Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PUSKESMAS

TENTANG PEMBIAYAAN DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN PADANG

Dosen Pengampu:

Sonya Febmirria,S,ST., MM

KELOMPOK 4

Dinna Yatul Rahmi 1102214003


Mutia Fadila 1102214008
Puji Sri Rahayu 1102214011
Wheny Rhezki Hartantri 1102214014
Zalma Desri 1102214017

PRODI SARJANA ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

STIKES DHARMA LANDBOUW PADANG

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya Sehingga kami dapat membuat dan menyelesaikan laporan Observasi ini. Laporan
ini disusun untuk sebagai tugas mata kuliah Manajemen Fasilitas Tingkat Pertama Dan lanjutan
yang berjudul “ pembiayaan Pada puskesmas PEGAMBIRAN’’.Sekaligus kami menyampaikan
rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada dosen pengampu Ibuk Sonya Febmirria S.ST
MM Mata kuliah “Manajemen Fasilitas Kesehtan Tingkat Pertama Dan Lanjutan” yang telah
memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
Selain itu, kami juga sadar pada laporan kami banyak sekali kekurangan serta jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran dari pembaca untuk
kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali lagi kami
menyadari bahwa tidak ada yang sempurna tanpa disertai saran yang membangun.
Puskesmas PEGAMBIRAN beralamat Jl. Pirus Raya No.20, Pagambiran Ampalu Nan XX,
Kec. Lubuk Begalung, Kota Padang, 25151 Provinsi Sumatra Barat Puskesmas PEGAMBIRAN
mempunyai karyawan 58 orang, yang 57orang berstatus ada yang berstatus ASN da nada yang
bersifat pegawai kontrak yang di gaji melalui anggaran biaya BLUD yang di dapat kan oleh
puskesmas untuk menunjang operasional di puskesmas .

Demikian kami berharap makalah ini dapat dimengerti oleh setiap pembaca. Kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak
berkenan di hati pembaca.

Padang, 20 Oktober 2023

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II Proses Kegiatan Observasi Lpangan..................................................................................2
BAB III Hasil Kegiatan Observasi..................................................................................................2
BAB IV Pembahasan (bandikan teori Merujuk Pada Permenkes NO 6 Tahun 202 2Dengan
Kondisi yang Ada Di Puskesmas Pegambiran.................................................................................2
BAB V Kesimpulan dan rekomendasi...........................................................................................4
BAB VI Penutup..............................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama


(FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau
bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar
Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan dalam
mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus melaksanakan manajemen Puskesmas.

Puskesmas PEGAMBIRAN beralamat Jl. Pirus Raya No.20, Pagambiran Ampalu Nan XX,
Kec. Lubuk Begalung, Kota Padang, 25151 Provinsi Sumatra Barat. Puskesmas PEGAMBIRAN
mempunyai karyawan 58 orang, yang 57orang berstatus ada yang berstatus ASN da nada yang
bersifat pegawai kontrak yang di gaji melalui anggaran biaya BLUD yang di dapat kan oleh
puskesmas untuk menunjang operasional di puskesmas .

Pelayanan Puskesmas Pegambiran juga baik dengan tenaga kesehatan yang baik, mulai
dari perawat, dokter, alat kesehatan dan obatnya. Puskesmas ini dapat menjadi salah satu pilihan
warga masyarakat Kota Padang untuk memenuhi kebutuhan terkait kesehatan. Kepala
Puskesmas, sebagai penanggung jawab upaya kesehatan dan staf Puskesmas harus melaksanakan
manajemen Puskesmas agar pengelolaan sumberdaya dan upaya Puskesmas dapat terlaksana
secara maksimal. Oleh sebab itu, Kepala, Penanggung-Jawab Upaya Kesehatan, dan staf
Puskesmas harus mempunyai kompetensi dalam melakukan manajemen Puskesmas, terutama
dalam menindaklanjuti hasil program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga

1
B.TUJUAN OBSERVASI

1. Untuk mengetahui seperti apa pembiaayan di puskesmas Pegambiran Padang


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penggunaan
Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan
dalam Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah

2. Untuk mengetahui seperti apa pembiaayan di puskesmas Pegambiran


PadangBerdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2022 tentang
Penggunaan Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pelayanan
Kesehatan dalam Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah

3. Visi dan Misi Puskesmas

a. VISI = Mendukung Terwujudnya Kecamatan Sehat 2024


b. MISI =Mewujudkan Masyarakat Yang Sehat Dan Mandiri Di Wilayah Kerja
Puskesmas Pegambiran.

4. SASARAN
Puskesmas PEGAMBIRAN

5. Waktu dan Tempat


Waktu pelaksanaan observasi Puskesmas pada hari Selasa tanggal 31 Oktober 2022
di Puskesmas Pegambiran yang beralamat di Jl. Pirus Raya No.20, Pagambiran
Ampalu Nan XX, Kec. Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat 25151.

2
BAB II

PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

A. PERSIAPAN

a. Mempelajari Permenkes dan peraturan perundangan terkait puskesmas


b. Mempelajari Permenkes dan peraturan perundangan terkait pembiayaan di
puskesmas

B. PELAKSANAAN

Pada saat observasi pihak dari puskesmas di bagian bidang keuagan memaparkan seperti
apa pengelolaan keuagan di puskesmas lalu setelah itu mahasiswa melakukan observasi
degan cara Tanya jawab dengan petugas di bagian pembiaayan di puskesmas pegambiran.

C.TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu pelaksanaan kegiatan observasi di mulai pada jam 8.00 pagi acara di buka oleh
ibuk kepala tata usaha di puskesmas pegambiran di karnakan kepala puskesmas
pegambiran berhalagan untuk menghadiri kegiatan observasi ini.kegiatan observasi di
lakukan melalui pemaparan informasi dan bertanya langsung kepada karyawan yang
bertugas dalam dalam ppengelolaan terhadap pembiaayan di puskesmas pegambiran dan
acara observasi lapangan ini berakhir pada jam 2 siang.

3
BAB III

HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

Berdasarkan hasil kegiatan observasi di lapangan yang dilakukan oleh kelompok 4 pada
Puskesmas Pegambiran adalah :

1. Pembiayaan di puskesma Pegambiran Padang sesuai dengan permenkes no 6 Tahun


2022 tentang Penggunaan Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya
Operasional Pelayanan Kesehatan dalam Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah Daerah.
1. Pasal 1
Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka
kepada FKTP berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa
memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan. 4.
Pengelolaan Dana Kapitasi adalah tata cara penganggaran, pelaksanaan,
penatausahaan, dan pertanggungjawaban dana kapitasi yang diterima oleh
FKTP dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.
Di puskesmas Pegambiran mengunakan dana Kapitasi yang di dapat dari bpjs
untuk melakukan operasional di Puskesmas.
2. Pasal 2
Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka
kepada FKTP berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa
memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan. 4.
Pengelolaan Dana Kapitasi adalah tata cara penganggaran, pelaksanaan,
penatausahaan, dan pertanggungjawaban dana kapitasi yang diterima oleh
FKTP dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.
3. Pasal 3
Besaran alokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan
setiap tahun dengan keputusan kepala daerah atas usulan kepala satuan kerja
perangkat daerah yang melaksanakan urusan kesehatan pada kabupaten/kota
dengan mempertimbangkan: a. tunjangan yang telah diterima dari pemerintah

4
daerah; b. kegiatan operasional pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai
target kinerja di bidang pelayanan kesehatan; dan c. kebutuhan obat, alat
kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
4. Pasal 4
Pemanfaatan Dana Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 digunakan
untuk masa 1 (satu) tahun anggaran. (2) Dalam hal terdapat sisa Dana Kapitasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengelolaannya dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
5. Pasal 5
Tenaga kesehatan dan tenaga nonkesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi: a. calon PNS; b. PNS; c. PPPK; d. peserta program internsip; e.
peserta program penugasan khusus termasuk nusantara sehat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan f. pegawai nonPNS yang
dipekerjakan oleh kepala dinas kesehatan selaku pemberi kerja dalam hal PNS
dan PPPK tidak memadai, yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
6. Pasal 6
Variabel kehadiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf b
dengan ketentuan penilaian sebagai berikut: a. hadir setiap hari kerja, diberi
nilai 1 (satu) per hari; dan b. terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya
yang diakumulasi sampai dengan 7 (tujuh) jam dalam satu bulan, dikurangi 1
(satu).
7. Pasal 7
Pemerintah daerah wajib menghitung jasa pelayanan yang diterima oleh
masing- masing tenaga kesehatan dan tenaga nonkesehatan dengan
menggunakan formula penghitungan jasa pelayanan kesehatan berdasarkan
ketentuan variabel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7.
8. Pasal 8
Alokasi Dana Kapitasi untuk pembayaran dukungan biaya operasional
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4)

5
dimanfaatkan untuk: a. biaya obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai; dan b. biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya
9. Pasal 9
Alokasi Dana Kapitasi untuk pembayaran dukungan biaya operasional
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4)
dimanfaatkan untuk: a. biaya obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai; dan b. biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya
10. Pasal 10
Pengadaan obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai, dan pengadaan
barang/jasa yang terkait dengan dukungan biaya operasional pelayanan
kesehatan lainnya dilakukan oleh FKTP sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
11. Pasal 11
Penyelenggaraan pengadaan barang/jasa oleh FKTP dilakukan secara
elektronik menggunakan sistem informasi yang terdiri atas sistem pengadaan
secara elektronik (katalog elektronik) dan toko daring (ecommerce), serta
sistem pendukung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.
12. Pasal 12
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemanfaatan Dana Kapitasi untuk pemberian
jasa pelayanan dan dukungan operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 sampai dengan Pasal 12 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
13. Pasal 13
Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Peraturan Menteri ini dilakukan oleh
kepala satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan urusan kesehatan
pada kabupaten/kota dan kepala FKTP secara berjenjang dan secara
fungsional oleh aparatur pengawas instansi pemerintah kabupaten/kota sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6
2. Pembiayaan di puskesmas dilakukan dari dana BLUD dan BOK yang di dapatkan
oleh Puskesmas pegambiran.
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah fasilitas kesehatan tingkat dasar di
Indonesia yang menyediakan layanan kesehatan masyarakat secara umum. Puskesmas
biasanya memerlukan pembiayaan untuk menjalankan operasional mereka, dan dana
untuk pembiayaan tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk BLUD
(Badan Layanan Umum Daerah) dan BOK (Bantuan Operasional Kesehatan).

a. Dana dari BLUD (Badan Layanan Umum Daerah):


BLUD adalah lembaga yang memiliki otonomi dalam mengelola
keuangan dan operasional mereka. Puskesmas dapat dijadikan BLUD,
yang berarti mereka dapat mengelola sumber daya dan keuangan mereka
sendiri, termasuk penerimaan dari pelayanan kesehatan, dananya juga
dapat berasal dari sumber lain, seperti iuran peserta Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN), pembayaran pasien, atau dana pemerintah daerah.
Puskesmas yang menjadi BLUD dapat mengatur dan mengelola dana yang
mereka terima sesuai dengan kebutuhan operasional mereka, seperti
penggajian staf, pemeliharaan fasilitas, dan pembelian obat-obatan.

b. Dana dari BOK (Bantuan Operasional Kesehatan):


BOK adalah sumber dana tambahan yang diberikan oleh pemerintah pusat
atau pemerintah daerah kepada Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya
untuk mendukung operasional mereka. Dana ini bertujuan untuk
membantu membiayai berbagai kegiatan pelayanan kesehatan, seperti
pemberian vaksin, perbaikan fasilitas, pengadaan peralatan medis, dan
program-program kesehatan masyarakat lainnya. Dana BOK dapat
digunakan untuk mengatasi kekurangan dana yang mungkin ada dalam
operasional Puskesmas dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang disediakan kepada masyarakat.

7
Puskesmas Pegambiran, dalam konteks ini,mengandalkan dana dari
BLUD dan BOK untuk menjalankan operasional mereka dan menyediakan
layanan kesehatan kepada masyarakat setempat. Dengan mendapatkan
dana dari sumber-sumber ini, Puskesmas dapat lebih efektif dalam
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat di wilayah mereka.
3. Sturtur pengelolaan keuagan atau bendahara di puskesmas Pegambiran.
a. PPTK=Fani Kristiani,Amd,Keb
b. Bendahara Penerimaan= Maya Arsianti Gusan Amd .MIK
c. Bendahara Pengeluaran= Cory Anggelina SKM
d. Bendahara Bok=Yosi Noviana AMKG
e. PP( Pengadaan)=Apt Dina Selly Pasaribu S.Farm
f. Akutansi =Wilda Syahyuni .Se
4. Pembiayaan gaji Karyawan yang ada di puskesmas 1 orang tenaga perawat di biayai
dari Dana BLUD yang di terima oleh puskesmas sedangkan 57 orang karyawan lain
sudah berstatus PNS .
5. Selain pembiayaan dari dana BLUD DAN BOK yang di peroleh oleh puskesmas
pegambiran juga mempunyai ibu kandung yaitunya dari salah seorang anggota DPRD
kota Padang yang berperan dalam pengadaan alat kesehatan sebagai penunjang
operasional di Puskesmas Pegmbiran.

8
BAB IV

PEMBAHASAN (BANDINGKAN TEORI MERUJUK PADA PERMENKES NO 6 TAHUN 2022


DENGAN KONDISI YANG ADA DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN)

Dalam organisasi yang dalam hal ini adalah Puskesmas. Pemimpin harus dapat mengawal
visi dan misi puskesmas dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada demi terwujudnya
visi dan misi tersebut.

Puskesmas Pegambiran dipimpin oleh seorang pimpinan Puskesmas yang dalam hal ini
mampu mengkomunikasikan visi dan misi kepada bawahannya, sehingga mereka dapat
memahami kegiatan dan memiliki upaya dalam peningkatan pelayanan kesehatan.

Manajemen Data

Didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 6 tahun 2022 tentang tentang


Penggunaan Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan
dalam Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah. Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan:Sistem
Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud dapat diselenggarakan secara eletronik atau
nonelektronik. Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Sistem Informasi pembiayaan
Puskesmas, mencakup:

a. mencakup perencanaan anggaran pendapatan dan belanja.


b. mewajibkan Puskesmas untuk melakukan pelaporan keuangan secara berkala,
termasuk laporan keuangan bulanan, triwulanan, dan tahunan.
c. Permenkes menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang transparan,
akuntabel, dan sesuai dengan regulasi keuangan yang berlaku.

Dari hasil penelusuran di Puskesmas Pegambiran, pelaporan sebagaian menggunakan


Simpus, simpus ini yang dapat berjalan dengan optimal .

Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan Keuagan Dan Pembiayaan dan hasil
kegiatan yang dilaksanakan kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang disusun
berdasarkan pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan di Puskesmas dan jaringannya. Laporan

9
disusun oleh setiap pelaksana atas koordinasi Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Dilakukan secara
berjenjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. Umpan Balik Laporan
dilakukan oleh Dinas Kesehatan dengan membuat dan menginformasikan umpan balik terhadap
pelaporan data Puskesmas.

1. kelengkapan isi laporan;


2. ketepatan waktu penyampaian laporan;
3. hasil validasi isi laporan; dan/atau
4. rekomendasi perbaikan laporan dalam hal ditemukan kesalahan atau
ketidaklengkapan pelaporan.
5. Puskesmas harus menyampaikan laporan perbaikan paling lambat tanggal 5 pada
bulan berikutnya setelah laporan disampaikan
Setelah mengevaluasi Puskesmas Pegambiran, terdapat perencanaan keuangan tahunan
yang telah disusun sesuai dengan ketentuan Permenkes No. 6 Tahun 2022. Rencana ini
mencakup estimasi pendapatan dan rencana pengeluaran.Puskesmas Pegambiran secara rutin
menyusun laporan keuangan bulanan, triwulanan, dan tahunan yang mencerminkan transparansi
dalam pengelolaan keuangan. Laporan tersebut mencakup rincian pendapatan, belanja, dan saldo
keuangan.

Selama audit internal yang dilakukan secara berkala, ditemukan bahwa pengelolaan
keuangan di Puskesmas Pegambiran sesuai dengan regulasi yang berlaku, dan tidak ada temuan
yang signifikan terkait dengan pelanggaran keuangan.Dalam contoh di atas, Puskesmas
Pegambiran tampak mematuhi teori yang diatur dalam Permenkes No. 6 Tahun 2022 terkait
dengan perencanaan keuangan, pelaporan, dan prinsip pengelolaan keuangan. Situasi di lapangan
sejauh ini mencerminkan kepatuhan terhadap peraturan, dan tidak ada temuan signifikan yang
mengindikasikan pelanggaran keuangan.

Pembandingan seperti ini didukung oleh dokumen, laporan, dan data yang valid yang
kami dapatkan dari penyampaian informasi serta observasi yang kami lihat , tanyakan langsung
dan kami terima dari pengelola keuagan di puskesmas pegambiran yaitunya sumber nya berasal
dari ibu Cory Angelina Skm selaku bendahara pengeluaran dan ibu Yosi Nofiana AMKG
sebagai bendahara BOK .

10
BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Setelah mengevaluasi Puskesmas Pegambiran, terdapat perencanaan keuangan tahunan


yang telah disusun sesuai dengan ketentuan Permenkes No. 6 Tahun 2022. Rencana ini
mencakup estimasi pendapatan dan rencana pengeluaran.Puskesmas Pegambiran secara rutin
menyusun laporan keuangan bulanan, triwulanan, dan tahunan yang mencerminkan transparansi
dalam pengelolaan keuangan. Laporan tersebut mencakup rincian pendapatan, belanja, dan saldo
keuangan.

Selama audit internal yang dilakukan secara berkala, ditemukan bahwa pengelolaan
keuangan di Puskesmas Pegambiran sesuai dengan regulasi yang berlaku, dan tidak ada temuan
yang signifikan terkait dengan pelanggaran keuangan.Dalam contoh di atas, Puskesmas
Pegambiran tampak mematuhi teori yang diatur dalam Permenkes No. 6 Tahun 2022 terkait
dengan perencanaan keuangan, pelaporan, dan prinsip pengelolaan keuangan. Situasi di lapangan
sejauh ini mencerminkan kepatuhan terhadap peraturan, dan tidak ada temuan signifikan yang
mengindikasikan pelanggaran keuangan.

Pembandingan seperti ini didukung oleh dokumen, laporan, dan data yang valid yang
kami dapatkan dari penyampaian informasi serta observasi yang kami lihat , tanyakan langsung
dan kami terima dari pengelola keuagan di puskesmas pegambiran yaitunya sumber nya berasal
dari ibu Cory Angelina Skm selaku bendahara pengeluaran dan ibu Yosi Nofiana AMKG
sebagai bendahara BOK .dan berikut kami tampilkan beberapa dokumentasi pada saat
pelaksanaan observasi di puskesmas pegambiran

11
12
13
14
15
16
BAB VI

PENUTUP

Kami mengucapkan terima kasih kepada puskesmas Pegambiran yang telah mengizinkan
kami untuk melakukan observasi dan kami juga berterima kasih kepada ibu Sonya Febmirria
yang telah mengajak serta menjembatani kami untuk bisa melakukan observasi di puskesmas
pegambiran untuk melihat seperti apa realisasinya tentang manajemen FKTP di lapangan yang
berhubungan dengan mata kuliah Manajemen Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Rujukan
dan akses yang diberikan selama proses observasi ini. Kegiatan observasi ini sangat bersifat
positif serta banyak memberi pengalaman pada mahasiswa S.1 Administrasi Rumah Sakit "

17
DAFTAR PUSTAKA

Permenkes no 6 Tahun 2022 tentang Penggunaan Jasa Pelayanan Kesehatan dan


Dukungan Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan dalam Pemanfaatan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Milik Pemerintah Daerah.

18

Anda mungkin juga menyukai