan bidang studi islam yang banyak menarik perhatian para
peneliti,baik dari kalangan sarjana muslim maupun non muslim.Karena dari penelitian itu
banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian tersebut.
Sementara itu bagi para peneliti barat mempelajari sejarah Islam selain ditujukan untuk
pengembangan ilmu, juga terkadang dimaksudkan untuk mencari kelemahan dan kekuatan umat
Islam agar dapat dijajah dsb.
Disadari atau tidak, selama ini informasi mengenai sejarah Islam banyak berasal dari
hasil penelitian sarjana barat. Hal ini terjadi karena selain masyarakat barat memiliki etos
keilmuan yang tinggi, juga didukung oleh dana dan kemauan politik yang kuat dari para
pemimpinnya. Sedangkan para peneliti muslim tampak disamping etos keilmuannya rendah, juga
belum didukung oleh keahlian di bidang penelitian yang memadai, serta dana dan dukungan
politik dari pemerintah yang kondusif.
ari problematika di atas, kita sebagai pelajar muslim perlu untuk memepelajari ataupun
meneliti sejarah perkembangan studi Islam di dunia muslim dan barat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Dunia Islam?
2. Apa pengertian Dunia Barat?
3. Bagaimana fase-fase Perkembangan ilmu pengetahuan di Dunia?
4. Bagaimana Perkembangan Studi Islam di Dunia Islam?
5. Bagaimana Perkembangan Studi Islam di Dunia Barat?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui dan Memahami pengertian dunia Islam.
2. Mengetahui dan memahami pengertian dunia Barat.

1
2

3. Mengetahui dan memahami fase-fase perkembangan ilmu pengetahuan di dunia.


4. Mengetahui dan memahami studi Islam di dunia Islam.
5. Mengetahui dan memahami studi Islam di dunia Barat.

D. Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya pembahasan masalah mengenai uraian masalah di atas, maka
penulis memberi batasan pembahasan tentang makalah ini sesuai dengan yang terdapat dalam
rumusan masalah di atas. Adapun hal-hal yang tidak termasuk dalam pembahasan di atas, penulis
tidak menguraikannya secara detil.

E. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini yaitu dengan telaah
Kepustakaan (Library Research) dan telusur Internet (Web Search) sebagai referensi yang ada
kaitannya atau hubungannya dengan pembuatan makalah ini dan kami simpulkan dalam bentuk
makalah.

F. Kegunaan Teoritis dan Praktis


Kegunaan pembuatan makalah ini mempunyai dua hal, yaitu secara teoritis
mengembangkan ilmu pengetahuan dan secara praktis pembantu mengatasi, memecahkan
masalah yang ada pada objek yanga dijadikan topic dalam pembahasan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dunia Islam


Dunia Muslim merupakan istilah yang memiliki beberapa arti. Dari segi budaya, istilah
ini merujuk pada komunitas Muslim sedunia, pengikut ajaran Islam. Komunitas ini berjumlah
kira-kira 1,3-1,4 miliar orang, atau seperlima penduduk dunia. Komunitas ini tersebar luas di
banyaknegara dan kumpulanyang dihubungkan dengan agama.Dari segi sejarah atau geopolitik ,
istilah ini biasanya merujuk kepada negara mayoritas Muslim atau negara yang Islam menonjol
dalam politiknya.
B. Pengertian Dunia Barat
Dunia Barat (atau sering disebut Barat saja) merujuk kepada negara-negara yang berada
di benua Eropa dan Amerika. Dunia Barat dibedakan dari dunia Timur yang digunakan untuk
merujuk kepada Asia. Meskipun begitu, pada umumnya kata ini lebih sering diasosiasikan
terhadap negara-negara yang mempunyai mayoritas penduduk berkulit putih. Oleh karena itu,
Australia dan Selandia Baru juga sering dianggap sebagai bagian dari dunia Barat.
C. Fase-fase Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Dunia
1. Zaman yunani Kuno (Abad 6sm-6M)
Ciri pemikirannya adalah kosmosentris, yakni mempertanyakan asal usul alam semesta
dan jagad raya sebagai salah satu upaya untuk menemukan asal mula (arche) yang merupakan
unsure awal terjadinya gejala. Dan beberapa tokoh filosof pada zaman ini menyatakan
pendapatnya tentang arche, antara lain:
- Thales (640-550 SM) : arche berupa air
- Anaximander (611-545 SM) : arche berupa apeiron (sesuatu yang tidak terbatas).
- Anaximenes (588-524 SM) : arche berupa udara.
- Phytagoras (580-500) : arche dapat diterangkan atas dasar bilangan-
bilangan.
2. Zaman Pertengahan (6-16M)
Ciri pemikiran pada zaman ini ialah teosentris yang menggunakan pemikiran filsafat
untuk memperkuat dogma agama kristiani. Pada zaman ini pemikiran Eropa terkendala oleh

3
4

keharusan kesesuaian dengan ajaran agama. Filsafat Agustinus (354-430) yang dipengaruhi oleh
pemikiran Plato, merupakan sebuah pemikiran filsafat yang membahas mengenai keadaan ikut
ambil bagian, yakni suatu pemikiran bahwa pengetahuan tentang ciptaan merupakan keadaan
yang menjadi bagian dari pemikiranTuhan. Sedangkan Thomas Aquinas (1125-1274) yang
mengikuti pemikiran filsafat Aristoteles, menganut teori penciptaan dimana Tuhan menghasilkan
ciptaan dari ketiadaan.Selain itu, mencipta juga berarti terus menerus menghasilkan serta
memelihara ciptaan.
3. Zaman Renaissans (14-16M)
Merupakan suatu zaman yang menaruh perhatian dalam bidang seni, filsafat, ilmu
pengetahuan dan teknologi.Zaman ini juga dikenal dengan era kembalinya kebebasan manusia
dalam berpikir.Tokoh filosof zaman ini diantaranya adalah Nicolaus Copernicus (1473-1543)
yang mengemukakan teori heliosentrisme, yang mana matahari merupakan pusat jagad raya. Dan
Francis Bacon (1561-1626) yang menjadi perintis filsafat ilmu pengetahuan dengan
ungkapannya yang terkenal “knowledge is power”.

4. Zaman Modern (17-19M)


Filsafat zaman ini bercorak antroposentris, yang menjadikan manusia sebagai pusat
perhatian penyelidikan filsafat.Selain itu, yang Menjadi topik utama ialah persoalan
epistemologi. Dan memunculkan beberapa aliran yaitu :Rasionalisme.Empirisime, Kritisisme,
Idealisme, Positivisme, Marxisme.
5. Zaman Kontemporer (Abad ke-20 dan seterusnya)
Pokok pemikirannya dikenal dengan istilah logosentris, yakni teks menjadi tema sentral
diskursus para filosof.Hal ini dikarenakan ungkapan-ungkapan filsafat cenderung
membingungkan dan sulit untuk dimengerti.Padahal tugas filsafat bukanlah hanya sekedar
membuat pernyataan tentang suatu hal, namun juga memecahkan masalah yang timbul akibat
ketidakpahaman terhadap bahasa logika, dan memberikan penjelasan yang logis atas pemikiran-
pemikiran yang diungkapkan.
Pada zaman ini muncul berbagai aliran filsafat dan kebanyakan dari aliran-aliran tersebut
merupakan kelanjutan dari aliran-aliran filsafat yang pernah berkembang pada zaman
sebelumnya, seperti Neo-Thomisme, Neo-Marxisme, Neo-Positivisme dan sebagainya.
Ilmu pengetahuan pada awalnya merupakan sebuah sistem yang dikembangkan untuk
mengetahui keadaan lingkungan disekitarnya.Selain itu, ilmu pengetahuan juga diciptakan untuk
5

dapat membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah.Pada abad ke-20 dan menjelang abad
ke-21, ilmu telah menjadi sesuatu yang substantif yang menguasai kehidupan manusia.Namun, tak
hanya itu, ilmu pengetahuan yang sudah berkembang sedemikian pesat juga telah menimbulkan
berbagai krisis kemanusiaan dalam kehidupan.Hal ini didorong oleh kecenderungan pemecahan
masalah kemanusiaan yang lebih banyak bersifsat sektoral.Salah satu upaya untuk
menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan yang semakin kompleks tersebut ialah dengan
mempelajari perkembangan pemikiran filsafat.

D. Perkembangan Studi Islam di Dunia Islam


Studi Islam di dunia Islam sama dengan menyebut studi Islam di dunia muslim. Dalam
sejarah muslim dicatat sejumlah lembaga kajian Islam di sejumlah kota. Maka uraian berikut
adalah sejarah perkembangan studi Islam di dunia muslim. Selama 350 tahun pertama (750-
1258) kejayaan tersebut didominasi dan secara mutlak dikuasai sarjana-sarjana muslim.
Sementara beberapa pusat kegiatan intelektual pra islam diluar Arabia yang berperan besar
memajukan pendidikan didunia muslim dapat digambarkan sebagai berikut. Bahwa kemajuan
pengetahuan dalam Islam tidaklah mungkin dipisahkan dari tradisi intelektual peradaban-
peradaban terdahulu yang telah maju sebelum munculnya Islam. Berikut ini adalah beberapa
kota yang merupakan pusat kegiatan intelektual sebelum dan menjelang datangnya Islam, yang
berperan sebagai jembatan dalam proses penyerapan ilmu pengetahuan oleh umat islam.
1. Athena.
2. Aleksandria.
3. Edessa,Harran, dan Nisibis.
4. Jundi Syapur.
5. India dan Timur Jauh.
Dalam sejarah muslim dicatat sejumlah lembaga kajian Islam di sejumlah kota. Maka
uraian berikut adalah sejarah perkembangan studi Islam di dunia muslim. Akhir periode Madinah
sampai dengan 4 H, fase pertama pendidikan Islam sekolah masih di masjid-masjid dan rumah-
rumah dengan ciri hafalan namun sudah dikenalkan logika. Selama abad ke 5 H, selama periode
khalifah ‘Abbasiyah sekolah-sekolah didirikan di kota-kota dan mulai menempati gedung-
gedung besar dan mulai bergeser dari matakuliah yang bersifat spiritual ke matakuliah yang
bersifat intelektual, ilmu alam ,dan ilmu sosial Berdirinya sistem madrasah justru menjadi titik
6

balik kejayaan. Sebab madrasah dibiayai dan diprakarsai negara.Kemudian madrasah menjadi
alat penguasa untuk mempertahankan doktrin-doktrin terutama oleh kerajaan Fatimah di Kairo.
Pengaruh al-Ghazali (1085-1111 M) disebut sebagai awal terjadi pemisahan ilmuagama dengan
ilmu umum. Ada beberapa kota yang menjadi pusat kajian Islam di zamannya, yakni Nisyapur,
Baghdad, Kairo, Damaskus, dan Jerussalem. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia Muslim
yakni: (1) Nizhamiyah di Baghdad, (2) al-Azhar di Kairo Mesir, (3) Cordova, dan (4) Kairwan
Amir Nizam al-Muluk di Maroko. Sejarah singkat masing-masing pusat studi Islam ini
digambarkan sebagai berikut:
- Nizhamiyah di Baghdad
Perguruan Tinggi Nizhamiyah di Baghdad berdiri pada tahun 455 H / 1063 M.
perguruan tinggi ini dilengkapi dengan perpustakaan yang terpandang kaya raya di
Baghdad, yakni Bait-al-Hikmat, yang dibangun oleh al-Makmun (813-833 M).Salah
seorang ulama besar yang pernah mengajar disana, adalah ahli pikir Islam terbesar
Abu Hamid al-Ghazali (1058-1111 M) yang kemudian terkenal dengan sebutan imam
Ghazali.Perguruan tinggi tertua di Baghdad ini hanya sempat hidup selama hampir
dua abad. Yang pada akhirnya hancur akibat penyerbuan bangsa Mongol dibawah
pimpinan Hulagu Khanpada tahun 1258 M.
- Al-Azhar di Kairo Mesir
Panglima Besar Juhari al-Siqili pada tahun 362 H/972 M membangun Perguruan
Tinggi al-Azhar dengan kurikulum berdasarkan ajaran Syiah. Pada masa
pemerintahan al-Hakim Biamrillah khalifah keenam dari Daulat Fathimiah, ia pun
membangun pepustakaan terbesar di al-Qahira untuk mendampingi Perguruan tinggi
al-Azhar, yang diberri nama Bait-al-hikmat (Balai Ilmu Pengetahuan), seperti nama
perpustakaan terbesar di Baghdad. Pada tahun 567 H/1171 M daulat Fathimiah
ditumbangkan oleh Sultan Salahuddin al-Ayyubi yang mendirikan Daulat al-
Ayyubiah (1171-1269 M) dan menyatakan tunduk kembali kepada Daulat Abbasiyah
di Baghdad. Kurikulum pada Pergutuan Tinggi al-Azhar lantas mengalami
perombakan total, dari aliran Syiah kepada aliran Sunni. Ternyata Perguruan Tinggi
al-Azhar ini mampu hidup terus sampai sekarang, yakni sejak abad ke-10 M sampai
abad ke-20 dan tampaknya akan tetap selama hidupnya. Universitas al-Azhar dapat
dibedakan menjadi dua periode: pertama, periode sebelum tahun 1961 dan kedua,
7

periode setelah tahun 1961. Pada periode pertama, fakultas-fakultas yang ada sama
dengan fakultas-fakultas di IAIN, sedangkan setelah tahun 1961, di universitas ini
diselenggarakan fakultas fakultas umum disamping fakultas agama.
- Perguruan Tinggi Cordova
Adapun sejarah singkat Cordova dapat digambarkan demikian, bahwa ditangan
daulat Ummayah semenanjung Iiberia yang sejak berabad-abad terpandang daerah
minus, berubah menjadi daerahyang makmur dan kaya raya.Pada masa berikutnya
Cordova menjadi pusat ilmu dan kebudayaan yang gilang gemilang sepanjang Zaman
Tengah. The Historians history of the World, menulis tentang perikeadaan pada masa
pemerintahan Amir Abdurrahman I .Sejarah mencatat, sebagai contoh, bahwa
Aelhoud dari Bath (Inggris) belajar ke Cordova pada tahun 1120 M, dan pelajaran
yang dutuntutnya ialah geometri, algebra (aljabar), matematik. Gerard dari Cremonia
belajar ke Toledo seperti halnya Adelhoud ke Cordova.Begitu pula tokoh-tokoh
lainnya.
- Kairwan Amir Nizam al-Muluk di Maroko
Perguruan tinggi ini berada di kota Fez (Afrika Barat) yang dibangun pada tahun
859 M oleh puteri seorang saudagar hartawan di kota Fez, yang berasal dari Kairwan
(Tunisia). Pada tahun 305 H/918 M perguruan tinggi ini diserahkan kepada
pemerintah dan sejak itu menjadi perguruan tinggi resmi, yang perluasan dan
perkembangannya berada di bawah pengawasan dan pembiayaan negara.Seperti
halnya Perguruan tinggi al-Azhar, perguruan tinggi Kairwan masih tetap hidup
sampai kini. Diantara sekian banyak alumninya adalah pejuang nasionalis muslim
terkenal. Penyebab utama kemunduran dunia muslim khususnya di bidang ilmu
pengetahuan adalah terpecahnya kekuatan politik yang digoyang oleh tentara bayaran
Turki. Kemudian dalam kondisi demikian datang musuh dengan membawa bendera
perang salib.Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan ketika itu dihancurkan
Hulaghu Khan 1258 M. Pusat-pusat studi termasuk yang dihancurkan Hulaghu.

E. Perkembangan Studi Islam di Dunia Barat


8

Studi Islam atau Dirasah Islamiyah (barat dikenal dengan Islamic Studies), secara
sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal0hal yang berhubungan dengan
agama islam.
Masa Renaisance (abad pertengahan : 1250-1800 M) adalah masa dimana peradaban
Barat menuai kebangkitannya sementara peradaban Islam mengalami stagnasi. Renaisance
membawa perubahan baru bagi dunia Barat dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi.  Dan
perkembangan tersebut banyak dipengaruhi oleh peradaban Islam.Sebagaimana kita ketahui di
masa kejayaan Islam, Andalusia (Spanyol) pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah merupakan
salah satu tempat yang mengalami kemajuan dalam bidang pendidikan, politik, sosial, dan
ekonomi.Terbukti dengan adanya beberapa universitas Islam yang didirikan.Seperti universitas
Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca.Pada waktu itu beberapa tokoh-tokoh Barat
datang mengunjungi universitas-uninersitas tersebut untuk memperdalam ilmu mereka. Selama
mereka belajar, mereka melakukan penerjemahan ilmu-ilmu karya tokoh-tokoh muslim kedalam
bahasa Latin. Hal ini didukung oleh King Frederick H (mantan Kaisar Holy Roman Empire :
1215-1250) yang dipimpin oleh Petrus Venerabilis dengan cara membayar orang Spanyol
sebagai penerjemah. Kegiatan ini berpusat di Toledo dan Palemo.
Dan ketika mereka kembali ke negaranya masing-masing, mereka ditantang oleh Paus di
Vatikan untuk mendirikan universitas-universitas serupa. Kemudian berdirilah perguruan tinggi-
perguruan tinggi disemenanjung Italia, Padua, Florence, Milano, Venezia, disusul oleh Oxford
dan Cambridge di Inggris, Sorbone di Francis, dan Tubingen Di Jerman. Setelah berdirinya
universitas-universitas diatas, membukakan jalan bagi Barat untuk mengembangkan dunia ilmu
pengetahuannya.
Jadi jelaslah, sejarah Berkembanganya Studi Islam di Dunia Barat adalah disebabkan
para pelajar barat yang datang ke dunia timur  untuk mengkaji ilmu. Disamping itu juga mereka
telah berhasil menterjemahkan karya-karya ilmuan muslim kedalam bahasa latin. Gerakan ini
pada akhirnya menimbulkan masa pencerahan dan revolusi industri, yang menyebabkan Eropa
maju. Dengan demikian Andalusia merupakan sumber-sumber cahaya bagi Eropa, memberikan
kepada benua itu manfaat dari ilmu dan budaya islam selama hampir tiga abad.
Usaha mempelajari agama Islam tidak hanya terbatas pada kalangan umat muslim
semata, namun dilakukan pula oleh orang-orang diluar kalangan islam. Orang-orang inilah yang
disebut dengan istilah kaum “Orientalist”.Namun orientasi pembelajaran Islam oleh kedua
9

