Bisma Harish - 23040674277
Bisma Harish - 23040674277
NIM : 23040674277
Kelas : 2023F
“Issues of public administration can be arrayed on a continuum that runs from macro to
micro”
• Bersikap netral, profesional, ditangani oleh pegawai negeri sipil yang kompeten dan spesialis
Dalam administrasi publik (di dalam negara yang demokratis) yang terlibat tidak hanya
administratortetapi juga banyak pihak lain yang berpentingan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung.
• Bertolak pada pemahaman tentang kausalitas tersebut maka secara normatif mencoba
mengembagkan tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan oleh para administrator/dipelajari
oleh para teoritis administrasi publik
• Karakteristik normatif dalam kajian AP dapat dibuktikan dari menguatnya teori normatif, atau
nilai-nilai yang menjadi tujuan AP, dimana teori normatif bertujuan menjelaskan situasi
administrasi masa mendatang secara prospektif.
• Termasuk dalam teori ini adalah pernataan atau penjelasan-penjelasan yang besifat utopia yaitu
suatu cita-cita yang sanagt idealistis
• Sehingga memberi rekomendasi ke arah mana suatu realitas harus dikembangkan atau perlu
dirubah denan menawarkan kriteria-kriteria normatif tertentu.
• Kriteria-kriteria normatif dalam teori administrasi sering kali terkesan ambisius. Kontradikif
dan relatif (dibatasi ruang dan waktu). Namun teori normatif tetaplah penting karena kemajuan
adinistrasi negara akan lebih terarahbila terlebih dahulu ditentukan krieria yang tepat untuk
mengukur kemajuan tersebut.
Empiris adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam
memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal. Istilah emperis di ambil bahasa Yunani
emperia yang berarti coba-coba atau pengalaman.
Empiris membicarakan tentang data-data yang diperoleh lewat observasi dengan
mengadakan analisis tentang data-data empiris yaitu dengan pendekatan teori dan metodologi,
yang mendatangkan atau menghasilkan temuan-temuan. Empirisme berpendapat bahwa
pengetahuan tentang kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal, melainkan di
peroleh atau bersumber dari panca indera manusia, yaitu mata, lidah, telinga, kulit dan hidung.
Dengan kata lain, kebenaran adalah sesuatu yang sesuai dengan pengalaman manusia.
1. Pandangan bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan
menggabungkan apa yang dialami.
2. Pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal atau
rasio.
3. Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
4. Semua pengetahuan turun secara langsung, atau di simpulkan secara tidak langsung
dari data inderawi (kecuali beberapa kebenaran difisional logika dan matematika)
5. Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas tanpa
acuan pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita. Akal budi (normatif)
mendapat tugas untuk mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman