Anda di halaman 1dari 10

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : ANISA RACHMANI,S.Pd


Asal Institusi : SMAS PGRI 3 BANDUNG

Petunjuk: Pada langkah ini, Anda akan melakukan eksplorasi penyebab-


penyebab masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gunakan petunjuk
berikut untuk membantu Anda dalam eksplorasi penyebab masalah:

1. Kajian Literatur
• Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
• Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang
relevan dengan topik masalah.
• Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah
tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan
Sejawat di Sekolah:
• Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait
masalah yang diidentifikasi.
• Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka
mengenai penyebab masalah tersebut.
• Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi
untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
• Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian
atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
• Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan
wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab
masalah.
• Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
• Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk
membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih
mendalam.

Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda


dapat menggunakan data yang terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis
dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik. Selanjutnya,
langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat
untuk mengatasi masalah tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


yang telah penyebab masalah
diidentifikasi

1 Masih terdapat Kajian Literatur: Berdasarkan kajian


peserta didik literatur dan hasil
(Martinus Arief, 2018) mengatakan bahwa faktor
yang belum wawancara dengan rekan
memenuhi penyebab peserta didik belum memenuhi kriteria sejawat serta refleksi
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diantaranya: mengajar di siklus 1,
ketercapain 1. Faktor perencanaan kurang baik dilihat dari maka dapat di analisis
tujuan ketidaksesuaian pelaksanaan, tujuan, penyebab masalah yang
pembelajaran. metode dan media dengan yang telah timbul dari peserta didik
direncanakan sehingga menjadi faktor yang belum memenuhi
penyebab siswa tidak dapat mencapai kriteria ketercapain
kriteria ketercapain tujuan pembelajaran. tujuan pembelajaran
2. Faktor pelaksanaan kurang baik dilihat dari diantaranya adalah
kurang kesiapan siswa, minat, keaktifan dan
pemberian motivasi sehingga menjadi faktor Faktor dari siswa sendiri
penyebab siswa tidak dapat mencapai diantaranya :
kriteria ketercapain tujuan pembelajaran. 1. Motivasi yang kurang
2. Tidak siapnya dalam
Menurut Annisaul Bariroh (2012). menerima
pembelajaran
1. Ketidaktertarikan peserta didik pada materi
3. Tidak percaya diri
yang diajarkan.
2. Frekuensi belajar yang rendah, sebagian
Faktor dari guru
besar siswa juga memberi ulasan kalau
diantaranya :
mereka hanya belajar ketikan ujian saja.
1. Kurang perencanaan
Sumber Wawancara: yang dilakukan
seperti tidak
Wakasek Kurikulum melakukan analisis
diagnostik terhadap
Narasumber : Neni Rochanah, S.Pd pengetahuan awal
Waktu : 29 Oktober 2023 siswa terkait materi
2. Pelaksanaan
Faktor yang menyebabkan siswa belum
pembelajaran yang
memenuhi ketercapain tujuan pembelajaran
masih kurang baik
diantaranya:
seperti metode
• Pengetahuan awal siswa terkait materi mengajar yang
pembelajaran. kurang tepat dengan
materi, media ajar dan
penyampaian guru yg
• Kekurang percayaan diri siswa untuk belum bisa dipahami
menyampaikan pendapatnya terkait materi oleh siswa.
pembelajaran.
• Guru yang tidak melakukan analisis
diagnostik terhadap pengetahuan awal siswa
terkait materi.
• Guru yang menganggap siswa sudah
memiliki pengetahuan terkait materi.

Teman Sejawat

Narasumber : Wiwi Siti Fatimah, S.Pd


Waktu : 29 Oktober 2023

Menurut saya, penyebabnya bisa dari 2 faktor:

1. Guru belum maksimal menggunakan metode


mengajar yang tepat dengan materi, atau bisa juga
dari hal penyampaian guru yg belum bisa dipahami
oleh siswa sehingga menyebabkan siswa belum
memenuhi kriteria ketercapain tujuan pembelajaran

2. Siswa belum siap menerima pembelajaran (tidak


fokus), atau bisa jadi tidak ada motivasi belajar yang
baik sehingga siswa acuh terhadap pembelajaran.

2. Peserta didik Kajian Literatur: Berdasarkan kajian


masih tampak literatur dan hasil
kesulitan dalam (Tutik Sriyati, 2018) wawancara dengan rekan
menentukan Adapun beberapa faktor yang menyebabkan siswa sejawat serta refleksi
makna tersirat masih kesulitan menemukan makna tersirat suatu mengajar di siklus 1,
pada teks teks antara lain: maka masalah kesulitan
deskripsi yang peserta didik dalam
disajikan. 1. Pembelajaran belum bermakna. menentukan makna
2. Kemampuan potensi siswa sangat beragam. tersirat disebabkan oleh
tidak memahami isi dari
Selaras dengan pernyataan Rika Susanti (2018),
teks yang disajikan.
dalam penelitiannya ditemukan bahwa siswa
Masalah tersebut terjadi
memiliki masalah fitur kebahasaan saat memahami
karena :
teks. Sehingga siswa mengalami kesulitan dalam
1. Pembelajaran
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Aspek
yang belum bermakna
terakhir yaitu fungsi sosial. Indikator ini menuntut
untuk siswa itu sendiri.
siswa untuk mengetahui pesan atau poin informasi
2. Beragamnya
penulis yang ingin diketahui pembaca. Fungsi sosial
potensi siswa.
merupakan salah satu indikator teks deskriptif, dan
aspek ini harus dipahami oleh siswa.
3. Kesulitan
Sumber wawancara : membedakan unsur
Teman Sejawat kebahasaan dan struktur
dari teks yang disajikan.
Narasumber : Syifa Faried Ramdhani, S.Pd 4. Tidak pahamnya
Waktu : 29 Oktober 2023 siswa pada fungsi sosial
dari teks yang disajikan.
Faktor yang menyebabkan peserta didik kesulitan
dalam menentukan makna tersirat pada teks
deskripsi yang disajikan karena kebanyakan peserta
didik masih belum memahami unsur dan struktur
teks deskripsi, sehingga kebanyakan dari mereka
mengalami kesulitan untuk menentukan makna
yang tersirat pada teks deskripsi.
3. Belum Kajian Literatur : Berdasarkan kajian
optimalnya literatur dan hasil
model (Retnaning Tyas, 2017) wawancara dengan rekan
pembelajaran Beberapa kesulitan dalam menerapkan model sejawat serta refleksi
Problem Based pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di mengajar di siklus 1,
Learning (PBL) kelas : maka masalah belum
yang dilakukan optimalnya penerapan
di dalam kelas 1. Kesulitan guru dalam memposisikan diri model pembelajaran
sebagai fasilitator, membimbing, menggali Problem Based Learning
pemahaman yang lebih dalam, mendukung (PBL) di kelas
inisiatif siswa. diantaranya adalah :
2. Faktor kemampuan awal siswa, tingkat dan 1. Kesulitan guru
kecepatan berpikir dan aspek-aspek lain membuat topik
yang heterogen membuat guru perlu terus permasalahan yang
melatih kepekaan agar mampu kontekstual yang
menempatkan dirinya pada posisi yang tepat akan di selesaikan
agar proses inkuiri berjalan dengan baik. siswa.
2. Kurang nya
Selaras dengan pendapat Indah Fajar Friani, dkk
kemampuan guru
dalam jurnal ilmiahnya
dalam mengingat
https://media.neliti.com/media/publications/188143
sintak model
-ID-kendala-guru-dalammenerapkan-model-
pembelajaran.
pembe.pdf menyatakan bahwa :
3. Kemampuan peserta
1. Guru kurang paham tentang sintak yang ada didik kurang terukur.
pada model pembelajaran, sehingga 4. Diskusi kelompok
pembelajaran tidak berjalan sempurna sesuai yang kurang optimal.
sintak model dan langkah kegiatan
pembelajaran. Dan kurang mengingat setiap
fase pada sintak model pembelajaran
sehingga saat proses pembelajaran tiap fase
tidak dilakukan secara berurut.
2. Kesulitan mengarahkan siswa bekerjasama
dalam kelompok.

Sumber wawancara :

Teman Sejawat

Narasumber : Dewi Nurbaeti W, M.Pd


Waktu : 28 Oktober 2023

Adapun tantangan saat penerapan model PBL di


dalam kelas yaitu mengcreate/membuat topik
permasalahan yang kontekstual yang akan di
selesaikan siswa. Maka dari itu guru dapat mengkaji
dan mencari sumber referensi agar pembelajaran di
dalam kelas bisa lebih bermakna.

Sumber Wawancara:

Wakasek Kurikulum

Narasumber : Neni Rochanah, S.Pd


Waktu : 29 Oktober 2023

Kendala model pembelajaran PBL

1. Diskusi dalam kelompok kurang optimal

2. Kemampuan siswa per orangngya kurang dapat


terukur karena dalam kelompok yg ditampilkan
hanya wakil kelompok saja.

Adapun beberapa saran yang diberikan untuk


mengoptimalkan model pembelajaran tersebut
diantaranya:

1. Guru harus membuat sejumlah pertanyaan sesuai


jumlah anggota dalam setiap kelompok.

2. Guru membagi soal/problem berdasarkan nomor


anggota kelompok sehingga setiap siswa memiliki
tanggung jawab minimal 1 problem yang nantinya
didiskusikan dalam kelompok tersebut.
3. Presentasi kelompok dapat dilakukan
secara random.

4. Masih rendahnya Kajian Literatur : Berdasarkan kajian


kemampuan literatur dan hasil
peserta didik Beberapa faktor penyebab rendahnya pemahaman wawancara, masalah
membaca (Westwood, 2008) adalah:
dalam skill rendahnya kemampuan
reading 1. Pengetahuan kosakata terbatas. peserta didik dalam skill
comprehension. 2. Kurang lancar membaca. reading comprehension
3. Kurang familiar dengan bahan bacaan. disebabkan beberapa
4. Tingkat kesulitan teks. faktor diantaranya:
5. Penggunaan strategi membaca yang efektif dan 1. Terbatasnya kosakata
tidak memadai. yang dimiliki oleh
6. Penalaran verbal yang lemah. peserta didik.
7. Masalah dengan pemrosesan informasi. 2. Tidak familiarnya
8. Masalah dalam mengingat informasi setelah bahan bacaan yang
membaca. mereka baca.
3. Kurang
Selaras dengan pernyataan Nurfajri dkk (2019) fokus/konsentrasi
dalam jurnal ilmiahnya http://jurnal.stkipan- ketika membaca.
nur.ac.id/index.php/jibi/article/view/141 4. Kurang efektifnya
menyatakan bahwa: strategi yang
dilakukan guru
Siswa mengalami kesulitan memahami teks bahasa
dikelas.
Inggris dikarenakan mereka kurang memiliki minat
5. Sarana dan prasarana
dan ketertarikan, kurangnya kosentrasi dan fokus,
yang kurang
dan kurangnya penguasaan strategi maupun metode
mendukung.
memahami teks bahasa Inggris. Faktor penyebab
6. Kurang efektifnya
timbulnya kesukaran ini adalah kurangnya
penerapan model dan
penguasaan kosa kata dan tidak terbentuknya
metode pembelajaran
kebiasaan membaca teks-teks bahasa Inggris.
di kelas.
Solusi yang dapat diterapakan yaitu membiasakan
siswa untuk membaca buku, memberikan sarana dan
prasarana, dan guru dapat menerapkan model,
strategi, dan metode pembelajaran yang tepat bagi
siswa.

Sumber Wawancara

Teman Sejawat

Narasumber : Wiwi Siti Fatimah, S.Pd


Waktu : 29 Oktober 2023
Rendahnya kemampuan peserta didik dalam skill
reading comprehension dipengaruhi oleh beberapa
hal diantaranya :
1. Tidak terbiasa membaca di kehidupan
sehari-harinya.
2. Sarana dan prasarana yang terbatas.
3. Kurangnya keterampilan guru untuk
mengajak siswa untuk membiasakan
membaca di awal pemebelajaran.

Solusi yang dapat diterapakan yaitu membiasakan


siswa untuk membaca buku, memberikan sarana dan
prasarana, dan guru dapat menerapkan model,
strategi, dan metode pembelajaran yang tepat bagi
siswa
5. Metode diskusi Kajian Literatur: Berdasarkan kajian
pembelajaran literatur dan hasil
masih berpusat Cara penyajian pembelajaran, di mana siswa-siswa wawancara dengan rekan
pada guru, dihadapkan kepada suatu masalah, yang bisa berupa sejawat maka dapat
peserta didik pernyataan atau pertanyaan yang bersifat dianalisis bahwa metode
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
masih dirasa diskusi masih berpusat
kurang terlibat. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain : 2006) pada guru karena:
Kekurangan tersebut diantaranya adalah sebagai 1. Kurangnya
berikut: arahan dari guru
dan persiapan
1) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar. guru pada metode
2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas. diskusi.
3) Apabila siswa tidak memahami konsep dasar 2. Peserta didik
permasalahan, maka diskusi tidak efektif.
tidak memahami
4) Hanya dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka
berbicara. permasalahan
5) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang yang di
lebih formal. diskusikan.
6) Alokasi waktu yang sulit karena banyak 3. Waktu yang
memakan waktu. terbatas.
4. Kejenuhan siswa
berpartisipasi
Selain itu dalam sebuah jurnal ilmiah dari Juniar dalam
Alisa dkk (2021)
pembelajaran
https://ejournal.upi.edu/index.php/jpei/article/view/
50749 menyebutkan bahwa faktor yang dikelas.
menyebabkan kurangnya keterlibatan siswa dalam 5. Kurang
metode diskusi dikelas karena kejenuhan siswa antusiasnya
dalam berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas. siswa pada saat
pembelajaran di
Sumber wawancara :
kelas.
Teman Sejawat
6. Kurangnya
Narasumber : Dewi Nurbaeti W, M.Pd kemampuan
Waktu : 28 Oktober 2023 siswa dalam
mengemukakan
Pada saat proses diskusi guru dapat memberikan
pendapatnya
arahan bahwa keaktifan siswa di dalam kelas
terlebih
menjadi penilaian tersendiri sehingga mereka dapat
menggunakan
lebih aktif di dalam pembelajaran. Guru dapat
Bahasa Inggris.
berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain
dalam proses membimbing penyelidikan, siswa
akan terstimulasi dan tertarik untuk bisa bertanya.

Teman Sejawat

Narasumber : Wiwi Siti Fatimah, S.Pd


Waktu : 29 Oktober 2023

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi metode


diskusi di kelas hanya berpusat pada guru
diantaranya:

1. Kurangnya persiapan guru dalam menyusun


materi diskusi, sehingga diskusi menjadi
tidak terarah dan tidak efektif.
2. Kurangnya pengalaman siswa dalam
berdiskusi, sehingga mereka tidak terbiasa
dengan cara berdiskusi yang baik dan benar.
3. Kurangnya motivasi siswa dalam berdiskusi,
sehingga mereka kurang antusias dan kurang
aktif dalam diskusi.
4. Kurangnya kemampuan guru dalam
mengarahkan diskusi, sehingga diskusi
menjadi tidak terarah dan tidak efektif.
5. Kurangnya kemampuan siswa dalam
mengemukakan pendapat, sehingga diskusi
menjadi tidak efektif.

6. Kurang Kajian Literatur : Berdasarkan kajian


maksimalnya literatur dan hasil
Menurut Black dan William (1998), ada dua fungsi
proses feedback wawancara dengan rekan
yang dilakukan utama dari feedback: yaitu fungsi direktif dan sejawat serta refleksi
di akhir fasilitatif. Feedback direktif adalah balikan yang mengajar di siklus 1,
pembelajaran di memberitahu peserta didik apa yang harus maka disimpulkan
siklus 1. diperbaiki atau direvisi. Balikan jenis direktif bahwa kurang
cenderung lebih spesifik jika dibandingkan dengan maksimalnya proses
feedback fasilitatif yang memberikan komentar dan feedback yang dilakukan
saran untuk membantu siswa ketika melakukan di akhir pembelajaran
revisi dan konseptualisasi. diantaranya :
1. Peserta didik
Selain itu dalam sebuah jurnal ilmiah dari kurang
(Sumarno, 2016) menyebutkan bahwa beberapa memahami dan
faktor yang mempengaruhi kurang maksimalnya mengaplikasikan
proses feedback di akhir pembelajaran: feedback,
1. Siswa biasanya mengabaikan feedback jika sehingga
jawaban sudah ada di tugas-tugas feedback menjadi
pembelajaran dan ketika feedback diberikan tidak efektif.
sebelum tugas diselesaikan. 2. Penggunaan
2. Siswa cenderung menyalin jawaban mereka media feedback
dari feedback dan bukan dari hasil yang kurang
pengolahan informasi dari feedback tersebut menarik peserta
secara bermakna. didik.
3. Peserta didik
Sumber wawancara : tidak
memperhatikan
Wakasek Kurikulum
dalam proses
feedback yang
Narasumber : Neni Rochanah, S.Pd
dilakukan di
Waktu : 29 Oktober 2023
akhir
pembelajaran.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses
feedback kurang maksimal diantaranya:

1. Kurangnya persiapan guru dalam menyusun


materi feedback, sehingga feedback menjadi
tidak terarah dan tidak efektif.
2. Kurangnya pengalaman siswa dalam
menerima feedback, sehingga mereka tidak
terbiasa dengan cara menerima feedback
yang baik dan benar.
3. Kurangnya motivasi siswa dalam menerima
feedback, sehingga mereka kurang antusias
dan kurang aktif dalam menerima feedback.
4. Kurangnya kemampuan guru dalam
memberikan feedback yang tepat, sehingga
feedback menjadi tidak efektif.

Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami


dan mengaplikasikan feedback, sehingga feedback
menjadi tidak efektif.
Teman Sejawat

Narasumber : Dewi Nurbaeti W, M.Pd


Waktu : 28 Oktober 2023

Jika siswa di dalam kelas diperkenankan


menggunakan hp maka saya merekomendasikan
salah satu website yaitu menti.com, yaitu sejenis
padlet yang dapat digunakan oleh guru dalam
pembelajaran salah satunya saat proses refleksi
pembelajaran. Dalam menti.com guru dapat
menyajikan sebuah pertanyaan terkait pembelajaran
misalnya what's your feeling on today's lesson?

Siswa akan mengetik jawaban dan jawaban akan


muncul saat kita menampilkan di layar proyektor.
Hal tersebut dilakukan agar dapat lebih efesien,
setelah kita kita dapat memberikan kesempatan
kepada perwakilan siswa untuk bisa menyampaikan
secara langsung terkait refleksi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai