Anda di halaman 1dari 10

PROSES DAUR ULANG PLASTIK SEBAGAI FURNITUR YANG

MEMENUHI STANDAR ERGONOMI

PLASTIC RECYCLING PROCESS AS FURNITURE MEETS


ERGONOMIC STANDARDS

¹I Gusti Ayu Agung Ana Berliana, ²I Gede Mugi Raharja, ³I Nyoman Artayasa
1,2,3
Program Studi Desain, Program Pascasarjana, Institut Seni Indonesia Denpasar
¹anaberlianaaa@gmail.com

Abstrak
Sampah plastik semakin menjadi permasalahan lingkungan disetiap negara termasuk Indonesia
yang telah menduduki peringkat ke tiga penghasil sampah plastik di dunia. Kondisi
mengkhawatirkan ini berusaha diatasi dengan regulasi oleh pemerintah dan industry kreatif yang
memanfaatkan plastik sebagai furnitur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan sampah plastik yang dijadikan material furnitur. Metode penelitian menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawamcara,
dokumentasi, dan literatur. Analisis data dengan metode interaktif Miles dan Huberman yang
datanya diinterpretasikan menggunakan teori ergonomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa
tidak semua jenis plastik dapat didaur ulang dan dimanfaatkan sebagai furnitur sebab setiap
jenis plastik memiliki kelebihan dan kekurangannya. Proses pengolahan plastik sangat penting
untuk keamanan terhadap faktor manusia yang memproduksi dan memakai. Sehingga tujuan
penelitian yang untuk memudahkan desainer dalam perancangan karya furnitur dapat dipastikan
aman dan nyaman digunakan.Kesimpulannya yaitu, plastik daur ulang memiliki standar untuk
dijadikan sebagai furnitur yang dapat diketahui dari pemilihan jenis plastik, pengolahan atau
daur ulang sampah plastik, hingga ke tahap perancangan furnitur.
Kata kunci: Furnitur, Material, Plastik, Daur Ulang, Ergonomi.

Abstract
Plastic waste is increasingly becoming an environmental problem in every country, including
Indonesia which is ranked the third largest producer of plastic waste in the world. This worrying
condition is overcome by regulation by the government and the creative industry that uses plastic
as furnitur. This study was conducted to determine the advantages and disadvantages of plastic
waste used as furnitur. The research method uses a qualitative descriptive approach. Data
collection techniques are observation, interviews, documentation, and literature. Data analysis
using the interactive method of Miles and Huberman whose data is interpreted using ergonomics
theory. The results showed that not all types of plastic can be recycled and used as furnitur
because each type of plastic has its advantages and disadvantages. The plastic processing process
is very important for safety against the human factors that produce and wear. So that the purpose
of the research is to make it easier for designers to design furnitur works to be sure that it is safe
and comfortable to use.
Keywords: Furnitur, Material, Plastic, Recycling, Ergonomics.

PENDAHULUAN pemakaian produk plastik yang semakin


Permasalahan sampah menjadi isu bertambah ini tidak diiringi dengan
global yang mengkhawatirkan seiring manajemen pengelolaan sampah plastik yang
perkembangan zaman di era modern. Namun, tepat. Akibatnya, kondisi ini memperburuk

270 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 21 No. 2 Desember 2022
jumlah sampah plastik di dunia. Negara zero waste. Pada umumnya munculnya
penghasil sampah plastik terbesar salah perancangan furnitur adalah berdasarkan
satunya adalah Indonesia yang menduduki aktivitas manusia sebagai pengguna.
peringkat tiga dunia. Indonesia menghasilkan Rancangan akan berpatokan pada ukuran
sampah plastik sebanyak 67,8 juta ton atau tubuh manusia agar saat digunakan nyaman
terdapat 185.753 ton sampah setiap harinya dan tepat menunjang aktivitasnya. Hal tersebut
dihasilkan oleh 270 juta penduduk terangkum dalam ilmu antropomerti dan
(Andryanto, 2021). Penggunaan plastik ergonomi. Furnitur dirancang berdasarkan
memberi dampak pada lingkungan, karena antropometri adalah ketentuan ukuran ruang
plastik mudah terbakar hasil pebakaran plastik gerak manusia untuk dapat memudahkan
sangat berbahaya karena mengandung gas aktivitasnya dengan kata lain bahwa ukuran
beracun seperti CO (karbon monoksida) dan furnitur berdasarkan ukuran tubuh manusia
HCN (hydrogen sianida) yang menyebabkan agar nyaman dan mudah digunakan.
pencemaran udara. Plastik merupakan benda Sedangkan ergonomi menekankan
yang sulit diurai oleh mikroorganisme tanah kenyamanan dan keamanan baik dari segi
sehingga dapat menyebabkan penurunan ukuran, pemilihan material, dan struktur
terhadap populasi fauna tanah yang desain.
disebabkan oleh menurunnya mineral dalam Terkait dengan material plastik daur
tanah (Karuniastuti, 2016). ulang tentunya memiliki kelebihan dan
Kondisi mengkhawatirkan ini berusaha kekurangan dalam penggunaannya sebagai
diatasi dengan regulasi yang sudah diterbitkan furnitur. Setiap material yang akan digunakan
untuk mengelola dan mengurangi sampah sebagai furnitur harus memuat ergonomi
plastik seperti pada peraturan Presiden No. 97 material yang tentunya aman dan nyaman
tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi (Dinas Lingkungan Hidup, 2019). Material
Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga plastik daur ulang merupakan material baru
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang digunakan sebagai furnitur dan sekaligus
(Indonesia, Peraturan Presiden Republik sebagai bentuk kampanye pengurangan
Indonesia No.97 , 2017). Upaya lain dilakukan sampah plastik. Perlu adanya standar material
dengan menggandeng pihak swasta dalam plastik daur ulang sebab material plastik daur
Organisasi Pengelolaan Sampah Plastik serta ulang merupakan material baru yang pada
dengan menggalakan kampanye perubahan dasarnya berasal dari sampah plastik. Menurut
gaya hidup dan pola pikir di masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik
Industri kreatif yaitu Sustainism Lab Bali juga Indonesia No.18 Tahun 2017 tentang
turut serta dalam mengatasi permasalahan pengelolaan sampah menyebutkan bahwa
lingkungan dengan memanfaatkan sampah sampah adalah sisa kegiatan manusia atau
plastik sebagai furnitur. Furnitur sangat erat proses alam yang berbentuk padat atau semi
kaitannya dengan kehidupan manusia karena padat berupa zat organik dan anorganik
merupakan perabot yang diperlukan, berguna, bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai
atau disukai, seperti barang atau benda yang yang dianggap sudah tidak berguna dan
dapat dipindah-pindah, digunakan, untuk dibuang ke lingkungan (Indonesia, Undang-
melengkapi rumah, kantor, dan sebagainya undang No.18 , 2008). Pengertian tersebut
(Baryl, 1997). Sustainism Lab Bali meragukan apabila sampah plastik digunakan
memproduksi furniture kursi bermaterial sebagai furnitur yang merupakan benda yang
plastik daur ulang untuk digunakan pada dipakai oleh manusia. Pada dasarnya material
segala fasilitas yang ada di Potato Head Bali benda pakai seperti furnitur memiliki standar
sebagai salah satu tempat yang mengupayakan untuk keamanan dan kenyamanan (Digna,

Berliana, Raharja, Artayasa, Proses Daur Ulang…


https://doi.org/10.35760/dk.2022.v21i2.7136 271
2020). Aspek keamanan dan kenyamanan maka akan diperoleh kesimpulan mengenai
material baru dapat diketahui melalui analisis standar material plastik daur ulang yang
pada kelebihan dan kekurangan material dijadikan sebagai furnitur.
tersebut hingga proses pengolahannya. Hal
tersebut perlu diketahui untuk memudahkan HASIL DAN PEMBAHASAN
desainer dalam perancangan karyanya dan Furnitur merupakan benda yang dapat
memastikan karya yang berupa furnitur membantu aktivitas manusia. Perancangan
memiliki fungsi, ergonomi, dan estetis. furnitur membutuhkan persyaratan dan
Adanya standar material plastik daur ulang prinsip-prinsip yang berorientasi pada seluruh
adalah untuk melindungi produsen, konsumen, anatomi dan ukuran manusia, keadaan
tenaga kerja dan masyarakat dari aspek jasmani, cara bergerak, cara bersikap, dan
keamanan, keselamatan, kesehatan, serta tuntutan selera manusia. Menurut Marizar
pelestarian fungsi lingkungan. (2013), titik tolak perencanaan furnitur adalah
Oleh sebab itu, penelitian dilakukan manusia secara keseluruhan, yang memiliki
untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran beragam kegiatan dengan berbagai
mengenai material plastik daur ulang dari segi tuntutannya. Tuntutan tersebut meliputi
kelebihan dan kekurangan. Penelitian keinginan tidur secara nyaman, keinginan
dilakukan agar material plastik daur ulang duduk dengan santai, keinginan keselamatan
dapat digunakan secara optimal tanpa di dalam pekerjaan, keinginan akan keindahan,
merugikan generasi sekarang dan generasi keinginan praktis, dan sebagainya. Semua itu
mendatang, sehingga hasil penelitian dapat merupakan tuntutan yang harus dipenuhi
dijadikan acuan atau standar material plastik secara sistematik yang terangkum dalam
daur ulang sebagai material furnitur. Selain itu, standar furnitur agar layak dipakai dan aman
sampah plastik yang didaur ulang dan dari bahaya yaitu sebagai berikut (Digna,
dianfaatkan kembali dapat diketahui 2020):
pengelolaannya yang tepat. Penelitian juga a. Furnitur Memenuhi Standar Nasional/
bermanfaat untuk mengatasi permasalahan Internasional; furnitur dengan label SNI
lingkungan akibat sampah plastik. dipastikan telah melalui tahap pengujian
untuk memastikan keamanan.
METODOLOGI PENELITIAN b. Family-friendly Product; memerhatikan
Metode penelitian adalah secara keamanan pada anak-anak.
diskriptif kualitatif dengan metode c. Standar Material; diperlukan pengujian
pengumpulan data berdasarkan observasi, kekuatan dan ketahanan terhadap sinar
wawancara dan literatur. Analisis data radiasi UV, tidak mudah tergores, dapat
dilakukan dengan metode interaktif Miles dan didaur ulang, bebas dari CFC
Huberman dengan tiga alur yang terjadi secara (Chlorofluorocarbon), finishing yang
bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, baik.
dan penarikan kesimpulan (Miles dan d. Standar Ergonomi; universal design,
Huberman, 1992). Proses penelitian akan dapat dipakai oleh semua orang karena
dilakukan dengan observasi pada objek kasus telah memuat antropometri untuk
furnitur yang diproduksi oleh Sustainsm Lab. kenyamanan penggunaan.
Data pendukung diperoleh melalui proses e. Memenuhi Persyaratan Keamanan;
wawancara dan literatur. Data-data yang pengujian keamanan agar terhindar dari
diperoleh kemudian dianalisis dengan teori kecelakaan atau bahaya.
ergonomi terkait dengan aspek kemanan dan Perkembangan teknologi dan fenomena
kenyamanan. Setelah melalui proses analisis sampah plastik memicu hadirnya pemanfaatan