kalangan ini tentunya berbeda. Studi Islam yang dilakukan oleh kalangan umat muslim
bermaksud untuk memahami dan mendalami serta membahas ajaran-ajaran islam yang kemudian
dijadikan sebagai pegangan dan pedoman hidup (way of live). Sementara Studi Islam yang
dilakukan oleh kalangan orientalist bermaksud untuk mempelajari seluk-beluk ajaran islam dan
semata-mata menjadikannya sebagai Ilmu Pengetahuan. Hal ini yang membuat Islam lebih
dikenal sebagai sains didunia barat (sains islam).
Pada dasarnya Studi Islam dan Sains Islam ada perbedaan dan persamaan.Persamaan
studi dan sains terletak pada objek kajiannya.Yakni ilmu pengetahuan. Sedangkan perbedaannya,
Studi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan yang dirumuskan dari ajaran islam yang dipraktekkan
dalam sejarah dan kehidupan manusia. Sedangkan Sains Islam adalah suatu ilmu pengetahuan
yang mencakup berbagai pengetahuan modern seperti kedokteran, astronomi, matematika, fisika,
dan sebagainya yang dibangun atas arahan nilai-nilai islami. Sains Islam sebagaimana
dikemukakan Hussein Nasr adalah sains yang dikembangkan oleh kaum muslimin sejak abad
islam ke-2, yang keadaannya sudah tentu merupakan salah satu pencapaian besar dalam
peradaban islam. Selama kurang lebih 700 tahun, sejak abad ke-2 hingga ke-9 Masehi, peradaban
islam mungkin merupakan peradaban yang paling produktif dibandingkan peradaban manapun
jua. Dari Sains Islam inilah membuat orang barat tertarik untuk mempelajari ilmu pengetahuan
islam yang sampai terkenal di Eropa. Al hasil, menurut Harun Nasution; salah satu contoh
kemajuan orang barat adalah ketika Napoleon melakukan Ekspedisi ke Mesir dengan
memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan membawa 167 ahli dalam berbagai cabang ilmu.
Diapun membawa dua set alat percetakan huruf Latin, Arab, dan Yunani. Ekspedisi itu datang
bukan hanya untuk kepentingan militer, tetapi juga untuk kepentingan ilmiah.Untuk kepentingan
ilmiah, Napoleon membentuk lembaga ilmiah yang disebut dengan Institut d ‘Egypte yang
mempunyai empat bidang ilmu kajian, yaitu ilmu pasti, ilmu kalam, ilmu ekonomi dan politik,
serta ilmu sastra dan seni.Pada akhir tahun 1801 Masehi.

Dampak yang ditimbulkan dari Perkembangan Studi Islam Bagi Dunia Barat
Setelah Studi Islam Berkembangan begitu pesatnya di dunia barat maka mulai tampaklah
kelihatan dampak-dampak yang ditimbulkannya mulai dari hal yang positif maupun negatif.
a)      Dampak Positif
Kehadiran Islam di Eropa Spanyol membawa perubahan dalam berbagai segi kehidupan
masyarakat, terutama dalam aspek peradaban dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari hal ini
10

telah menimbulkan semangat orang barat dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang dibawa
oleh Islam. Al hasil. maka banyaklah orang barat yang menguasai ilrnu pengetahuan dari Islam.
seperti ilmu kimia, ilmu hitung, ilmu tambang (minerologi, meteorology (karya Al Khazini), dan
sebagainya.Sedangkan dibidang teknologi adalah orang barat bisa membuat berbagai macam alat
industri yang dihasilkan dari observasi atau penelitian. Sekitar abad ke-16 M telah ditemukan
sebuah alat perajut kaos kaki.

Kemudian tahun 1733 M John Kay telah berhasil mernbuat alat tenun baru yang dapat
bekerja lebih cepat dan menghasilkan tenunan yang baik. Pada tahun 1765 M Hargreaves
berhasil membuat alat pintal yang dapat memintal berpuluh-puluh gulung benang sekaligus.
Setelah itu, ditemukan pula alat-alat lain dibidang industri, sehingga menyebabkan Inggris
menjadi negara industri maju.
b)     Dampak Negatif
Diatas telah kami jelaskan, bagaimana dampak positif dari perkembangan studi Islam di
dunia barat. Perlu diketahui disamping adanya dampak positif, ada juga dampak negatif yang
ditimbulkannya. Adapun dampak negatif itu adalah dapat kami uraikan sebagai berikut:

Seterah bangsa barat menjadi bangsa yang maju dan telah mengalami revolusi dibidang
industri. Maka mereka mendapati masalah kekurangan bahan baku dalam kegiatan industrinya.
Kemudian untuk mencari jalan keluarnya mereka berlomba-lomba mencari di dunia Timur, yang
kebanyakan dikuasai oleh pemerintahan muslim. Di samping itu mereka juga memerlukan
tempat pemasaran baru bagi hasil industrinya ke negara-negara Timur. Sebagai akibatnya banyak
negara-negara Barat datang kedunia Timur dan terjadilah Ekspansi besar besaran dalam bidang
sosial, politik ekonomi dan sebagainya. Diwaktu itulah terjadi suatu massa koronial dan imperial,
yaitu massa dimana bangsa-bangsa Barat melakukan penjajahan terhadap dunia Timur
khususnya dunia muslim. Suasana seperti iru menyebabkan dunia Timur mengalami kemunduran
dan Barat mencapai kemajuan pesat dari hasir kolonialisme dan imperiarisme atas dunia Timur.
Dampak negatif yang kedua adalah orang-orang barat mengakui ilmu yang berkembang
di dunia Barat berasal dari peradaban lain, bukan dari peradaban islam. Ada seorang sarjana
bernama Max Dimont menegakkan bahwa orang Barat itu menderita Narsisisme, yaitu mereka
mengagumi diri mereka sendiri, dan kurang memiliki kesediaan untuk mengakui utang budinya
11

kepada bangsa-bangsa lain. Mereka hanya mengatakan bahwa yang mereka dapatkan itu adalah
warisan dari Yunani dan Romawi.

Perkembangan Studi Islam di Negara-Negara Barat


Di antara berita gembira ini, yaitu apa yang diriwayatkan oleh Tamin ad dari, ia berkata:
aku mendengar Rasulullah SAW bersabda yang Artinya, Islam itu akan mencapai wilayah yang
dicapai siang dan malam, Allah tidak akan membiarkan rumah yang mewah maupun yang
sederhana kecuali akan mamasukan agam ini kedalamnya. Dengan memuliakan orang yang
mulia dan dengan menghinakan orang yang hina. Mulia karena dimuliakan oleh Allah
disebabkna keIslamannya dan hina karena dihinakan Allah disebabkan kekafirannya." (HR.
Ahmad)