272 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 21 No. 2 Desember 2022
sampah plastik yang digunakan sebagai memiliki densitas yang rendah, bersifat isolasi
material pembuatan furnitur. Namun karena terhadap listrik, mempunyai kekuatan mekanik
berasal dari sampah plastik belum terdapat yang bervariasi, ketahanan suhu terbatas, serta
standar atau ketetapan takaran material plastik ketahanan bahan kimia yang bervariasi. Selain
yang didaur ulang. Hal tersebut dapat itu, plastik juga ringan, mudah dalam
diketahui melalui proses analisis pada objek perancangan, dan biaya pembuatan murah.
nyata. Proses analisis yang dimaksud adalah Sayangnya, dibalik segala kelebihan itu,
dengan mengobservasi proses pengolahan limbah plastik menimbulkan masalah bagi
sampah plastik dan perancangan furnitur yang lingkungan.
ditelaah menggunakan teori ergonomi. Plastik dapat dikelompokkan menjadi
Ergonomi merupakan studi tentang aspek dua macam yaitu thermoplastic dan
manusia dalam lingkungan kerja yang ditinjau termosetting. Thermoplastic adalah bahan
dari anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, plastik jika dipanaskan sampai temperatur
manajemen dan desain perancangan tertentu akan mencair dan dapat dibentuk
(Nurmianto, 2004). Sebuah rancangan produk menjadi bentuk yang diinginkan. Sedangkan
seperti halnya furnitur yang memenuhi thermosetting adalah jenis plastik yang sudah
persyaratan ergonomi dapat dilihat dari dipadatkan tidak dapat dicairkan kembali
variable data yang berkaitan dengan dengan cara dipanaskan (Surono, 2013). Jenis
karakteristik manusia. Terdapat aturan dasar plastik yang termasuk dalam kategori
perancangan untuk pertimbangan ergonomi thermoplastic dapat dilihat pada tabel berikut.
yaitu memahami bahwa manusia merupakan Tabel menjelaskan setiap jenis plastik
fokus utama dari perancangan produk. Hal-hal memiliki jangka waktu daur ulang. Artinya,
yang berhubungan dengan struktur anatomi ada plastik yang aman digunakan dan didaur
(fisiologi) tubuh manusia harus diperhatikan, ulang berkali-kali dan sebaliknya. Jenis plastik
demikian juga dengan dimensi ukuran tubuh yang dianjurkan untuk didaur ulang adalah
(antropometri) harus dikumpulkan dan HDPE dan PETE. Plastik jenis HDPE banyak
digunakan sebagai dasar untuk menentukan digunakan untuk botol detergen, botol
bentuk maupun ukuran geometris dari produk pemutih, botol susu yang berkemasan putih
ataupun fasilitas kerja yang dirancang. Terkait pucat, tempat mentega, tempat yoghurt, tempat
dengan hal tersebut, plastik daur ulang sebagai shampoo, dan tempat sabun. Jenis plastik ini
material furnitur untuk dapat memenuhi memiliki karakteristik yaitu kuat, berbahan
standar ergonomi perlu diketahui keamanan kaku, lapisan berminyak, dan mudah dicetak.
dan kenyamanan melalui analisis proses Jenis plastik PETE biasa ditemukan pada botol
pengolahan sampah plastik hingga air mineral, botol soda, botol minyak sayur,
perancangannya menjadi furnitur. Sebelum dan tempat plastik lainnta yang memiliki
tahap pengolahan sampah plastik, dilakukan karakter berwarna jernih/transparan/tembus
pendataan tentang plastik. Menurut Surono pandang dna direkomendasikan hanya sekali
(2013), plastik merupakan senyawa polimer pakai. Jenis plastik tersebut memiliki sifat,
yang unsur penyusun utamanya adalah karbon tembus pandang, bersih, transparan, tahan
dan hydrogen. Plastik yang terpapar panas dan terhadap pelarut organik seperti asam organik
tekanan mampu dibentuk ke berbagai bentuk dari buah buahan sehingga dapat digunakan
sesuai kebutuhan. Bentuk yang dihasilkan mengemas minuman, tidak tahan terhadap
seperti batangan, balok, dan silinder maupun asam kuat, fenol, dan benzil alkohol. Kuat dan
menyesuaiakan dengan kebutuhan. Plastik tidak mudah sobek.

Berliana, Raharja, Artayasa, Proses Daur Ulang…


https://doi.org/10.35760/dk.2022.v21i2.7136 273
Tabel 1. Kategori Thermoplastic
Sumber: Kurniawan, 2012.

Proses daur ulang limbah plastik temperatur di mana plastik mengalami fase
melibatkan proses pengumpulan, pemisahan cair. Sementara itu untuk mengalami
dan pemrosesan yang bertujuan untuk dekomposisi suhu harus berada di titik lebur
mengembalikannya kembali ke masyarakat sehingga energi termal melampaui energi yang
dalam bentuk produk yang sama ataupun mengikat rantai molekul. Pada umumnya
produk yang baru, baik dari jenis atau rantai polimer pada plastik akan mengalami
fungsinya (Lardnois, 1993). Secara umum dekomposisi ketika suhu termal berada 1,5 kali
terdapat empat persyaratan agar suatu limbah dari temperatur transisinya (Budiyantoro,
plastik dapat diproses oleh suatu industri, 2010).
antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu Pada penelitian ini mengambil objek
(biji, pellet, serbuk, pecahan) sesuai kasus furnitur plastik daur ulang yang
kebutuhan, limbah harus homogen, tidak diproduksi oleh Sustainsm Lab yang berada di
terkontaminasi, serta diupayakan tidak Desa Potato Head, Seminyak – Bali. Furnitur
teroksidasi. Untuk mengatasi masalah plastik daur ulang yang diproduksi berasal dari
tersebut, sebelum digunakan limbah plastik sampah plastik hasil operasional Desa Potato
diproses melalui beberapa tahapan, yaitu Head baik dari restoran, hotel, dan retail yang
pemisahan, pemotongan, pencucian, dan satu lingkup dengan Desa Potato Head.
penghilangan zat-zat seperti besi dan Berikut adalah tahapan pengolahan sampah
sebagainya plastik hingga material yang siap digunakan
Menurut Budiyantoro (2010) dalam sebagai furnitur oleh Sustainsm Lab:
Surono (2013), dalam proses pembuatan dan 1. Pemilahan Sampah Plastik
daur ulang plastik, pengetahuan sifat berbagai Sesuai dengan prosedur daur ulang
jenis plastik sangat penting. Ada tiga sifat plastik pertama dilakukan pemilahan
termal yang penting untuk diketahui yakni titik sampah plastik. Plastik dipilah
lebur (Tm), temperatur transisi (Tg), dan berdasarkan jenisnya terutama adalah jenis
temperatur dekomposisi. Temperatur transisi HDPE dan PETE. Pemilihan jenis plastik
adalah kondisi di mana struktur dalam plastik ini berdasarkan karakteristiknya yang
mengalami perenggangan sehingga menjadi mudah diolah, mudah dibentuk dan kuat,
lebih fleksibel. Titik lebur plastik adalah sehingga dapat dijadikan bahan dasar
sebuak kondisi di mana plastik akan furnitur yang aman. Pemisahan jenis
mengalami pembesaran volume dan berubah plastik dilakukan kembali, hal tersebut
menjadi lebih lentur. Temperatur lebur adalah dikarenakan tidak semua bagian jenis

274 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 21 No. 2 Desember 2022
plastik HDPE dan PETE dapat digunakan. bagian-bagian kecil. Hal ini membantu
Jenis plastik HDPE dan PETE contohnya dalam proses pencairan plastik yang lebih
adalah botol minuman, bagian yang dapat cepat. Pencacahan plastik dilakukan
digunakan hanya tutup botolnya saja. menggunakan mesin cacah hingga
Bagian botol plastik masih tergolong jenis berbentuk kepingan-kepingan kecil.
LDPE yang mengandung bahan additive 3. Pencucian dan Pengeringan
dengan komposisi stabilator panas (AE) Plastik yang telah dicacah kemudian
4%, stabilator panas (AJ) 4%, pelumas dibersihkan melalui proses pencucian
(AH) 5%, syntetic hydrotalcite (HD) 3%, dengan air bersih. Proses pencucian
slip agent (SB) 14%, dan antiblocking dilakukan dengan mesin khusus yang
(SC) 8%. Karakteristiknya yang diberi chemical (sejenis sabun). Pencucian
disebutkan diatas saat melalui proses cacahan plastik bertujuan untuk
pemanansan nantinya akan berbahaya bagi menghilangkan debu, kotoran, dan zat-zat
kesehatan karena mengeluarkan zat berbahaya. Kemudian cacahan plastik
dioksin. Penggunaannya dihindari agar masuk ke mesin pengering untuk
saat proses produksi tidak membahayakan memastikan tidak adanya kandungan air
manusia yang memproduksinya nantinya. Setelah pengeringan cacahan
2. Pencacahan plastik kemudian diletakan pada bidang
Plastik yang telah dipilah kemudian cetak. Pada tahap inilah proses pembuatan
melalui proses pencacahan menjadi motif dan warna yang diinginkan.

Gambar 1. Mesin Pencacahan


Sumber: Berliana, 2022.

Gambar 2. Mesin Pencuci, Pengering, dan Cetakan


Sumber: Berliana, 2022.

Berliana, Raharja, Artayasa, Proses Daur Ulang…


https://doi.org/10.35760/dk.2022.v21i2.7136 275
Gambar 3. Mesin Hot Press
Sumber: Berliana, 2022.

Gambar 4. Mesin Cold Press


Sumber: Berliana, 2022.

Gambar 5. Mesin CHC Router Untuk Pembentukan


Sumber: Berliana, 2022.