Makna sampainya Islam ke daerah yang disentuh siang dan malam yaitu tersebarnya
Islam keseluruh permukaan bumi, sebagaimana siang dan malam menutupinya, dan masuknya
agama ini ke daerah perkotaan maupun pedesaan.
Dalam perkembangan studi Islam di dunia Barat, objek pengkajian dapat digolongkan
menjadi dua. Pertama, pengkajian bahasa arab. Studi Islam mensyaratkan kajian intensif
mengenai bahasa arab yang berkembang sejak permulaan abad 19, dan melahirkan pakar-pakar
bahasa arab di barat seperti A.I. Sylvestre de Sacy (Prancis) dan Johan Jakob Reiske  (Jerman).
Kajian-kajian bahasa Arab berkernbarng secara luas di Eropa. Sejak permulaan abad ke-19, salah
satu dari ahli-ahli dalarn bidang ini adalah seorang sarjana Perancis A.i. sylveslre de Sacy (1758-
1838).
Kedua, pengkajian teks. Kajian teks hanya dapat dilakukan berdasarkan pada
pengetahuan yang solid tentang bahasa Arab dan bahasa Islam yang lain seperti bahasa Persia-
Turki, urdu dan melayu-termasuk di dalamnya kritik teks dan sejarah kesustraan yang hanya
dapat dilakukan oleh kalangan-kalangan yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai
bahasa. Dengan demikian edisi-edisi dari teks-teks tersebut dianggap sebagai pra-syarat dalam
kajian-kajian tekstual. Keahlian dalam kajian teks,pada gilirannya merupakan pra-syarat dalam
kajian sejarah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dunia Muslim merupakan istilah yang memiliki beberapa arti. Dari segi budaya, merujuk
pada komunitas muslim sedunia, pengikut ajaran islam. Dari segi sejarah atau geopolitik,
merujuk kepada negara mayoritas muslim atau Negara yang Islam menonjol pada polotiknya.
Sedangkan dunia Barat merujuk kepada negara-negara yang berada di benua Eropa dan Amerika.
Perkembangan ilmu pegetahuan di Dunia melalui fase Zaman Yunani Kuno (Abad 6SM-
6M), ciri pemikirannya adalah kosmosentris, yakni mempertanyakan asal usul alam semesta dan
jagad raya sebagai salah satu upaya untuk menemukan asal mula (arche). Zaman Pertengahan (6-
16M), ciri pemikiran pada zaman ini ialah teosentris yang menggunakan pemikiran filsafat untuk
memperkuat dogma agama Kristiani.Zaman Renaissans (14-16M), merupakan suatu zaman yang
menaruh perhatian dalam bidang seni, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi.Zaman ini juga
dikenal dengan era kembalinya kebebasan manusia dalam berpikir.Zaman Modern (17-19M),
filsafat zaman ini bercorak antroposentris, yang menjadikan manusia sebagai pusat perhatian
penyelidikan filsafati.Zaman Kontemporer (Abad ke-20 dan seterusnya), pokok pemikirannya
dikenal dengan istilah logosentris, yakni teks menjadi tema sentral diskursus para filosof.
Perkembangan Studi Islam di Dunia Islam dalam sejarah muslim dicatat sejumlah
lembaga kajian Islam di sejumlah kota. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia Muslim
yakni: (1) Nizhamiyah di Baghdad, (2) al-Azhar di Kairo Mesir, (3) Cordova, dan (4) Kairwan
Amir Nizam al-Muluk di Maroko. Sedangkan sejarah Berkembanganya Studi Islam di Dunia
Barat adalah disebabkan para pelajar barat yang datang ke dunia timur  untuk mengkaji ilmu.
Disamping itu juga mereka telah berhasil menterjemahkan karya-karya ilmuan muslim kedalam
bahasa latin.

B. Saran

Dengan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini mempunyai manfaat bagi
pembaca pada umumnya, dan penulis menyarankan alangkah baiknya dalam rangka
membina mental, dan pendekatan diri dan jiwa kepada Allah dengan melakukan

12
13

kesadaran berharap semoga para pembaca bisa memberikan kritik kepada makalah kami
yang di mana kurang dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Sunanto, Musyifah, Sejarah Islam Klasik Jakarta Timur: Kencana, 2004.


Bakhtiar, Amsal, Filsafat Ilmu, Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Mudzhar,Atho, Pendekatan Studi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Nadwi, Abul Hasan Ali, Islam dan Dunia, Bandung: Angkasa, 1987
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Surabaya: Apollo, 1997
Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Rajawali Press, 2004

B. internet
http://maulanabdulaziz.blogspot.com/2012/12/sejarah-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html.
(Diunduh pada tanggal 10 Oktober 2017, 19:19 WIB).
http://noexs.blogspot.com/2009/11/sejarah-perkembangan-studi-islam_1046.html.
( Diunduh pada tanggal 10 Oktober2017, 20:21 WIB).
http://resosialita.blogspot.com/2012/05/perkembangan-ilmu-pengetahuan-di-dunia.html.
(Diunduh pada tanggal 10 Oktober 2017, 22:36 WIB).
http://www.anneahira.com/sejarah-perkembangan-ilmu-pengetahuan.html.
(Diunduh pada tanggal 10 Oktober 2017, 23:00 WIB).

14

Anda mungkin juga menyukai