4. Pelelehan/ Hot Press dengan ukuran dan ketebalan sesuai keinginan.


Cacahan plastik yang telah siap pada bidang Pada tahap pelelehan sebelumnya plastik akan
cetak kemudian dipanaskan melalui mesin hot dipisahkan menurut warna ataupun tahap ini
press hingga mengikuti bentuk cetakan. dapat dilewatkan tergantung tampilan akhir
Bentuk cetakan yang dibuat adalah persegi yang diinginkan. Jika hasil plastik daur ulang

276 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 21 No. 2 Desember 2022
ingin diberi corak dapat diakukan pada proses tidak dikombinasikan dengan material lain
pencetakan. sebagai konstruksi tidak menimbulkan
5. Pendinginan/Cold Press masalah keamanan sebab material plastik ini
Plastik yang telah dipress perlu melalui proses telah diuji kekuatannya terhadap ketahanan
pendinginan untuk memastikan cetakan padat beban, sinar UV, dan material ini dapat didaur
dan berhasil serta tidak terdapat bagian yang ulang terus menerus. Sehingga pada
masih berongga. Hal ini bertujuan untuk kemungkinan terburuk apabila furnitur sudah
memaksimalkan karakteristik plastik yang tidak dapat digunakan maka materialnya dapat
fleksibel dibentuk namun tetap memiliki daya didaur ulang kembali dan tidak akan
kuat yang optimal. menimbulkan penumpukan sampah plastik.
6. Pembentukan Perancangan furniture dengan material plastik
Plastik yang telah dihot press hingga daur ulang tentunya menggunakan standar
didinginkan akan berbentuk papan/ board yang antropometri manusia untuk aspek
siap untuk dibentuk. Pada tahapan ini kenyamanan saat digunakan.
pembentukan secara otomatis oleh mesin Perancangan kursi yang nyaman pada
sesuai desain yang telah diinput pada umumnya dimulai dari pematangan ide sketsa,
komputer. Pembentukan semacam itu untuk menggambarnya di autocad dan mock up, yang
benda-benda kecil seperti tempat sabun, akhirnya dilanjutkan dengan membuat
tempat tissue, dan lain sebagainya. Sedangkan prototype dan contoh produksi. Pada
untuk pembuatan furnitur board akan dipotong perancangan kursi atau alat duduk diperlukan
sesuai ukuran material furnitur seperti papan antropometri untuk meningkatkan
kayu. Material ini dapat sebagai pengganti kenyamanan, kemudahan dan keamanan yang
material pada umumnya dan ukuran maupun melewati ukuran baku sebagai acuan. Fase
bentuknya dapat disesuaikan. kenyamanan kursi dalam ilmu antropometri
Sebagai contoh salah satu furniture yang terdapat dua ukuran persentil ke-5 dan
diproduksi adalah kursi yang pure hanya persentil ke-95. Persentil ke-5
menggunakan plastik daur ulang tanpa menggambarkan ukuran seorang manusia
dikombinasikan dengan material lain. Plastik terkecil dan persentil ke-95 menggambarkan
daur ulang yang berbentuk board/ papan ukuran seorang manusia yang terbesar. Pada
kemudian dijadikan bahan dasar dalam ilmu antropometri ada dua jenis dimensi yaitu
perancangan furnitur. Furnitur yang dapat struktural dna fungsional. Dimensi tubuh
dihasilkan dari material ini berupa kursi, meja, struktural yaitu pengukuran tubuh manusia
dan kitchen set. Warna dan motif yang dalam keadaan tidak bergerak sementara
dihasilkan dominan mendekati visual material dimensi tubuh fungsional pengukuran tubuh
asli teraso. Pada desain furnitur menggunakan manusia dalam keadaan bergerak.
material plastik daur ulang ini dikombinasikan Antropometri struktural ini antara lain
dengan material-material lain seperti kayu, mengukur, tinggi siku, tinggi mata pada posisi
besi, aluminium, dan sebagainya. Hal ini untuk duduk, tinggi mata, , tinggi selangkangan,
mendukung visual yang estetis dan konstrruksi tinggi pertengahan pundak pada posisi
furnitur. Kekuatan dari plastik daur ulang yang duduk,rentang bahu jarak pantat-ibu jari kaki.

Berliana, Raharja, Artayasa, Proses Daur Ulang…


https://doi.org/10.35760/dk.2022.v21i2.7136 277
Gambar 6. Posisi Duduk Sebagai Acuan Rancangan Kursi
Sumber: (Rahmatia, 2020).

Tabel 2. Ukuran Standar Ergonomi Kursi


Sumber: (Rahmatia, 2020).

Gambar 6. Contoh Produk Furnitur Plastik Daur Ulang


Sumber: Berliana, 2022.

Kursi bermaterial plastik daur ulang tinggi sandaran punggung, tinggi sandaran
oleh Sustainism Lab Bali juga menggunakan lengan dan jarak antar sandaran lengan
antropometri dalam perancangannya untuk (Human Dimension Interior Space, 1979).
dapat menciptakan desain kursi yang nyaman. Kursi plastik daur ulang dari Sustainism Lab
Pedoman yang digunakan meliputi tinggi Bali memiliki ukuran yaitu; tinggi lutut 49 cm,
duduk, lebar duduk, kedalaman tempat duduk, panjang dudukan 45 cm, lebar dudukan 42 cm,

278 Jurnal Ilmiah Desain dan Konstruksi Vol. 21 No. 2 Desember 2022
tinggi sandaran punggung 47 cm. Hal tersebut https://tekno.tempo.co/read/1521617/5-
menunjukan bahwa kursi plastik daur ulang negara-ini-penyumbang-sampah-
memiliki ukuran yang berada ditengah-tengah plastik-terbesar-di-dunia-indonesia-
ukuran standar ergonomi sesuai Tabel 2. urutan-ke-3
Ukuran yang berada pada angka pertengahan Baryl. (1997). Meubel dan Furniture.
tidak menjadi masalah karena paling tidak Jogjakarta: Media Presindo.
ukurannya tidak berada di bawah standar Budiyantoro, C. (2010). Thernoplastik Dalam
maupun melebih ukuran standar. Industri. Surakarta: Teknika Media.
Digna, E. (2020). Apasih Furniture Yang Baik
SIMPULAN Itu? Malang: Binus University.
Standar material plastik daur ulang yang Dinas Lingkungan Hidup. (2019, Oktober 1).
digunakan sebagai furnitur terutama sebagai Dampak Plastik Terhadap Lingkungan.
kursi dapat ditemukan dari pemilihan jenis Pemerintah Kabupaten Buleleng Dinas
plastik yang tepat. Selain itu proses Lingkungan Hidup.
pengolahan plastik hingga perancangannya Indonesia, P. (2008). Undang-undang No.18 .
menjadi kursi juga berpengaruh karena terkait Jakarta: Sekretariat Negara.
antropometri dan ergonomi pengguna. Indonesia, P. (2017). Peraturan Presiden
Material plastik daur ulang sebagai furnitur Republik Indonesia No.97 . Jakarta:
kursi lebih baik dikombinasikan dengan Sekretariat Negara.
bantalan duduk untuk kenyamanan duduk https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/732
terutama jika difungsikan sebagai kursi santai. 25/perpres-no-97-tahun-2017
Namun penggunaan bantalan duduk dapat Julius & Zelnik, Martin Panero. (1979).
sebagai pilihan tergantung jenis kursi, karena Human Dimension Interior Space.
untuk sebuah restoran membutuhkan Jakarta: Erlangga.
customers membeli makanan dan tidak duduk Karuniastuti, N. (2016). Bahaya Plastik
berlama-lama untuk memberikan customers Terhadap Kesehatan dan Lingkungan.
lainnya kesempatan berbelanja. Semua Jurnal Forum Teknologi 3 (1), 6-14.
tergantung kebutuhan, sasaran dan Lardnois, I. (1993). Organic Waste.
kegunaannya. Adanya standar ukuran Amsterdam: TOOL.
ergonomi terhadap rancangan kursi Miles dan Huberman. (1992). Analisis Data
memudahkan desainer mencapai fungsi yang Kualitatif. Jakarta: Universitas
optimal karena dapat memberikan Indonesia Press, hal.16.
kenyamanan saat digunakan. Nurmianto, E. (2004). Ergonomi: Konsep
Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna
DAFTAR PUSTAKA Widya.
Andryanto, S. D. (2021, Oktober 27). 5 Rahmatia, R. (2020, Mei 4). Kenyamanan
Negara Penyumbang Sampah Plastik Semua Model Kursi Berawal Dari
Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan Desain. Jakarta Barat: Podomoro
Ke-3. University.

Berliana, Raharja, Artayasa, Proses Daur Ulang…


https://doi.org/10.35760/dk.2022.v21i2.7136 279

Anda mungkin juga menyukai